Analisis Kimia 1 Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 01-2891-1992

NaOH yang telah distandarisasi menggunakan asam oksalat. Titrasi dihentikan jika warna berubah menjadi merah muda. Perhitungan total asam lakta yaitu: 2. Analisis Kimia 2.1 Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 01-2891-1992 Kadar air ditentukan dengan menghitung kehilangan berat setelah pemanasan dalam oven sampai beratnya tetap. Sampel ditimbang kurang lebih 1-2 gram dan diletakkan dalam cawan yang telah diketahui bobotnya. Cawan kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 105 C selama 3 jam. Cawan kemudian didinginkan dalam eksikatorr selama 30 menit. Setelah dingin cawan ditimbang. Persentase dari kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: A = berat sampel dan cawan sebelum dikeringkan gram B = berat sampel dan cawan setelah setelah dikeringkan gram

2.2 Analisis Kadar Abu SNI 01-2891-1992

Sebanyak 2-3 g sampel dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya. Cawan dimasukkan ke dalam tanur bersuhu 550 o C selama 12 jam atau hingga bahan berubah warna menjadi putih. Kemudian cawan diambil dan dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang Penghitungan kadar abu dapat menggunakan rumus: Keterangan: A = berat wadah dan sampel awal gram B = berat wadah dan sampel setelah dikeringkan gram

2.3 Analisis Kadar Protein Metode Semi Mikro Kjeldahl SNI 01-2891-1992

Sampel sebanyak 0,1 gram dimasukkan ke dalam tabung mikro Kjeldahl 30 ml, kemudian ditambahkan H 2 SO 4 2,5 ml dan tablet Kjeldahl. Sampel dididihkan selama 1-1,5 jam sampai jernih kemudian didinginkan. Isi labu dituangkan ke dalam alat destilasi. Labu dibilas 5-6 kali dengan aquades 20 ml. air bilasan juga dimasukkan ke dalam alat destilasi dan ditambahkan larutan NaOH 4 sebanyak 20 ml. Cairan dalam ujung kondensor ditampung dalam Erlenmeyer 125 ml berisi larutan H 3 BO 3 dan 3 tetes indicator cairan metil merah dan metilen blue yang ada di bawah kondensor. Destilasi dilakukan hingga diperoleh 200 ml destilat yang bercampur dengan H 3 BO 3 dan indikator dalam Erlenmeyer. Destilat dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna menjadi merah. Hal yang sama juga dilakukan terhadap blanko. Nilai persentase kadar protein dapat dihitung dengan rumus:

2.4 Analisis Kadar Lemak Metode Hidrolisis Weibull SNI 01-2891-1992

Penentuan kadar lemak dilakukan dengan mengambil sampel yang telah dihancurkan sebanyak 3 g C. Dilakukan hidrolisis dengan menggunakan 30ml HCl 25 dan akuades sebanyak 20 ml.dipanaskan selama 15 menit. Sampel disaring sampai HCl hilang dari sampel. Sampel dibungkus dengan kertas saring, selanjutnya kertas saring yang berisi sampel diletakan ke dalam alat ekstraksi Soxhlet. Labu kosong ditimbang A. Ekstraksi dilakukan dengan hexane selama 3 jam. Minyak atau lemak yang terapung di dalam ekstraksi soxhlet dikeringkan dalam oven 105 o C sampai berat konstan dan timbang B. Kadar lemak dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: A = berat labu kosong B = berat labu ekstrak sampel C = berat sampel awal

2.5 Penentuan Kadar Karbohidrat by difference Winarno 1997

Penentuan kadar karbohidrat dilakukan dengan menggunakan perhitungan Carbohidrat by Difference. Perhitungan ini bukan berdasarkan analisis tetapi berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

2.5 Analisis Kadar Ca Kalsium Apriyantono et al. 1989

Preparasi sampel untuk penetapan kadar kalsium dilakukan dengan pengabuan basah. Sampel ditimbang sebanyak ± 1 gram dan dimasukan ke dalam erlenmeyer. Kemudian ditambahkan 10 H 2 SO 4 dan 10 ml HNO 3 , dipanaskan perlahan-lahan sampai larutan tidak berwarna gelap lagi semua zat organik telah teroksidasi. Larutan ditambah akuades sehingga menjadi tidak berwarna atau menjadi kuning, dan dididihkan sampai berasap. Setelah itu didinginkan kemudian diencerkan dengan labu takar 100 ml sampai tera. Blanko dipersiapkan sperti proses diatas, kemudian larutan standar kalsium, sampel dukur pada ʎ= 422,7; kemudian dibuat kurva.

2.6 Analisis Kadar Fosfor Apriyantono et al. 1989

Timbang sampel sebanyak 3 gram. Sampel diabukan ke dalam tanur. Setelah menjadi abu, sampel ditambahkan 5 ml HCL 5M. Sampel tersebut dituangkan ke dalam labu takar 250 ml, kemudian ditambahkan akuades sampai tanda tera. Homogenisasi sampel dan diambul 10 ml sampel yang telah diencerkan ke dalam labu takar 100 ml. Lalu ditambahkan vanadat-molibdat sebanyak 12,5 ml. Tambahkan akuades sampai dengan tanda tera lalu dihomogenisasi kembali. Lalu dibaca absorbansi pada panjang gelombang 400 nm. Hitung kadar fosfor dengan rumus: Persamaan inier: y= ax –b Kadar fosfor mg100 g bb = Keterangan : BS = Berat sampel g C = Konsentrasi sampel mg1000ml A = Absorbansi sampel mg1000ml Val = Volume aliquat ml VA = Volume akhir ml BAP = Berat atom fosfor g BM = Berat molekul Bb = mg100 g fosfor berat basah Bk = mg100g fosfor berat kering 3. Analisis Mikrobiologi 3.1 Total Bakteri Asam Laktat Fardiaz 1989