32 Tabel 2   Lanjutan
No Karakteristik
Anatomi Bagian Kayu
Normal Tarik
Opposite
5 Serat:
a  Jaringan dasar serat Bersekat dengan
ceruk berhalaman yang jelas; ceruk
umum pada bidang radial dan tangensial
Bersekat dengan ceruk
berhalaman yang jelas; ceruk
umum pada bidang radial dan
tangensial Bersekat dengan
ceruk berhalaman yang
jelas; ceruk umum pada
bidang radial dan tangensial
b  Bentuk Ceruk Berhalaman
sangat kecil Berhalaman
sangat kecil Berhalaman
sangat kecil c  Penebalan ulirspiral
- -
- d  Serat bersekat
Tidak bersekat Tidak bersekat
Tidak bersekat e  Tebal dinding serat
Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal
Tipis sampai tebal
f  Rata-rata panjang 1007±209,7
986±182,1 1023±239,4
6 Inkulsi mineral:
a  Kristal prismatic Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
B.  Dimensi dan Kualitas Serat Kayu Kawista
Hasil pengukuran dan perhitungan dimensi serat disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3  Rata-rata dimensi serat Kayu Kawista  L. acidissima L.
Bagian Kayu Dimensi Serat
Panjang L
Diameter d
Lumen l
Tebal Dinding w
Normal 1007±209,7
18,9±3,4 12,5±3,4
3,2±0,5 Tarik
986±182,1 18±3,7
10,5±3,2 3,7±0,9
Opposite 1023±239,4
20,9±5,5 14,3±5,4
3,3±0,8
1. Panjang Serat
Rata-rata  dan  kisaran  nilai  panjang  serat  per  masing-masing  bagian  kayu kawista  yang  diteliti  dapat  dilihat  pada  Tabel  4,  sedangkan  Tabel  5  memuat
hasil  uji  beda  nyata  panjang  serat  berdasarkan  seberan  t  student  pada  selang kepercayaan 95.
Tabel 4  Rata-rata dan kisaran nilai panjang Serat Kawista L. acidissima L.
Bagian Kayu Panjang Serat µ
Rata-Rata Selang Rataan
Normal 1007,5
714,29 ≤ µ ≤ 1428,57
Tarik 985,56
714,29 ≤ µ ≤1400
Opposite 1023,33
642,29 ≤ µ ≤1714,29
Keterangan:    Rataan dari pengulangan contoh uji Selang kepercayaan 95 dari rata-rata panjang serat
33 Tabel 5    Hasil  uji  beda  nyata  panjang  serat  berdasarkan  seberan  t  student  pada
selang kepercayaan 95
Jenis Kayu Tarik
Opposite Normal
Normal -
Tarik -
Opposite -
Keterangan: - = tidak nyata
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa rata-rata panjang serat kayu kawista bervariasi dari 985,56 hingga 1023,33 μm. Bagian kayu tarik cenderung memiliki
panjang serat yang lebih pendek dibandingkan kedua bagian kayu lainnya. Namun demikian,  secara  keseluruhan  panjang  serat  tidak  dipengaruhi  oleh  bagian  kayu
dimana serat tersebut berada Tabel 5. Variasi radial panjang serat kayu per masing-masing riap tumbuh disajikan
pada Gambar 9.
Gambar 9   Variasi radial panjang serat kayu per masing-masing riap tumbuh Berdasarkan Gambar 9 dapat diketahui bahwa variasi radial panjang serat
per  masing-masing  riap  tumbuh  pada  seluruh  bagian  kayu  kawista  yang  diteliti relatif  sama,  dimana  serat  terpendek  dijumpai  pada  daerah  yang  dekat  empulur
riap tumbuh 1, sedangkan serat terpanjang pada daerah dekat kulit. Phenomena ini  memperlihatkan  bahwa  semakin  ke  arah  kulit,  panjang  serat  cenderung
bertambah.
34 Berdasarkan  kriteria  penilaian  serat  kayu  untuk  bahan  baku  pulp  dan
kertas  yang  disusun  oleh  Rachman  dan  Siagian  1976,  nilai  panjang  serat  dari seluruh bagian kayu kawista yang diteliti masuk ke dalam kelas II.
Gambar  10  memuat  contoh  serat  kayu  kawista  pada  masing-masing bagian kayu yang diteliti.
Gambar 10  Serat kayu Kawista: a. kayu normal, b. kayu tarik, c. kayu opposite 2.
Runkle Ratio RR Nilai RR ketiga bagian kayu kawista yang diteliti disajikan pada Gambar
11.  Rata-rata  nilai  RR  berkisar  antara  0,54  hingga  0,78.  Meski  nilai  RR  tidak dipengaruhi  oleh  bagian  kayu,  bagian  kayu  tarik  cenderung  memiliki  nilai  RR
yang lebih besar, sedangkan nilai RR pada bagian kayu normal dan  opposite-nya hampir  sama.  Berdasarkan  kriteria  penilaian  mutu  serat  kayu  untuk  bahan  baku
pulp dan kertas, nilai RR ketiga bagian kayu tersebut masuk ke dalam kelas mutu II.
a b
c
35
Gambar  11   Nilai Runkle Ratio Kayu Kawista L. acidissima L. 3.
Felting Power FP Nilai  FP  ketiga  bagian  kayu  kawista  yang  diteliti  ternyata  juga  tidak
berbeda,  dengan  rata-rata  berkisar  antara  52,21  hingga  56,67  Gambar  12. Berdasarkan kriteria penilaian mutu serat kayu untuk bahan baku pulp dan kertas,
maka nilai FP ketiga bagian kayu kawista yang diteliti masuk kedalam kelas mutu II dengan nilai terbesar dimiliki oleh bagian kayu tarik.
Gambar 12  Nilai Felting Power Kayu Kawista L. acidissima L.
36 4.
Muhlsteph Ratio MR Sebagaimana  nilai  panjang  serat,  RR  dan  FP,  hasil  penelitian  juga
memperlihatkan  bahwa rata-rata nilai MR pada ketiga  bagian kayu kawista  yang diteliti  juga  tidak  berbeda,  dengan  rata-rata  berkisar  antara  54,51  hingga  66,24
Gambar 13.
Gambar  13   Nilai Muhlsteph Ratio Kayu Kawista L. acidissima L. Berdasarkan kriteria penilaian  kualitas  serat kayu untuk bahan baku  pulp
dan kertas, maka nilai MR ketiga bagian kayu tersebut juga masuk ke dalam kelas mutu  II dengan nilai terkecil dimiliki oleh bagian kayu opposite.
5. Flexibility Ratio FR
Rata-rata  nilai  FR  kayu  kawista  yang  diteliti  disajikan  pada  Gambar  14. Dari Gambar 14 diketahui bahwa nilai FR juga tidak dipengaruhi oleh perbedaan
bagian  kayu.  Rata-rata  nilai  FR  berkisar  antara  1,54  hingga  1,78.  Berdasarkan kriteria penilaian kualitas serat kayu untuk bahan baku pulp dan kertas, maka nilai
FR ketiga bagian kayu kawista yang diteliti masuk kedalam kelas mutu I.
37
Gambar 14  Nilai Flexibility Ratio Kayu Kawista L. acidissima L. 6.
Coefficient of Rigidity CR Rata-rata nilai CR kayu kawista yang diteliti disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15  Nilai Coefficient of Rigidity Kayu Kawista L. acidissima L. Hasil  penelitian  memperlihatkan  bahwa  rata-rata  nilai  CR  pada  ketiga
bagian  kayu  kawista  yang  diteliti  juga  tidak  berbeda,  dengan  rata-rata  berkisar antara 0,17 hingga 0,21. Berdasarkan kriteria penilaian kualitas  serat kayu untuk
bahan  baku  pulp  dan  kertas,  maka  nilai  CR  ketiga  bagian  kayu  kawista  yang diteliti masuk ke dalam kelas III.
Tabel 6 memuat rekapitulasi skoring penilaian kualitas serat kayu kawista.
38 Tabel 6.  Scoring kualitas serat kayu kawista L. acidissima L.
Kriteria Bagian Kayu
Normal Tarik
Opposite Nilai
Hitung Scoring
Nilai Hitung
Scoring Nilai
Hitung Scoring
L RR
FP MR
FR CR
1007,5 0,55
55,14 56,74
1,55 0,17
50 25
50 50
100 25
985,56 0,78
56,67 66,24
1,78 0,21
25 25
50 25
100 25
1023,33 0,54
52,21 54,51
1,54 0,17
50 25
50 50
100 25
Total Nilai
300 250
300 Kelas
II II
II
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa seluruh bagian kayu kawista yang  diteliti  menghasilkan  nilai  total  yang  masuk  dalam  kelas  mutu  II.  Serat
dengan  kelas  mutu  II  akan  menghasilkan  pulp  dan  kertas  yang  mempunyai keteguhan  sobek,  ketahanan  pecah,  dan  keteguhan  tarik  tergolong  sedang,  serat
mudah  mengepeng  dengan  ikatan  antar  serat  dan  daya  tenun  yang  baik.  Dengan demikian seluruh bagian kayu kawista tersebut cocok dan sesuai untuk digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas.
C.  Perbandingan  Kualitas  Serat  Kayu  Kawista Limonia  acidissima  L.  dengan