Saran Pengembangan Sistem Peminjaman Koleksi Digital Perpustakaan (Studi Kasus : Departemen Ilmu Komputer Ipb)

11 Jika pengguna memasukkan SID sembarang maka akan muncul sebuah layar pesan yang berisi tulisan informasi bahwa SID yang dimasukkan tidak valid . Contoh tampilan ketika SID yang dimasukkan salah dapat dilihat pada Lampiran 11. Untuk proses unduh yang sudah selesai, akan tampil sebuah layar pesan yang menginformasikan bahwa proses unduh telah selesai dan diperlihatkan pada Lampiran 12.

4. Pengujian

Pengujian sistem Pusdig dan aplikasi PDownloader menggunakan metode Black-Box, yang merupakan pengujian pada spesifikasi program atau komponen. Proses pengujian ini dapat ditentukan dengan mempelajari masukan dan kemungkinan hasilnya. Jika hasil dari pengujian yang dilakukan masi h terdapat kesalahan maka dilakukan perbaikan program pada tahap sebelumnya yaitu tahap implementasi. Pengujian dinyatakan berhasil apabila antara hasil yang diharapkan sama dengan hasil yang ditampilkan sistem. Skenario pengujian dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 13 dan Lampiran 14.

5. Kesimpulan

Sistem Pusdig merupakan aplikasi berbasis web yang merupakan pengembangan dari GDL open source dengan menambahkan algoritma MD5 yang bertujuan melakukan pembatasan hak akses atas download request. Sistem Pusdig diterapkan pada server perpustakaan digital Departemen Ilmu Komputer IPB. Sebagai respon dari download request, sistem Pusdig mengeluarkan SID yang merupakan enkripsi dari id_koleksi menggunakan algoritma MD5. SID akan dijadikan masukan untuk aplikasi PDownloader. Sistem Pusdig juga akan membangkitkan VID untuk divalidasi dengan VID PDownloader. PDownloader adalah sebuah aplikasi berbasis desktop yang digunakan untuk mengunduh koleksi digital yang terdapat pada sistem Pusdig. Terdapat tiga fungsi utama dari PDownloader, yaitu membuat koneksi dengan sistem Pusdig dengan melakukan konfigurasi server, membangkitkan VID dan menyimpan koleksi digital yang telah diunduh. VID merupakan hasil enkripsi dari SID yang telah dimasukkan pada aplikasi PDownloader. VID yang dibangkitkan tidak akan diperlihatkan ke pengguna, tapi akan langsung dikirim ke sistem Pusdig untuk divalidasi. Jika berhasil, maka proses unduh dapat berjalan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem pengiriman data yang aman untuk setia p koleksi digital yang didistribusikan dengan adaya SID dan VID yang merupakan hasil enkripsi menggunakan algoritma MD5 , serta untuk menjaga penyebaran koleksi digital yang dimiliki perpustakaan karena terbatas untuk sebuah komunitas tertentu.

6. Saran

Sistem yang telah dikembangkan ini masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dikembangkan untuk penelitian berikutnya adalah:  Menambahkan multi download pada aplikasi PDownloader.  Memperbaiki proses resume pada aplikasi PDownloader sehingga apabila aplikasi ditutup pada waktu proses pause kemudian dibuka kembali proses unduh tidak memulai dari awal file dalam bentuk temporary.  Menambahkan layar gambar untuk setiap koleksi digital pada sistem Pusdig agar pengguna dapat mengetahui koleks i digital mana yang akan diambil. DAFTAR PUSTAKA [Conceiva]. 2006. Download Managers – A Better Downloading Experience http:www.conceiva.com. [6 Januari 2006]. [Digilib]. 2007. Digital Library http:www.digilib.org. [13 Maret 2007]. [Freetutes]. 2008. Control Specifications CSPEC http:www.freetutes.com. [5 Agustus 2008]. Hermanto BR. 2006. Manual GDL 4.2. Knowledge Management Research Group KMRG. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Ma’rifatullah F. 2007. Sistem Pengiriman Dokumen Digital Pada Petal Sistem Peminjaman Koleksi Digital Perpustakaan Ilmu Komputer IPB. Skripsi. Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, Bogor. 12 Pressman RS. Software Engineering: A Practitioner’s Appro ach. The McGraw- Hill Companies, Inc. New York. 2001 . Sommerville I. 2001. Software Engineering. Six Edition. England: Addison-Wesley Publishing Company. Syukri AF. 2000. Proceedings of The 9th Scientific Meeting Temu Ilmiah TI-IX PPI, HAKI: The Basis Of National Science And Technology Development . Tanenbaum AS. 2003. Computer Networks. New Jersey : Prentice Hall. Widanarto P. 2005. Analisis Collision Pada Enkripsi MD5. Skripsi. Departemen Elektro Institut Teknologi Bandung, Bandung. Witten I, Bainbridge D. 2003. How To Build Digital Library. San Francisco: Morgan Kaufman Publishers. Tanenbaum AS. 2003. Computer Networks. New Jersey : Prentice Hall. Widanarto P. 2005. Analisis Collision Pada Enkripsi MD5. Skripsi. Departemen Elektro Institut Teknologi Bandung, Bandung. Witten I, Bainbridge D. 2003. How To Build Digital Library. San Francisco: Morgan Kaufman Publishers. 13 LAMPIRAN 14 Lampiran 1 Diagram konteks Sistem Pusdig Lampiran 2 Data flow diagram DFD Level 1 Sistem Pusdig 15 Lampiran 3 Data flow diagram DFD Level 1 Aplikasi PDownloader Lampiran 4 Data flow diagram DFD Level 2 Simpan koleksi aplikasi PDownloader. 16 Lampiran 5 Implementasi file untuk setiap modul apl ikasi PDownloader Modul File Keterangan Konfigurasi alamat server dan proxy frmConfig.frm CRegister.cls Form config mengatur konfigurasi alamat server dan konfigurasi proxy yang kemudian disimpan pada registri windows, sehingga jika PDownloader ditutup kemudian dibuka kembali tidak perlu melakukan konfigurasi ulang. Buka koneksi frmMain.frm DeklarasiGlobal.bas Membuka koneksi ke server yang disesuaikan dengan alamat server yang telah ditentukan sebelumnya Generate VID frmMain.frm MD5Driver.bas Form main mengatur kunci yang digunakan untuk membangkitkan VID untuk dikirimkan ke server, sedangkan modul MD5 mengatur fungsi hash MD5 nya. Ambil nama file frmMain.frm Mengambil nama file yang akan disimpan Simpan file frmMain.frm Menentukan tempat penyimpan an dari koleksi digital yang akan diunduh Pause frmMain.frm Menghentikan proses unduh yang sedang dilakukan Resume frmMain.frm Melanjutkan proses unduh yang dihentikan sementara waktu Lampiran 6 Tampilan layar utama aplikasi PDownloader. 17 Lampiran 7 Tampilan ketika pengguna tidak melakukan konfigurasi alamat server. Lampiran 8 Tampilan ketika tidak memasukan SID 18 Lampiran 9 Tampilan ketika proses unduh sedang berlangsung Lampiran 10 Tampilan ketika proses unduh di-pause. 19 Lampiran 11 Tampilan ketika SID yang dimasukkan salah. Lampiran 12 Tampilan ketika proses unduh selesai. 20 Lampiran 13 Pengujian Black Box untuk sistem Pusdig Keterangan Uji Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Penilaian Login Input user ID dan password benar Masuk pada halaman administrator atau member Berhasil User ID benar password salah atau user ID salah password benar Tampil peringatan untuk login ulang Berhasil User ID atau password tidak diisi Tampil peringatan untuk login ulang Berhasil Tampilan SID Non member memilih salah satu koleksi digital untuk di-download Muncul jendela baru yang menampilkan pesan penolakan terhadap download request yang diminta Berhasil Member atau administrator memilih salah satu koleksi digital untuk diunduh Tampil SID untuk dimasukan pada PDownloader untuk mengunduh koleksi digital Berhasil Lampiran 14 Pengujian Black Box untuk aplikasi PDownloader Keterangan Uji Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Penilaian Konfigurasi server Alamat server tidak atau belum diisi Akan tampil pesan peringatan untuk melakukan konfigurasi server terlebih dahulu Berhasil Konfigurasi proxy Tidak menggunakan proxy IPB Program akan terlihat diam tidak melakukan proses apa-apa PDownloader crash Berhasil Konfigurasi proxy Menggunakan proxy IPB Program dapat mengambil file dari sistem Pusdig Berhasil Download Tombol download ditekan sebelum melakukan konfigurasi server Akan tampil pesan peringatan untuk melakukan konfigurasi server terlebih dahulu Berhasil Download Tombol download ditekan setelah konfigurasi server tetapi SID belum di-input- kan Akan tampil pesan peringatan untuk memasukkan SID Berhasil