10. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas implementasi kebijakan KUR terhadap variabel terikat
pemberdayaan UMKM. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan:
10.1 Uji t-statistik
Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, maka dilakuakan pengujian keberartian masing-
masing koefisien regresi dengan menggunakan uji t-statistik berikut ini:
t =
2
1 2
r n
r
Keterangan: t : nilai uji t
r : nilai korelasi n : besarnya sampel
Sumber: Sugiyono, 2012: 214
Uji t statistik dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat kesalahan 5 dengan derajat bebas Degree of Freedom DF= n-2, n merupakan jumlah
pengamatan. Dasar pengambilan keputusan yaitu: a. Jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika
t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika
probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
10.2 Uji ANOVAUji F Statistik
Pengujian signifikansi pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji ANOVA atau uji F statistik, dengan mengambil taraf signifikan
5 0,05. Rumus F hitung adalah:
F
h
= 1
1 R
k
n R
k
Keterangan: R : koefisien korelasi
n : jumlah anggota sampel k : jumlah variabel independem
Sumber: Sugiyono, 2010: 192
Pengujian hipotesis melalui uji F statistik ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat kesalahan 5 dengan derajat bebas pembilang
DF1= k-1 dan derajat bebas penyebut DF2= n-k, k merupakan banyaknya parameter koefisien model regresi linear dan n merupakan jumlah pengamatan.
Dasar pengambilan keputusan yaitu: a. Jika nilai F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya
jika F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika
probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1.1 Sejarah Singkat BRI
Awal mulanya Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi yang berkebangsaan Indonesiapribumi. BRI berdiri tanggal 16 Desember 1895.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 1 menyebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.
Akibat situasi perang pada tahun 1948 kegiatan BRI sempat terhenti dan aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi
Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui Perpu Nomor 41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian, berdasarkan Penetapan Presiden No. 9 tahun 1965, BKTN
diintergrasikan ke dalam bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu tahun, keluar Penpres
No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan