II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana
Pidana memiliki pengertian perbuatan yang dilakukan setiap orangsubjek hukum yang berupa kesalahan dan bersifat melanggar hukum ataupun tidak sesuai dengan
perundang-undangan KUHP. Tindak pidana adalah perbuatan melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang oleh Peraturan Perundang-undangan dinyatakan
sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, untuk dinyatakan sebagai tindak pidana, selain perbuatan tersebut dilarang dan diancam pidana oleh
Peraturan Perundang-undangan, harus juga bersifat melawan hukum atau bertentangan dengan kesadaran hukum masyarakat. Setiap tindak pidana selalu
dipandang bersifat melawan hukum, kecuali ada alasan pembenar Barda Nawawi Arief, 1996 : 152-153.
Istilah tindak pidana merupakan terjemahan dari strafbaar feit, didalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP tidak terdapat penjelasan mengenai apa
sebenarnya yang dimaksud dengan strafbaar feit itu sendiri. Biasanya tindak pidana disinonimkan dengan delik, yang berasal dari bahasa Latin yakni delictum
Teguh Prasetyo, 2011:47.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tercantum sebagai berikut: “Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena
merupakan pelanggaran terhadap undang-undang tindak pidana.” Arti terpenting dari adanya hukum pidana sebagai bagian dari sistem hukum yang
berlaku di dalam suatu negara terletak pada tujuan hukum pidana itu sendiri yakni menciptakan tata tertib di dalam masyarakat sehingga kehidupan masyarakat
dapat berlangsung dengan damai dan tentram. Tujuan hukum pidana secara umum demikian ini, sebenarnya tidak banyak berbeda dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh bidang-bidang hukum lainnya. Perbedaannya terletak pada cara kerja hukum pidana dalam mencapai tujuannya, yaitu bahwa upaya untuk mewujudkan tata
tertib dan suasana damai ini oleh hukum pidana ditempuh melalui apa yang didalam ilmu hukum pidana dikenal dengan istilah pemidanaan atau pemberian
pidana. Pompe memberikan pengertian tindak pidana menjadi 2 dua definisi, yaitu:
1. Definisi menurut teori adalah suatu pelanggaran terhadap norma, yang dilakukan karena kesalahan si pelanggar dan diancam dengan pidana untuk
mempertahankan tata hukum dan menyelamatkan kesejahteraaan umum. 2. Definisi menurut hukum positif adalah suatu kejadianfeit yang oleh peraturan
undang-undang dirumuskan sebagai perbuatan yang dapat dihukum. dalam Tri Andrisman, 2009:70
Simons menyatakan bahwa tindak pidana adalah kelakuanhandeling yang diancam dengan pidana, yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan
kesalahan dan yang dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung jawab. dalam Tri Andrisman, 2009:70
Menurut Wirjono Prodjodikoro, tindak pidana adalah suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana. dalam Tri Andrisman, 2009:70.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP telah mengklasifikasikan tindak pidana atau delik kedalam dua kelompok besar yaitu dalam Buku Kedua dan
Buku Ketiga masing-masing menjadi kelompok kejahatan dan pelanggaran.
Dalam memberikan defenisi mengenai tindak pidana, ada dua pandangan bertolak belakang yaitu :
a. Pandangan Aliran Monistis, yang tidak memisahkan antara pengertian dan perbuatan pidana dengan pertanggungjawaban pidana.
b. Pandangan Aliran dualistis, yang memisahkan antara dilarangnya suatu perbuatan
pidana criminal
act atau
actus reus
dan dapat
dipertanggungjawabkan si pembuat criminal responsibility atau mens rea. Heni Siswanto, 2005 : 15.
Perbuatan pidana didapatkan adanya suatu kejadian tertentu, serta adanya orang- orang yang berbuat guna menimbulkan suatu akibat karena melanggar peraturan
perundang-undangan yang ada. Atau dapat diartikan pula tindak pidana merupakan perbuatan yang dipandang merugikan masyarakat sehingga pelaku
tindak pidana itu harus dikenakan sanksi hukum yang berupa pidana. Dari definisi diatas dapat dicari beberapa unsur-unsur tindak pidana yaitu :
1. Perbuatan manusia; 2. Memenuhi rumusan dalam undang-undang syarat formil: sebagai
konsekuensi adanya asas legalitas;
3. Melawan hukum syarat materil; 4. Kesalahan dan kemampuan berpertanggungjawab. Heni Siswanto, 2005:16.
B. Tinjauan Umum Tentang Teori-Teori Pertanggungjawaban Pidana