Download Tombol download ditekan setelah konfigurasi server dan SID sudah dimasukkan Koleksi yang diinginkan dapat diunduh dan terbuka kotak dialog untuk menentukan direktori penyimpanan dan nama dari koleksi digital tersebut Berhasil Input SID Memasukkan input SID sembarang Akan tampil pesan peringatan bahwa SID yang dimasukkan tidak valid Berhasil Pause Tombol pause ditekan, maka proses unduh akan dihentikan Proses unduh berhenti Berhasil Resume Ketika tombol resume ditekan, maka proses unduh akan dilanjutkan kembali Proses unduh dilanjutkan Berhasil Exit Ketika tombol exit ditekan, maka pengguna akan keluar dari PDownloader Pengguna keluar dari PDownloader Berhasil PENGEMBANGAN SISTEM PEMINJAMAN KOLEKSI D IGITAL PERPUSTAKAAN STUDI KASUS : DEPART EMEN ILMU KOMPUTER I PB CEPI BUDIMAN DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK CEPI BUDIMAN. Pengembangn Sistem Peminjaman Koleksi Digital Perpustakaan Studi Kasus : Departemen Ilmu Komputer IPB . Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH dan YENI HERDIYENI. Sisetm Pusdig merupakan sistem Peminjaman Koleksi Digital PETAL yang diterapkan pada perpustakaan digital Departemen Ilmu Komputer IPB . Sistem ini dikembangkan dengan t ujuan memberikan keamanan pada mekanisme pengiriman dan penerimaan file koleksi digital secara online, karena hanya member yang telah memiliki aplikasi PETAL Downloader PDownloader yang dapat mengambil file koleksi digital, sehingga file koleksi digital tidak tersebar secara luas. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan sistem pengiriman dan penerimaan koleksi digital yang sudah ada sebelumnya dengan menambahkan user authentication, sehingga hanya member atau administrator yang dapat melakukan download request. Di samping itu pengembangan lainnya yaitu menyediakan ruang administrator, sehingga untuk melakukan proses update, delete dan edit koleksi digital tidak harus masuk langsung pada basis data. Adapun pengembangan pada aplikasi PDownloader dengan menambahkan setting untuk konfigurasi server dan proxy. Hal ini bertujuan apabila nama alamat server sewaktu-waktu berubah dan sistem jaringan menggunakan proxy PDownloader masih tetap dapat digunakan. Aplikasi PDownloader yang dikembangk an dalam penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai download manager yang harus dimiliki oleh setiap member agar dapat mengunduh file koleksi digital dari sistem Pusdig yang telah di -request. PDownloader memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi dan validasi menggunakan algoritma MD5 terhadap setiap koleksi digital yang dikirim, sehingga pengiriman akan bersifat unik dan aman. Kata Kunci : Perpustakaan Digital, Algoritma MD5, Enkripsi, Download Manager 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. Sumber informasi yang menjadi koleksi perpustakaan dapat terdiri dari berbagai macam bentuk. Selain buku, koleksi perpustakaan dapat berupa mikrofilm, rekaman audio maupun video dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi, masyarakat dapat meminjam koleksi -koleksi tersebut. Tidak semua orang dapat melakukan peminjaman kecuali yang sudah menjadi anggota terlebih dahulu dari perpustakaan tersebut. Perkembangan teknologi di bidang komputer mempengaruhi cara penyimpanan informasi. Saat ini sudah banyak informasi disimpan dalam bentuk file digital yang dapat dibaca oleh komputer. Dalam bentuk file digital, informasi yang disimpan dapat berup a teks maupun multimedia. Selain itu, penyimpanan informasi dalam bentuk file digital relatif lebih mudah dan murah dibandingkan dengan media penyimpanan informasi konvensional. Oleh karena itu, saat ini sudah banyak perpustakaan yang menjadikan file digital sebagai salah satu bentuk koleksinya. File digital tersebut dapat berupa buku elektronik, thesis, skripsi, disertasi dan lain-lain. Terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI yang berupa pembajakan dan pemalsuan dalam konteks hak cipta merupakan hal yang sangat merugikan