PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
Zaman
sekarang
ini
perempuan
sering
mengalami
banyak
permasalahan salah satunya adalah gangguan haid, gangguan haid ini mempunyai
manifestasi klinis yang bermacam macam tergantung kondisi serta penyakit yang
dialami seorang perempuan, salah satunya adalah gangguan haid berupa spotting
yaitu perdarahan bercak atau tetesan darah yang terjadi antara 2 siklus haid atau
perdarahan yang tidak berhubungan dengan siklus haid keadaan ini dipengaruhi
oleh ketidakseimbangan hormon tubuh yaitu kadar progesteron yang tinggi dan
esterogen yang rendah yang salah satunya disebabkan karena efek samping dari
penggunaan kontrasepsi (Pandapotan, 2005).
Saat ini tersedia berbagai metode atau alat kontrasepsi seperti IUD, Suntik,
Pil, Implant, kondom. Salah satu kontrasepsi yang populer dan paling banyak
digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi suntik, kontrasepsi suntik yang paling
banyak digunakan adalah depo medroxi progesteron asetat yaitu merupakan
kontrasepsi suntik 3 bulanan yang telah dipakai diberbagai negara dengan angka
kegagalan
≤
2
per 100 wanita pertahun, akseptornya semakin bertambah
(Everett, 2007).
Pada tahun 2003 di Indonesia, jumlah PUS sebanyak 5.918.271. Dari
jumlah ini dengan proporsi 11,72% (693.621 peserta) merupakan peserta KB baru
dan 77,80% (4.604.414 peserta) merupakan akseptor KB aktif. Alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan adalah metode suntik sebanyak (49,1%),
1
2
sedangkan di provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 yang menggunakan
kontrasepsi suntik sebanyak 46,27% (BKKBN, 2009).
Pada tahun 2010 Di wilayah malang di Indonesia sebanyak 120.598 peserta
dengan proporsi peserta KB baru10,38% peserta dan proporsi peserta KB aktif
89,6% peserta, berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan
adalah suntik 57% (Dinas kesehatan kota malang, 2010).
Kontrasepsi suntik yang lebih banyak dipilih adalah depo medroxi
progesteron asetat (DMPA) atau kontrasepsi suntik 3 bulan. Kontrasepsi jenis
injeksi yang hanya mengandung progesteron saja, depo medroxi progesteron
asetat merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak dipakai yaitu sebesar
94 % dari total semua pemakai kontrasepsi jenis injeksi, kontrasepsi suntik depo
medroxi progesteron asetat sangat cocok dan sangat baik digunakan oleh para ibu
yang sedang menyusui karena tidak mengandung estrogen hanya mengandung
progesteron saja. Selain itu efektifitasnya sangat tinggi diperkirakan 0,3 dari
kehamilan dari 100 pemakainnya (Surbakti, 2003).
Keuntungan kontrasepsi suntik Depo medroxi progesteron asetat antara lain
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan suami istri, aman digunakan untuk ibu menyusui, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, mencegah beberapa
penyakit radang panggul (Saifuddin, 2006).
Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik
depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid berupa
perdarahan bercak atau spotting, peningkatan berat badan, keterlambatan kembali
kesuburan, pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan penurunan
3
densitas tulang, Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapati pada
akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid inilah
yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para
akseptornya (Everett, 2007).
Spotting adalah perdarahan bercak atau tetesan darah diluar siklus haid
yang disebabkan karena penipisan endometrium dan merupakan salah satu efek
samping dari penggunaan suntik depo medroxi progesteron asetat berdasarkan
studi pendahuluan di beberapa puskesmas di kota malang, spotting terbanyak di
wilayah puskesmas pandan wangi yaitu 29% pada tahun 2009 di wilayah
puskesmas pandanwangi sebanyak peserta 7164 dengan proporsi peserta KB baru
1329 peserta (22,9%) dan proporsi peserta KB aktif 5835 peserta (74,81%),
berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik
57,6%, jumlah kasus efek samping akibat penggunaan kontrasepsi suntik DMPA
spotting 57,9%, peningkatan berat badan 40,07%, mual dan muntah 0,8% , sakit
kepala 1,6 % (Dinas kesehatan, 2009).
Mengingat banyaknya pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo medroxi
progesteron asetat dan penyebab keluhan spotting terbanyak dari pengunaan
kontrasepsi hormonal suntik depo medroxi progesteron asetat maka dilakukanlah
penelitian mengenai profil angka kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi
suntik depo medroxi progesteron asetat
4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah
profil
angka
kejadian
spotting
akibat
penggunaan
kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang
periode 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui profil kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang periode 1 Januari
2009-31 Desember 2011 .
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui kejadian spotting di puskesmas pandan wangi malang
periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011
b Mengetahui gambaran usia ibu ibu yang menggunakan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat di puskesmas pandan wangi periode 1
Januari 2009 – 31 Desember 2011
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Memberikan informasi mengenai faktor resiko penyebab terjadinya
spotting sehingga efek samping spotting dapat dicegah dan dihindari
1.4.2 Manfaat akademis
. Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai gambaran umum
penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat terhadap angka
kejadian spotting dan sebagai informasi guna pengembangan ilmu
pengetahuan agar dijadikan bahan masukan penelitian yang akan datang.
5
1.4.3 Manfaat masyarakat
a. Sebagai
pengetahuan
bagi
akseptor
kontrasepsi
depo
medroxi
progesteron asetat untuk memahami gangguan haid dalam bentuk
spotting akibat pemakaian depo medroxi progesteron asetat.
b. Bagi calon akseptor kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat
memberikan pengetahuan untuk bahan pertimbangan dalam memilih alat
kontrasepsi yang tepat .
KARYA TULIS AKHIR
PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT
DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011
Oleh :
Samirah
08020048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
HASIL PENELITIAN
PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT
DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
SAMIRAH
08020048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 16 Maret 2012
Pembimbing I
dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG.
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi S, M.Kes.
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes.
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Samirah ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 16 Maret 2012
Tim Penguji
dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG.
, Ketua
dr. Febri Endra Budi S, M.Kes.
, Anggota
dr. Kusuma Andriana Sp.OG.
, Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi
Depo Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang Periode
1 Januari 2009- 31 Desember 2011”
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan program sarjana kedokteran S1 (Strata1) penulisan karya tulis
akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak Dalam terwujudnya Karya Tulis
Akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa
kebenaran.
2. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG selaku dosen pembimbing I dalam
penulisan Karya Tulis Akhir ini yang telah banyak meluangkan waktu,
membimbing, memberikan kritik, mengarahkan serta memberikan
dukungan dan kesabaran kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis
akhir ini.
4. dr. Febri Enda Budi Setiawan, Mkes dan dr. Yoyok Subagyo selaku dosen
pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing,
memberikan kritik, mengarahkan serta memberikan dukungan dan
kesabaran kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis akhir ini.
5. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
selaku dosen penguji dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini yang telah memberikan saran, kritik, bimbingan,
ketelitian, dukungan dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam
penyelesaian karya tulis akhir ini.
6. Orang tua penulis, mama yang selalu memberikan kasih sayang doa yang
tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan penulis. Insya Allah penulis
akan selalu berusaha membuat mama bangga.
7. Saudaraku tercinta syarief, sakina, bang ahmad, jidah, halati, laila, farah
dan semua keluarga besar abi dan mama yang selalu memberikan doa,
dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
akhir ini.
8. Teman-teman FK’08 sahabat penulis: prima harinastiti, putri damayanti,
atikah, lovi krisadi, prita, fina, irna, diansafitri, mochi, irvia, rabita dan
semua teman-teman angkatan 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
9. Dinas kesehatan kota malang, bidan puskesmas pandan wangi malang
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini
10. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar dan TU
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Seluruh pihak yang secara tidak langsung maupun langsung telah
membantu mulai awal hingga selesai karya tulis akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 16 Maret 2012
Penulis
ABSTRAK
Samirah,2012. Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi Depo
Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang
Periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011. Tugas Akhir, Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing:(1)
Muhammad Ma’roef, (2) Febri Endra Budi S.
Latar Belakang : Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapat
pada akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid
inilah yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para
akseptornya Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi
suntik depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid
berupa perdarahan bercak atau spotting.
Tujuan: Mengetahui kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat (DMPA) di puskesmas pandan wangi malang periode
1 januari 2009 – 31 desember 2011
Metode: Deskriptif observasional, teknik pengambilan sampel dengan teknik total
sampling, dengan jumlah sampel 74 sampel, variabel yang diteliti adalah
karakteristik mengalami kejadian spotting, karakteristik mengalami spotting pada
penyuntikan ke-, karakteristik usia pengguna DMPA.
Hasil penelitian: Berdasarkan dari 74 sampel diatas didapatkan karakteristik
sampel berdasarkan kejadian spotting didapatkan kejadian spotting terbanyak
adalah 2x mengalami spotting sebanyak 9 akseptor atau sebesar 12,16%,
karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak terjadi pada penyuntikan kedidapatkan spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu sebesar 17 akseptor
atau sebesar 22,97% karakteristik berdasarkan usia, usia terbanyak pengguna
DMPA adalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%
Kesimpulan: kejadian spotting terbanyak adalah 2x mengalami spotting sebanyak
9 akseptor atau sebesar 12,16%, spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu
sebesar 17 akseptor atau sebesar 22,97%, usia terbanyak pengguna DMPAadalah
usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%
Kata kunci : kejadian spotting, kontrasepsi hormonal, depo medroxi progesteron
asetat
ABSTRACT
Samirah, 2012. Profile of Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi
Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of
Pandan Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011
Period. Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine, Muhammadiyah
University of Malang, Advisers: (1) dr. Muhammad Ma’roef, SPOG (2)
dr. Febri Endra Budi S,M.Kes
Background: Menstrual disorder is the most common complain reported by the
family planning acceptors of Depo medroxi progesterone acetate injected
contraception. This menstrual disorder is the one that eventually become the main
cause of usage termination by the acceptors. The most often evoked side effect
from the usage of Depo Medroxi Progesterone Acetate (DMPA) injected
contraception is menstrual disorder or spotting.
Objective: Discovering Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi
Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of Pandan
Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011 period
Method: Observational descriptive, sample was collected using total sampling
technique, 74 samples were involved, and the studied variables were the
characteristics of having spotting, having spotting on which sequence of injection
and DMPA users age.
Result: From 74 samples, it was gotten spotting prevalence based characteristic,
that was the most spotting prevalence was two times have spotting in 9 acceptors
or 12,16%, most having spotting on which sequence based characteristic showed
that most spotting took place in the third injection, it was found in 17 acceptors or
22,97%. While age based characteristic performed that the most DMPA users
were 20-30 years old which were 40 acceptors or 54,05%
Conclusion: the most spotting prevalence was two times have spotting in 9
acceptors or 12,16%, most spotting took place in the third injection, it was found
in 17 acceptors or 22,97%, the most DMPA users were 20-30 years old which
were 40 acceptors or 54,05% .
Keywords: spotting prevalence, hormonal
progesteron asetat
contraception,
depo medroxi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4
1.4 Manfaat penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Manfaat klinis ........................................................................ 4
1.4.2 Manfaat akademis ................................................................... 4
1.4.3 Manfaat masyarakat................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Hormonal ............................................. 6
2.1.1 Pengertian Kontrasepsi Hormonal ......................................... 6
2.1.2 Jenis Kontrasepsi Hormonal Berdasarkan Cara
Pemakaiannya ........................................................................ 6
2.1.3 Pengertian Kontrasepsi Oral .................................................. 6
2.1.4 Kontrasepsi Suntikan ............................................................. 10
2.1.5 Kontrasepsi Implan ................................................................. 12
2.2 Depomedroksi Progesteron Asetat ( DMPA) .................................. 14
2.2.1 Definisi DMPA ....................................................................... 14
2.2.2 Mekanisme Kerja KB Suntik DMPA..................................... 14
2.2.3 Waktu Pemberian KB Depo Medroxi Progesteron Asetat .... 15
2.2.4 Cara Penggunaan .................................................................... 15
2.2.5 Keuntungan kontrasepsi suntikan DMPA .............................. 16
2.2.6 Kerugian kontrasepsi suntik DMPA ...................................... 17
2.2.7 Indikasi suntikan Depo-provera ............................................. 17
2.2.8 Kontraindikasi ........................................................................ 17
2.2.9 Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA ............................. 17
2.3 Definisi Menstruasi ........................................................................... 18
2.3.1 Efek esterogen dan progesteron pada organ – organ
Reproduksi ............................................................................. 18
2.3.2 Fungsi hormonal hipofisis–hipotalamus ................................ 20
2.3.2 Siklus Menstruasi ................................................................... 22
2.4 DUB.............. ................................................................................... 26
2.4.1 Pengertian DUB...................................................................... 26
2.4.2 Etiologi .................................................................................. 26
2.4.3 Klasifikasi ............................................................................... 26
2.4.4 Etiopatogenesis ....................................................................... 26
2.4.5 Gejala klinik ........................................................................... 27
2.5 Spotting ............................................................................................ 30
2.6 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ................................................ 31
2.6.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 31
2.6.2 Keterangan kerangka konsep ................................................. 32
2.6.3 Hipotesis ................................................................................. 32
BAB 3METODE PENELITIAN...................................................................... 33
3.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 33
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 33
3.3.1 Populasi .................................................................................. 33
3.3.2 Sampel .................................................................................. 33
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................ 33
3.3.4 Teknik Sampling ................................................................... 34
3.3.5 Variabel Penelitian ................................................................ 34
3.3.6 Definisi operasional ................................................................ 34
3.4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 35
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................................... 36
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 36
3.7 Analisa Data ..................................................................................... 36
BAB 4 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 37
4.1 Gambaran Umum ............................................................................. 37
4.2 Karakteristik Sampel ........................................................................ 37
4.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan usia .................................. 37
4.2.2 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami
Spotting .................................................................................. 38
4.2.3 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami
Spotting .................................................................................. 38
4.2.4 Karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak pada
suntikan ke- ............................................................................ 38
BAB 5 PEMBAHASAN .................................................................................. 40
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 48
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 48
6.1 Saran ................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Komposisi Depoprovera ........................................................................... 16
4.1 Karakteristik sampel berdasarkan usia ...................................................... 38
4.2 Karakteristik spotting berdasarkan Jumlah mengalami spotting ............. 38
4.3 Karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak pada suntikan ke- . 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Pil Kombinasi ............................................................................................. 8
2.2 Mini Pil ...................................................................................................... 10
2.3 Cyclofem .................................................................................................... 12
2.4 Kontrasepsi Implan .................................................................................... 14
2.5 Struktur Kimia Medroxyprogesrerone Acetate .......................................... 16
2.6 Depo-provera.............................................................................................. 18
2.7 Siklus Hormon ........................................................................................... 21
2.8 Siklus Menstruasi ....................................................................................... 25
DAFTAR SINGKATAN
KB
PUS
DMPA
LH
FSH
ASI
EE
MEE
NED
GNRH
I.M
FSH-RH
LH-RH
: Keluarga Berencana
: Pasangan Usia Subur
: Depo Medroxi Progesteron Asetat
: Luteininzing Hormone
: Folikle Stimulating Hormone
: Air Susu Ibu
: Ethynyl Estradiol
: Methyletten Ethynyl Estradiol
: Nerettynadrel
: Gonadotropin Releasing Hormone
: Intramuscular
: Folicle Stimulating Hormone - Releasing Hormone
: Luteinizing Hormone - Releasing Hormone
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Data Jumlah Spotting ................................................................................... 52
2. Data Responden ........................................................................................... 54
3. Kartu Konsultasi Tugas Akhir ..................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, catur, 2007, Hubungan Penggunaan Kontrasepsi DMPA Dengan
Gangguan Pola Haid. From http://eprints.ums.ac.id/1125/1/4a.pdf
Baziad, A, 2002, Kontrasepsi Hormonal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia. < http://www.bkkbn.go.id>
BKKBN, 2009, Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) dan Akseptor KB.
http://www.bps.go.id
BKKBN, 2009, Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi
Kontrasepsi. Jakarta: UNFPA http://www.bkkbn.go.id.
BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia < http://www.bkkbn.co.id>
Cunningham, F,G, 2006, Obstetri Williams. EGC. Jakarta. hal 1712
Depkes RI, 2008, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Evrett, S, 2008, Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif.
Jakarta : EGC. hal 119
Farrer, Hellen. 2006, Kontrasepsi Hormonal Edisi 2. Jakarta : EGC hal 112
Glasier, Anna, Ailsa Gebbie, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta . EGC hal 56
Guyton & Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.hal 1294- 1332.
Haarlow SD, Bleeding Disorders: Menorraghia and disfungsional uterine
bleeding. New York-USA.The Robert H. Ebert Program on Critical Issues
in Reproduction Health and Population 2001: pp 35-37
Hartanto, H, 2004, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta. Sinar
Harapan. hal 26 -32.
Katzung BG, 2007, Farmakologi Dasar Dan Klinik. Penerbit Buku Kedokteran.
EGC. hal 642
Kahn B, Abnormal uterine bleeding-Reproductive age women. Women’s Health
and Gynecology. Clinical Practice Guidelines for Primary Caare Burses
2000: pp 4-6
Llewellyn, Derek & Jones, 2002, Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta.
Hipokrates PP 114
Manuaba, IBG, 2001, Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 441
Mansjoer, A, (2001), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius. hal 325
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed-rev. Jakarta:
PT rineka cipta. hal 80-130
Prawirodiharjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kandungan.
Pustaka. hal 535-575
Jakarta : Yayasan Bina
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, PT. Elex Media Computa,
Jakarta. Hal 71
Rosenblatt, Peter L, 2007, Menstrual Cycle. The Merck Manual. Available from:
http://www.merck.com/mmhe/sec22/ch241/ch241e.html.
Simanjuntak Pandapotan, 2005, Gangguan Haid dan Siklusnya Dalam :
Wiknjosastro GH, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kandungan.
Edisi 5. Jakarta :Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo hal. 223228
Saiffudin, Abdul Bari, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. hal 41-49
Siswosudarmo, et, al, 2001, Teknologi Kontrasepsi. Jakarta. EGC. hal 15- 25
Speroff L, 2003, Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta.EGC hal 90
Suratun dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Trans Info Media. Jakarta
Surbakti S, Indonesia Demographic and Health Survey 2002-2003. Statistic
Indonesia. Jakarta: December 2003: pp 199-273
Varney, Helen, dkk, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2.
Jakarta : EGC hal 481
Winkjosastro, H, (2005), Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka :
Sarwono Prawirohardjo. hal 548
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
Zaman
sekarang
ini
perempuan
sering
mengalami
banyak
permasalahan salah satunya adalah gangguan haid, gangguan haid ini mempunyai
manifestasi klinis yang bermacam macam tergantung kondisi serta penyakit yang
dialami seorang perempuan, salah satunya adalah gangguan haid berupa spotting
yaitu perdarahan bercak atau tetesan darah yang terjadi antara 2 siklus haid atau
perdarahan yang tidak berhubungan dengan siklus haid keadaan ini dipengaruhi
oleh ketidakseimbangan hormon tubuh yaitu kadar progesteron yang tinggi dan
esterogen yang rendah yang salah satunya disebabkan karena efek samping dari
penggunaan kontrasepsi (Pandapotan, 2005).
Saat ini tersedia berbagai metode atau alat kontrasepsi seperti IUD, Suntik,
Pil, Implant, kondom. Salah satu kontrasepsi yang populer dan paling banyak
digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi suntik, kontrasepsi suntik yang paling
banyak digunakan adalah depo medroxi progesteron asetat yaitu merupakan
kontrasepsi suntik 3 bulanan yang telah dipakai diberbagai negara dengan angka
kegagalan
≤
2
per 100 wanita pertahun, akseptornya semakin bertambah
(Everett, 2007).
Pada tahun 2003 di Indonesia, jumlah PUS sebanyak 5.918.271. Dari
jumlah ini dengan proporsi 11,72% (693.621 peserta) merupakan peserta KB baru
dan 77,80% (4.604.414 peserta) merupakan akseptor KB aktif. Alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan adalah metode suntik sebanyak (49,1%),
1
2
sedangkan di provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 yang menggunakan
kontrasepsi suntik sebanyak 46,27% (BKKBN, 2009).
Pada tahun 2010 Di wilayah malang di Indonesia sebanyak 120.598 peserta
dengan proporsi peserta KB baru10,38% peserta dan proporsi peserta KB aktif
89,6% peserta, berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan
adalah suntik 57% (Dinas kesehatan kota malang, 2010).
Kontrasepsi suntik yang lebih banyak dipilih adalah depo medroxi
progesteron asetat (DMPA) atau kontrasepsi suntik 3 bulan. Kontrasepsi jenis
injeksi yang hanya mengandung progesteron saja, depo medroxi progesteron
asetat merupakan metode kontrasepsi yang paling banyak dipakai yaitu sebesar
94 % dari total semua pemakai kontrasepsi jenis injeksi, kontrasepsi suntik depo
medroxi progesteron asetat sangat cocok dan sangat baik digunakan oleh para ibu
yang sedang menyusui karena tidak mengandung estrogen hanya mengandung
progesteron saja. Selain itu efektifitasnya sangat tinggi diperkirakan 0,3 dari
kehamilan dari 100 pemakainnya (Surbakti, 2003).
Keuntungan kontrasepsi suntik Depo medroxi progesteron asetat antara lain
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan suami istri, aman digunakan untuk ibu menyusui, tidak mengandung
esterogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, mencegah beberapa
penyakit radang panggul (Saifuddin, 2006).
Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi suntik
depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid berupa
perdarahan bercak atau spotting, peningkatan berat badan, keterlambatan kembali
kesuburan, pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan penurunan
3
densitas tulang, Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapati pada
akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid inilah
yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para
akseptornya (Everett, 2007).
Spotting adalah perdarahan bercak atau tetesan darah diluar siklus haid
yang disebabkan karena penipisan endometrium dan merupakan salah satu efek
samping dari penggunaan suntik depo medroxi progesteron asetat berdasarkan
studi pendahuluan di beberapa puskesmas di kota malang, spotting terbanyak di
wilayah puskesmas pandan wangi yaitu 29% pada tahun 2009 di wilayah
puskesmas pandanwangi sebanyak peserta 7164 dengan proporsi peserta KB baru
1329 peserta (22,9%) dan proporsi peserta KB aktif 5835 peserta (74,81%),
berdasarkan peserta KB aktif kontrasepsi yang banyak digunakan adalah suntik
57,6%, jumlah kasus efek samping akibat penggunaan kontrasepsi suntik DMPA
spotting 57,9%, peningkatan berat badan 40,07%, mual dan muntah 0,8% , sakit
kepala 1,6 % (Dinas kesehatan, 2009).
Mengingat banyaknya pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo medroxi
progesteron asetat dan penyebab keluhan spotting terbanyak dari pengunaan
kontrasepsi hormonal suntik depo medroxi progesteron asetat maka dilakukanlah
penelitian mengenai profil angka kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi
suntik depo medroxi progesteron asetat
4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah
profil
angka
kejadian
spotting
akibat
penggunaan
kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang
periode 1 Januari 2009 - 31 Desember 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui profil kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat di puskesmas pandanwangi malang periode 1 Januari
2009-31 Desember 2011 .
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui kejadian spotting di puskesmas pandan wangi malang
periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011
b Mengetahui gambaran usia ibu ibu yang menggunakan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat di puskesmas pandan wangi periode 1
Januari 2009 – 31 Desember 2011
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat klinis
Memberikan informasi mengenai faktor resiko penyebab terjadinya
spotting sehingga efek samping spotting dapat dicegah dan dihindari
1.4.2 Manfaat akademis
. Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai gambaran umum
penggunaan kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat terhadap angka
kejadian spotting dan sebagai informasi guna pengembangan ilmu
pengetahuan agar dijadikan bahan masukan penelitian yang akan datang.
5
1.4.3 Manfaat masyarakat
a. Sebagai
pengetahuan
bagi
akseptor
kontrasepsi
depo
medroxi
progesteron asetat untuk memahami gangguan haid dalam bentuk
spotting akibat pemakaian depo medroxi progesteron asetat.
b. Bagi calon akseptor kontrasepsi depo medroxi progesteron asetat
memberikan pengetahuan untuk bahan pertimbangan dalam memilih alat
kontrasepsi yang tepat .
KARYA TULIS AKHIR
PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT
DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011
Oleh :
Samirah
08020048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
HASIL PENELITIAN
PROFIL KEJADIAN SPOTTING AKIBAT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI DEPO MEDROXI PROGESTERON ASETAT
DI PUSKESMAS PANDAN WANGI MALANG
PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2011
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
SAMIRAH
08020048
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 16 Maret 2012
Pembimbing I
dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG.
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi S, M.Kes.
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes.
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Samirah ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 16 Maret 2012
Tim Penguji
dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG.
, Ketua
dr. Febri Endra Budi S, M.Kes.
, Anggota
dr. Kusuma Andriana Sp.OG.
, Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi
Depo Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang Periode
1 Januari 2009- 31 Desember 2011”
Karya
tulis
ini
disusun
sebagai
salah
satu
persyaratan
dalam
menyelesaikan program sarjana kedokteran S1 (Strata1) penulisan karya tulis
akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak Dalam terwujudnya Karya Tulis
Akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa
kebenaran.
2. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Muhammad Ma’roef, Sp.OG selaku dosen pembimbing I dalam
penulisan Karya Tulis Akhir ini yang telah banyak meluangkan waktu,
membimbing, memberikan kritik, mengarahkan serta memberikan
dukungan dan kesabaran kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis
akhir ini.
4. dr. Febri Enda Budi Setiawan, Mkes dan dr. Yoyok Subagyo selaku dosen
pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing,
memberikan kritik, mengarahkan serta memberikan dukungan dan
kesabaran kepada penulis dalam penyelesaian karya tulis akhir ini.
5. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
selaku dosen penguji dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini yang telah memberikan saran, kritik, bimbingan,
ketelitian, dukungan dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam
penyelesaian karya tulis akhir ini.
6. Orang tua penulis, mama yang selalu memberikan kasih sayang doa yang
tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan penulis. Insya Allah penulis
akan selalu berusaha membuat mama bangga.
7. Saudaraku tercinta syarief, sakina, bang ahmad, jidah, halati, laila, farah
dan semua keluarga besar abi dan mama yang selalu memberikan doa,
dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
akhir ini.
8. Teman-teman FK’08 sahabat penulis: prima harinastiti, putri damayanti,
atikah, lovi krisadi, prita, fina, irna, diansafitri, mochi, irvia, rabita dan
semua teman-teman angkatan 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
9. Dinas kesehatan kota malang, bidan puskesmas pandan wangi malang
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini
10. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar dan TU
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Seluruh pihak yang secara tidak langsung maupun langsung telah
membantu mulai awal hingga selesai karya tulis akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 16 Maret 2012
Penulis
ABSTRAK
Samirah,2012. Profil Kejadian Spotting Akibat Penggunaan Kontrasepsi Depo
Medroxi Progesteron Asetat Di Puskesmas Pandan Wangi Malang
Periode 1 Januari 2009 – 31 Desember 2011. Tugas Akhir, Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing:(1)
Muhammad Ma’roef, (2) Febri Endra Budi S.
Latar Belakang : Gangguan haid merupakan keluhan terbanyak yang didapat
pada akseptor KB suntik Depo medroxi progesteron asetat Gangguan pola haid
inilah yang akhirnya menjadi penyebab utama dari penghentian penggunaan para
akseptornya Efek samping yang sering ditimbulkan dari penggunaan kontrasepsi
suntik depo medroxi progesteron asetat (DMPA) antara lain gangguan haid
berupa perdarahan bercak atau spotting.
Tujuan: Mengetahui kejadian spotting akibat penggunaan kontrasepsi depo
medroxi progesteron asetat (DMPA) di puskesmas pandan wangi malang periode
1 januari 2009 – 31 desember 2011
Metode: Deskriptif observasional, teknik pengambilan sampel dengan teknik total
sampling, dengan jumlah sampel 74 sampel, variabel yang diteliti adalah
karakteristik mengalami kejadian spotting, karakteristik mengalami spotting pada
penyuntikan ke-, karakteristik usia pengguna DMPA.
Hasil penelitian: Berdasarkan dari 74 sampel diatas didapatkan karakteristik
sampel berdasarkan kejadian spotting didapatkan kejadian spotting terbanyak
adalah 2x mengalami spotting sebanyak 9 akseptor atau sebesar 12,16%,
karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak terjadi pada penyuntikan kedidapatkan spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu sebesar 17 akseptor
atau sebesar 22,97% karakteristik berdasarkan usia, usia terbanyak pengguna
DMPA adalah usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%
Kesimpulan: kejadian spotting terbanyak adalah 2x mengalami spotting sebanyak
9 akseptor atau sebesar 12,16%, spotting terbanyak pada penyuntikan ke 3x yaitu
sebesar 17 akseptor atau sebesar 22,97%, usia terbanyak pengguna DMPAadalah
usia 20-30 tahun yaitu sebesar 40 akseptor atau 54,05%
Kata kunci : kejadian spotting, kontrasepsi hormonal, depo medroxi progesteron
asetat
ABSTRACT
Samirah, 2012. Profile of Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi
Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of
Pandan Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011
Period. Undergraduate Thesis, Faculty of Medicine, Muhammadiyah
University of Malang, Advisers: (1) dr. Muhammad Ma’roef, SPOG (2)
dr. Febri Endra Budi S,M.Kes
Background: Menstrual disorder is the most common complain reported by the
family planning acceptors of Depo medroxi progesterone acetate injected
contraception. This menstrual disorder is the one that eventually become the main
cause of usage termination by the acceptors. The most often evoked side effect
from the usage of Depo Medroxi Progesterone Acetate (DMPA) injected
contraception is menstrual disorder or spotting.
Objective: Discovering Spotting Prevalence as the Result of Depo Medroxi
Progesteron Acetate Contraception Usage in Public Health Center of Pandan
Wangi Malang during January 1st 2009-December 31st 2011 period
Method: Observational descriptive, sample was collected using total sampling
technique, 74 samples were involved, and the studied variables were the
characteristics of having spotting, having spotting on which sequence of injection
and DMPA users age.
Result: From 74 samples, it was gotten spotting prevalence based characteristic,
that was the most spotting prevalence was two times have spotting in 9 acceptors
or 12,16%, most having spotting on which sequence based characteristic showed
that most spotting took place in the third injection, it was found in 17 acceptors or
22,97%. While age based characteristic performed that the most DMPA users
were 20-30 years old which were 40 acceptors or 54,05%
Conclusion: the most spotting prevalence was two times have spotting in 9
acceptors or 12,16%, most spotting took place in the third injection, it was found
in 17 acceptors or 22,97%, the most DMPA users were 20-30 years old which
were 40 acceptors or 54,05% .
Keywords: spotting prevalence, hormonal
progesteron asetat
contraception,
depo medroxi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 4
1.4 Manfaat penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Manfaat klinis ........................................................................ 4
1.4.2 Manfaat akademis ................................................................... 4
1.4.3 Manfaat masyarakat................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi Hormonal ............................................. 6
2.1.1 Pengertian Kontrasepsi Hormonal ......................................... 6
2.1.2 Jenis Kontrasepsi Hormonal Berdasarkan Cara
Pemakaiannya ........................................................................ 6
2.1.3 Pengertian Kontrasepsi Oral .................................................. 6
2.1.4 Kontrasepsi Suntikan ............................................................. 10
2.1.5 Kontrasepsi Implan ................................................................. 12
2.2 Depomedroksi Progesteron Asetat ( DMPA) .................................. 14
2.2.1 Definisi DMPA ....................................................................... 14
2.2.2 Mekanisme Kerja KB Suntik DMPA..................................... 14
2.2.3 Waktu Pemberian KB Depo Medroxi Progesteron Asetat .... 15
2.2.4 Cara Penggunaan .................................................................... 15
2.2.5 Keuntungan kontrasepsi suntikan DMPA .............................. 16
2.2.6 Kerugian kontrasepsi suntik DMPA ...................................... 17
2.2.7 Indikasi suntikan Depo-provera ............................................. 17
2.2.8 Kontraindikasi ........................................................................ 17
2.2.9 Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA ............................. 17
2.3 Definisi Menstruasi ........................................................................... 18
2.3.1 Efek esterogen dan progesteron pada organ – organ
Reproduksi ............................................................................. 18
2.3.2 Fungsi hormonal hipofisis–hipotalamus ................................ 20
2.3.2 Siklus Menstruasi ................................................................... 22
2.4 DUB.............. ................................................................................... 26
2.4.1 Pengertian DUB...................................................................... 26
2.4.2 Etiologi .................................................................................. 26
2.4.3 Klasifikasi ............................................................................... 26
2.4.4 Etiopatogenesis ....................................................................... 26
2.4.5 Gejala klinik ........................................................................... 27
2.5 Spotting ............................................................................................ 30
2.6 Kerangka Konseptual Dan Hipotesis ................................................ 31
2.6.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 31
2.6.2 Keterangan kerangka konsep ................................................. 32
2.6.3 Hipotesis ................................................................................. 32
BAB 3METODE PENELITIAN...................................................................... 33
3.1 Rancangan Penelitian........................................................................ 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 33
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 33
3.3.1 Populasi .................................................................................. 33
3.3.2 Sampel .................................................................................. 33
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................ 33
3.3.4 Teknik Sampling ................................................................... 34
3.3.5 Variabel Penelitian ................................................................ 34
3.3.6 Definisi operasional ................................................................ 34
3.4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 35
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................................... 36
3.6 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 36
3.7 Analisa Data ..................................................................................... 36
BAB 4 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 37
4.1 Gambaran Umum ............................................................................. 37
4.2 Karakteristik Sampel ........................................................................ 37
4.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan usia .................................. 37
4.2.2 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami
Spotting .................................................................................. 38
4.2.3 Karakteristik sampel berdasarkan jumlah mengalami
Spotting .................................................................................. 38
4.2.4 Karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak pada
suntikan ke- ............................................................................ 38
BAB 5 PEMBAHASAN .................................................................................. 40
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 48
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 48
6.1 Saran ................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Komposisi Depoprovera ........................................................................... 16
4.1 Karakteristik sampel berdasarkan usia ...................................................... 38
4.2 Karakteristik spotting berdasarkan Jumlah mengalami spotting ............. 38
4.3 Karakteristik sampel berdasarkan spotting terbanyak pada suntikan ke- . 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Pil Kombinasi ............................................................................................. 8
2.2 Mini Pil ...................................................................................................... 10
2.3 Cyclofem .................................................................................................... 12
2.4 Kontrasepsi Implan .................................................................................... 14
2.5 Struktur Kimia Medroxyprogesrerone Acetate .......................................... 16
2.6 Depo-provera.............................................................................................. 18
2.7 Siklus Hormon ........................................................................................... 21
2.8 Siklus Menstruasi ....................................................................................... 25
DAFTAR SINGKATAN
KB
PUS
DMPA
LH
FSH
ASI
EE
MEE
NED
GNRH
I.M
FSH-RH
LH-RH
: Keluarga Berencana
: Pasangan Usia Subur
: Depo Medroxi Progesteron Asetat
: Luteininzing Hormone
: Folikle Stimulating Hormone
: Air Susu Ibu
: Ethynyl Estradiol
: Methyletten Ethynyl Estradiol
: Nerettynadrel
: Gonadotropin Releasing Hormone
: Intramuscular
: Folicle Stimulating Hormone - Releasing Hormone
: Luteinizing Hormone - Releasing Hormone
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Data Jumlah Spotting ................................................................................... 52
2. Data Responden ........................................................................................... 54
3. Kartu Konsultasi Tugas Akhir ..................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, catur, 2007, Hubungan Penggunaan Kontrasepsi DMPA Dengan
Gangguan Pola Haid. From http://eprints.ums.ac.id/1125/1/4a.pdf
Baziad, A, 2002, Kontrasepsi Hormonal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia. < http://www.bkkbn.go.id>
BKKBN, 2009, Banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) dan Akseptor KB.
http://www.bps.go.id
BKKBN, 2009, Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi
Kontrasepsi. Jakarta: UNFPA http://www.bkkbn.go.id.
BKKBN, 2009, Program KB di Indonesia < http://www.bkkbn.co.id>
Cunningham, F,G, 2006, Obstetri Williams. EGC. Jakarta. hal 1712
Depkes RI, 2008, Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Evrett, S, 2008, Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif.
Jakarta : EGC. hal 119
Farrer, Hellen. 2006, Kontrasepsi Hormonal Edisi 2. Jakarta : EGC hal 112
Glasier, Anna, Ailsa Gebbie, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta . EGC hal 56
Guyton & Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.hal 1294- 1332.
Haarlow SD, Bleeding Disorders: Menorraghia and disfungsional uterine
bleeding. New York-USA.The Robert H. Ebert Program on Critical Issues
in Reproduction Health and Population 2001: pp 35-37
Hartanto, H, 2004, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta. Sinar
Harapan. hal 26 -32.
Katzung BG, 2007, Farmakologi Dasar Dan Klinik. Penerbit Buku Kedokteran.
EGC. hal 642
Kahn B, Abnormal uterine bleeding-Reproductive age women. Women’s Health
and Gynecology. Clinical Practice Guidelines for Primary Caare Burses
2000: pp 4-6
Llewellyn, Derek & Jones, 2002, Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta.
Hipokrates PP 114
Manuaba, IBG, 2001, Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 441
Mansjoer, A, (2001), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius. hal 325
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed-rev. Jakarta:
PT rineka cipta. hal 80-130
Prawirodiharjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kandungan.
Pustaka. hal 535-575
Jakarta : Yayasan Bina
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, PT. Elex Media Computa,
Jakarta. Hal 71
Rosenblatt, Peter L, 2007, Menstrual Cycle. The Merck Manual. Available from:
http://www.merck.com/mmhe/sec22/ch241/ch241e.html.
Simanjuntak Pandapotan, 2005, Gangguan Haid dan Siklusnya Dalam :
Wiknjosastro GH, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kandungan.
Edisi 5. Jakarta :Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo hal. 223228
Saiffudin, Abdul Bari, 2006, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. hal 41-49
Siswosudarmo, et, al, 2001, Teknologi Kontrasepsi. Jakarta. EGC. hal 15- 25
Speroff L, 2003, Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta.EGC hal 90
Suratun dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Trans Info Media. Jakarta
Surbakti S, Indonesia Demographic and Health Survey 2002-2003. Statistic
Indonesia. Jakarta: December 2003: pp 199-273
Varney, Helen, dkk, 2008, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2.
Jakarta : EGC hal 481
Winkjosastro, H, (2005), Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka :
Sarwono Prawirohardjo. hal 548