Kemandirian Penderita Autis LANDASAN TEORI

2.4 Kemandirian Penderita Autis

Kemandirian merupakan suatu keadaan yang menyatakan seseorang tidak tergantung pada orang lain. Anak autis perlu dikembangkandilatih kemandiriannya. Dengan kemandirian yang mereka miliki diharapkan dapat membuat mereka lebih percaya diri untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, walaupun kemandirian itu masih dalam tahap awal yaitu tentang merawat diri. Dalam mengembangkan kemandirian diperlukan suatu program yang baik dan terencana serta adanya kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat. Tanpa program dan kerjasama yang baik akan sulit kita mencapai tujuan dari pengembangan kemandirian anak autis sesuai yang kita harapkan. Tujuan pendidikan bagi anak autis pada dasarnya sama dengan tujuan umum nasional, hanya perlu penyesuaian tertentu sesuai dengan tingkatan kemampuan peserta didik. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemeritah PP Nomor 72 Bab 2 pasal 2 tentang tujuan Pendidikan Luar Biasa, termasuk di dalamnya bagi anak autis, yaitu: pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar. Serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Tujuan akhir pendidikan anak autis pada dasarnya mengharapkan agar anak dapat mandiri dalam merawat diri. Untuk mencapai tujuan tersebut sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan guru. Namun kenyataannya di lapangan masih banyak anak autis yang kurang mandiri khususnya dalam merawat diri. Sehingga terjadi kesenjangan antara tujuan pendidikan yang diharapkan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kemandirian menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “mandiri” yang berarti sendiri yang diartikan juga sebagai suatu keadaan yang menyatakan seseorang tidak tergantung pada orang lain. Orang yang telah mandiri biasanya sanggup mengerjakan sesuatu berdasarkan sikap dan tanggungjawab serta mampu mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan kapasitasnya. Kemandirian adalah kemampuan untuk berdiri sendiri dan membangkitkan kesanggupan atau menggali potensi yang ada pada dirinya agar tidak tergantung pada orang lain, baik dalam merumuskan kebutuhan maupun dalam mengatasi kesulitan dan tantangan yang dihadapinya bertanggung jawab dan berdiri sendiri. Pengertian tersebut menekankan bahwa kemandirian seseorang tergantung pada kemampuan yang dimilikinya untuk tidak tergantung kepada orang lain. Dalam kemandirian ada aspek-aspek yang harus diperhatikan diantaranya: 1 Aspek kepercayaan pada diri sendiri di dalam melakukan tugas-tugas kehidupan, 2 Aspek tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, 3 Aspek kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan dalam berusaha. 4 Kemandirian anak autis http:may-dachlan.blogspot.com201206pengembangan-kemandirian-anak- autis.html .

2.5 Kerangka Konsep