ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MEMBENTUK KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS IV DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI.
ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MEMBENTUK KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS
IV SD DI KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi
Pendidikan Dasar
OLEH :
FEBRY FAHREZA NIM. 8136182017
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
ANALISIS PENERAPAI\I PENDEKATAI\I
SAINTIFIK
DALAM
MEMBENTUK KECAKAPAI\
SOSIAL SISWAKELAS
IV
SDDI
I(ECAMATA}I
BINJAI UTARA
KOTA
BINJAI
Disusun dan diajukan oleh :
FEBRY FAHREZA NIM. 8136182017
Telatr dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal 16 Juni 2015
dan dinyatakan Telatr Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar
Menyetujui Tim Pembimbing
Dr. Restu. M.S
NIP. 196107 191987031001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Dasar
I
96803081993031003
:'s.fE
*atProgram Pascasarjana
(3)
PERSETUJUAII DEWAI\I PENGUJI UJIAI\I TESIS MAGISTER PENDIDIKAII
1.
No
NamaDr. Restu, M.S
NrP. 196107 191987031001 (Pembimbing
t)
Dr- Irsan Rangkuti, M.Si NrP. 19610323 I 98703 1001 (Pembimbing
II)
;Dr. I)eny Setiawan, M,Si NrP. 196803081993031003 (Penguji
I)
Dr. Reh Bungana Br. Perangin-angin, M.Hum NIP.1980101520080 12010
(Penguji
II)
Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd NIP. 19590721 1986012001 (Penguji
III)
Nama Mahasiswa
NIM Prodi
TanggalUjian 3.
4.
!.
Febry f,'ahreza 8136182017 Pendidikan l)asar
(4)
PERIIYATAAN TIDAK MELAKUKAI\I PLAGIAT DAI\ MEMALSUKAI\I DATA
Saya yang bertanda tangan di
Nama
NIM
Program Studi Judul Tesis
bawah ini:
Febry Fahreza
81361 82017
Pendidikan Dasar
Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik dalam
membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV SD Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
Dengan ini menyatakan:
1.
Benar tesis saya adalatr karya sendiri, bukan dikerjakan orang lain.2.
Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya.3.
Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.Jika ternyata di kemudian hari terbukti saya telatr melakukan salatr satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Medan, 03 Juni 2015
Saya yang membuat
(5)
i
ABSTRAK
Fahreza (2015). Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik dalam membentuk
Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Program Studi Pendidikan Dasar. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa. (2) apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa. Penelitian bertujuan untuk (1) mendiskripsikan bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa kelas IV SD di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, (2) mendiskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa kelas IV SD di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV di SD Negeri 026793 yang berjumlah 30 siswa, guru dan siswa kelas IV di SD Negeri 028289 yang berjumlah 32 siswa, guru dan siswa kelas IV di SD Negeri 025282 yang berjumlah 30 siswa di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teori Guru sudah paham tentang pendekatan saintifik, namun dalam pelaksanaannya guru belum optimal, mulai dari proses mengamati sampai akhir pembelajaran. Kecakapan sosial siswa pada tiga SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai didapat nilai 80,35. Dengan demikian kecakapan sosial pada tiga SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai sudah baik. Hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa peran guru dalam menerapkan Pendekatan Saintifik dikategorikan masih belum optimal.
(6)
ii
ABSTRACT
Fahreza (2015). Application of Scientific Analysis approach in shaping the
Social Skills for IV Grade Students of North Binjai. Basic Education Program. Medan State University graduate.
The problems that arise in this study are (1) how the implementation of the application of scientific approach in shaping students social skills. (2) what the factors supporting and inhibiting the application of scientific approach in shaping students social skills. The research aims to (1) how the implementation of the scientific approach in shaping social skills fourth grade students in North Binjai, (2) what the factors supporting and inhibiting the application of scientific approach in shaping social skills fourth grade students in North Binjai. The method used in this research is descriptive research. Subjects in this study is 1 teachers and 30 students of the fourth grade in primary schools 026793. 1 teachers and 32 students of the fourth grade in primary schools 028289. 1 teachers and 30 students in the fourth grade primary school 025282 in North Binjai. Techniques in this research is observation, interview and documentation. The results showed that in theory Teachers already know about the scientific approach, but in practice the teacher is not optimal, from observing the process until the end of learning. Social skills of students in three primary schools in North Binjai obtained value of 80.35. Social skills in 3 primary schools in North Binjai is good. Results of the analysis of the above data shows that the role of teachers in applying the Scientific Approach categorized still not optimal.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji beserta syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Selanjutnya shalawat beserta salam kita sampaikan kepangkuan Nabi Muhammad SAW yang telah memberi teladan kepada umat manusia melalui sunnahnya. Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidahnya-Nya penulis telah selesai menyusun tesis ini untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat guna mencapai gelar Magister Pendidikan (S2) pada Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan dengan judul “Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik dalam membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai”
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarmya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan tesis ini, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur PPs, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd., selaku Asisten Direktur I dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku Asisten Direktur II PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.
(8)
iv
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar, beserta Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Restu, M.S., dan Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing tesis yang banyak memberikan bimbingan, dukungan, nasehat dan motivasi serta banyak meluangkan waktu dalam membimbing penulis. 5. Bapak Prof. Dr. Deny Setiawan, M.Si., Ibu Dr. Reh Bungana Br
Perangin-angin, M.Hum., dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan untuk perbaikan dalam penulisan tesis ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta Staf Administrasi yang telah memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Bapak Maju Ginting, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SDN 026793 Binjai Utara, Bapak Drs. Eddy Basri, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SDN 028289 Binjai Utara dan Ibu Hj. Nuraini, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SDN 025282 Binjai Utara Kota Binjai, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Sekolah tersebut.
8. Ibu Cut Wahyuni, S.Pd., selaku guru kelas IV SDN 026793 Binjai Utara, Bapak Siagian, S.Pd., selaku guru kelas IV SDN 028289 Binjai Utara, Bapak Suprapto, S.Pd., selaku guru kelas IV SDN 025282 Binjai Utara
(9)
v
Kota Binjai yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di Sekolah tersebut.
9. Ayahanda tercinta Poniran E. dan Ibunda Masitah beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan dorongan baik material maupun moril dan segala pengorbanan, jerih payah, cinta dan kasih sayangnya dalam membesarkan dan mendidik serta do’anya sehingga penulis dapat belajar untuk memperdalam ilmu pengetahuan di Perguruan Tinggi.
10.Bapak Dr. Muhammad Syafii, M.Pd, beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa, nasehat dan motivasi semangat sehingga peneliti telah dapat menyelesaikan pendidikan ini dengan baik.
11.Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 serta seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu penulis dalam rangka menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan, namun hanya sedemikian kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berserah diri dan berdo’a kepada Allah SWT, semoga tesis ini berguna bagi kita semua. Aamiin yaa rabbal’alamin.
Medan, Juni 2015 Penulis
(10)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Fokus Penelitian ... 6
1.3. Masalah Penelitian ... 7
1.4. Tujuan Penelitian ... 7
1.5. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1. Dasar Teoritis ... 9
2.1.1. Kecakapan Sosial ... 9
2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Kecakapan Sosial ... 16
2.2. Pendekatan Saintifik ... 20
2.2.1. Pengertian Pendekatan Saintifik ... 20
2.2.2. Karakteristik Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 28
2.2.3. Tujuan Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 29
2.2.4. Prinsip Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 30
2.2.5. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik .... 31
2.2.6. Faktor yang Mempengaruhi Pendekatan Saintifik ... 34
2.2.7. Fungsi Penerapan Pend. Saintifik ... 36
2.3. Penelitian yang Relevan... 39
2.4. Kerangka Konseptual ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42
3.1. Metode Penelitian ... 42
3.2. Subjek Penelitian ... 42
3.3. Teknik Pengumpulan Data... 43
3.4. Teknik Analisis Data ... 46
3.5. Definisi Operasional ... 47
(11)
vii
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 51
4.1. Paparan Data ... 51
4.1.1. Profil SDN 026793 Binjai Utara ... 51
4.1.2. Profil SDN 028289 Binjai Utara ... 55
4.1.3. Profil SDN 025282 Binjai Utara ... 57
4.2. Hasil Penelitian ... 59
4.2.1. Hasil Wawancara Penerapan Pendekatan Saintifik ... 59
4.2.2. Hasil Wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat ... 71
4.2.3. Hasil Observasi Guru SDN 026793 Binjai Utara ... 75
4.2.4. Hasil Observasi Guru SDN 028289 Binjai Utara ... 78
4.2.5. Hasil Observasi Guru SDN 025282 Binjai Utara ... 82
4.2.6. Hasil Observasi Siswa SDN 026793 Binjai Utara ... 86
4.2.7. Hasil Observasi Siswa SDN 028289 Binjai Utara ... 87
