8.0 12.0 16.0 20.0 0.0 6.0 9.0 13.0 17.0 11.0 17.0 0.0 6.0 12. 11.0 17.0 23.0 0.0 6.0 12. 10.0 14.0 0.0 6.0 12. 9.0 15.0 21.0 27.0 9.0 Hubungan faktor tempat tumbuh dengan produksi buah mindi (Melia azedarach L.) di hutan rakyat Jawa Barat

Hubungan Produksi Buah dengan Dimensi Pohon Induk Diameter dan tinggi suatu tanaman merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam penentuan pohon induk. Dalam kaitannya dengan produksi buah, penelitian ini ingin melihat seberapa besar korelasi antara produksi buah dengan diameter dan tinggi tanaman di setiap lokasi penelitian Gambar 9. Gambar 9 Hubungan produksi buah dengan tinggi total disetiap lokasi penelitian. Hubungan antara produksi buah dengan tinggi total tanaman mindi tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Ds. Legok Huni, Kab. Purwakarta menunjukkan adanya korelasi yang positif dengan nilai R 2 yang lebih besar dibandingkan dengan lokasi lainnya. Di lokasi tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tanaman mindi, maka memiliki nilai produksi buah yang tinggi pula. Sedangkan untuk lokasi lainnya memiliki nilai R 2 yang lebih kecil dari 50, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara produksi buah dengan tinggi total tanaman di empat lokasi tersebut. Namun demikian, apabila dilihat secara keseluruhan, memang terlihat bahwa tidak adanya Ds. Sukakarya, Kab. Bogor Tinggi Total m P ro d u k s i B u a h k g p h n

6.0 8.0

10.0 12.0

14.0 16.0

18.0 20.0

22.0 0.0

3.0 6.0

9.0 Ds. Mekarsari, Kab. Bandung Tinggi Total m P ro d u k s i B u a h k g p h n

7.0 9.0

11.0 13.0

15.0 17.0

0.0 3.0

6.0 Ds. Babakan Rema, Kab. Kuningan Tinggi Total m P ro d u k s i B u a h k g p h n

8.0 11.0

14.0 17.0

20.0 0.0

3.0 6.0

9.0 12.

00 15. 00 Ds. Nagrak, Kab. Bogor Tinggi Total m P ro d u k s i B u a h k g p h n

8.0 11.0

14.0 17.0

20.0 23.0

26.0 0.0

3.0 6.0

9.0 12.

00 Ds. Legok Huni, Kab. Purwakarta Tinggi Total m P ro d u k s i B u a h k g p h n

8.0 10.0

12.0 14.0

16.0 0.0

3.0 6.0

9.0 12.

00 15. 00 18. 00 21. 00 Seluruh Lokasi Tinggi Total P ro d u k s i B u a h k g p h n

6.0 9.0

12.0 15.0

18.0 21.0

24.0 27.0

0.0 3.0

6.0 9.0

12. 00

15. 00

R 2 = 28 R 2 = 37 R 2 = 44 R 2 = 21 R 2 = 55 R 2 = 15 Y = 3,62 + 0,09X Y = 0,79 + 0,19X Y = -0,86 + 0,36X Y = 6,65 – 0,08X Y = -3,47 + 0,96X Y = 3,19 + 0,11X korelasi signifikan antara produksi buah dengan tinggi total dimana hal ini terlihat dari nilai R 2 yang sangat kecil yaitu 15. Tinggi dari suatu tanaman memang tidak berpengaruh secara langsung pada produksi buah, tinggi tanaman dapat mempengaruhi penerimaan cahaya matahari dimana cahaya matahari merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat mempengaruhi produksi buah. Untuk pembungaan yang normal, tanaman memerlukan intensitas cahaya yang tidak boleh lebih rendah daripada batas nilai tertentu. Dalam pertumbuhan tanaman menuju ke arah reproduksi itu cahaya tidak hanya diperlukan untuk pembentukan bunga, tetapi juga untuk pertumbuhan buah hingga dapat diperoleh buah masak. Pada umumnya tanaman yang dalam pertumbuhan mendapat cahaya lebih banyak akan lebih mudah berbunga daripada yang menderita kekurangan cahaya Darjanto dan Satifah 1990. Gambar 10 Hubungan antara produksi buah dengan diameter pohon disetiap lokasi penelitian. Lokasi yang memiliki korelasi yang signifikan antara produksi buah dengan diameter pohon adalah Ds. Babakan Rema, Kab. Kuningan dengan nilai Ds. Nagrak, Kab. Bogor Diameter Pohon cm P ro d u k s i B u a h k g p h n

19.0 22.0