Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
menambah keterampilan baik jasmani maupun rohani, dan untuk menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik.
2.2. Hasil Belajar 2.2.1. Pengertian Hasil Belajar
Dimyati dan Mudjiono 2009 :20 berpendapat bahwa “hasil belajar
merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak
pengiring”.
Menurut pendapat RC dan Anni 2009:85 ”hasil belajar merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa
yang dipelajari
oleh peserta
didik ”. Sedangkan Sudjana 2010:49
berpendapat ”hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, tingkah laku sebagai hasil belajar yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi
3 bidang yakni bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara besar
membagi menjadi tiga ranah, yaitu:
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi. b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotoris, yakni a
gerakan reflex, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perceptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan
keterampialn kompleks, dan f gerakan ekspresif dan interpretative. Memperhatikan berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku seseorang sebagai puncak proses belajar. Perubahan perilaku itu disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.