4.2.8. Hasil Observasi Siswa SDN 025282 Binjai Utara ... 89
4.3. Pembahasan ... 90
4.3.1. Pendekatan Saintifik ... 90
4.3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 93
4.3.3. Kecakapan Sosial ... 95
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96
4.1. Simpulan ... 96
4.2. Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 99
(12)
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kegiatan Belajar Berdasarkan Langkah Pendekatan Saintifik ... 38
Tabel 4.1. Data Jumlah Guru SDN 026793 Binjai Utara ... 54
Tabel 4.2. Sarana dan Prasarana SDN 026793 Binjai Utara ... 54
Tabel 4.3. Sarana dan Prasarana SDN 028289 Binjai Utara ... 56
Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana SDN 025282 Binjai Utara ... 58
Tabel 4.5. Pembahasan Pendekatan Saintifik SDN 026793 Binjai Utara ... 78
Tabel 4.6. Pembahasan Pendekatan Saintifik SDN 028289 Binjai Utara ... 82
Tabel 4.7. Pembahasan Pendekatan Saintifik SDN 025282 Binjai Utara ... 85
Tabel 4.8. Hasil Observasi Kecakapan Sosial SDN 026793 Binjai Utara ... 86
Tabel 4.9. Hasil Observasi Kecakapan Sosial SDN 028289 Binjai Utara ... 88
Tabel 4.10. Hasil Observasi Kecakapan Sosial SDN 025282 Binjai Utara ... 89
Tabel 4.11. Hasil Wawancara SDN di Kecamatan Binjai Utara ... 90
Tabel 4.12. Hasil Wawancara Faktor Pendukung dan Penghambat ... 93
(13)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hubungan antara tingkah laku (behavioristic), person/kognitif,
dan Lingkungan belajar (Learning environment) menurut
Bandura ... 12
Gambar 2.2. Pembelajaran Siswa dengan pendekatan Saintifik ... 28
Gambar 2.3. Komponen Penerapan Pendekatan Saintifik ... 34
Gambar 4.1. Profil SD Negeri 026793 Binjai Utara ... 51
Gambar 4.2. Profil SD Negeri 028289 Binjai Utara ... 55
(14)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 103
Lampiran 2 Pedoman Observasi ... 110
Lampiran 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ... 111
Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru SDN 026793 Binjai Utara ... 112
Lampiran 5 Lembar Wawancara Guru SDN 028289 Binjai Utara ... 115
Lampiran 6 Lembar Wawancara Guru SDN 025282 Binjai Utara ... 111
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru SDN 026793 Binjai Utara ... 121
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru SDN 028289 Binjai Utara ... 123
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru SDN 025282 Binjai Utara ... 125
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa SDN Binjai Utara ... 127
Lampiran 11 Observasi Kecakapan Sosial SDN 026793 Binjai Utara ... 128
Lampiran 12 Observasi Kecakapan Sosial SDN 028289 Binjai Utara ... 129
Lampiran 13 Observasi Kecakapan Sosial SDN 025282 Binjai Utara ... 130
Lampiran 14 Hasil Observasi Kecakapan Sosial di 3 SDN Binjai Utara ... 131
Lampiran 15 Dokumentasi SDN 026793 Binjai Utara ... 132
Lampiran 16 Dokumentasi SDN 028289 Binjai Utara ... 134
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa.
Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan. Selain hasil belajar, soft skill siswa juga perlu ditingkatkan terutama kecakapan sosial. Sayangnya praktik pendidikan di Indonesia cenderung lebih berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang
lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ), namun kurang
mengembangkan kemampuan soft skill. Pembelajaran di berbagai sekolah lebih
menekankan pada perolehan nilai hasil ulangan maupun nilai hasil ujian (Wibowo, 2013 34). Pendidikan soft skill sangat penting dalam pembentukan
karakter generasi bangsa sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian di Harvard University Amerika Serikat bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya
(16)
2
ditentukan oleh aspek kognitif (pengetahuan dan kemampuan teknis) atau hard skill saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (afektif dan
psikomotorik atau soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, bahwa keberhasilan
hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill
(Wibowo, 2013).
Kecakapan sosial (social skill) adalah kemampuan untuk dapat
berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Kecakapan sosial merupakan kemampuan individu untuk berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat itu, di mana keterampilan ini merupakan perilaku yang dipelajari. Menurut Ahmadi (2004: 100) kecakapan sosial adalah kemampuan untuk memperoleh timbal balik antara individu ke individu atau golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Kecakapan sosial secara umum meliputi kemampuan bekerja sama dengan orang lain, dalam proses pembelajaran yang ditekankan adalah bekerja sama dalam kelompok belajar. Kecakapan sosial juga meliputi kemampuan untuk bertanya, kemampuan menyampaikan pendapat, dan kemampuan menjadi pendengar yang baik.
Hargie, Saunders, & Dickson dalam Gimpel & Merrell, (1998:54) “Kecakapan sosial membawa Siswa untuk lebih berani berbicara, mengungkapkan setiap perasaan atau permasalahan yang dihadapi dan sekaligus menemukan penyelesaian yang adaptif, sehingga mereka tidak mencari pelarian ke hal-hal lain yang justru dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain”.
(17)
3
Kecakapan sosial sangat penting bagi perkembangan anak. Teman
memberikan companionship (perkawanan) dan dukungan memungkinkan anak
untuk mengambil bagian di dalam kegiatan-kegiatan sosial yang tidak dapat dilakukan sendiri, dimana hal tersebut penting bagi perkembangan sosial anak. Dengan berinteraksi dengan teman, anak akan belajar tentang bagaimana bergabung dengan kelompok, menjalin pertemanan baru, menangani konflik, dan belajar bekerja sama. Jika anak memiliki kecakapan sosial yang kurang maka mereka akan sulit bergabung dengan kelompok, yang pada akhirnya akan menghambat kehidupan sosial anak.
Salah satu proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kecakapan sosial siswa adalah penerapan pendekatan saintifik. Menurut Daryanto (2014:51) Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan keterampilan sosial siswa. Pendekatan saintifik mampu membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep dalam menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial. Siswa membangun persahabatan dan sikap positif terhadap orang lain yang memiliki prestasi, etnisitas, dan gender berbeda. Menurut Slavin (2005:37) Penggunaan pendekatan saintifik pada
(18)
4
pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Dalam proses pembelajaran, seringkali guru lebih menekankan pada aspek kognitif saja tetapi untuk aspek psikomotor dan aspek afektif masih kurang, khususnya kecakapan sosialnya. Dari permasalahan tersebut terdapat adanya beberapa faktor penyebab. Salah satunya adalah penggunaan metode oleh guru dalam penyampaian materi. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lebih dominan menggunakan metode ceramah. Guru lebih banyak menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa membaca buku paket sehingga siswa lebih banyak menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini membuat seorang pendidik dituntut harus lebih kreatif dan inovatif lagi menggunakan model-model pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kecakapan sosial siswa.
Menjadi seorang pengajar memang tidak semudah membalikkan telapak tangan karena banyak hal yang akan kita temui di lapangan diantaranya hambatan-hambatan yang terjadi pada saat mengajar misalnya komunikasi pembelajaran hanya satu arah sehingga kurang adanya timbal balik antara guru dengan siswa untuk aktif dan kreatif dalam menyerap dan mempertajam gagasannya, siswa masih merasa malu untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum
(19)
5
mereka pahami sehingga membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut tentu membuat kecakapan sosial siswa menjadi rendah sehingga kecakapan sosial yang ingin dikembangkan terutama dalam pembelajaran menjadi tidak tercapai. Oleh sebab itu dengan adanya penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, guru diharapkan bisa mengajar dengan sekreatif mungkin, agar siswa dapat berpartisipasi secara merata di dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan awal peneliti pada tanggal 8 Desember 2014 di
beberapa SD di Kota Binjai, terdapat beberapa perilaku siswa dengan
keterampilan sosial yang rendah. Bentuk perilaku tersebutdi antaranya
mencorat-coret fasilitas sekolah, berkelahi, saling mengejek, meminjam alat tulis tanpa izin, berbicara kasar, berperilaku jahil di kelas, mengobrol ketika belajar, sikap bermusuhan, dan mencontek. Hasil wawancara peneliti pada tanggal 12 Januari 2015 di salah satu SD Kota Binjai dengan Bapak Fredy Ifanda, S.Pd selaku guru di SD Negeri 026793 mengatakan bahwa, yang dihadapi sampai saat ini adalah peran guru-guru yang tidak maksimal dalam mengajar. Hal ini terlihat dari
pembelajaran yang dominan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa lebih
banyak menjadi pendengar tanpa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan alasan sarana dan prasarana yang tersedia kurang sebanding dengan banyaknya jumlah siswa yang terdapat di SD Negeri 026793 Kecamatan Binjai Utara.
Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang peran guru menerapkan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa, dan juga perlu dilihat masalah yang dialami guru dalam menerapkan pendekatan
(20)
6
saintifik pada pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Penerapan
Pendekatan Saintifik dalam Membentuk Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV Di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai”.
1.2. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa. (2) Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa.
Menyadari pertanyaan diatas, maka perlu adanya sebuah analisis deskriptif tentang penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa. Penelitian ini akan dibatasi pada aspek guru merencanakan, dan melaksanakan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa, faktor pendukung dan penghambat Penerapan Pendekatan Saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di sekolah, Apa Solusi dari sekolah untuk mengatasi penghambat atau kendala dalam Penerapan Pendekatan Saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa.
(21)
7
1.3. Masalah Penelitian
Berdasarkan pada fokus permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik dalam
membentuk kecakapan sosial siswa di kelas IV SD?
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan pendekatan
saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di kelas IV SD?
1.4. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik dalam
membentuk kecakapan sosial siswa di kelas IV SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai?
2. Mendeskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
Penerapan Pendekatan Saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di kelas IV SD Negeri di Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai?
1.5. Manfaat
Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengingat pembaharuan kurikulum pendidikan berimplikasi langsung pada proses pembelajaran. Bukan itu saja penelitian ini juga dianggap penting karena data yang diperoleh dan hasil deskripsinya akan sangat bermanfaat, manfaat teoretis penelitian ini antara lain :
(22)
8
1. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar
dalam upaya meningkatkan pemahaman penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di sekolah.
2. Untuk memudahkan Guru dalam memahami dan melaksanakan
penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di sekolah.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang analisis penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di sekolah dasar.
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi bahan masukan dan bahan informasi tertutama bagi Dinas Pendidikan Kota Binjai agar dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah dan guru-guru sehingga dapat melaksanakan dan mengembangkan pemahaman penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial siswa di sekolah agar pendidikan di Kota Binjai dapat meningkat
(23)
96
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian tentang analisis
penerapan pendekatan saintifik di SD Negeri Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pendekatan saintifik dalam membentuk kecakapan sosial
Guru di SD Negeri Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai secara teori sudah
paham tentang pendekatan saintifik, namun dalam pelaksanaannya guru belum
optimal. Untuk mengurangi kendala-kendala dari sebagian pihak sekolah sasaran
secara keseluruhan dengan mengadakan sosialisasi mini di sekolah
masing-masing dengan mendatangkan instruktur nasional dan guru bantu guna untuk
memberikan pelatihan secara mendalam kepada guru-guru sasaran tentang
pelaksanaan Kurikulum 2013 terutama pendekatan saintifiknya. Berdasarkan hasil
pengamatan observasi tentang kecakapan sosial siswa yang dilakukan selama
proses pembelajaran di SD Negeri 026793 Binjai Utara didapat nilai 80,01. SD
Negeri 028289 Binjai Utara didapat nilai 80,25. Dan SD Negeri 025282 Binjai
Utara didapat nilai 80,08. Kecakapan sosial pada tiga SD Negeri di Kecamatan
Binjai Utara Kota Binjai didapat nilai 80,35. Dengan demikian Kecakapan Sosial
di tiga SD Negeri Kecamatan Binjai Utara sudah baik, yaitu : (1) berdiskusi, (2)
mendengarkan teman yang lain, (3) Berbicara, (4) Bekerjasama dengan kelompok.
(24)
97
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Berdasarkan hasil wawancara pada guru faktor pendukung penerapan
Pendekatan Saintifik adalah : (1) kebijakan Pemerintah dalam membuat
pelatihan-pelatihan pada guru-guru. (2) Kepala Sekolah dalam hal mendatangkan fasilitator
daerah untuk melatih guru-guru di sekolah, (3) Sarana dan Prasarana dalam
menunjang pembelajaran. Faktor penghambatnya adalah : (1) Kesulitan dalam
penilaian, (2) Waktu pelaksanaan, (3) Menarik hubungan dari setiap fenomena
yang ada. (4) Kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya
dengan fenomena yang sekarang terjadi.