bagi para pencipta dokumen yang ada Syukri 2000. Untuk mencegah hal tersebut perlu dikembangkan sebuah sistem perpustakaan digital yang dapat melindungi hak cipta dokumen yang ada dan dapat menangani pengiriman sekaligus penerimaan data dengan baik. Pengembangan sistem sebelumnya telah dapat diaplikasikan pada server dan client, tetapi sistem tersebut tidak membatasi antara pengguna umum dan member. Selain itu sistem tersebut belum terdapat ruang untuk administrator sehingga akan menyulitkan perubahan terhadap koleksi digital yang telah disimpan. Pada penelitian ini, dikembangkan sistem perpustakaan digital Pusdig menggunakan GDL yang nantinya berfungsi sebagai PETAL Server dan juga menambahkan beberapa fitur yang belum terdapat pada PETAL Downloader, sehingga pengiriman dan penerimaan koleksi digital dapat didistribusikan kepada pengguna melalui jaringan dan membatasi hak akses untuk melakukan download unduh dokumen antara pengguna umum dan member. Tujuan Mengembangkan sistem Peminjaman Koleksi Digital PETAL menjadi online yang memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi dan validasi menggunakan algoritma MD5. Selain menyediakan pembatasan hak akses atas download request antara pengguna umum dan member, sistem menyediakan ruang administrator untuk mempermudah proses update koleksi digital pada basis data. Pengembangan sistem juga dilakukan pada aplikasi PDownloader dengan menambahkan konfigurasi alamat server dan proxy. Ruang Lingkup Pada penelitian ini, dikem bangkan sistem perpustakaan digital menggunakan GDL dan PETAL Downloader yang sudah dikembangkan sebelumnya. Untuk sistem perpustakaan digital, yang digunakan sebagai kasus studi adalah perpustakaan digital Departemen Ilmu Komputer IPB. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah sistem perpustakaan digital yang dapat melakukan pengiriman dan penerimaan dokumen digital yang sistematis, juga melakukan pembatasan hak akses atas download request bagi pengguna umum dan member, sehingga dokumen digital tidak tersebar dengan luas karena hanya kalangan tertentu yang dapat mengunduh file koleksi digital dari sistem perpustakaan ini. TINJAUAN PUSTAKA Dokumen Digital Dokumen digital adalah sekumpulan koleksi yang berfokus pada objek -objek digital termasuk teks, video, dan audio. Perpustakaan digital memiliki metode untuk melakukan akses, memilih, temu kembali, mengorganisasikan, dan melakuan perawatan terhadap sebuah koleksi dokumen digital Witten Bainbridge 2003. Digital Library Digital Library atau lebih dikenal dengan nama perpustakaan digital merupakan suatu sistem yang mengatur resource, termasuk di dalamnya staf ahli, yang dapat memilih, menyusun, menawarkan akses intelektual, menerjemahkan, mendistribusikan, melindungi, dan menjamin dalam jangka panjang kumpulan 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang dapat diakses oleh masyarakat. Sumber informasi yang menjadi koleksi perpustakaan dapat terdiri dari berbagai macam bentuk. Selain buku, koleksi perpustakaan dapat berupa mikrofilm, rekaman audio maupun video dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi, masyarakat dapat meminjam koleksi -koleksi tersebut. Tidak semua orang dapat melakukan peminjaman kecuali yang sudah menjadi anggota terlebih dahulu dari perpustakaan tersebut. Perkembangan teknologi di bidang komputer mempengaruhi cara penyimpanan informasi. Saat ini sudah banyak informasi disimpan dalam bentuk file digital yang dapat dibaca oleh komputer. Dalam bentuk file digital, informasi yang disimpan dapat berup a teks maupun multimedia. Selain itu, penyimpanan informasi dalam bentuk file digital relatif lebih mudah dan murah dibandingkan dengan media penyimpanan informasi konvensional. Oleh karena itu, saat ini sudah banyak perpustakaan yang menjadikan file digital sebagai salah satu bentuk koleksinya. File digital tersebut dapat berupa buku elektronik, thesis, skripsi, disertasi dan lain-lain. Terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI yang berupa pembajakan dan pemalsuan dalam konteks hak cipta merupakan hal yang sangat merugikan bagi para pencipta dokumen yang ada Syukri 2000. Untuk mencegah hal tersebut perlu dikembangkan sebuah sistem perpustakaan digital yang dapat melindungi hak cipta dokumen yang ada dan dapat menangani pengiriman sekaligus penerimaan data dengan baik. Pengembangan sistem sebelumnya telah dapat diaplikasikan pada server dan client, tetapi sistem tersebut tidak membatasi antara pengguna umum dan member. Selain itu sistem tersebut belum terdapat ruang untuk administrator sehingga akan menyulitkan perubahan terhadap koleksi digital yang telah disimpan. Pada penelitian ini, dikembangkan sistem perpustakaan digital Pusdig menggunakan GDL yang nantinya berfungsi sebagai PETAL Server dan juga menambahkan beberapa fitur yang belum terdapat pada PETAL Downloader, sehingga pengiriman dan penerimaan koleksi digital dapat didistribusikan kepada pengguna melalui jaringan dan membatasi hak akses untuk melakukan download unduh dokumen antara pengguna umum dan member. Tujuan Mengembangkan sistem Peminjaman Koleksi Digital PETAL menjadi online yang memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi dan validasi menggunakan algoritma MD5. Selain menyediakan pembatasan hak akses atas download request antara pengguna umum dan member, sistem menyediakan ruang administrator untuk mempermudah proses update koleksi digital pada basis data. Pengembangan sistem juga dilakukan pada aplikasi PDownloader dengan menambahkan konfigurasi alamat server dan proxy. Ruang Lingkup Pada penelitian ini, dikem bangkan sistem perpustakaan digital menggunakan GDL dan PETAL Downloader yang sudah dikembangkan sebelumnya. Untuk sistem perpustakaan digital, yang digunakan sebagai kasus studi adalah perpustakaan digital Departemen Ilmu Komputer IPB. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah sistem perpustakaan digital yang dapat melakukan pengiriman dan penerimaan dokumen digital yang sistematis, juga melakukan pembatasan hak akses atas download request bagi pengguna umum dan member, sehingga dokumen digital tidak tersebar dengan luas karena hanya kalangan tertentu yang dapat mengunduh file koleksi digital dari sistem perpustakaan ini. TINJAUAN PUSTAKA Dokumen Digital Dokumen digital adalah sekumpulan koleksi yang berfokus pada objek -objek digital termasuk teks, video, dan audio. Perpustakaan digital memiliki metode untuk melakukan akses, memilih, temu kembali, mengorganisasikan, dan melakuan perawatan terhadap sebuah koleksi dokumen digital Witten Bainbridge 2003. Digital Library Digital Library atau lebih dikenal dengan nama perpustakaan digital merupakan suatu sistem yang mengatur resource, termasuk di dalamnya staf ahli, yang dapat memilih, menyusun, menawarkan akses intelektual, menerjemahkan, mendistribusikan, melindungi, dan menjamin dalam jangka panjang kumpulan 2 karya digital tersebut sehingga tetap dapat dibaca dan diperoleh secara ekonomis untuk digunakan oleh sekelompok lingkungan tertentu [Digilib] 2006. Ganesha Digital Library GDL GDL merupakan suatu software perpustakaan digital berbasis web yang dikembangkan oleh Knowledge Management Research Group KMRG Institut Teknologi Bandung dengan tujuan memanfaatkan modal intelektual intelectual capital dari civitas akademika ITB yang meliputi artikel, jurnal, tugas akhir, thesis, disertasi, hasil penelitian, expertise directory, dan lain-lain Hermanto 2006. Worl Wide Web WWW World Wide Web WWW merupakan architechtural framework untuk mengakses dokumen yang terhubung dan tersebar secara luas menggunakan Internet. Dokumen-dokumen tersebut berbentuk hypertext. Untuk mengakses dokumen tersebut user membutuhkan suatu program yang dinamakan browser. Dengan adanya browser, user dapat melihat tulisan, gambar, atau multimedia lainnya dan dibantu dengan hyperlinks sebagai navigasi agar dapat melihat lebih jauh lagi isi web tersebut. Sistem ini dikembangkan oleh British