Badai Politik Partai Demokrat Periode 2009

Badai Politik Partai Demokrat Periode 2009-2014
Pengantar
Partai politik memainkan sejumlah peran dalam demokrasi, diantaranya sebagai sarana
pendidikan politik. Partai yang besar selalu identik dengan jumlah kader atau anggota yang
banyak pula. Kader atau anggota merupakan basis sebuah partai. Semakin banyak anggota
semakin kuat partainya. Sebagai salah satu instrumen pengkaderan, Pendidikan dan pelatihan
anggota hari ini sangat penting untuk pengembangan partai, karena Anggota baru diberikan
introduksi mengenai ideologi, visi dan misi, program dan gagasan partai. Disamping itu partai
juga menyiapkan dan mendidik pimpinan - pimpinan partai selajutnya agar dapat mengelola
partai dengan baik, dan yang terakhir adalah pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk
menyiapkan calon kepala daerah maupun legislatif agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.1
Partai Demokrat (PD) merupakan partai yang terbilang cukup muda usianya dibandingkan
dengan partai-partai besar lainnya. Partai ini didirikan pada tahun 2001 dan disahkan oleh
Mahkamah Agung pada tahun 2003. Tujuan didirikannya Partai Demokrat ini bisa disangkut
pautkan dengan pencalonan diri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pada saat itu mundur
dari jabatan Menteri Koordinatoor Bidang Politik dan Keamanan dalam kabinet Gotong Royong
yang dipimpin oleh Mantan Presiden Megawati. Partai demokrat berhasil meraup suara pada
pemilihan umum legislatif pada tahun 2004 sebanyak 7,45% suara, hal itu yang membuat
kepercayaan diri

partai Demokrat Untuk Mengusung calon Presiden. Setelah mudur dari


jabatannya SBY Partai Demokrat langsung mengusung dirinya untuk maju di Pemilihan Umum
Presiden untuk masa periode 2004-2009. Pada pilpres 2004 SBY berpasangan dengan Jusuf
Kalla. SBY dan JK berhasil mengalahkan Lawan mereka yaitu Megawati-Hasyim dimana
Megawati Merupakan Calon Incumbent pada saat itu. Kemudian SBY-JK dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden Untuk periode 2004-2009.
Pasangan SBY-JK tidak bertahan sampai dua periode. Pada Pemilu Presiden priode 20092014 SBY dan Jusuf Kalla memisahkan diri untuk maju sebagai calon presiden. SBY diusung
1

Arya Wiraraja M, Pelembagaan Partai Politik(Studi Kasus: Proses Rekrutmen Calon Anggota DPRD Partai
Demokrat DiKota Surabaya Tahun 2009), Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga, Jurnal Online Diakses pada tanggal
9 November 2015

oleh Partai Demokrat berpasangan Dengan Boediono , Sementara Jusuf Kalla Diusung Oleh
Partai Golkar berpasangan dengan Wiranto. Pada Pilpres 2009-2014 kembali dimenangkan oleh
SBY-Boediono dengan berhasil mengalahkan 2 Pasangan calon Presiden lain Yaitu JK-Wiranto
dan Megwati-Prabowo dengan perolehan suara sebesar 60,80% 2jauh meninggalkan pasangan
lainnya. Kemenangan Partai Demokrat Ini pula dirasakan pada pemilu legislatif Partai Demokrat
Berhasil meraup suara sebesar 20,85%3 dan mendapatkan jatah kursi yang cukup banyak
diparlemen sebesar 150 kursi untuk Partai Demokrat. Keberhasilan Partai Demokrat tersebut

tidak lain dan tidak bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SBY karena pada saat
itu Tingkat Popularitas SBY masih sangat tinggi.
Seiring berjalannya waktu, Partai Demokrat mulai mengalami gocangan pada tubuh Partai
Demokrat. Banyaknya kader demokrat yang terjerat kasus korupsi, sampai masyarakat menilai
bahwa Partai Demokrat adalah Sarang Koruptor. Salah satu kasus yang paling menggucang
Partai Demokrat yaitu pada saat penangkapan Muhammad Nazarudin setelah penangkapan
Nazzarudin ternyata terbuka lebar semuanya, banyak sekali Kader-kader partai demokrat yang
terkena setelah penangkapan tersebut seperti Angelina Sondakh, Andi Malaranggeng, Anas
Urbaningrum dan lainnya. Sampai pada akhirnya masyarakat kecewa pada Pemerintahan SBY
dan juga kepada Partai Demokrat, sehingga hal ini membuat Elektabilatas partai demoktar terjun
bebas pada Pemilu tahun 2014 Kemarin. Sehingga menimbulkan sebuah kegaduhan ditubuh
internal Partai Demokrat yang tidak disangka sangka sebelumnya.
Kekacauan yang terjadi dilam tubuh Partai Demokrat sampai membuat Dewan Pembimbing
Partai Demokrat SBY turun tangan dengan menggunakan taktik jitu dan dengan menggunakan
segala macam cara untuk menutup nutupi kasus-kasus yang menjerat partai demokrat. Dan pada
akhirnya partai demokrat mengalami penurunan kepercayaan masyarakat dan banyak seklai
kehilangan suara pada pemilu 2014-2019 akibat kegaduhan, ketidakjelasan yang disebabkan oleh
kader-kader Partai Demokrat Sendiri.
ISI


2

http://news.detik.com/berita/2645367/melihat-perbandingan-pilpres-2004-2009-dan-2011, Diakses pada tanggal 9
November 2015
3
http://www.partai.info/pemilu2009/index.php, Diakses pada tanggal 9 November 2015

Selama tiga kali pelaksanaan pemilu reformasi, Pemilu 2009 memberikan hasil sempurna
bagi partai politik yang di gagas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Selain Berjaya
dalam pemilu anggota legislatif, PD juga memenangi pemilihan presiden dan wakil presiden.
karena keberhasilan ganda itu, kinerja PD juga dilihat dari kontribusinya di DPR dan
penyelenggaraan roda pemerintahan di bawah Komando Yudhoyono. Untuk melihat kinerja PD
dapat dilacak dari raihan DPR periode 2009-2014 selama hampir dua tahun terakhir. Sebagai
peraih kursi terbesar, tidak salah menjadikan kinerja DPR sebagai salah satu indikator penting
untuk menilai kinerja DPR sejauh ini, PD gagal membuktikan diri sebagai partai politik yang
hadir dengan suara mayoritas.4
Dari hasil Pemilu legislatif 2009 Partai Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI,
setelah mendapat 21.703.137 total suara (20,4%) Dari hasil tersebut Partai Demokrat meraih
suara terbanyak di banyak provinsi, hal yang pada pemilu sebelumnya tidak terjadi. boleh di
bilang partai ini merupakan partai yang sakti. Ungkapan demikian agaknya pantas di berikan,

jika mengingat partai ini dalam waktu singkat dapat menjadi pemenang pemilu presiden di lima
tahun pertama kemunculannya dan berhasil mempertahankan salah satu pendirinya untuk di
menjadi presiden selama dua periode berturut-turut. Prestasi partai demokrat ini bukan hanya di
raih di tingkat Nasional tetapi prestasi tersebut di ikuti dengan kemenangan di berbagai daerah
tingkat Provinsi dan Kota/Kabupaten. Baik itu pemilu kepala daerah maupun pemilu legislatif
yang ada di tingkatan Provinsi dan Kota/Kabupaten 5
Belakangan Prestasi partai demokrat tidak di imbangi dengan kredibilitas Partai yang
semakin menurun. kepercayaan rakyat indonesia kepada partai serta pemerintah yang di usung
oleh partai Demokrat semakin menurun. Salah satu penyebab permasalahan ini dikarenakan tidak
sedikit dari kader partai demokrat baik itu di tingkat nasional maupun di daerah yang akhir-akhir
ini di beritakan ikut terlibat dalam berbagai kasus hukum dan korupsi. Contohnya nyata kasus
korupsi mantan bendahara umum partai Demokrat yang belakangan marak diberitakan dimedia.
Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang kongkrit dalam partai. Boleh dibilang kader
partai sedikit banyak memberi pengaruh didalam tubuh partai. Ketika kader tersebut tersangkut
4

Saldi Isra,2014. 10 tahun Bersama SBY Catatan dan refleksi Dua Periode Kepemimpinan. Jakarta; Kompas Media
Utama. Hlm 210
5
Arya Wiraraja M, Pelembagaan Partai Politik(Studi Kasus: Proses Rekrutmen Calon Anggota DPRD Partai

Demokrat DiKota Surabaya Tahun 2009), op.cit.

kasus hukum atau kasus korupsi maka nama baik partailah yang menjadi taruhan disini. Karena
di anggap partai gagal atau tidak mampu mencetak atau mengkader kader - kadernya dengan
baik. Terlebih lagi partai demokrat mengangkat isu – isu anti korupsi dalam bebagai
kampanyenya6.
Banyak sekali permasalahan permaslahan yang ada di Partai Demokrat pada Preiode 20092014. Masalah masalah tersebut berkaitan dengan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh
kader-kader partai demokrat pada saat itu. Kasus kasus itu cepat sekali manyambar ibarat api
yang membakar rumput kering, dari satu orang yang tertangkap langsung membuka jalan bagi
KPK untuk menangkap orang lain yang terkena kasus korupsi juga. Tidak hanya itu partai
demokrat juga diakit-kaitkan dengan kasus Century dimana kasus tersebut banyak merugikan
uang negara. Akibatnya masyarakat menilai bahwa Partai Demokrat adalah Sarang dari
Koruptor.
Pada 7 Agustus 2011 Muhammad Nazaruddin, Mantan Bendahara Partai demokrat
tertangkap di Kota Cartagena , Kolombia. Penagkapan Nazaruddin inin menjadikan kehebohan
yang luar biasa hebat di negri ini. Tidak hanya itu sejak di tetapkan menjadi tersangka Nazarudin
menghilang seperti ditelan bumi sekalipun meghilang, di tempat yang nun jauh disana,
“nyanyian” Nazaruddin mampu menghilangkan kenyamanan banyak pihak. Setelah kembali ke
Indonesia , mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini menulis Surat Pribadi Ke SBY. Pada
Pokoknya, Surat itu meminta agar ia segera dihukum tanpa perlu mengikuti proses persidangan.

Bagi Nazaruddin , dihukum berapa tahun pun ia rela sepanjang SBY dapat memberikan
ketenangan lahir dan batin bagi isti dan anak-anaknya. Jika iti dilakukan, ia berjanji tidak akan
manceritakan apa pun yang dapat merusak citra PD. Sebagai salah satu pihak yang berstatus
sebagai tersangka dalam pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang, Keterangan
Nazaruddin diperlukan untuk mengungkapkan semua pihak yang diduga ikut menikmati aliran
dana tersebut. Bahkan, untuk kepentingan yang lebih luas, keterangan dari yang bersankutan
amat diperlukan guna mengetahui ada tidaknya dana wisma atlet mengalir ke PD. 7
Berdasarkan lontaran-lontaran jarak jauhnya, dalam skandal wisma atlet SEA Games di
Palembang Nazarudin menyebut nama penting yang ikut menikmati aliran dana diantaranya:
6

,Ibid.
Saldi Isra,10 tahun Bersama SBY Catatan dan refleksi Dua Periode Kepemimpinan, op.cit, hlm 212-213

7

Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Mirwan Amir, Andi Mallaranggeng, dan I Wayan Kostar.
Bahkan dalam proyek hambalang kembali menyebut sang ketua umum PD. Bila informasi itu
memiliki kebenaran dengan validasinya tidak diragukan, hampir dapat dipastikan kehadiran
Nazaruddin akan menimbulkan guncangan hebat PD. Masalah lainnya yang tidak kalah

menariknya adalah menunggu penjelasan astas nyanyian Nazaruddin bahwa pelaksanaan kongres
di bandung tahun lalu beraroma pilitik uang. Sebagai sebuah partai yang mengusung simbol
bersih, PD jelas memiliki kepentingan menelusuri kebenaran keterangan Nazaruddin.8
Nazaruddin menuding Anas Urbaningrum telah menerima uang Rp 7 miliar dari proyek
wisma Atlet SEA Games di Palembang Sumatera Selatan, dan menyuruhnya meminta uang dari
para pengusaha terutama Kasus Hambalang Sentul Boggor dengan nilai proyek Rp 1,2 Triliun,
dan besarnya komisi sebesar Rp100 miliar, dan diterimanya secara langsung sebesar Rp50 miliar,
dan seluruhnya yang diterima sekitar 40 juta US dollar atau setara Rp176 miliar digunakan untuk
Kongres Partai Demokrat 2010 lalu dibandung terutama untuk memenangkan Anas Urbaningrum
menjadi Ketua Partai Demokrat yang dilakukan dengan cara membagi-bagi uang tiap ketua
Dewan pimpinan cabang partai demokrat mendapat 1000 US dollar, dengan maksud agar
suaranya diberikan kepada Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang
mengalahkan saingannya Andi Mallarangeng dan Marzukie Alie.9
Pada bulan Februari 2012 Angelina Sondakh di tetapkan oleh KPK sebagai tersangka Suap
terkait pembangunan wisma Atlit. Partai Demokrat tengah mengalami mati rasa. Kesan demikian
sulit dimentahkan, terutama setelah fraksi Partai Demokrat menempatkan Angelina Sondakh
alias Angie menjadi anggota Komisi III DPR. Dalam posisi sebagai alat kelengkapan DPR yang
bermitra dengan lembaga penegak hukum, Termasuk KPKP, rotasi Angie ke Komisi II jelas
memicu banyak pertanyaan dan kecurigaan. Mengapa seoarang anggota partai dengan starus
tersangka justru dirotasi ke komisi III?, pertanyaan tersebut memunculkan pertanyaan lain uang

jauh lebih menohok: adakah kebijakan memindahkan Angie merupakan pembenaran empiris
bahawa sesungguhnya partai politik pemenang Pemilu 2009 itu tidak memiliki komitmen dalam
memberantas korupsi?. Jangan-jangan pemindahan ini menjadi strategi untuk menyelamatkan
Angie dari kelanjutan proses hukum. Tidak hanya tu, sangat mungkin peristiwa ini

8
9

Ibid, Hlm 220
Monang Siahaan, 2014. Koruptor Menguntungkan Koruptor. Jakarta;Elex Media Komputindo, Hlm 59-60

mencerminkan sikap Partai Demokrat untuk mencegah proses hukum agar tidak berkerja lebih
jauh dalam menuntaskan skandal suap wisma atlet. 10
Sejak KPK menetapkan Angie sebagai tersangka, Partai Demokrat Menghadapi pergolakan
Hebat. Bahkan, kondisi yang terjadi saat ini jauh lebih bergelombangan dibandingkan dengan
ketidak mengahadapi skandal Bank Century. Ebagaimana diketahui, dalam skandal Bank
Century, kalangan internal PArtai Demokrat sangat solid berada dalam satu barusan dan satu
komando. Begitu Angie dijadikan tersangka, pembelahan internal partai Demokrat menjadi
sangat terbuka. Pada akhirnya sikap yang diambil oleh dewan Pembina adalah menonaktifkan
semua pengurus partai yang terkait dengan skandal wisma atelit. Respon Ketua Dewan Pembina

Partai Demokrat terhadap penetapan Angie seagai tersangka terasa hambar. Dalam hal ini, SBY
seperti kehilangan gairah membumikan hal sakti. Tidak hanya soal gairah SBY juga seperti tidak
bernyali mengambil langkah luar biasa di internal Partai Demokrat. Karena itu, wajar banyak
Pihak Menduga bahwa skandal wisma atlet mempunyai daya ledak jaub lebih dahsyat
dibandingkan dengan yang terkuak ke publik selama ini.11
KPK menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka
kasusn dugaan Korupsi Hambalang, serta menegaskan tidak ada intervensi dari pihak manapun
terkait penetapan tersebut12. Pada tanggah 22 Februari 2013, setelah berada dalam kontroversial
nan panjang dan melelahkan, akhirnya Ketua Umum artai Demokrat

ditetapkan sebagai

tersangka. Merujuk pasal-pasal yang disanggakan KPK, tidak tanggung-tanggung, Anas
terancam hukuman penjara semumur hidup. Melihat optimism yang ditampilkan selama ini,
tidak terlalu berlebihan apabila Anas terkejut dengan status hukum baru tersebut. Begitu
optimisnya, Anas tidak ragu menyatakan dirinya siap digantung di Monas jika terbukti terlibat
dalam Kasus korupsi Hambalang.13
Optimisme dan bayangan Anas berubah setelah Presiden SBY membrikan isyarat kepada
KPK. Isyarat itu muncul dalam jumpa pers SBY di Jeddah yang meminta KPK segera
menyelesaikan kasus Hambalang yang menyeret kader Partai Demokrat, termasuk di dalamnya

10

Saldi Isra,10 tahun Bersama SBY Catatan dan refleksi Dua Periode Kepemimpinan, op.cit, hlm 226
Ibid, hlm. 228
12
http://www.voaindonesia.com/content/kpk-tetapkan-anas-urbaningrum-sebagai-tersangka/1608917.html, Diakses
pada tanggal 9 November 2015
13
Saldi Isra,10 tahun Bersama SBY Catatan dan refleksi Dua Periode Kepemimpinan, op.cit, hlm 231
11

Anas. Tambah lagi, begitu sampai di tanah air SBY seperti memberikan isyarat tambahan agar
Anas fokus menghadapi maslah hukum di KPK. Kecurigaan Anas sangat mungkin bertambah
karena di tengah isyarat SBY itu, tiba-tiba seua pengurus Partai Demokrat diwajibkan menanda
tangani pakta integritas. Dimana, dalam pata integritas dinyatakan apabila diantara pengurus
partai dijadikan sebagai tersangka, maka harus mengundurkan diri, tambah lagi, entah dari mana
sumbernya, tiba-tiba beredar dokumen”surat perintah Penyidikan” KPK atas nama Anas di
Masyarakat. Ini merupakan sebuah isyarat bagi anas untuk mundur dari kursi Ketua Umum
Partai Demokrat apalagi, tambah Anas, dia merupakan figure yang tidak diharapkan menjadi
Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Bandung 2010.14

Apabila dilihat dari proses penegakan hukum yang sangat rawan masuk wilayah tafsir
politik, dalam posisi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, amat tidak elok bagi SBY
mengeluarka penyataan agar KPK segera memastikan status hukum bagi Anas. Karena itu,
serangan Anas kepada SBY adalah sesuatu yang dapat dipahami. Apalagi, pernyataan itu hadir
setelah hasil survei yang menyatakan elektabilitas Partai Demoktray Merosot Tajam. Tidak
hanya itu, bila dilihat dalam posisi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, pernyataan
pers SBY di Jeddah tersebut jauh dari elok. Dalam kunjungan kenegaraan itu, tiba-tiba Presiden
SBY hadir dengan memakai jubag negara berupa menyelesaikan Krisis internal Partai Demokrat.
Bagaimanapun, ketika menyampaikan jumpa pers yang memberikan isyarat ke KPK tersebut,
SBY sedang mempertontonkan kepad masyarakat kegagalan memposisikan diri antara sebagai
Presiden dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Dari etika penyelenggaraan negara,
kejadian ini adalah kebablasan seorang Presiden. 15

Faktor-Faktor
Sebagai kekuatan mayoritas, seharusnya PD mampu menggerakan DPR kearah yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan DPR periode 2004-2009. Pergerakan itu seharusnya dapat
14
15

Ibid, hlm. 232
Ibid, hlm. 233-234

dilihat dalam semua fungsi konstitusional yang dimiliki DPR. Dalam Pelaksanaan fungsi
Legislasi, Mislanya, Secara kauntitatif hasil kerja legislasi jauh dibawah target. Dalam kauntitas
yang terbatas itu, kualitasnya pun acapkali dipersoalkan. Capaian demikian dapat pula dilacak
dalam fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Dalam penggunaan fungsi pengawasan pada
skandal bank century, misalnya secara terang benderang terlihat bagaimana kader PD
menggunakan jubah legislatif demi membenarkan semua kebijakan pemerintah dalam bail out
Bank Century. Bahkan, ketika opsi C menjadi hasil akhir DPR lewat Mekanisme Voting kader
PD di DPR tetap bergerak ke Pendulum yang berbeda.16
Ada berberapa factor yang menyebabkan kegaduhan di Tubuh Partai Demokrat salah satunya
inkonsistensi Partai Demokrat terhadap jargon-jargon yang telah di gembor-gemborkan selama
ini yaitu “Katakan Tidak Pada Korupsi” namun pada kenyataannya sendiri kader kader yang
mengatakan kalimat tersebut malah sebagian besar merupakan tersangka korupsi.

korupsi

ditubuh Partai Demokat ini memang sudah melampaui batas salah satu penyebab maraknya
korupsi adalah untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan partai contohnya pada kasus
Korupsi Anas Urbaningrum ia telah menerima uang Rp 7 miliar dari proyek wisma Atlet SEA
Games di Palembang Sumatera Selatan, dan menyuruhnya meminta uang dari para pengusaha
terutama Kasus Hambalang Sentul Boggor dengan nilai proyek Rp 1,2 Triliun, dan besarnya
komisi sebesar Rp100 miliar, dan diterimanya secara langsung sebesar Rp50 miliar, dan
seluruhnya yang diterima sekitar 40 juta US dollar atau setara Rp176 miliar digunakan untuk
Kongres Partai Demokrat 2010 lalu dibandung terutama untuk memenangkan Anas Urbaningrum
menjadi Ketua Partai Demokrat.
Selain itu ada factor kekuasaan, perbuatan korupsi dari sudut pembuktian sudah dipenuhi
minimal dua alat bukti dapat menyatakan tersangak, tetapi kenyataanya karena calon tersang
tersebut dekat denga pemegang kekuasaan, sehingga aparat penegak hukum enggan
menyelesaikan kasusnya karena bila diusut terut takut jabatanya diganti pihak lain yang dapat
berkerja sama dengan penguasa yang memegang jabatan, dan biasanya setelah penguasa tersebut
berganti dengan pejabat baru kasusnya akan diungkap. Maka seseorang yang dekat dengan
penguasa, aparat penega hukum selalu menyatakan belum cukup bukti, sedang di proses tetapi

16

Ibid, hlm. 211

jika para tersangka jauh dari penguasa prosesnya cepat langsung dinyatakan cukup bukti untuk di
tingkatkan ke tahap penyidikan dan tidak lama kasusnya dilimpahkan ke pengadilan. 17
Di dalam partai demokrat ada berberapa kader salah satunya Ibas yaitu putra dari SBY belum
dijadikan tersangka padahal saya mengira bahwa ibas memiliki hubungan erat dengan kasus
korupsi yang di dilakukan oleh kader-kader partai demokrat yang telah dijadikan tersangka. Hal
yang berbeda justru dilakukan SBY kepada Anas urbaningrum SBYseakan ngotot sekali
menyuruh KPK untuk mengeluarkan/ menindaklajuti kasus korupsi yang sedang dijalani oleh
Anas Urbaningrum SBY seakan ingin menjatuhkan Anas.
Disamping itu terdapat factor lain yaitu gagalnya kaderisasi Partai demokrat, partai demokrat
dinilai gagal karena tidak mampu melahirkan kader kader yang memiliki kredibilitas yang bagus
dan memiliki tidak memiliki rekam jejak kasus korupsi. partai sendiri harusnya melakukan
sebuah pembinaan bertahap dalam melakuan seleksi yang sanagt ketat apabila ingin bergabung
kedalam partai. Tidak hanya untuk kepentingan uang semata tapi harus untuk kepentingan
Rakyat yang diutamakan.

KESIMPULAN

17

Monang Siahaan, 2014. Koruptor Menguntungkan Koruptor.,op.cit. hlm 68-69

Badai politik atau gongcangan politik yang didera oleh partai demokrat sangat berdampak
kepada partai itu sendiri. Akibat banyaknya korupsi, inkonsistensi partai terhadap janji janinya
yang telah di gembor-gemborkan pada saat kampanye. Selain itu Partai demokrat di parlemen di
gunakan utuk kepentingan kepentingan semata, contohnya dalam menutupi kasus century SBY
menggunakan suara dari DPR karena pada saat periode 2009-2014 partai demokrat memiliki
suara mayoritas di parlemen. Selain itu kasus partai demokrat sebenarnya belum terkuak sampai
pada akar-akarnya terdapat sejumlah orang yang senagaja dibungkam oleh pemerintahan pada
saat itu agar kasus korupsinya tidak menyeret nama SBY dan Partai Demokrat pada saat itu.
Akibat kegaduhan tersebut partai demokrat banyak kehilangan suara, masyarakat tidak
percaya lagi dengan partai berlambang mercy itu, Dari hasil Pemilu legislatif 2009 Partai
Demokrat memperoleh 150 kursi (26,4%) di DPR RI, setelah mendapat 21.703.137 total suara
(20,4%) dan kemudian pada tahun 2014 partai demokrat hanya memeperoleh 10.19% suara.
Sangat turun drastis. Dari kasus kasus sebelumnya sebaiknya partai demokrat harus segera
berubah dan mencoba untukbelajar dari kesalahan yang sebelumnya sehingga kedepan partai
demokrat dapat lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

Wiraraja, M Arya, Pelembagaan Partai Politik(Studi Kasus: Proses Rekrutmen Calon
Anggota DPRD Partai Demokrat Di Kota Surabaya Tahun 2009), Ilmu Politik FISIP Universitas
Airlangga, Jurnal Online Diakses pada tanggal 9 November 2015
Isra ,Saldi ,2014. 10 tahun Bersama SBY Catatan dan refleksi Dua Periode Kepemimpinan.
Jakarta; Kompas Media Utama
Siahaan , Monang, 2014.Koruptor Menguntungkan Koruptor. Jakarta ; Elex Media
Komputindo
Website
http://www.voaindonesia.com/content/kpk-tetapkan-anas-urbaningrum-sebagaitersangka/1608917.html, Diakses pada tanggal 9 November 2015.
http://news.detik.com/berita/2645367/melihat-perbandingan-pilpres-2004-2009-dan2011,Diakses pada tanggal 9 November 2015.
http://www.partai.info/pemilu2009/index.php, Diakses pada tanggal 9 November 2015.

Badai Politik Partai Demokrat Periode 2009-2014

Untuk memenuhi tugas matakuliah Kepartaian
Makalah
Muhammad Fairuz Akbar

(135120607111002)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ILMU PEMERINTAHAN
MALANG
2015