19 gulma yang tidak termakan dan pengukuran panjang cangkang setiap keong uji.
Sisa gulma yang ditimbang adalah sisa yang berpotensi untuk tumbuh kembali. Proses penyekaan dan penimbangan sama dengan proses yang telah dilakukan
sebelumnya. Upaya pengukuran panjang cangkang digunakan untuk memastikan kelompok ukuran panjang yang dipakai.
Pada hari pertama dilakukan penimbangan bobot basah masing-masing gulma yang dipakai w
. Pada hari ketiga, bobot basah gulma yang tidak habis termakan keong ditimbang w
3
kembali. Nilai vorasitas selama tiga hari tersebut w
v
diperoleh dari selisih antara w dan w
3
w
v
= w – w
3
. Nilai w
v
dibagi tiga untuk mendapatkan nilai vorasitas per hari.
Selama ini belum ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa faktor reproduksi, perbedaan jenis kelamin, dan morfologi berpengaruh terhadap tingkat
aktivitas Pomacea canaliculata. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini digunakan asumsi bahwa pengaruh ketiga faktor tersebut tidak diperhitungkan.
3.3. Analisis Data
Data hasil pengukuran selama percobaan harus diolah terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, hasil olah data tersebut diperlukan untuk mendapatkan nilai
vorasitas dan pertambahan nilai vorasitas keong murbei terhadap C. caroliniana, E. densa, dan V. spiralis. Analisis data yang terdapat dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
3.3.1. Pertambahan nilai vorasitas
Pertambahan nilai vorasitas adalah besarnya persen pertambahan nilai vorasitas yang timbul antara kelompok ukuran panjang yang satu dengan
kelompok ukuran berikutnya. Pertambahan tersebut merupakan selisih antara nilai vorasitas kelompok ukuran panjang ke-i+1 terhadap kelompok ukuran
panjang ke-i. Kemudian nilai tersebut dibagi dengan nilai vorasitas kelompok ukuran panjang ke-i dan dikalikan 100.
20
3.3.2. Analisis statistik
Hasil suatu pengujian adalah proyeksi dari keberhasilan atau kegagalan. Proyeksi tersebut kerap diwujudkan dalam data. Kualitas data tersebut akan
diketahui setelah dianalisis lebih lanjut. Rancangan acak kelompok sangat baik bagi keheterogenan unit percobaan
berasal dari suatu sumber keragaman. Kelompok yang dibentuk harus merupakan kumpulan dari unit-unit percobaan yang relatif homogen sedangkan keragaman
antar kelompok diharapkan cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan RAK dan Uji BNT. Analisis ragam yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis ragam dua arah tanpa pengulangan ANOVA double factors without replication. Analisis tersebut disajikan dalam bentuk tabel sidik ragam yang
dikenal dengan sebutan tabel ANOVA Tabel 1. Model linier aditif dari rancangan kelompok dapat dituliskan sebagai berikut Matjik dan Sumertajaya
2000.
Y
ij
= µ + τ
i
+ β
j
+ ε
ij
Keterangan:
i
= perlakuan i=1,2,3,. . .
j
= kelompok waktu j=1,2,3,. . . Y
ij
= pengamatan pada perlakuan ke-i kelompok waktu ke-j µ
= rataan umum τ
i
= pengaruh perlakuan ke-i β
j
= pengaruh kelompok waktu ke-j ε
ij
= pengaruh acak pada perlakuan ke-i kelompok waktu ke-j Tabel 1. Analisis ragam dua arah tanpa pengulangan
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
dB Jumlah
Kuadrat JK
Kuadrat tengah
KT F
hitung
F
tabel
Perlakuan t-1
JKP KTP
KTPKTS F0,05;DBP;DBS
Kelompok r-1
JKK KTK
KTKKTS Sisa
t-1r-1 JKS
KTS Total
Tr-1 JKT
21 Hipotesis yang dapat diuji dari rancangan di atas adalah sebagai berikut.
Terdapat perbedaan nilai vorasitas kerakusan keong murbei P. canaliculata terhadap sekurang-kurangnya satu di antara tiga jenis gulma Cabomba
caroliniana, Vallisneria spiralis, dan Egeria densa.
3.3.3. Uji lanjut beda nyata terkecil BNT
Hipotesis dari perbandingan metode BNT adalah sebagai berikut: H0: µ1 = µ1 VS H1: µ1
≠ µ1, dengan µ = rataan umum. Nilai kritis BNT diny atakan dengan rumus berikut ini.
BNT= t
α2
x √2KTS
n
Keterangan: BNT = beda nyata terkecil
t
α2
= nilai t tabel pada selang kepercayaan α2 α = 0,05 KTS = Kuadrat Tengah Sisa
n = jumlah ulangan
Jika masing-masing perlakuan memiliki ulangan yang sama, maka untuk semua pasangan perlakuan hanya diperlukan satu nilai BNT. Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut. Jika beda absolut dari dua perlakuan lebih besar dari nilai BNT [Iyi-Yi’I] BNT, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua perlakuan tersebut berbeda nyata pad a taraf α.
22
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil