16
2.5 Kadar Serat Kasar
Kertas saring dipanaskan di dalam oven selama satu jam pada suhu 110°C, kemudian didinginkan selama 30 menit di dalam desikator dan ditimbang X1.
Kertas saring tersebut kemudian dipasang pada labu Buchner dan dihubungkan pada vacumm pump untuk mempercepat penyaringan. Bahan sebanyak 0,5 g A
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan dengan 50 ml H
2
SO
4
0,3 N dan dipanaskan di atas hot plater selama 30 menit. Sebanyak 25 ml NaOH 1,5 N ditambahkan kelarutan tadi dan dipanaskan kembali selama 30 menit.
Larutan dan bahan yang sudah dipanaskan disaring dan dituangkan ke dalam labu Buchner, kemudian di bilas berturut turut dengan 50 ml air panas, 50 ml H
2
SO
4
0,3 N, 50 ml air panas lagi, lalu 25 ml aseton. Cawan porselen dipanaskan di dalam oven pada suhu 105-110°C selama 1 jam lalu didinginkan. Kertas saring
dimasukkan ke dalam cawan porselin kemudian dipanaskan di dalam oven pada suhu 105-110°C selama 1 jam, didinginkan di dalam desikator selama 15-30
menit dan ditimbang X2. Cawan kemudian dipanaskan di dalam tanur pada suhu 600°C hingga berwarna putih atau menjadi abu kurang lebih 4 jam, selanjutnya
didinginkan di dalam desikator selama 15-30 menit dan ditimbang X3. Kandungan serat kasar tersebut dihitung dengan menggunakan rumus :
2.6 Kandungan Asam Lemak
2.6.1 Ekstraksi Lemak Metode Folch
Sampel dihancurkan dengan blender dan ditimbang sebanyak 15 g. Setelah itu, sampel ditambah dengan 100 ml campuran kloroform-metanol 2:1 dan
dihomogenisasi selama 5 menit. Homogenat dipisahkan dengan cara penyaringan dan hasil saringannya dipindahkan ke dalam labu pemisah 200-300 ml, lalu
ditambahkan 10 ml MgCl
2
0,03 M, dikocok kuat selama 1 menit, Setelah tercampur merata, labu di isi gas nitrogen dan ditutup rapat. Campuran tersebut
dibiarkan selama satu malam pada suhu kamar sampai terjadi dua lapisan cairan. Lapisan atas dibuang dan lapisan bawah dipisahkan ke dalam labu didih yang
sudah diketahui bobotnya. Larutan tersebut dikeringkan dalam keadaan vacuum. Lemak yang terkumpul ditimbang.
2.6.2 Saponifikasi
Lemak hasil minyak 50 mg-5 g dimasukkan ke dalam labu didih 100 ml, kemudian ditambahkan 1-2 ml KOH 50, etanol 15 ml, 2-3 butir batu didih, dan
hidroquinon 5 dari lemak kasar. Refluks campuran tersebut pada suhu 80°C selama 30-60 menit untuk saponifikasi, Setelah dingin pindahkan ke dalam
corong pemisah 200-300 ml dan ditambahkan 40 ml aquades dan 30 ml heksan. Selanjutnya dikocok selama satu menit sampai terjadi dua lapisan cairan. Lapisan
atas dibuang dan lapisan bawah dipindahkan ke dalam corong pemisah lainnya lalu diminyaksi dengan heksan 40 ml. Larutan di kocok selama satu menit sampai
terjadi dua lapisan cairan. Lapisan atas dibuang dan lapisan bawah dipindahkan ke dalam corong pemisah, kemudian ditambahkan heksan 50 ml, 2-3 tetes metal
jingga dan 10 ml HCl 2 N dan dikocok lagi selama satu menit sampai terjadi dua lapisan cairan. Lapisan bawah dibuang dan lapisan atas dicuci dengan aquades 3-5
17 kali 20, 30, 40 dan 50 ml dan dikocok kembali selama 1 menit. Lapisan bawah
dibuang dan lapisan atas di cek pH-nya sampai netral, lalu diuapkan dalam vacumm evaporator. Asam lemak yang terbentuk di timbang.
2.6.3 Preparasi Metal Ester Asam Lemak
Tujuan preparasi metal ester asam lemak ini adalah untuk mendapatkan kandungan asam lemak dalam bahan yang dianalasis dalam bentuk metal ester
asam lemaknya. Hasil saponifikasi dimasukkan kedalam labu didih 100 ml dan ditambahkan 5 ml campuran BF3-metanol 20 . Labu ditutup, kemudian
dipanaskan pada suhu 45 °C selama 30 menit dan ditambahkan 0,4 sampai 0,8 ml NaCl jenuh. Campuran tersebut diminyak dengan 0,4 ml petroleum eter. Hasil
minyaksi tersebut ditambahkan 1 ml heksan dan siap untuk disuntikkan pada GLC.
Lampiran 3 Parameter Penelitian 3.1 Jumlah Konsumsi Pakan JKP
Jumlah konsumsi pakan ditentukan dengan cara jumlah pakan yang dimakan dibagi dengan jumlah ikan yang dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan: F1
= Jumlah pakan yang dikonsumsi selama pemeliharaan gekor F
= Jumlah pakan g N
= jumlah populasi
3.2 Laju Pertumbuhan Harian LPH
Laju pertumbuhan harian ikan dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan: LPH = Laju pertumbuhan harian
Wt = Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan g
Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan g
t = Periode pengamatan
3.3 Efisiensi Pakan EP
Efisiensi pakan di hitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
Keterangan: EP
= Efisiensi pakan Wt
= Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan g Wo
= Biomassa ikan pada awal pemeliharaan g Wd
= Biomassa ikan yang mati selama pemeliharaan g F
= Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan g