35
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan pendekatan penelitian yang dihubungkan
pada kerja
rancangan dan
pengembangan. Penelitian
pengembangan berorientasi pada produk. Penelitian pengembangan merupakan satu jenis penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan pengetahuan,
teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan.
Adapun produk-produk yang dihasilkan
dalam penelitian
pengembangan antara lain materi-materi pelatihan guru, materi belajar untuk siswa, media pembelajaran untuk memudahkan belajar, sistem pembelajaran
dan lain-lain. Model
pengembangan yang
akan dikembangkan
adalah model
pembelajaran sepak takraw teknik dasar sepak sila menggunakan bola serabut kelapa bolserka yang akan digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani
kesehatan dan rekreasi dan model pembelajaranakan diterapakan pada siswa kelas V dan VI SD YPPK Santo Lukas Kolam Distrik Muting Kabupaten Merauke.
Struktur model pengembangnnya adalah model pembelajaran sepak takraw teknik dasar sepak sila menggunakan bola serabut kelapa bolserka sebagai
sarana untuk melatih siswa kelincahan, daya tahan, akurasi dan menumbuhkan rasa percaya diri, kerjasama, kejujuran serta semangat siswa dalam proses
belajar mengajar.
3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan sangat diperlukan agar dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan prosedur ilmiah yang
ada. Adapun prosedur pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan studi pendahuluan dan pengamatan meliputi pengumpulan informasi, dan observasi lapangan. Langkah ini ditujukan untuk analisis
kebutuhan dengan tujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran yang dibuat memang dibutuhkan atau tidak.
2. Mengembangkan bentuk produk awal, yaitu membuat model pembelajaran sepak takraw dengan menggunakan bola serabut kelapa bolserka untuk
melatih siswa kelincahan, daya tahan, akurasi dan menumbuhkan rasa percaya diri, kerjasama, kejujuran serta semangat siswa pada permainan
sepak takraw. 3. Evaluasi produk awal oleh para ahli, dengan menggunkan satu ahli
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli,
selanjutnya dilaksanakan uji coba skala kecil dengan menggunakan lembar evaluasi dan kuisoner dan konsultasi yang selanjutnya hasilnya dianalisis
secara mendalam. 4. Melakukan revisi produk pertama dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala
kecil yang dilakukan sebelumnya. 5. Melakukan uji coba skala besar dilapangan dengan menggunakan
pengembanagan model pembelajaran sepak takraw teknik dasar sepak sila dengan bola serabut kelapa bolserka dalam pembelajaran pendidikan
jasmani yang sudah direvisi atas uji coba skala kecil yang dilakukan sebelumnya.
6. Revisi produk akhir, dilakukan berdasarkan evaluasi dan analisis uji coba skala besar.
7. Hasil akhir berupa model pembelajaran sepak takraw teknik dasar sepak sila menggunakan Bolserka bola serabut kelapa dalam pembelajaran
pendidikan jasmani yang dihasilkan melalui revisi setelah dilakukan uji coba skala besar.
3.3 Uji Coba Produk