bahan pakan nabati dan komposisinya

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN PAKAN
PAKAN NABATI DAN KOMPOSISI NUTRISINYA

OLEH KELOMPOK 2 :
MUHAMMAD ALI ARDI (1510611090)
GIT TRI MAHYANA (1510611123)
FITRAH MAULIDINI(1510611037)
PRIMA DELLA
INDAH TRI WULAN SUCI (1510611080)
ILHAMZAH
FAJRI AKHMAL

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KOTA PADANG 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hadiahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan
karya tulis ilmiah dengan judul PAKAN NABATI DAN KOMPOSISI

NUTRISINYA. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
kelompok dalam mata kuliah pengetahuan bahan pakan.
Atas bimbingan ibu dosen dan kerja sama kelompok maka disusunlah
karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam
proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait. Dalam menyusun karya tulis ini kami telah berusaha dengan segenap
kemampuan untuk membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah
ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan kami penulis berharap
semoga karya ilmiah ini dapat berguna. Amin.
padang, 30 agustus 2015

Penulis


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I

1

PENDAHULUAN

A.


Latar Belakang

1

B.

Rumusan Masalah

2

C.

Tujuan Penulisan

2

PEMBAHASAN

3


BAB II

A. pengertian bahan pakan nabati
3
B. macam macam bahan pakan nabati
3
C. Permasalahan dan cara mengatasinya dalam produksi masing masing
pakan nabati

4

BAB III PENUTUP
A.
B.

9

Kesimpulan

9


Saran

9

DAFTAR PUSTAKA

10

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan
makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan
mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi untuk pemeliharaan
tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan. Pakan berkualitas adalah pakan yang

kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang. Pakan
yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan berpengaruh baik
terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembang biak dengan baik, jumlah
ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah anak yang lahir dan
hidup proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh ternak akan berlangsung
secara sempurna, sehinggga ternak akan dapat memberikan hasil akhir berupa
daging sesuai dengan harapan.
Bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi,
misalnya dedak dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula
yang mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa.bungkil kedele
dan bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung

1

B..Rumusan Masalah
a.menjelaskan pengertian bahan pakan nabati?
b. Apa saja yang termasuk bahan pakan nabati?
b. Apa saja kandungan komposisi gizi dan nutrisi bahan pakan nabati?
c. Apa saja


Permasalahan dan cara mengatasinya dalam produksi masing

masing pakan nabati?

C . Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
a. pengertian bahan pakan nabati
b. yang termasuk bahan pakan nabati
c. kandungan komposisi gizi dan nutrisi bahan pakan nabati
d.Permasalahan dan cara mengatasinya dalam produksi masing masing pakan
nabati

2

BAB II

PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN BAHAN PAKAN NABATI
bahan pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Bahan pakan nabati ini umumnya mempunyai serat kasar tinggi, misalnya dedak
dan daun-daunan. Disamping itu bahan pakan nabati banyak pula yang
mempunyai kandungan protein tinggi seperti bungkil kelapa. bungkil kedele dan
bahan pakan asal kacang-kacangan. Dan tentu saja kaya akan energi seperti
jagung. Bahan pakan nabati yang diberikan kepada ternak terutama yang berasal
dari biji-bijian dan hasil olahannya yaitu 70% - 75%, 15% - 25% merupakan
limbah industri makanan dan sisa hijauan ternak. Bahan pakan asal biji-bijian
sebagian besar merupakan sumber energi yang baik karena berasal dari tumbuhtumbuhan, maka kandungan serat kasarnya tinggi.
B.MACAM MACAM BAHAN PAKAN NABATI
1. Jagung
Merupakan sumber energi yang baik karena serat kasarnya rendah.
Sumber xanthophyl dan asam lemak. Asam lemak jagung sebesar 1,60% sebagai
sumber protein atau asam amino juga kurang baik karena hanya mengandung 9 –
10% protein kasar. Jagung merupakan tanaman semusim dengan siklus hidup 80150 hari. Pada umumnya tinggi tanaman jagung mencapai 1-3m bahkan ada yang
mencapai 6m. jagung meerupakan energi utama bagi ternak karena kandungan
pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna karena kandungan serat kasar
relatif rendah.

3


Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil
yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan
kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding sorgum,
gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.

Berikut adalah besarnya persentase jagung dalam ransum :
– Jagung
– Dedak
– Protein nabati
– Protein hewani

: 55%

– minyak

: 9%
: 25%

: 2%


– fosfat
– bahan lain

: 1%
: 4%

: 4%

Sentra penghasil jagung terbesar di Indonesia adalah daerah Gorontalo
sedangakan sentra pengolahan jagung terbesar di Indonesia berada di Lampung
dan Jawa Timur.
Kandungan gizi dalam 100 gr jagung adalah sebagai berikut :


Kalori

: 355 kal




Protein

: 9,2 gr



Lemak

: 3.9 gr



Karbohidrat

: 73,7 gr



Kalsium

: 10 mg



Posfor

: 256 mg



Besi

: 2,4 mg



Vitamin A

: 510 SI



Vitamin B1

: 0,38 mg



Air

: 12 gr

4
Permasalahan utama dalam produksi jagung :


adanya kesulitan dalam pasca panen, sehingga jagung sulit dikeringkan.



Komoditi jagung import lebih besar daripada jagung lokal.



Harga jual jagung lokal rendah,karena kadar air masih mencapai 15%.



Banyaknya tengkulak yang merugikan para petani jagung.

Solusi untuk mengatasi permasalahan jagung di Indonesia :


Penetapan harga jual maksimum dan minimum



Memperbesar hasil produksi agar hasil lokal dapat melebihi hasil import.

2. Dedak halus
Dedak mempunyai kandungan serat kasar 13%. Bangsa unggas tidak mampu
mencerna serat kasar lebih dari 4% karena serat kasar inilah yang menjadi faktor
pembatas sehingga dedak halus tidak dapat digunakan secara berlebihan. Bahan
pakan asal nabati yang paling banyak digunakan adalah dedak halus. Kandungan
nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut: protein kasar 1890 Kkal/kg dan lemak
kasar sebesar 8,3%. Dedak Padi
Dedak padi berasal dari sisa penggelingan padi. Komposisi kimia dari dedak padi
adalah sebagai berikut :


Air

: 10%



protein kasar

: 7,5%



abu

: 7,5%

– serat kasar

: 10%

– lemak

: 2,25%

Permasalahan dari dedak padi dalam pemakaiannya dalam ransum adalah
kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun sekitar
0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, mudah tengik karena
mengandung enzim lipase. Solusi untuk mengatasi permasalahan dedak padi
tersebut antara lain dengan menyimpannya dalam suhu rendah.

5
Penambahan enzim kompleks ( phitase, carbohidrase, protease ) akan
meningkatkan nilai cerna dilihat dari aspek pertumbuhan dan efisiensi ranum.

3.Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai adalah produk sampingan dari industri pengolahan minyak
kedelai yaitu suatu masa yang tersedia setelah minyak diambil berdasarkan
metode pembuatannya terdapat dua tipe bungkil kedelai yaitu :
1. soybean meal dehulled : bungkil dari biji kedelai yang telah dipisahkan
dari kulit bijinya.
2. soybean meal regular : kulit bijinya ditambahkan kembali pada pembuatan
minyak kedelai
Biji kedelai adalah biji-bijian yang tertinggi kandungan proteinnya yaitu sekitar
42%. Sewaktu panen biji kedelai masih cukup tinggi kandungan kadar airnya.
Oleh karena itu perlu diturunkan lagi kadar airnya menjadi sekitar 15% agar dapat
lama disimpan. Bila digunakan sebagai pakan perlu digiling terlebih dahulu agar
mudah dicampur. Bagi ternak non ruminansia ( babi muda dan unggas ) perlu
adanay pemansan 1150C selama 10 menit sehingga tidak mengganggu proses
pencernaan.
Komposisi kandungan kimia dari kedelai adalah sebagai berikut :


kadar air

: 12%

– calsium

: 0,4%



protein kasar

: 46%

– fospor



serat kasar

: 6,5 %

– aflatonin



abu

: 7%

– lemak kasar : 3,7%

: 0,8%
: 50 (ppg)

Permasalahan utama dari bungkil kedelai adalah harganya yang mahal, kualitas
kedelai lokal yang masih juah dari kualitas kedelai import.

6
Beberapa solusi dalam menagatasi permasalahan bungkil kedelai ini antara lain
adalah peningkatan kualitas dari kedelai lokal serta peningkatan pajak import dari
kedelai.

4. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan bahan pakan hasil samping pengolahan kelapa,
baik itu minyak kelapa atau yang lain. Merupakan bahan pakan sumber protein
asal nabati, mengandung protein kasar 20 – 26%. Digunakan sebagai bahan
pendamping tepung ikan dan jagung kning. Kelemahannya : karena kandungan
minyak tinggi sehingga mudah tengik menyebabkan mengganggu selera makan

5. Ubi Kayu dan Hasil Olahannya
Ubi kayu mempunya kandungan energi 2970 k.kal/kg. Penggunaan ubi
kayu memerlukan proses lebih lanjut dengan cara dkeringkan terlebih dahulu.
Kelemahan ubi kayu mengandung racun Hidrocyanik (HCN), pemanasan dengan
matahari, direbus atau dipanaskan dengan suhu 70 – 800C dapat mengurangi
pengaruh HCN. Onggok
1.Onggok adalah pakan sumber energi yang berasal dari sisa pengolahaan
singkong menjadi tepung tapioka. Kandungan pada onggok antara lain :


protein kasar

: 2,89%

– serat kasar

: 14,73%



abu

: 1,21%

– beta-N

: 80,80%



lemak kasar

: 0,38%

– air

: 20,31%

Permasalan utama yang ada pada onggok adalah karena onggok memiliki
kandungan protein yang rendah sekitar < 15 % dan memiliki kandungan serat
kasar yang tinggi.

7
Salah solusi untuk meningkatkan kualitas dari onggok tersebut. Fermentasi
dilakukan secara semi padat dengan menggunakan Aspergillus niger secara
inokulum dan campuran urea dan ammonium sulfat sebagai sumber nitrogen
anorganik.

2.Pollard
Pollard adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu.
Komposisi dari pollard adalah sebagai berikut :


bahan kering

: 88,4%

– lemak kasar

: 5,1%



protein kasar

: 17%

– BETN

: 45%



serat kasar

: 8,8%

– abu

: 24,1%

Permasalahan utama pada bahan pakan ini adalah kandungan protein pada pollard
cukup rendah sehingga keutuhan nutrient ternak tidak tercukupi. Salah satu solusi
untuk meningkatkan kandungan protein pada pollard adalah dengan cara
fermentasi dengan menggungakan kapangAspergillus niger.

6. Hijauan
Hijauan dapat digunakan dalam formulasi ransom ternak unggas
maksimum 4% dari total ransom. Kandungan serat kasar yang tinggi
menyebabkan hijauan terbatas penggunaannya. Sebagai bahan campuran pakan,
kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai batasan tertentu hijauan
dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksud
antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah
terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh
merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

8

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan.
bahan pakan nabati sangat dibutuhkan dalam pemberian pakan pada
ternak untuk itu kita harus memperhatikan apa saja bahan pakan nabati
yang cocok buat ternak kita dan selain itu kita juga wajib mengetahui
kandungan nutrisi pakan yang akan kita berikan kepada ternak kita agar
ternak kita mendapatkan gizi yang baik serta sehat.
B.

Saran
Memberi asupan gizi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan

hewan ternak yang kita pelihara.

9
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Hafil dkk. 2005. Pengantar Ilmu Peternakan. Padang: Universitas Andalas.
Boer, Fauzal. 2010. Bahan ajar Hijauan Makanan Ternak. Padang Mengatas: SPP
N Padang Mengatas.
Syarbaini. 2010. Bahan ajar Budidaya Ternak Ruminansia. Padang Mengatas: SPP
N Padang Mengatas.
Bahan ajar UTP HMT Dan IPT. Padang Mengatas: SPP N Padang Mengatas.

http://www.poultryindonesia.com/news/kesehatan/riset-artikel-referensi/gandumsebagai-alternatif-pengganti-jagung/
http://papaji.forumotion.com/t3069-bahan-pakan-dan-kebutuhan-zat-lainya
Anggorodi, 1980, Ilmu Makanan Ternak Umum, Gramedia, Jakarta.
Soedomo Reksohadiprodjo, 1995, Pengantar Ilmu Peternakan Tropik, BPFE,
Yogyakarta.
Edjeng Suprijatna, dkk, 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas, Penebar Swadaya,
Depok.

Website
http://indrajoniilmupeternakanuinsuskariau.blogspot.com
http://www.agromaret.com
http://info-peternakan.blogspot.com

10