kriteria tuntas belajar berturut-turut pada siklus I pertemuan 1 sampai siklus II pertemuan 2, yaitu 68,1, 72,7, 86,3 dan 95,5.
http:library.um.ac.idptk- index.php?-mod=detailid=48494
Beberapa penelitian tersebut di atas menunjukkan keberhasilan penerapan model Talking stick dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada bebrapa
mata pelajaran di SD. Dengan demikian beberapa penelitian tersebut di atas dapat dijadikan acuan oleh peneliti dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan
Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Talking stick dengan Media Visual pada S
iswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang”. Hal-hal yang membedakan beberapa penelitian diatas dengan penelitian ini adalah latar
belakang masalah, media yang digunakan, lagu yang digunakan, keadaan sekitar sekolah dan karakter siswa.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Kegiatan pembelajaran sebelum adanya Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah guru belum dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena
belum menggunakan media pembelajaran secara optimal sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran juga masih rendah, selain itu siswa kurang mudah memahami materi yang disajikan sehingga siswa kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Guru kurang tepat dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Pemecahan masalah untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dengan media visual. Berikut
langkah-langkah model pembelajaran talking stick dengan media visual merujuk pendapat ahli Suyatno dan Agus Supriyono adalah:
1. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
2. Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan materi pokok dan menggunakan media.
4. Siswa dibagi kelompok belajar untuk mengerjakan tugas kelompok.
Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi. 5.
Guru dan siswa membahas hasil diskusi. 6.
Guru dan siswa memulai permainan talking stick. 7.
Guru mengajukan pertanyaan. 8.
Siswa yang memegang tongkat menjawab pertanyaan dari guru. 9.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan merumuskan kesimpulan. 10.
Evaluasi. Setelah diberikan tindakan tersebut, pembelajaran diharapkan lebih
menyenangkan dan siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan uraian diatas akan diperjelas pada skema dibawah ini.
Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Kondisi awal:
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran masih rendah
2. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah.
3. Hasil belajar siswa masih rendah.
Pelaksanaan Tindakan 1.
Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. 2.
Guru melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 3.
Guru menjelaskan materi pokok dan menggunakan media. 4.
Siswa dibagi kelompok belajar untuk mengerjakan tugas kelompok. Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi.
5. Guru dan siswa membahas hasil diskusi.
6. Guru dan siswa memulai permainan talking stick.
7. Guru mengajukan pertanyaan.
8. Siswa yang memegang tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
9. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dan merumuskan
kesimpulan. 10.
Evaluasi.
Kondisi akhir: 1.
Keterampilan guru meningkat 2.
Aktivitas siswa meningkat 3.
Hasil belajar siswa meningkat
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN