variabel-varibel bebas. Karena apabila terjadi hubungan antara variabel bebas maka :
a. Tingkat ketelitian prediksi atau pendugaan sangat rendah sehingga tidak akurat.
b. Koefisien regresi akan bersifat tidak stabil karena adanya perubahan data kecil akan mengakibatkan perubahan yang signifikan pada
variabel bebas Y. c. Sulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Hipotesis yang digunakan untuk membuktikan ada tidaknya multikolinearitas
adalah : H
: Tidak terdapat hubungan antar variabel bebas H
1
: Terdapat hubungan antar variabel bebas Kriteria yang digunakan adalah dengan melihat koefisien signifikansi
1. Koefisien signifikansi 0,05 terjadi multikolinearitas
2. Koefisien signifikansi 0,05 tidak terjadi multikolinearitas
3.10.3 Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak, uji autokorealasi dilakukan apabila data yang dianalisis
adalah time series, adapun harapannya adalah tidak terjadinya autokorelasi. Apabila terjadi autokorelasi, maka :
1. Variabel penafsiran menjadi titik efisien. 2. Varian tidak minimum sehingga tidak efisien
3. Apabila terjadi autokorelasi maka uji t dan uji f menjadi tidak sah
4. Penafsiran akan memberi gambaran yang menyimpang dari populasi sehingga akibat perubahan akan menjadi sensitif.
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi perlu dikemukakan hipotesis dengan bentuk sebagai berikut.
H : Tidak terjadi autokorelasi
H
1
: Terjadi autokorelasi
3.10.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskeditas adalah untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Dalam hal ini yang diperlukan adalah
yang sama. Apabila asumsi hetero tidak terpenuhi maka variabel bebas tidak efisien untuk memprediksi baik pada sampel kecil maupun pada sampel besar,
akibatnya estimasi dari koefisien regresi menjadi tidak akurat. Hipotesis yang diuji untuk membuktikan ada tidaknya heterokedastisitas adalah :
H : Tidak ada hubungan yang sistemik antara variabel yang
menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. H
1
: Ada hubungan yang sistemik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya.
Kriteria yang digunakan adalah dengan melihat koefisien signifikansi 1. Koefesien signifikansi , terjadi heteroskedastisitas
2. Koefisien signifikansi , tidak terjadi heteroskedasrisitas.