Tim Berners Lee dan Belgian Robert Calliau pada tahun 1990 –an Tanenbaum 2003. Algoritma MD5 MD5 adalah algoritma message digest yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1991. MD5 yang merupakan perbaikan dari MD4 setelah MD4 berhasil diserang oleh kriptanalis. Algoritma MD5 menerima masukan berupa pesan dengan ukuran sembarang dan menghasilkan message digest yang panjangnya 128 bit 32 karakter dari data input. Algoritma message digest, beroperasi pada sebuah string input dengan panjang tidak tentu, dan menghasilkan string output dengan panjang yang sudah ditentukan Widanarto 2005. Hak Cipta Menurut UU RI No. 19 tahun 2002, hak cipta adalah hak eksklusif bagi p encipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra Syukri 2000. Download Manager Download manager adalah sebuah aplikasi yang berada pada client dan dirancang untuk membantu pengguna untuk mengunduh sebuah file yang diinginkan. Download manager dapat melakukan resume untuk proses unduh yang terputus. Proses unduh dapat gagal dengan beberapa alasan, antara lain:  Koneksi terputus.  Web server sedang down.  Koneksi antara server dan client terlalu lambat sehingga terjadi connection times out. Ketika terjadi kegagalan proses unduh , maka download manager dapat menyimpan informasi tentang berapa banyak data yang telah diunduh dan mengulang koneksi ke web server kemudian melakukan request hanya pada bagian data yang tersisa tidak mengulang proses unduh dari awal [Conceiva] 2006. Control Specifications CSPEC CSPEC merupakan keadaan proses kontrol yang digunakan untuk menandakan bagaimana perangkat lunak bertindak ketika suatu kejadian atau kontrol signal diberikan dan proses kontrol bagian mana yang akan dipanggil sebagai konsekuensi dari kejadian tersebut [Freetutes] 2008. Data Flow Diagram DFD DFD adalah graphical representation yang memperlihatkan aliran informasi dan perubahan data yang digunakan dari input menjadi output Pressman 2001. Terdapat dua kegunaan dari DFD, pertama adalah memberikan indikasi bagaimana caranya perubahan data te rjadi pada keseluruhan sistem. Kedua, menggambarkan fungsi sub fungsi dari perubahan aliran data pada sistem. Selain itu DFD memberikan informasi tambahan yang dapat digunakan selama analisis sebagai dasar penggambaran suatu fungsi. Brikut ini adalah simbol yang sering digunakan dalam membentuk suatu DFD. 1. Entitas Entitas direpresentasikan dalam bentuk persegi Gambar 1 yang dapat berintereksi dengan sistem, baik berupa orang, komputer atau sistem lainnya. 3 Gambar 1 Simbol entitas. 2. Proses Proses menunjukkan suatu bagian dari sistem yang mengubah input menjadi output. Proses diganmbarkan dengan bentuk lingkaran, dapat dili hat pada Gambar 2. Proses data Gambar 2 Simbol proses data. 3. Aliran data Aliran data direpresentasikan dengan tanda anak panah yang dapat masuk atau keluar dari suatu proses Gambar 3. Aliran data digunakan untuk menggambarkan chunks atau paket suatu informasi dari bagian sistem yang satu ke bagian yang lainnya. Gambar 3 Simbol aliran data. 4. Penyimpanan data Data store Data store digunakan untuk menggambar kan tempat menyimpan sekumpulan data, ditunjukkan pada Gambar 4. Biasanya data store di implementasikan sebagai basis data di dalam sistem komputer, tetapi dapat juga berupa mikrofilm, CD, Hard Disk komputer atau tempat penyimpanan lainnya. Gambar 4 Simbol penyimpanan data Data store. Metode Waterfall Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode waterfall Sommerville 2001. Metode waterfall dibagi menjadi lima proses yang saling berhubungan satu sama lain yang meliputi: analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Pemodelan dari metode waterfall dapat dilihat pada Gambar 5. Metode waterfall meliputi proses-proses sebagai berikut: 1 Analisis kebutuhan Pada penelitian ini analisis kebutuhan merupakan studi terhadap sistem yang sudah ada sebelumnya dengan tujuan untuk digunakan dalam mendesain sistem baru atau pengembangan sistem. 