Pembuatan Ekstrak Steroid Teripang Seleksi Larva Lobster

3. Pengukuran kualitas air diamati 2 kali sehari pada pukul 06.00 WIB dan 17.00 WIB yang meliputi: 1. Dissolved oxygen DO yang diukur dengan DO meter elektrik. 2. pH yang diukur dengan pH meter elektrik. 3. suhu yang diukur dengan termometer. 4. salinitas air yang diukur dengan refraktometer.

6. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok RAK dan umur larva yang berbeda sebagai kelompok yaitu 0, 7, 14, dan 21 hari dengan perlakuan pemberian ekstrak steroid teripang pasir Holothuria scabra dengan dosis 2 ppm dan dilakukan perendaman selama18 jam. Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, dan setiap akuarium digunakan untuk memelihara 20 ekor larva. Data hasil perlakuan akan diuji dengan analisis ragam Anara dan jika terdapat perbedaan nyata maka diuji dengan uji BNT Beda Nyata Terkecil dengan taraf α-0,05 Gasper’s, 1991.

V. KESIMPULAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan ekstrsak steroid teripang pasir pada umur larva yang berbeda terhadap keberhasilan pembentukan monoseks jantan lobster air tawar, maka dapat disimpulkan. 1. Umur larva lobster air tawar Cherax quadricarinatus yang paling efektif dalam pembentukan monoseks jantan adalah 14 hari sebesar 93,25. 2. Kelulushidupan lobster air tawar Cherax quadricarinatus tertinggi pada kontrol 86 dan umur 21 hari 75, sedangkan terendah pada larva umur 0 hari 26. 3. Berat total lobster air tawar tertinggi pada umur 21 hari 2,0125 gr dan panjang total lobster air tawar tertinggi pada umur 14 3,89 cm dan 21 hari 3,9025 cm. 4. Kualitas air selama 40 hari pemeliharaan masih dalam kisaran baik yaitu suhu 27,71 – 28,45 o C, DO 5,77 – 7,71 mgL dan pH yaitu 6,05 – 6,81. Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah : dilakukan penelitian lanjutan dengan lobster air tawar Cherax quadricarinatus khusus umur 14 hari dengan konsentrasi steroid teripang pasir yang beragam.