cedera. Seseorang yang memiliki ketrampilan yang tidak pernah dilatih dengan sendirinya ketrampilan yang dimiliki akan hilang dan tidak akan trampil lagi.
2.2.3 Jenis Kemampuan
Menurut Guilford dalam Arvio, 2004:161, membagi kemampuan menjadi
tiga jenis, yaitu:
1. Kemampuan Perseptual, yaitu kemampuan dalam mengadakan persepsi atau pengamatan antara lain mencakup faktor-faktor kepekaan indera, perhatian,
kecepatan persepsi dan sebagainya. 2. Kemampuan Psikomotor, yaitu mencakup beberapa faktor antara lain:
kekuatan, kecepatan gerak, ketelitian, keluesan, dan lain-lain. 3. Kemampuan Intelektual, yaitu kecenderungan yang menekankan pada
kemampuan akal dimana mencakup beberapa faktor antara lain: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir, dan lain-lain
2.2.4 Kemampuan Sebagai Hasil Belajar
“Belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak
berasal dari proses pertumbuhan” Gagne dalam Rifa’i, 2009:82. Saat proses belajar berlangsung terjadi perubahan secara sadar karena ada tujuan yang ingin
dicapai, seperti bertambahnya pengetahuan dan kemampuan. “Setiap individu mempunyai kemampuan belajar yang berlainan. Hal ini perlu diperhatikan oleh
dosen karena hasil-hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara kemampuan mahasiswa dengan hasil belajarnya” Lavin, 1965; Naylor, 1972;
Goldstein, 1974; Fotheringham Creal, 1980; Husen, 1975 dalam Soekamto,
1997:38. Perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang sedang belajar tersebut bersifat kontinu dan berlangsung terus hingga kemampuannya menjadi lebih baik
dan sempurna. Perubahan dalam belajar juga bersifat positif dan aktif karena makin banyak usaha belajar yang dilakukan dari kesadaran individu itu sendiri.
Perubahan dalam belajar bersifat permanen dan bahkan akan terus berkembang jika digunakan atau dilatih. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, jika
melakukan latihan yang diulang-ulang akan memperkecil tingkat kesalahan dan menambah kecepatan dalam mengetik. Menurut Slameto, 2010:28 syarat
keberhasilan belajar: “1 belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; 2 repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan
berkali-kali agar pengertianketerampilansikap itu mendalam pada siswa”.
Belajar yang efektif sangat diperlukan untuk mendapat hasil belajar yang maksimal. Menurut Slameto 2010, saat proses belajar berlangsung peran
pembimbing, kondisi siswa, strategi belajar, dan metode belajar sangat penting. Perlu dipilih pembimbing yang tepat, kondisi yang memungkinkan siswa nyaman
untuk belajar, serta strategi dan metode belajar yang sesuai dengan kompetensi yang sedang dipelajari. Teori pembelajaran berhubungan erat dengan teori belajar
karena merupakan implementasi prinsip-prinsip teori belajar.
....pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah
informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil belajar itu memberikan kemampuan
kepada si belajar untuk melakukan berbagai penampilan, Gagne dalam Sugandi, 2007:9.
Hal tersebut senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Robbins 2000:46, “kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan
hasil latihan atau praktek”. Mengembangkan kemampuan berlandaskan pada prinsip pembelajaran dalam rangka pencapaian ranah tujuan. Ranah tujuan
pembelajaran dapat dibedakan atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran ranah tertentu, diperlukan prinsip
pembelajaran yang berbeda, terutama yang mengatur prosedur dan pendekatan pembelajaran itu sendiri.
2.3 Tinjauan Tentang Mata Diklat Mengetik 2.3.1 Definisi Mengetik