Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu fungsi hukum, baik sebagai kaidah maupun sebagai sikap tindak atau perilaku teratur, adalah membimbing perilaku manusia, sehingga hal itu juga menjadi salah satu ruang lingkup studi terhadap hukum secara ilmiah. Studi terhadap hukum secara ilmiah dengan sendirinya mempelajari sampai sejauh manakah pengaruh hukum terhadap sikap tindak atau perilaku manusia Soerjono Soekanto, 1988 : 3. Dalam kenyataan sehari-hari akan dapat dijumpai berbagai wujud sikap tindak perilaku hukum. Ada sikap tindak perilaku subjek hukum yang mematuhi hukum maupun sikap tindak perilaku subjek hukum yang melanggar hukum. Namun demikian suatu sikap tindak perilaku hukum dianggap efektif, apabila sikap tindak atau perilaku subjek hukum menuju pada tujuan yang dikehendaki pembentuk hukum tersebut, artinya, apabila pihak lain tersebut mematuhi hukum. Dalam dunia peradilan, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan merupakan suatu kaidah hukum yang masih baru, di mana pemberlakuannya baru tahun 2003 yang lalu. Seperti halnya peraturan perundang-undangan yang baru disahkan, maka Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan masih ditunggu keberhasilannya mencapai tujuannya untuk menghindari penumpukan perkara di pengadilan dan mernberikan akses kepada para pihak yang bersengketa untuk memperoleh keadilan atau penyelesaian yang memuaskan atas sengketa yang dihadapi para pihak yang bersengketa . Hal ini berarti 1 2 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan masih diuji efektivitasnya atau pengaruh positifnya dalam menyelesaikan sengketa perdata di Pengadilan. Konsep pengaruh berarti sikap tindak atau perilaku yang dikaitkan dengan suatu kaidah hukum, yang isinya berupa larangan, suruhan, atau kebolehan, tanpa mempersoalkan apakah yang menjadi tujuan pembentuk hukum. Akan tetapi di dalam kenyataannya, maka terdapat konsep pengaruh positif atau efektivitas, yang tergantung pada tujuan atau maksud suatu kaidah hukum. Apabila seseorang mengatakan suatu kaidah hukum berhasil atau gagal mencapai tujuannya, maka hal itu biasanya diukur dari apakah pengaruhnya berhasil mengatur sikap tindak atau perilaku tertentu sehingga sesuai dengan tujuan tertentu atau tidak. Sikap tindak atau perilaku yang sesuai tujuan disebut positif, sedangkan yang menjauhi tujuan lazimnya dinamakan negatif. Sikap tindak atau perilaku lainnya, walaupun kadang- kadang dikaitkan dengan aturan tertentu, hanyalah berarti kalau mempunyai pengaruh tertentu terhadap pencapaian tujuan-tujuan tertentu pula. Walaupun demikian kadang-kadang hukum mengalami kegagalan, padahal hukum tadi dipatuhi, namun tujuannya tidak sepenuhnya tercapai. Hal itu disebabkan oleh karena kadang-kadang dibedakan antara semangat kaidah hukum tertentu dengan tulisan kaidah hukum sendiri Soerjono Soekanto, 1988 : 7. Urgensi Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan dalam menyelesaikan sengketa perdata di Pengadilan Negeri Surakarta untuk diteliti, yaitu: untuk melihat pencapaian tujuan pembentuk kaidah hukum ini melalui Pengadilan Negeri Surakarta yang menerapkannya. Sebagai sampel dari efektivitas Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan dalam menyelesaikan sengketa perdata di Pengadilan, diambil pemberlakuannya di Pengadilan Negeri Surakarta, karena Pengadilan Negeri Surakarta telah menerapkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang 3 Prosedur Mediasi Di Pengadilan dalam menyelesaikan sengketa perdata di Pengadilan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan dalam menyelesaikan sengketa perdata di Pengadilan Negeri Surakarta. Untuk itu penulis dalam penulisan hukum ini memilih judul : “EFEKTIVITAS PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2003 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Mediasi Di Pengadilan Negeri Dalam Penyelesaian Sengketa Perdata Menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.

4 122 94

Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Dalam Menyelesaikan Perkara Perdata

0 12 21

IMPLEMENTASI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI BOYOLALI)

0 4 102

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELEMBAGAAN MEDIASI DALAM PROSES PERADILAN MELALUI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA MELALUI LEMBAGA MEDIASI

0 9 106

IMPLEMENTASI PERMA NOMOR. 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Implementasi Perma Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan Dalam Menyelesaikan Sengketa Perceraian(Studi Hukum Di Pengadilan Agama Surakarta).

0 3 19

PENDAHULUAN Implementasi Perma Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan Dalam Menyelesaikan Sengketa Perceraian(Studi Hukum Di Pengadilan Agama Surakarta).

0 2 16

PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA BANGKALAN DITINJAU DARI PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI.

0 1 69

ANALISIS MENGENAI MATERI MUATAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PROSEDUR MEDIASI PENGADILAN

0 0 12

Tinjauan terhadap peraturan mahkamah agung nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di pengadilan dalam menyelesaikan sengketa perdata pada pengadilan negeri kelas 1a khusus makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 82

Penerapan Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan Melalui Mediasi dalam Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan Negeri Sungguminasa (Studi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan) - Repositori UIN Alauddin Mak

0 0 78