Hub Switch Router Caching Internet Object caching

Tipe – tipe Ethernet : a. 10Base5, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel koaksial dengan diameter 0,5 inci dan berwarna kuning. Topologi yang digunakan menggunakan Topologi Bus. Jangkauan jarak maksimum 500 meter. Apabila ditambahkan repeater penguat akan dapat mencapai jarak ±2,5 km. Kecepatan transmisi data 10 Mbps. b. 10Base2, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel koaksial dengan diameter 5 mm. Topologi yang digunakan berbentuk bus. Jangkauan jarak maksimum 185 m dan kecepatan transmisi data 10 Mbps. c. 10BaseT, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel twisted pair. Topologi yang digunakan adalah Star. Jangkauan jarak maksimum 100 m dan kecepatan transmisi data 100 Mbps. d. 10BaseF, tipe Ethernet yang menggunakan kabel serat optik fiber optic. Topologi yang digunakan adalah star. Jangkauan jarak sampai dengan 2000 m. Untuk transmisi output dan input menggunakan kabel yang berbeda. Kecepatan transmisi data mencapai 100 Mbps. e. 100BaseT series, tipe Ethernet menggunakan kabel twisted pair. Tipe ini memiliki beragam metode akses. Kecepatan transmisi data mencapai 20-200 Mbps.

2.2.29. Hub

Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima data dan meneruskannya menuju tempat yang lain. Hub terdiri dari port-port RJ-45 female sehingga kabel-kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45 pada ujung-ujungnya dapat dengan mudah ditancapkan pada hub. Hub digunakan pada topologi star dan dapat diparalel hingga maksimum tiga buah hub. Hub dipasaran beredar dengan jumlah 5 port, 10 port, 12 port, 16 port, 24 port, 32 port dan yang terbesar 64 port. Untuk jaringan yang menggunakan hub yang diparallel lebih dari tiga buah, diperlukan sebuah router untuk menghubungkan hub yang keempat.

2.2.30. Switch

Switch atau switch hub pada dasarnya adalah hub juga. Switch memiliki kemampuan untuk mentransfer data hanya pada port yang dituju saja, berbeda dengan hub yang mem-broadcast data yang datang ke semua port yang dimiliki termasuk port tempat data tersebut berasal. Perbedaan ini membuat switch lebih cepat dalam mentransferkan data walaupun memiliki kecepatan yang sama dengan hub. Dengan sistem teknologi Ethernet dalam sebuah LAN, switch akan membedakan alamat komputer tempat data tersebut berasal dan alamat komputer MAC Address atau Media Access Control Address tempat data tersebut dituju. Pada jaringan yang luas atau Internet, switch akan membedakan IP asal dan IP tujuan ke data tersebut. Pada suatu LAN yang menggunakan model OSI, switch melakukan fungsi komunikasi layer 2 atau data-link layer. Namun, pada jaringan luas atau Internet, switch membutuhkan sebuah router untuk dapat meneruskan paket datanya. Beberapa s witch model terbaru mampu melakukan komunikasi layer 3 atau melakukan fungsi routing sehingga disebut IP switch. Kehadiran switch menggeser keberadaan hub sehingga di pasaran saat ini lebih banyak ditemui switch karena dengan selisih harga yang sedikit, menawarkan kinerja yang lebih baik dibandingkan hub.

2.2.31. Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 Lapisan jaringan seperti Internet Protokol dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network LAN. Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing- masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCPIP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan Internet-work, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa sub- network untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN Local Area Network ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau DSL Digital Subscriber Line. Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN Local Area Network ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL Digital Subscriber Line disebut juga dengan DSL Digital Subscriber Line router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcaststorm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

2.2.32. Bridge

Dokumen yang terkait

Bandwidth management dengan menggunakan mikrotik router OS. pada RTRW-Net: studi kasus RT.005 RW.04 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa kotamadya Jakarta Selatan

13 114 150

Analisis dan monitoring trafik jaringan dengan MRTG (multi router t raffic grapher) di PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

0 9 64

IMPLEMENTASI QUEUE TREE UNTUK MENGOPTIMALKAN MANAJEMEN BANDWIDTH PADA SEVEN NET SEMARANG.

0 5 5

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB (HIERARCHICAL TOKEN Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 2 18

ANALISIS MANAGEMENT BANDWIDTH DENGAN METODE PCQ (PER CONNECTION QUEUE) DAN HTB Analisis Management Bandwidth Dengan Metode PCQ (Per Connection Queue) Dan HTB (Hierarchical Token Bucket) Dengan Menggunakan Router Mikrotik.

0 4 12

MENEJEMEN BANDWIDTH MENGGUNAKAN QUEUE TREE Menejemen Bandwidth Menggunakan Queue Tree (Studi Kasus Smk Negeri 1 Kedawung ).

0 1 18

MENEJEMENT BANDWIDTH MENGGUNAKAN QUEUE TREE Menejemen Bandwidth Menggunakan Queue Tree (Studi Kasus Smk Negeri 1 Kedawung ).

1 3 14

IMPLEMENTASI QUEUE TREE UNTUK MANAJEMEN

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Load Balancing, Failover dan Management Bandwidth Queue Tree Menggunakan Mikrotik Router

0 0 16

Analisis Pemilihan Metode Quality of Service dengan Traffic Policing dan Traffic Shaping sebagai Pembanding Bandwidth pada Cisco Router Internet Service Provider

0 1 8