Ekstraksi Lemak Metilasi asam lemak Analisis asam lemak dengan Kromatografi Gas

1. Persiapan dan preparasai sampel Gambar 4. Prosedur Persiapan dan Preparasi Sampel Sumber : BB- Pasca Panen Bogor 2012

2. Ekstraksi Lemak

Gambar 5. Prosedur Ekstraksi Lemak Sumber : BB- Pasca Panen Bogor 2012 Sampel dari setiap perlakuan ditimbang sebanyak 20 gram Sampel dipotong dalam ukuran kecil dan ditimbang beratnya Sampel dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada suhu 90 o C Sampel dimasukkan ke dalam kertas saring yang dilapisi dengan kapas untuk persiapan ekstraksi Sampel ditimbang dan dihaluskan Sampel yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam labu soxhlet Ditambahkan 100 ml petroleum ether ke dalam soxhlet Pelarut dibebaskan dari sampel dan dipekatkan dengan menggunakan oven pada suhu 50 o C selama 2 jam Ekrtraksi dilakukan selama 24 jam Ditimbang beratnya

3. Metilasi asam lemak

Gambar 6. Prosedur hidrolisis dan metilasi asam lemak Sumber : BB- Pasca Panen Bogor 2012 Sampel ditimbang sebanyak 0,0298 gram Dimasukkan ke dalam tabung bertutup teflon Pemanasan pada suhu 80 o C selama 20 menit Pemanasan pada suhu 80 o C selama 20 menit Diangkat dan dibiarkan dingin Pendinginan Lapisan Heksana dipisahkan dan dimasukkan ke dalam tabung yang berisi Na 2 SO 4 anhidrat Didiamkan selama 15 menit 1 mL NaOH 0,5 N ±2 mL BF 3 2mL NaCl jenuh 1 mL Heksan Larutan sampel dipisahkan dengan vial dan siap diinjeksikan

4. Analisis asam lemak dengan Kromatografi Gas

Gambar 7. Prosedur analisis asam lemak dengan Kromatografi Gas Sumber : BB- Pasca Panen Bogor 2012 Konsentrasi tiap komponen asam lemak dapat dihitung dengan rumus berikut : Konsentrasi Asam Lemak = × 100 Sumber : BB- Pasca Panen Bogor 2012 Kromatografi gas dikondisikan terlebih dahulu sesuai standar dan jenis sampel Pelarut sebanyak 2 µL diinjeksikan ke dalam kolom Setelah pena kembali ke garis nol, larutan standar asam lemak diinjeksikan sebanyak 5 µL Puncak pelarut akan terlihat dalam waktu ± 1 menit Bila semua puncak standar sudah keluar, waktu retensi dan luas puncak dari masing-masing komponen dapat dilihat IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Ragam Asam Lemak Daging Sapi dan Daging Kambing Segar pada Daging has, Daging paha, dan Daging perut Sampel daging sapi dan daging kambing segar dari tiga lokasi karkas dianalisis dengan menggunakan kromatografi gas untuk mengetahui jenis dan jumlah asam lemaknya. Hasil kromatogram yang diperoleh dari kromatografi gas dianalisis dengan cara membandingkannya dengan kromatogram standar. Standar yang digunakan untuk asam lemak jenuh adalah Laurat, Miristat, Palmitat, dan Stearat. Asam lemak tak jenuh menggunakan standar antara lain Oleat, Linoleat, dan Linolenat. Konsentrasi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh pada daging sapi dan daging kambing segar pada tiga lokasi karkas dapat dilihat pada Tabel 3. Daging perut pada sapi memiliki persentase total asam lemak 58,28 lebih kecil dari daging has yang memiliki total asam lemak 66,02 dan daging paha dengan total asam lemak 64,54. Daging perut pada kambing memiliki persentase total asam lemak 68,81, sedangkan pada daging has memiliki persentase total asam lemak sebesar 35,30 dan daging paha sebesar 36,85. Asam lemak daging perut pada kambing memiliki kandungan tertinggi yang dikarenakan pada daging lokasi ini memiliki banyak lemak. Menurut Nurani 2010, perut adalah bagian daging yang berasal dari otot perut yang berbentuk panjang dan datar. Lemak pada perut ada yang tebal dan ada pula yang tipis. Daging perut yang berlemak ini dapat menyumbang tingginya asam lemak pada daging tersebut. Tabel 3. Ragam asam lemak daging sapi segar dan daging kambing segar pada daging has, daging paha, dan daging perut No. Jenis Analisis Daging Sapi Segar Daging Kambing Segar Daging has Daging paha Daging perut Daging has Daging paha Daging perut 1. Asam lemak Jenuh - Laurat 0,37 0,24 0,04 0,11 0,51 0,24 - Miristat 5,05 4,11 2,53 1,28 1,48 2,06 - Palmitat 21,70 17,03 26,75 11,50 10,34 21,81 - Stearat 1,17 1,68 0,12 1,63 2,32 3,03 Total 28,29 23,06 29,44 14,52 14,64 27,14

2. Asam Lemak Tak Jenuh