2 Desain sistem Desain sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan ole h sistem yang akan dikembangkan. Penentuan proses akan memperlihatkan data yang benar-benar diperlukan sehingga da pat diketahui keterkaitan antardata. Kebutuhan data berkaitan dengan aliran data yang keluar masuk suatu proses dipresentasikan dalam bentuk Data Flow Diagram DFD. Selain itu pada desain sistem diperlihatkan perancangan basis data , perancangan antarmuka dan perancangan proses. 3 Implementasi dan pengujian unit Pada fase ini, desain perangkat lunak akan direalisasikan dalam bentuk unit -unit program. Kemudian dilakukan pengujian tiap unit program dan spesifikasinya. 4 Integrasi dan pengujian sistem Unit-unit program yang telah diuji akan diintegrasikan dan diuji secara utuh untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. 5 Operasi dan pemeliharaan Sistem dipelihara untuk memperbaiki kesalahan yang tidak ditemuka n pada tahap sebelumnya, meningkatkan implementasi sistem dan layanan sistem jika kebutuhan baru ditemukan. Gambar 5 Metode Waterfall Sommerville 2001. 4 METODE PENELITIAN Pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan metode waterfall dengan proses- proses sebagai berikut: 1 Analisis kebutuhan Menganalisis sistem yang sudah ada yaitu PETAL Server dan mempelajari sistem perpustakaan GDL yang akan dijadikan sebagai PETAL Server selanjutnya. Pengembangan yang akan dila kukan yaitu pemberian hak akses download request untuk pengguna dengan menambahkan algoritma MD5 pada sistem perpustakaan GDL. 2 Desain sistem Pada penelitian ini desain sistem terbagi menjadi beberapa bagian antara lain : kebutuhan fungsional yang mena mpilkan seluruh fungsi yang dibutuhkan oleh sistem Pusdig dan aplikasi PDownloader yang akan dikembangkan dan direpresentasikan dalam bentuk DFD, perancangan basis data, perancangan antarmuka dan perancangan input serta perancangan proses pada kedua sistem. 3 Implementasi dan pengujian unit Pada fase ini, terbagi menjadi tiga proses. Pertama, lingkungan implementasi yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan sistem. Proses kedua merupakan implementasi dari h asil desain sistem yang direalisasikan dalam bentuk unit-unit program kemudian mengujinya tiap unit program. Proses ketiga adalah implementasi antarmuka yang berupa tampilan Graphical User Interface GUI. 4 Integrasi dan pengujian sistem Unit-unit program yang telah diuji pada proses implementasi akan diintegrasikan kemudian diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. 5 Operasi dan pemeliharaan Tahap ini merupakan penerapan sistem untuk diaplikasikan pada server dan dipelihara. Apabila ditemukan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya dan kebutuhan baru ditemukan maka sistem akan segera dperbaiki dan kembali pada tahap Implementasi dan pengujian unit. HASIL DAN PEMBAHASAN Pusdig merupakan suatu sistem berbasis web yang dikembangkan dari sistem yang sudah ada sebelumnya yaitu PETAL Perpustakaan Digital server yang berfungsi sebagai server perpustakaan. Pada PETAL server pengguna jasa perpustakaan dapat dengan bebas melakukan download request file koleksi digital dari sistem tersebut, sehingga akan memungkinkan terjadinya perbanyakan hak cipta. Untuk menghindari hal itu dikembangkan sistem Pusdig yang telah ditambahkan dengan pembatasan hak akses pada pengguna jasa perpustakaan yaitu member dan non member. Sehingga hanya pengguna jasa perpustakaan yang telah menjadi member dari perpustakaan tersebut yang dapat melakukan download request file koleksi digital. Sedangkan untuk proses unduh, digunakan suatu aplikasi berbasis desktop yaitu PDownloader yang berfungsi sebagai aplikasi client. Download request yang telah diperoleh member menghasilkan suatu kode unik yang disebut Session ID SID. Oleh member, SID akan dimasukkan ke PDownloader yang selanjutnya SID tersebut dienskripsi menjadi Verification ID VID yaitu SID yang telah dimodifikasi oleh PDownloader.

1. Analisis Kebutuhan Sistem