4.2. Saran
Setelah mengkaji dan membahas berbagai hal terkait dengan proses
penelitian serta kesimpulan di atas, ada beberapa masukan berupa saran bagi guru,
pelaku pendidikan, dan Pemerintah :
1. Siswa ; Sebaiknya dapat mengembangkan kecakapan sosial untuk
berintekrasi dengan orang lain dan lingkungan di sekitar sebagai bekal
bagi kemandirian pada jenjang kehidupan selanjutnya.
2. Guru ; Sebaiknya cepat tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi
pada komponen pendidikan khususnya pendekatan saintifik, dengan cara
meningkatkan wawasan dan pemahaman melalui workshop, seminar,
rapatkerja, atau mempelajari buku-buku tentang pendekatan saintifik agar
(25)
98
3. Guru ; Penyusunan RPP serta pengembangan pendekatan saintifik
hendaknya dapat mengembangkan kreativitas sendiri dengan
menyesuaikan kondisi dan potensi yang ada di sekolah.
4. Sekolah ; Sebaiknya sosialisasi dan pelatihan lebih difokuskan kepada
guru sasaran yang mengemban tugas melaksanakan kurikulum 2013,
sehingga guru sasaran tersebut dapat mengadakan sosialisasi mini terhadap
guru-guru di sekolah masing-masing yang belum mengikuti pelatihan
sehingga pemahaman guru tentang pendekatan saintifik semakin
meningkat.
5. Dinas ; Sosialisasi dari Dinas Pendidikan sebaiknya dilakukan secara rutin
agar guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar
(26)
99
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 2007. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, edisi ketujuh,
buku dua. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Abbeduto, Leonard, (2004) Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin.
Ahmadi, Abu.2004. Sosiologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta
Armstrong, T. 2002. 7 Kinds of Smart, Menemukan dan Meningkatkan
Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. (terjemahan) Jakarta: PT. Gramedia.
Atsnan.M.F. 2013.”Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran”. Dalam
Jurnal Pendidikan. Edisi 1. No.4, November 2013
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi
revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar – Ruzz Media.
Baldwin A.L.(1967) Theories of Child Development,Chicago:John Wiley dan
Sons,inc.
Belen, S. 2007. Terapkan Pendekatan Muti-kecerdasan!. Jakarta: Depdinas
Dikdasmen.
Bogdan, Robert (1982). Qualitative Research For Education. Boston:Allyn and
Bacon
Campbell, B., dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple
Intelligence. Depok: Intuisi Press
Cartledge, G. & Millburn, J. F. (1995). Teaching Social Skills to Vhildren
&Youth.Innovative Aproach, 3rd ed. Massachussets: Allyn & Bacon.
Chaplin, J.P. (1999). Kamus Lengkap psikologi. Terjemahan oleh Dr. Kartini
Kartono. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Carin, A.A. & Sund. R.B. (1989). Teaching Science Through Discovery.
(27)
100
Carini, Patricia. (1986) ―Building from children's strengths‖, Journal of
Education, 168(3), 13-24.
Depdiknas. 2009. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup.
SD/MI/SDLB – SMP/MTs/SMPLB – SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
(Online), (http://www.puskur.net, diakses 11 November 2014)
Daryanto (2014)”Pendekatan Pembelajaran Saintifik”, Yogyakarta:Gava Media
Fauziah, R. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar
Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis. Bandung: FPTK UPI.
Gimpel, G.A. & Merrell, K.W. 1998. Social Skill of Children and Adolescents:
Conceptualization, Assessment, Treatment. New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates Publisher.
http://www.questia.com/PM.qst?a=o&d=27773641. Tanggal akses 14 Januari 2015
Hamzah, 2008. Teori Belajar Konstruktivisme.. Dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com Diakses pada 18 Maret 2015
Hargie, Saunders, & Dickson dalam Gimpel & Merrell, 1998. Social Skill
Training. http://www.psychologymania.com/2012/12/definisi-keterampilan-sosial.html. Diakses 5 Januari 2015
Herman.T(2007)“Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah”. Dalam
Jurnal Pendidikan. Edisi 1 No.1, Januari 2007.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia :
Jakarta.
Hudson, R.A. 1996. Sociolinguistics. Edisi kedua. Cambridge: Cambridge University Press.
Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A tahun 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013(Pdf).Jakarta:
(28)
101
Kemdikbud. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta:
Pusbang prodik.
Maman Rachman, 1999, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdiknas.
Marjan, J. 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Dalam Jurnal Pendidikan. Volum.4 November 2014
Mida Latifatul Muzamiroh, S.S. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Katapena
Rachman, Maman., 1999. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Semarang: CV.IKIP Semarang Press.
Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mu’tadin. 2006. Mengembangkan Keterampilan Sosial pada remaja.
http://www.wikipedia.org. Diakses 5 Januari 2015
Mubin. H. 2012. “Teori Belajar Sosial Albert Bandura Pendekatan Pembelajaran
Alternatif Masa Kini”. Dalam Jurnal Pendidikan. Edisi 1. No 4, Juli
2012.
Nuh, M. 2013. Kurikulum 2013. [online] tersedia pada:
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013 Diakses 4 Desember 2014.
Nur, M. dan Wikandari P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan
Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Retnowati, T. 2005. Peningkatan Kecakapan Sosial dan hasil belajar IPS
melalui model kooperatif TGT di SMP Negeri 1 Secang. Tesis. Semarang: UNS.
Rudolph, J.L. 2005. Epistemology for the masses: The origins of the scientific
method in American schools. History of Education Quarterly, 45, 341-376.
Sani (2014) Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta:Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2008. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
(29)
102
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan
Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subandijah, 1993, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Slavin. (2005). Cooperative learning, teori,riset dan praktik. (Terjemahan
Narulita Yusron). London: Allyn and Bacon.(Buku asli diterbitkan tahun 1995).
Varelas, M and Ford M. 2009. The scientific method and scientific inquiry:
Tensions in teaching and learning. USA: Wiley InterScience.
Wibowo, A. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Membangun
Karakter Ideal Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
(1)
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Berdasarkan hasil wawancara pada guru faktor pendukung penerapan Pendekatan Saintifik adalah : (1) kebijakan Pemerintah dalam membuat pelatihan-pelatihan pada guru-guru. (2) Kepala Sekolah dalam hal mendatangkan fasilitator daerah untuk melatih guru-guru di sekolah, (3) Sarana dan Prasarana dalam menunjang pembelajaran. Faktor penghambatnya adalah : (1) Kesulitan dalam penilaian, (2) Waktu pelaksanaan, (3) Menarik hubungan dari setiap fenomena yang ada. (4) Kesiapan guru dalam menyajikan pelajaran dan mengaitkannya dengan fenomena yang sekarang terjadi.
4.2. Saran
Setelah mengkaji dan membahas berbagai hal terkait dengan proses penelitian serta kesimpulan di atas, ada beberapa masukan berupa saran bagi guru, pelaku pendidikan, dan Pemerintah :
1. Siswa ; Sebaiknya dapat mengembangkan kecakapan sosial untuk berintekrasi dengan orang lain dan lingkungan di sekitar sebagai bekal bagi kemandirian pada jenjang kehidupan selanjutnya.
2. Guru ; Sebaiknya cepat tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi pada komponen pendidikan khususnya pendekatan saintifik, dengan cara meningkatkan wawasan dan pemahaman melalui workshop, seminar, rapatkerja, atau mempelajari buku-buku tentang pendekatan saintifik agar kecakapan sosial siswa dapat meningkat.
(2)
3. Guru ; Penyusunan RPP serta pengembangan pendekatan saintifik hendaknya dapat mengembangkan kreativitas sendiri dengan menyesuaikan kondisi dan potensi yang ada di sekolah.
4. Sekolah ; Sebaiknya sosialisasi dan pelatihan lebih difokuskan kepada guru sasaran yang mengemban tugas melaksanakan kurikulum 2013, sehingga guru sasaran tersebut dapat mengadakan sosialisasi mini terhadap guru-guru di sekolah masing-masing yang belum mengikuti pelatihan sehingga pemahaman guru tentang pendekatan saintifik semakin meningkat.
5. Dinas ; Sosialisasi dari Dinas Pendidikan sebaiknya dilakukan secara rutin agar guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya dan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 2007. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, edisi ketujuh, buku dua. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Abbeduto, Leonard, (2004) Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin. Ahmadi, Abu.2004. Sosiologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta
Armstrong, T. 2002. 7 Kinds of Smart, Menemukan dan Meningkatkan
Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence. (terjemahan) Jakarta: PT. Gramedia.
Atsnan.M.F. 2013.”Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran”. Dalam
Jurnal Pendidikan. Edisi 1. No.4, November 2013
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar – Ruzz Media.
Baldwin A.L.(1967) Theories of Child Development,Chicago:John Wiley dan Sons,inc.
Belen, S. 2007. Terapkan Pendekatan Muti-kecerdasan!. Jakarta: Depdinas Dikdasmen.
Bogdan, Robert (1982). Qualitative Research For Education. Boston:Allyn and Bacon
Campbell, B., dkk. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence. Depok: Intuisi Press
Cartledge, G. & Millburn, J. F. (1995). Teaching Social Skills to Vhildren &Youth.Innovative Aproach, 3rd ed. Massachussets: Allyn & Bacon. Chaplin, J.P. (1999). Kamus Lengkap psikologi. Terjemahan oleh Dr. Kartini
Kartono. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Carin, A.A. & Sund. R.B. (1989). Teaching Science Through Discovery. Columbus:Merril Publishing Company.
(4)
Carini, Patricia. (1986) ―Building from children's strengths‖, Journal of Education, 168(3), 13-24.
Depdiknas. 2009. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup.
SD/MI/SDLB – SMP/MTs/SMPLB – SMA/MA/SMALB/SMK/MAK (Online), (http://www.puskur.net, diakses 11 November 2014)
Daryanto (2014)”Pendekatan Pembelajaran Saintifik”, Yogyakarta:Gava Media
Fauziah, R. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar
Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis. Bandung:
FPTK UPI.
Gimpel, G.A. & Merrell, K.W. 1998. Social Skill of Children and Adolescents: Conceptualization, Assessment, Treatment. New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates Publisher.
http://www.questia.com/PM.qst?a=o&d=27773641. Tanggal akses 14 Januari 2015
Hamzah, 2008. Teori Belajar Konstruktivisme.. Dari
http://akhmadsudrajat.wordpress.com Diakses pada 18 Maret 2015 Hargie, Saunders, & Dickson dalam Gimpel & Merrell, 1998. Social Skill
Training.
http://www.psychologymania.com/2012/12/definisi-keterampilan-sosial.html. Diakses 5 Januari 2015
Herman.T(2007)“Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah”. Dalam
Jurnal Pendidikan. Edisi 1 No.1, Januari 2007.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. Ghalia Indonesia : Jakarta.
Hudson, R.A. 1996. Sociolinguistics. Edisi kedua. Cambridge: Cambridge University Press.
Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A tahun 2013.
Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013(Pdf).Jakarta:
(5)
Kemdikbud. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Pusbang prodik.
Maman Rachman, 1999, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdiknas.
Marjan, J. 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Dalam Jurnal Pendidikan. Volum.4 November 2014
Mida Latifatul Muzamiroh, S.S. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Katapena Rachman, Maman., 1999. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian. Semarang: CV.IKIP Semarang Press.
Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mu’tadin. 2006. Mengembangkan Keterampilan Sosial pada remaja.
http://www.wikipedia.org. Diakses 5 Januari 2015
Mubin. H. 2012. “Teori Belajar Sosial Albert Bandura Pendekatan Pembelajaran Alternatif Masa Kini”. Dalam Jurnal Pendidikan. Edisi 1. No 4, Juli 2012.
Nuh, M. 2013. Kurikulum 2013. [online] tersedia pada:
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013 Diakses 4 Desember 2014.
Nur, M. dan Wikandari P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Retnowati, T. 2005. Peningkatan Kecakapan Sosial dan hasil belajar IPS
melalui model kooperatif TGT di SMP Negeri 1 Secang. Tesis.
Semarang: UNS.
Rudolph, J.L. 2005. Epistemology for the masses: The origins of the scientific method in American schools. History of Education Quarterly, 45, 341-376.
Sani (2014) Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta:Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2008. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
(6)
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan
Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subandijah, 1993, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Slavin. (2005). Cooperative learning, teori,riset dan praktik. (Terjemahan Narulita Yusron). London: Allyn and Bacon.(Buku asli diterbitkan tahun 1995).
Varelas, M and Ford M. 2009. The scientific method and scientific inquiry: Tensions in teaching and learning. USA: Wiley InterScience.
Wibowo, A. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Membangun
Karakter Ideal Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.