Politik Luar Negeri Indonesia Era Reformasi.
204 Kelas XII SMAMA
di Timor-Timur. Lewat usaha kerasnya, Presiden Habibie berhasil menarik simpati dari Dana Moneter InternasionalInternational Monetary Funds
IMF dan Bank Dunia untuk mencairkan program bantuan untuk mengatasi krisis ekonomi.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, hubungan RI dengan negara-negara Barat mengalami sedikit masalah setelah lepasnya Timor-
Timur dari NKRI. Presiden Wahid memiliki cita-cita mengembalikan citra Indonesia di mata internasional. Untuk itu beliau banyak melakukan kunjungan
kenegaraan ke luar negeri. Dalam setiap kunjungan luar negeri yang ekstensif, selama masa pemerintahan yang singkat Presiden Wahid secara konstan
mengangkat isu-isu domestik dalam setiap pertemuannya dengan setiap kepala negara yang dikunjunginya. Termasuk dalam hal ini, selain isu Timor-Timur,
adalah soal integritas tertorial Indonesia seperti kasus Aceh, Papua dan isu perbaikan ekonomi.
Diplomasi di era pemerintahan Abdurrahman Wahid dalam konteks kepentingan nasional selain mencari dukungan pemulihan ekonomi,
rangkaian kunjungan ke mancanegara diarahkan pula pada upaya-upaya menarik dukungan mengatasi konlik domestik, mempertahankan integritas
teritorial Indonesia, dan hal yang tak kalah penting adalah demokratisasi melalui proses peran militer agar kembali ke peran profesional. Ancaman
integrasi nasional di era Presiden Wahid menjadi kepentingan nasional yang sangat mendesak dan diprioritaskan.
Megawati dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 23 Juli 2001. Pada awal pemerintahannya, suasana politik dan keamanan menjadi
sejuk dan kondusif. Walaupun ekonomi Indonesia mengalami perbaikan, seperti nilai tukar rupiah yang agak stabil, tetapi Indonesia pada masa
pemerintahannya tetap saja tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam bidang-bidang lainnya.
Belajar dari pemerintahan presiden yang sebelumnya, Presiden Megawati lebih memerhatikan dan memertimbangkan peran DPR dalam penentuan
kebijakan luar negeri dan diplomasi seperti diamanatkan dalam UUD 1945. Presiden Megawati juga lebih memprioritaskan diri untuk mengunjungi
wilayah-wilayah konlik di Tanah Air seperti Aceh, Maluku, Irian Jaya, Kalimantan Selatan atau Timor Barat.
Sejarah Indonesia 205
Pada era pemerintahan Megawati, disintegrasi nasional masih menjadi ancaman bagi keutuhan teritorial. Selain itu, pada masa pemerintahan
Megawati juga terjadi serangkaian ledakan bom di tanah air. Sehingga dapat dipahami, jika isu terorisme menjadi perhatian serius bagi pemerintahan
Megawati.
Susilo Bambang Yudhoyono SBY dilantik menjadi Presiden ke-6 Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. SBY merupakan Presiden Indonesia
pertama yang dipilih melalui mekanisme pemilihan umum secara langsung.
SBY berhasil mengubah citra Indonesia dan menarik investasi asing dengan menjalin berbagai kerjasama dengan banyak negara pada
masa pemerintahannya, antara lain dengan Jepang. Perubahan-perubahan global pun dijadikannya sebagai peluang. Politik luar negeri Indonesia di
masa pemerintahan SBY diumpamakan dengan istilah ‘mengarungi lautan bergelombang’, bahkan ‘menjembatani dua karang’. Hal tersebut dapat
dilihat dengan berbagai insiatif Indonesia untuk menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah. Indonesia tidak pandang bulu bergaul dengan negara
manapun sejauh memberikan manfaat bagi Indonesia.
Ciri politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan SBY, yaitu: 1. Terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis dengan negara-negara
lain Jepang, China, India, dll. 2. Terdapat kemampuan beradaptasi Indonesia terhadap perubahan-
perubahan domestik dan perubahan-perubahan yang terjadi di luar negeri internasional.
3. Bersifat pragmatis kreatif dan oportunis, artinya Indonesia mencoba menjalin hubungan dengan siapa saja baik negara, organisasi
internasional, ataupun perusahaan multinasional yang bersedia membantu Indonesia dan menguntungkan pihak Indonesia.
4. Konsep TRUST, yaitu membangun kepercayaan terhadap dunia Internasional. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST adalah unity,
harmony, security, leadership, prosperity. Prinsip-prinsip dalam konsep TRUST inilah yang menjadi sasaran politik luar negeri
Indonesia di tahun 2008 dan selanjutnya.
206 Kelas XII SMAMA
TUGAS a. Bagi peserta didik ke dalam 4 kelompok
b. Masing-masing kelompok mencari informasi tentang topik yang berbeda. Topik tersebut adalah :
1. Peranan Konferensi Asia Afrika KAA bagi Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat
2. Gerakan Non Blok GNB dalam Konteks Perang Dingin yang telah usai
3. Alasan Indonesia harus mengirimkan misi pemeliharaan perdamaian Garuda
4. Indonesia dan ASEAN dalam Era Globalisasi c. Informasi yang diperoleh akan dijadikan sumber untuk penulisan makalah
kelompok pada pertemuan berikutnya pembelajaran ketigapuluh.
C.Peran Indonesia Dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia