pendapatan jasa adalah nilai dari seluruh jasa yang dihasilkan suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.
B. Jenis Pendapatan
Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya :
•
Pendapatan Operasional
Pendapatan bunga debitur
Pendapatan komisi dan provisi
Pendapatan atas transaksi valuta asing
Pendapatan Operasional lain mis. Deviden, LR penjualan surat berharga
•
Pendapatan Non Operasional
Pendapatan dari penjualan aktiva tetap
Pendapatan dari penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank
•
Pendapatan Luar Biasa Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi
C. PEDOMAN PENGAKUAN PENDAPATAN
Prinsip pengakuan pendapatam menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat: 1.
Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas piutang.
2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada
jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui. 3.
Dihasilkan , bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya telah dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan.
Sesuai dengan prinsip ini: 1.
Pendapatan pada penjualan produk diakui pada saat penjualan atau pengiriman barang kepada pembeli.
2. Pendapatan dari jasa, diakui pada saat jasa-jasa telah dilaksanakan dan dapat
ditagih.
3. Pendapatan dari menyewakan aset, diakui saat aset telah digunakan, atau pada saat
berlalunya waktu sewa. 4.
Pendapatan dari penjualan aset selain produk, diakui saat penjualan.
D. PENYIMPANGAN DARI DASAR PENJUALAN
Penyimpangan dari Dasar Penjualan
Suatu studi yang dilakukan FASB menemukan beberapa alasan umum untuk menyimpang dari dasar penjualan. Salah satu alasannya adalah keinginan untuk
mengakui lebih awal recognize earlier dalam proses menghasilkan laba, dan bukan pada saat penjualan. Pengakuan pendapatan lebih awal adalah tepat jika terdapat
tingkat kepastian yang tinggi mengenai jumlah pendapatan yang dihasilkan. Beberapa alasan bisa diterima untuk penyimpangan dari aturan pengakuan penjualan tersebut di
atas. Alasan yang kedua adalah keinginan untuk menagguhkan pengakuan
pendapatan setelah saat penjualan. Atau pengakuan bisa ditunda delay recognize. Transaksi yang bisa diakui awal atau ditunda pengakuannya. Penangguhan penjualan
tepat jika tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan ataupun biaya cukup tinggi, atau jika penjualan bukan merupakan penyelesaian yang substansial dari proses
menghasilkan laba. Dalam bab ini berfokus pada dua dari empat jenis umum transaksi pendapatan
yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu, 1 penjualan produk dan 2 pemberian jasa. Keduanya adalah jenis transaksi penjualan, dua jenis transaksi pendapatan lainnya
yaitu pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva perusahaan dan pedapatan dari pelepasan aktiva selain produk. Pembahasan mengenai transaksi
penjualan produk disusun di seputar topik-topik berikut : Penjualan produk
Tanggal penjualan Pendapatan dari
penjualan
Setelah jasa dilaksanakan
Berlalunya waktu atau aset telah digunakan
Tanggal penjualan.
Pembayaran atas jasa
Pendapatan sewa
Keuntungan atau kerugian disposisi
Penjualan aktiva Penyewan aktifa
Pemberian jasa
1. Pengakuan pendapatan saat penjualan penyerahan
2. Pengakuan pendapatan sebelim penyerahan
3. Pengakuan pendapatan sesudah penyerahan
4. Pengakuan pendapatan untuk transaski penjualan khusus waralaba dan
konsinyasi
Beberapa contoh berikut ini diberikan untuk penyimpangan pengakuan pendapatan pada kasus yang menyimpang dari aturan umum general rule
a. Penjualan dengan persetujuan pembelian.
Bila sebuah perusahaan menjual produk dalam suatu periode dan setuju untuk membelinya kembali dalam periode akuntansi, perusahaan belum bisa di katakan
menjual produk, karena bila persetujuan pembelian kembali dilakukan pada harga tertentu dan harga tersebut menutup semua biaya persediaan di tambah biaya
penyimpanan yang berkaitan, maka persediaan dan kewajiban yang berkaitan tetap ada di pembukuan penjual.
b. Pengakuan penjualan dimana terdapat hak retur.
Tiga metode pengakuan pendapatan dengan adanya retur produk: 1.
Tidak mencatat penjualan sampai hak retur habis masa berlakunya. 2.
Mencatat penjualan tetapi menguranginnya dengan taksiran retur mendatang. 3.
Mencatat penjualan dan memperhitungkan retur sewaktu terjadi. Pada saat
penyerahan saat penjualan
Sebelum penyerahan Setelah penyerahan
Penjualan khusus
Aturan Umum Sebelu
m produks
i Selama
produksi Pasca
saat penyele
saian produks
i Ketika
kas ditagih
Setelah biaya
dipulihkan Waral
aba Kon
siny asi
Bila suatu perusahaan menjual produkya tetapi memberikan kepada pembeli hak retur, pendapatan dari transaksi penjualan dapat diakui pada saat penjualan hanya
jika seluruh 6 syarat berikut terpenuhi : 1.
Harga penjual kepada pembeli intinya tetap atau dapat ditentukan pada waktu penjualan .
2. Pembeli telah berkewajiban membayar kepada penjual dan kewajiban itu bukan
merupakan konsinyasi pada penjualan kembali produk. 3.
Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah karena kasus pencurian atau kehancuran secara fisik terhadap produk.
4. Pembeli memperoleh produk yang dapat dijual kembali yang memiliki substansi
ekonomi yang terpisah dari yang diberikan oleh pembeli. 5.
Penjual tidak memiliki kewajiban berarti pada prestasi kerja masa depan yang secara langsung mengakibatkan penjualan kembali produk oleh pembeli.
6. Jumlah retur masa depan dapat di taksir secara layak.
c. Penjualan Cicilan
Penjualan cicilan merupakan contoh pengakuan pendapatan untuk jenis transaksi after delivery, yang merupakan suatu jenis penjualan dimana pembayarannya
diwajibkan didalam periode cicilan selama periode waktu yang diperpanjang. Ini digunakan dalam perdagangan eceran dimana segala jenis peralatan dan perabotan
untuk pertanian dan rumah tangga dijual dengan dasar cicilan. Kadang-kadang ini juga dipakai untuk industri alat-alat berat dimana instalasi mesin dibayar untuk periode
yang panjang. Metode cicilan menekankan penagihan dari pada penjualan, metode ini
mengakui laba pada periode penagihan dan bukan pada saat periode penjualan. Dasar akuntansi cicilan dibenarkan atas dasar bahwa tidak ada lagi dasar yang cocok untuk
menaksir tingkat yang dapat ditagih, pendapatan seharusnya tidak diakui sampai ditagihnya kas.
E. PENGAKUAN PENDAPATAN PADA SAAT PENJUALAN
Pengakuan Pendapatan pada saat penjualan
Jumlah penjualan atau pendapatan selalu merupakan item terbesar pada laporan laba rugi. Pengetahuan tentang aspek-aspek penjualan sangat penting,
diantaranya: 1.
Diskon penjualan
Potongan ini diberiakn pada waktu penjualan atau pada saat pembayaran. Metode sederhana untuk memberikan diskon adalah 210 n30.
2. Pengembalian retur
Retur terjadi jika barang rusak selama pengiriman, busuk atau tidak sempurna , pengiriman kuantitas tidak benar atau tipe barang tidak benar.
3. Akuntansi untuk piutang tak tertagih
4. Jaminan untuk pelayanan atau penggantian
Menurut FASB, syarat untuk mengakui pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan terpenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan
atau jasa diberikan kepada pelanggan. Perlu dicatat bahwa SEC merasa yakin bahwa pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan apabila criteria tersebut
terpenuhi: 1.
Ada bukti persuasive dari suatu perjanjian 2.
Penyerahan telah terjadi atau jasa telah diberikan 3.
Harga ppenjual kepada pembeli adalah tetap atau dapat ditentukan 4.
Ketertagihan dapat dipastikan dengan layak Pendapatan dari aktivitas pabrikasi serta penjualan umumnya diakui pada saat
penjualan atau point of sale akan tetapi disini bisa timbul masalah dalam pelaksanaannya, situasi tersebut antara lain:
a. Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali
Jika perusahaan menjual suatu produk dalam suatu periode dan setuju untuk membelinya kembali dalam periode akuntansi berikutnya maka hak milik legal
telah berpindah. Akan tetapi, substansi ekonomi dalam transaksi ini adalah bahwa risiko kepemilikan tetap berada pada penjual. Jika terdapat perjanjian beli kembali
dengan harga tertentu dan harga ini dapat menutup semua biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait , maka persediaan dan kewajiban yang
terkait itu tetap ada dalam pembukuan penjual. Denagn kata lain tidak terjadi penjualan
b. Penjualan dengan Hak Retur
Melibatkan penjualan tunai atau kredit, suatu masalah khusus akan timbul dengan adanya hak retur akan pengurangan harga. Perusahaan tertentu dapat mengalami
tingkat retur yang tinggi yaitu rasio barang dagang yang dikembalikan terhadap penjualan tinggi sehingga mereka merasa perlu menunda pelaporan penjualan
sampai hak retur secara substansial sudah habis masa berlakunya. Jenis perusahaan
yang mungkin mengalami tingkat retur yang tinggi adalah agen makanan yang mudah rusak, distributor yang menjual ke toko-toko eceran, perusahaan rekaman
dan kaset, serta beberapa pabrikan makanan dan barang-barang olahraga. Retur dalam industry ini sering dilaksanakan sebagai praktek yang melibatkan perjanjian
“penjualan bergaransi” atau konsinyasi. Tersedia tiga metode pengakuan pendapatan alternative apabila penjual
menanggung risiko kepemilikan yang berkepanjangan karena pengembalian produk, yaitu:
1. Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya
2. Mencatat penjualan tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa
depan 3.
Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi FASB menyimpulkan bahwa jika suatu perusahaan menjual produknya
tetapi memberikan pembeli hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari transaksi penjualan akan diakui pada saat penjualan jika kondisi
berikut terpenuhi: 1.
Harga penjual kepada pembeli pada hakikatnya tetap atau dapat ditentukan pada tanggal penjualan
2. Pembeli sudah membayar penjual , atau pembeli berkewajiban membayar
penjual , dan kewajiban itu tidak tergantung pada penjualan kembali produk tersebut
3. Kewajiaban pembeli kepada penjual tidak akan berubah apabila terjadi
pencurian atau kerusakan atau rusaknya fisik produk 4.
Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memiliki substansi ekonomi yang terpisah dari yang diberikan oleh penjual
5. Penjual tidak memiliki kewajiabn yang signifikan atas kinerja masa depan
yang secara langsung menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli 6.
Jumlah retur di masa depan dapat diestimasi penjual secara layak Jika keenam kondisi tersebut tidak terpenuhi maka pendapatan penjualan
dan harga pokok penjualan harus diakui ketika hak retur secara substansial telah habis masa berlakunya. Apabila penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba
rugi harus dikurangi untuk melaporkan estimasi retur.
F. TRADE LOADING DAN CHANNEL STUFFING