Uji Stimulasi Mikoriza Uji Bakteri yang

32

4.2 Uji Stimulasi Mikoriza

Hasil pengujian isolat-isolat bakteri terhadap kemampuannya dalam menstimulasi perkembangan hifa spora Gigaspora sp. disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Perkembangan hifa mikoriza Nama Bakteri Panjang hifa µm Kontrol 121,21 bc Bacillus subtilis 143,04 ba Bacillus licheniformis 337,38 ba Bacillus cereus GG 199,33 b Bacillus brevis 222,45 ba Pseudomonas diminuta 466,73 a Bacillus laterosporus 331,43 ba Bacillus pasteurii 129,36 bc Bacillus circulans 139,46 bc Proteus penneri 160,68 bc Enterobacter hormaechei 324,47 ba Bacillus firmus 181,46 b Bacillus cereus GL 31,74 c Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji lanjut Duncan pada tingkat kesalahan 5 Berdasarkan data pada Tabel 5, terlihat bahwa 8 jenis bakteri yaitu: P. diminuta, B. licheniformis, B. laterosporus, E. hormaechei, B. brevis, B. subtilis, B. cereus GG, dan B. firmus mampu menstimulir perkembangan hifa mikoriza lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Bakteri yang menstimulir perkembangan hifa Gigaspora sp. lebih tinggi dibanding dengan bakteri yang lain yaitu P. diminuta. Hasil pengujian statistik menunjukan bahwa 3 bakteri memberikan pengaruh yang sama dengan kontrol dan 1 bakteri yaitu B. cereus GL berada di bawah kontrol. Perbedaan respon perkembangan mikoriza dengan pemberian bakteri dapat dilihat pada Gambar 3, sedangkan penampilan perkembangan hifa mikoriza terdokumentasi pada Gambar 4. 121.21 143.04 337.38 199. Gambar 3 Grafik per Grafik pada menunjukkan bakteri yang berwarna hijau perkembangan hifa. S 199.33 222.45 466.73 331.43 129.36 139.46 160.68 324.47 erpanjangan hifa Gigaspora sp. da Gambar 3 terlihat bahwa poligon be ri yang menstimulir perpanjangan hifa paling jau memperlihatkan kemampuan bakteri yan . Sedangkan poligon yang berwarna putih merup 33 47 181.46 31.74 berwarna merah ng tinggi, poligon ang menghambat rupakan kontrol. Gambar 4 Perkemban

4.3 Uji Bakteri yang

Dua belas isola enzim hidrolitik selul dengan adanya zona b Hasil uji enzimatik da masing bakteri disajika Hifa bangan hifa mikoriza Gigaspora sp. yang Berpotensi Menghasilkan Enzim Hidroliti olat bakteri telah diuji kemampuannya dalam lulase, protease, dan pektinase Tabel 6. Hal ona bening halo di sekeliling koloni bakteri G k dan ukuran diameter zona bening yang terben jikan pada Gambar 5 dan 7. Spora 34 olitik am menghasilkan al ini dapat dilihat Gambar 6 dan 8. bentuk dari masing- 35 Tabel 6 Aktivitas enzimatik diameter halo cm bakteri yang diisolasi dari spora Gigaspora sp. dan Glomus sp. No Isolat bakteri Aktivitas enzimatik ø zona bening, cm Selulase Protease Pektinase 1 Bacillus subtilis 4,80 cd 4,80 ba 0,00 2 Bacillus licheniformis 2,83 e 0,00 c 0,00 3 Bacillus cereus GG 5,70 b 6,50 a 0,00 4 Bacillus brevis 0,00 f 5,77 a 0,00 5 Pseudomonas diminuta 5,10 cb 0,00 c 0,00 6 Bacillus laterosporus 5,87 b 6,20 a 0,00 7 Bacillus pasteurii 7,17 a 5,83 a 0,00 8 Bacillus circulans 0,00 f 0,00 c 0,00 9 Proteus penneri 5,07 cb 4,73 ba 0,00 10 Enterobacter hormaechei 2,97 e 0,00 c 0,00 11 Bacillus firmus 3,23 e 3,73 b 0,00 12 Bacillus cereus GL 4,10 d 4,73 ba 0,00 Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji lanjut Duncan pada tingkat kesalahan 5 Ada 7 bakteri yang mempunyai potensi aktivitas enzimatik selulase dan protease yaitu: B. subtilis, B. cereus GG, B. laterosporus, B. pasteurii, P. penneri, B. firmus, dan B. cereus GL. Bakteri yang mempunyai aktivitas selulase tertinggi yaitu B. pasteurii, dan yang mempunyai aktivitas protease tertinggi dijumpai pada B. cereus GG. Bakteri yang tidak menunjukkan aktivitas selulase yaitu B. brevis dan B. circulans, untuk aktivitas protease dijumpai 8 jenis bakteri. B. circulans merupakan satu-satunya bakteri yang tidak menunjukkan aktivitas enzim hidrolitik. Ke-12 bakteri yang diujikan tidak menghasilkan aktivitas enzim pektinase. 4.8 2.83 5. Gambar 5 Grafik dia selulase Grafik pada Gam yang terbentuk pada bakteri tertinggi terl terendah tampak pada Gambar 6 Penampaka 5.7 5.1 5.87 7.17 5.07 2.97 Zona bening diameter zona bening cm akibat aktivitas ba ambar 5 menunjukkan perbedaan luasan diame a media akibat aktivitas bakteri penghasil sel erlihat pada poligon berwarna merah seda da poligon yang berwarna hijau. pakan zona bening enzim selulase 36 3.23 4.1 bakteri penghasil meter zona bening selulase. Aktivitas dangkan aktivitas 4.8 6.5 Gambar 7 Grafik dia protease Grafik pada Gam yang terbentuk pada bakteri tertinggi terl terendah tampak pada aktivitas enzim protea Gambar 8 Penampaka 6.5 5.77 6.2 5.83 4.73 diameter zona bening cm akibat aktivitas ba ambar 7 menunjukkan perbedaan luasan diame a media akibat aktivitas bakteri penghasil prot erlihat pada poligon berwarna merah seda ada poligon yang berwarna hijau. Bakteri yang otease tampak pada poligon yang berwarna putih. kan zona bening enzim protease Zona Bening 37 3.73 4.73 bakteri penghasil meter zona bening protease. Aktivitas dangkan aktivitas ng tidak memiliki putih. 38

4.4 Uji Antagonis terhadap Fungi Patogen