Cahaya Buatan Cahaya .1 Cahaya Matahari

Berdasarkan penelitian Deomedes, dkk 2012, mengenai analisis spektrum lampu neon dengan memanfaatkan kamera digital dihasilkan bahwa lampu neon memiliki beberapa garis spektrum yang berbeda. Terdapat 2 bagian garis spektrum yaitu bagian pertama sekumpulan garis spektrum yang jaraknya berdekatan dan bagian kedua garis spektrum yang terpisah jauh dari kumpulan garis spektrum Gambar 2. Gambar 2. Spektrum lampu neon Grafik spektrum mempunyai panjanh gelombang yang berbeda-beda tergantung pada garis-garis spektrum lampu neon. Setiap garis spektrum masing-masing memiliki nilai puncak panjang gelombang maksimum. Panjang gelombang yang dimiliki spektrum lampu neon adalah 379,2 nm, 461,8 nm, 588,4 nm, 598,1 nm, 613,3 nm, 617,7 nm, 635,1 nm, 640,9 nm Gambar 3. Gambar 3. Grafik intensitas terhadap panjang gelombang Di antara berbagai jenis lampu, lampu neon termasuk kategori lampu yang banyak dipakai di perumahan. Lampu neon dapat berusia 10 ribu jam yaitu sepuluh kali dari usia lampu pijar Saputro, dkk., 2013. Tumbuhan daun yang tak berbunga dapat tumbuh di bawah cahaya lampu neon. Warna lampu neon putih hangat maupun sejuk memberi banyak cahaya dalam jajaran warna biru Lingga, 1999. Dari studi yang telah dilakukan, terbukti bahwa sistem pencahayaan lampu Neon menghasilkan bobot kering akar tanaman selada yang lebih besar dibandingkan pencahayaan dibawah lampu LED merah dan biru. Selain itu, total berat kering tanaman dan kandungan klorofil daun tanaman selada lebih besar pada pencahayaan lampu Neon Kobayashi, et. al., 2013. Menurut hasil penelitian Lin et.al 2013, penggunaan lampu FL dalam sistem hidroponik indoor menghasilkan luas daun dan indeks luas daun selada paling tinggi dibandingkan dengan pencahayaan menggunakan lampu LED merah, biru dan LED merah, biru, putih. Selanjutnya berat segar selada meningkat pada pencahayaan menggunakan lampu neon Shimizu,H et.al., 2011. Penelitian Acero 2013 menunjukkan bahwa warna putih lampu neon menghasilkan hasil yang lebih tinggi pada pertumbuhan tanaman pakcoy. Hasil pengamatan lindawati 2015 menyatakan bahwa hasil perlakuan dengan lama penyinaran lampu LED 36 watt dan lampu neon 42 watt selama 20 jam mendapatkan hasil tanaman pakcoy yang lebih baik jika dibandingkan dengan hasil perlakuan lainnya pada penanaman di dalam ruangan, tetapi masih belum optimal jika dibandingkan dengan perlakuan menggunakan penyinaran matahari. Tanaman pakcoy pada perlakuan tersebut masih mengalami etiolasi sehingga dapat disimpulkan bahwa daya lampu masih kurang besar. Menurut Tanny, dkk 2012, Lampu Neon dan LED memiliki karakteristik yang hampir sama. Sehingga penggunaannya dapat saling digantikan, namun harus memperhatikan intensitas cahaya yang dihasilkan. Karena neon memiliki intensitas cahaya yang lebih rendah daripada LED. Gambar 4. Lampu neon TL Tube Luminescent Tabung lampu untuk menyinari tanaman diberi tudung yang berfungsi sebagai kap agar cahaya tidak mengarah ke atas dan bertindak sebagai reflektor pemantul cahaya kearah tanaman yang berada dibawahnya. Saat tanaman masih rendah diusahakan jarak antara lampu dan pot kira-kira sejauh 20 cm dan jika tanaman sudah dewasa, jarak lampu ditambah sampai kira-kira 40 cm, namun perlu dijaga agar tanaman menerima cahaya yang seimbang. Jika daun rimbun, ini berarti tanaman menerima cahaya terlalu banyak karena lampu dipasang terlalu dekat. Sebaliknya, jika daun tumbuh jarang dan panjang- panjang, maka tanaman perlu cahaya lebih banyak karena lampu dipasang terlalu jauh Soeseno, 1987.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di Greenhouse dan Ruang Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan RSDAL Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah penyemaian, ruang tanam

yang dilapisi alumunium foil dengan dimensi 60 cm x 60 cm x 110 cm, toples tandon nutrisi berdiameter 12 cm dan tinggi 11 cm, pot media tanam, lampu neon 36 watt 10 buah, penggaris, gelas ukur, timbangan, pH meter, TDS meter, luxmeter, kamera digital. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kailan, arang sekam, air, kain flannel, rockwool, dan larutan nutrisi yang terdiri dari larutan stok A dan stok B.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok RAK yang terdiri dari lima perlakuan dan setiap perlakuan terdapat empat tanaman. Kelima perlakuan tersebut adalah: Perlakuan: N0 Penyinaran cahaya matahari di dalam greenhouse N1 Jarak lampu 20 cm dari media tanam N2 Jarak lampu 40 cm dari media tanam N3 Jarak lampu 60 cm dari media tanam N4 Jarak lampu 80 cm dari media tanam Gambar penelitian masing-masing perlakuan Keterangan: a lampu neon b hidroponik sistem sumbu c penyangga Gambar 5. Gambar masing-masing perlakuan N1 N2 N3 N4 a b c Gambar 6. Dimensi ruang penanaman cm N1 N2 N4 N3

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Gambar 7. Diagram alir penelitian 3.4.1 Pembuatan Ruang Penanaman Ruang penanaman terbuat dari kerangka kayu yang disekat dengan papan triplek berukuran 60 cm x 60 cm x 110 cm yang dilapisi dengan alumunium foil. Kemudian lampu dipasang pada bagian atas kotak ruang penanaman sebanyak 5 buah lampu untuk 2 ruang penanaman, sehingga jumlah lampu yang digunakan sebanyak 10 buah. Mulai Selesai Pengamatan dan Pengumpulan Data pada Masing-Masing Perlakuan Penanaman Bibit Kailan ke Masing-masing Perlakuan Penyemaian Benih Kailan Pembuatan Instalasi Sistem Hidroponik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. Achepala) PADA TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG DI DALAM DAN DI LUAR GREENHOUSE

7 42 52

PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae var. Achepala) PADA TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG DI DALAM DAN DI LUAR GREENHOUSE

6 68 52

RANCANG BANGUN SISTEM HIDROPONIK PASANG SURUT UNTUK TANAMAN BABY KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN MEDIA TANAM COCOPEAT

2 29 45

PENGARUH MEDIA TANAM GRANUL DARI TANAH LIAT TERHADAP PERTUMBUHAN SAYURAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU (Wick System)

4 40 45

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) terhadap Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam

0 3 79

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) terhadap Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam

0 0 13

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) terhadap Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam

0 0 2

PENGARUH NAUNGAN DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae L. var Alboglabra) DALAM TEKNOLOGI HIDROPONIK SISTEM TERAPUNG (THST)

0 0 13

PENGARUH DAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR THE INFLUENCE OF NEON LAMP ON THE GROWTH OF PAK CHOI (Brassica rapa L.) INAN INDOORHYDROPONIC SYSTEM

0 0 8

PENGARUH KONSENTRASI NUTRISI DAN pH LARUTAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY (Brassica chinensis) HIDROPONIK SISTEM SUMBU (WICK SYSTEM)

1 0 15