3.4 Perhitungan Motor Penggerak Pada Pompa Yang Akan Digunakan
Pada dasarnya pompa memerlukan penggerak mula untuk menggerakkan mengoperasikan pompa tersebut. Ada beberapa jenis alat penggerak motor yang
akan digunakan untuk menggerakkan pompa, antara lain: turbin uap, motor bakar, dan motor listrik.
Dalam perencanaan ini dipilih motor listrik sebagai alat penggerak mula pompa dengan pertimbangan sebagai berikut [ Pompa dan kompresor : Sularso,
Haruo Tahara , hal 59 ]: a.
Keuntungan −
Jika tenaga listrik dari PLN atau sumber lain tersedia dengan tegangan yang sesuai di sekitar tempat tersebut, maka penggunaan
motor listrik dapat memberikan ongkos yang murah, −
Pengoperasiannya lebih mudah, −
Ringan dan hampir tidak menimbulkan suara, −
Pemeliharaan dan pengaturan mudah. b.
Kerugian −
Jika listrik padam, maka pompa tidak dapat bekerja sama sekali, −
Jika pompa jarang dipakai, maka biaya operasinya akan tinggi karena biaya beban tetap harus dibayar,
− Jika lokasi pompa jauh dari jaringan distribusi listrik yang ada,
maka biaya penyambungan tenaga listrik akan mahal. Besarnya putaran motor listrik dapat ditentukan dengan mengetahui
frekuensi dan jumlah kutub pada motor listrik. Pada umumnya frekuensi listrik di Indonesia adalah 50 Hz. Putaran motor listrik dengan frekuensi 50 Hz dapat
dilihat pada table dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Harga putaran dan kutubnya Jumlah kutub
Putaran rpm
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
12 500
Sumber: Pompa dan kompresor, Sularso, Haruo Tahara, hal 50.
Pada pemilihan kali ini dipilih motor listrik 2 buah katub dengan putaran 3000 rpm. Akibat adanya slip pada motor maka terjadi penurunan putaran ,
sehingga putaran motor menjadi 2850 rpm. Motor listrik dikopel langsung dengan pompa sehingga putara pompa sama dengan putaran motor.
3.5 Putaran Spesifik dan Tipe Impeller
Impeller adalah roda atau rotor yang dilengkapi dengan sudu – sudu, dimana sudu – sudu ini berguna untuk memindahkan mekanis poros menjadi
energy fluida. Tipe impeller suatu pompa ditentukan berdasarkan putaran spesifik pompa tersebut.
Putaran spesifik untuk pompa jenis saluran roda adalah: n
s
=
4 3
t
H Q
n
Dimana: n
s
= putaran spesifik rpm n = putaran pompa rpm
Q = kapasitas pompa gpm = 90 ltr mnt = 23,778 gpm H
t
= head pompa ft = 9,87 m = 32,373 ft Sehingga:
n
s
=
4 3
373 ,
32 778
, 23
2850
= 1023,989 rpm = 1024 rpm
Universitas Sumatera Utara
Dari table dibawah diketahui bahwa untuk putaran spesifik, n
s
= 1024 rpm maka jenis impeller yang sesuai adalah jenis Radial flow.
Tabel 3.4 Klasifikasi impeler menurut putaran spesifik
Jenis impeller n
s
Radial flow 500 – 3000
Francis
1500 – 4500
Aliran campur 4500 – 8000
Aliran aksial 8000 ke atas
pump selection book, C.P Beaton, G.T Meiklejohn
3.6 Efisiensi Pompa Pada Instalasi Yang Dirancang