Bengkel Docking Gedung Pengepakan

sebagai tempat untuk melaksanakan aktivitas lelang, namun kenyataannya menunjukkan bahwa gedung TPI ini dialihkan fungsinya sebagai tempat pemasaran hasil tangkapan yang didaratkan, sementara itu aktivitas lelang tidak terjadi di PPP Lampulo. Selain itu, gedung TPI di PPP Lampulo ini menjadi tempat penyimpanan cool box yang berukuran besar sehingga hampir setengah dari luas gedung TPI dipenuhi oleh cool box tersebut. Gambar 2.4 Tempat pelelangan ikan di PPP Lampulo

b. Bengkel

Fasilitas lainnya yang tersedia di PPP Lampulo adalah fasilitas untuk pemeliharaan dan perbaikan armada seperti bengkel. Bangunan untuk bengkel dibangun pada tahun 2005 dengan bantuan dari pihak Jepang dimana bangunan ini difungsikan untuk memperbaiki mesin kapal. Bengkel ini terletak di bagian belakang kompleks PPP Lampulo dengan luas bangunan 180 m 2 UPTD PPP Lampulo 2011. Peralatan bengkel yang tersedia cukup lengkap. Namun diperlukan pemeliharaan yang baik terhadap alat-alat tersebut agar tidak cepat rusak sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Gambar 2.5 Bengkel mesin kapal di PPP Lampulo

c. Docking

Docking adalah tempat untuk memperbaiki kapal akibat benturan atau segala kerusakan yang terjadi di badan kapal. Fasilitas docking terletak di dekat pintu masuk menuju kolam pelabuhan PPP Lampulo dimana fasilitas ini hanya tersedia 1 unit. Fasilitas ini hanya dapat memperbaiki kapal dengan ukuran maksimal 10 GT dengan jumlah kapal yang melakukan perbaikan sekitar 1-4 kapal per bulan UPTD PPP Lampulo 2011. Gambar 2.6 Docking galangan kapal di PPP Lampulo d. SPBU Pertamina Pada awalnya fasilitas SPBU yang tersedia di PPP Lampulo ini dibangun 3 bulan sebelum tsunami dan memiliki kapasitas 10 ton. Pasca tsunami, SPBU dibangun kembali dan biasanya menjual sekitar 5000 liter solarhari UPTD PPP Lampulo 2011. Penjualan solar hanya kepada nelayan saja. Pelaksana penyaluran BBM solar adalah pihak investor swasta y ang menyalurkan BBM solar langsung kepada para nelayan dengan sistem pembayaran tunai. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya peningkatan harga jual BBM solar jika penyalurannya melalui pedagang eceran. Saat ini hanya tersedia 1 tangki pengisian solar untuk seluruh kapal yang akan mengisi perbekalan melaut. Gambar 2.7 Fasilitas SPBU di PPP Lampulo

e. Gedung Pengepakan

Terdapat 12 unit gedung pengepakan dengan luas total 540 m 2 , dimana luas setiap gedung sebesar 5x9 meter UPTD PPP Lampulo 2011. Gedung pengepakan ini dikelola oleh PERUM PPS cabang Lampulo yang disewa oleh pedagang ikan besar toke. Besarnya sewa yang ditetapkan oleh pihak PERUM yaitu Rp5 400 000tahun. Fungsi gedung pengepakan ini adalah untuk mempersiapkan dan mengemas ikan hasil tangkapan untuk dikirimkan ke konsumen dalam bentuk segar. Pengepakan ikan segar ini menggunakan cool box. Permintaan ikan segar biasanya berasal dari konsumen lokal, luar kota, bahkan luar Provinsi Aceh seperti Medan. Jenis hasil tangkapan yang biasanya dikirim adalah jenis tuna atau cakalang. Gambar 2.8 Gedung pengepakan ikan di PPP Lampulo f. Tangki air Sumber air bersih diperoleh dari tangki air yang terdapat di PPP Lampulo. Tangki air ini terdiri dari 2 unit dimana 1 unit terletak disamping gedung pengepakan dan 1 unit lainnya terletak disamping gedung TPI. Tangki air ini mampu menampung 2000 liter airhari. Air bersih ini diperlukan untuk kebutuhan pembersihan dermaga bongkar dan tempat pelelangan ikan serta untuk toilet. Gambar 2.9 Tangki air yang terdapat di PPP Lampulo

g. Tsunami Warning System TWS