Wisata Edukatif Semi Aerobic Sanitary Landfill

4. Improved Sanitary Landfill

Improved Sanitary landfill merupakan pengembangan dari sistem sanitary landfill, dilengkapi dengan isntalasi perpipaan sehingga air sampah dapat dialirkan dan ditampung untuk diolah sehingga tidak mecemari lingkungan, bila air sampah yang telah diolah tersebut akan dibuang keperairan umum, maka harus memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah RI tentang buangan air limbah. Pada Improved Sanitary landfill juga dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah di lapisan sel tanah.

5. Semi Aerobic Sanitary Landfill

Sistem ini merupakan pengembangan dari teknik improved sanitary landfill, dimana usaha untuk mempercepat proses penguraian sampah oleh bakteri dekomposisi sampah dengan memompakan udara Oksigen kedalam timbunan sampah. Teknologi ini sangat mahal tetapi sangat aman terhadap lingkungan.

2.2 Wisata Edukatif

Menurut Merpaung 2002 yang didasarkan pada ketentuan WATA World Association of travel Agent, wisata adalah perjalanana keliling selama lebih dari tiga hari yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga pada pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian wisata lebih menenkankan pada kegiatan yang dilakukan wisatawan dalam suatu perjalanan pariwisata. Kegiatan dalam pariwisata ditentukan oleh minat dari wisatawan. Selain itu, kegiatan pariwisata ditentukan oleh sumber daya pariwisata yang tersedia. Oleh karena itu, banyak muncul istilah wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam, wisata edukasi dan jenis wisata lainnya. Secara Etimologis, edukasi berasal dari kata latin yaitu educare yang artinya “memunculkan”, “membawa”, “melahirkan”. Secara umum, edukasi adalah setiap tindakan atau pengalaman yang memiliki efek formatif pada karakter, pikiran atau kemampuan fisik dalam individu. Pendidikan dan edukasi memiliki pengertian yang berbeda. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pendidikan adalah pengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, dan cara mendidik. Sedangkan edukasi adalah upaya dari subyek terhadap objek untuk mengubah cara memperoleh dan mengembangkan pengetahuan menuju cara tertentu yang diinginkan oleh subyek. Kata edukatif bermakna sesuatu yang memiliki sifat edukasi. Suwantoro 1997:27 menyatakan bahwa “Educational Tour wisata pendidikan yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini disebut juga sebagai study tour atau perjalanan kunjungan pengetahuan”. Eduvacation berasal dari kata Edu yang berasal dari kata Education yang berarti pelajaran dan Vacation yang berarti liburan. Maka, Education bias diartikan sebagai wisata yang di dalam kegiatannya terdapat unsur pembelajaran. Melalui kegiatan ini, tugas guru cukup membimbing, mengarahkan serta menjelaskan dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Suwantoro 1997 menglasifikasikan wisata edukasi menjadi empat jenis, yaitu: 1. Wisata Edukasi Science Ilmu Pengetahuan Wisata Edukasi Science Ilmu Pengetahuan adalah wisata edukasi yang berbasis kepada ilmu pengetahuan. Wisata ini mengedepankan informasi tentang ilmu pengetahuan yang diperoleh wisatawan setelah berwisata. 2. Wisata Edukasi Sport Olahraga Wisata Edukasi Sport Olahraga adalah wisata edukasi yang berbasis kepada pendidikan secara fisik atau olahraga. 3. Wisata Edukasi Culture Kebudayaan Wisata Edukasi Culture disebut juga Wisata Edukasi Kebudayaan. Wisata ini menyajikan tentang pendidikan budaya dalam bidang seni, adat istiadat dan lain-lain yang berhubungan dengan kebudayaan. 4. Wisata Edukasi Agrobisnis Wisata Edukasi ini berbasis kepada kepemilikan agro atau pertanian dan peternakan yang juga merupakan bisnis dari suatu perusahaan maupun perseorangan. Wisata edukatif dapat diartikan sebagai suatu wisata yang memiliki fungsi edukasi atau unsur pendidikan yang kuat. Unsur ini didukung dengan potensi yang ada di objek wisata tersebut. Suatu objek wisata dapat dikatakan memiliki fungsi edukatif jika memiliki daya tarik wisata yang bersifat edukatif.

2.3 Tempat Pembuangan Akhir sebagai Objek Wisata Edukatif

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Isolasi Bakteri Dari Tanah Tempat Pembuangan Sampah Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair

7 86 81

Pengaruh Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah, Personal Hygiene dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Keluhan Kesehatan pada Pemulung di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

19 80 151

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kota Binjai Tahun 2000

2 65 79

Kajian Air Lindi Di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornthwaite

8 88 75

Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah terhadap Kualitas Air Tambak Ikan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan

7 90 87

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENENTUAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR ( TPA ) Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Penentuan Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul.

0 2 13

ANALISIS KERUANGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) BADRAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 1 19

Tempat Pembuangan AKhir (TPA) Kaliori sebagai WIsata Edukasi di Kabupaten Banyumas dengan Penekanan Desain pada Pengolahan Sekuen Ruang.

0 1 2