Porositas Composting Characteristics of Traditional Market Solid Wastes with Natural Static Pile System.

11

f. Temperatur

Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba diakibatkan oleh peningkatan suhu dan konsumsi oksigen yang memiliki hubungan berbandingan lurus. Semakin tinggi suhu, maka akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses penguraian. Tingginya oksigen yang dikonsumsi akan menghasilkan CO dari hasil metabolisme mikroba sehingga bahan organik semakin cepat terurai. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan kompos. Suhu yang berkisar antara 30ºC-60ºC menunjukkan aktivitas pengomposan yang cepat. Sedangkan suhu yang lebih tinggi dari 60ºC akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba termofilik saja yang tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma. Ketika suhu telah mencapai 70ºC, maka segera lakukan pembalikan tumpukan atau penyaluran udara untuk mengurangi suhu, karena akan mematikan mikroba termofilik Elango et al. 2009.

g. pH

Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH 5.5-9. Proses pengomposan akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam secara temporer atau lokal akan menyebabkan penurunan pH pengasaman, sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase- fase awal pengomposan. Kadar pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral. Kondisi kompos yang terkontaminasi air hujan juga dapat menimbulkan masalah pH tinggi Monson dan Murugappan 2010. Kompos Yulianto et al. 2009 menyatakan bahwa berdasarkan komposisi kandungan unsur hara yang ada pada sampah organik maka, kompos berbahan baku sampah pasar dapat menjadi kompos yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari kandungan hara makro dan mikro kompos yang lengkap serta mikroorganisme menguntungkan bagi tanah. Hartatik dan Widowati 2007 menyatakan bahwa penggunaan kompos sebagai bahan pembenah tanah soil conditioner dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah pertanian. Karakteristik umum dimiliki kompos antara lain: 1 mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah bervariasi tergantung bahan asal; 2 menyediakan unsur hara secara lambat slow release dan dalam jumlah terbatas; dan 3 mempunyai fungsi utama memperbaiki kesuburan dan kesehatan tanah Yuwono 2004. Berikut ini diuraikan fungsi kompos dalam memperbaiki kualitas kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah.

a. Sifat fisika

Kompos memperbaiki struktur tanah yang semula padat menjadi gembur sehingga mempermudah pengolahan tanah. Tanah berpasir menjadi lebih kompak dan tanah lempung menjadi lebih gembur. Penyebab kompak dan gemburnya tanah ini adalah senyawa-senyawa polisakarida yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai serta miselium atau hifa yang berfungsi sebagai perekat partikel tanah. Dengan struktur tanah yang baik ini berarti difusi O atau aerasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologis di akar akan lancar. Perbaikan agregat tanah menjadi lebih lemah akan mempermudah penyerapan air ke dalam