masalah. Setelah mengubah masalah kontekstual tersebut ke dalam bentuk matematika, langkah selanjutnya adalah menerapkan prosedur matematika
untuk memperoleh ‘hasil matematika’. Tahapan ini biasanya melibatkan aktivitas seperti memanipulasi, bernalar, dan menghitung. Hasil matematika
yang diperoleh kemudian ditafsirkan kembali dalam bentuk hasil yang berhubungan dengan masalah awal.
3. Dalam proses merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan, kemampuan
dasar matematis KDM akan diaktifkan secara berturut-turut dan bersamaan bergantung pada konten matematika dari topik-topik yang sesuai
untuk memperoleh solusi. Bagaimanapun, ketiga proses ini kadang tidak dilibatkan semua dalam memecahkan masalah. Sebagai contoh, pada
beberapa kasus, bentuk-bentuk representasi matematis seperti grafik dan persamaan dapat ditafsirkan secara langsung untuk memperoleh suatu
solusi. Untuk alasan inilah, banyak dari soal-soal PISA yang hanya melibatkan beberapa tahap dari siklus pemodelan PISA.
3. Kerangka soal PISA matematika tahun 2012
Dalam kerangka soal PISA tahun 2012, soal digolongkan dalam tiga domain utama, yaitu kategori konten, konteks, dan proses.
1 Konten PISA
Terdapat empat kategori konten matematika dalam PISA 2012 [1] yaitu: a
Change and relationships perubahan dan hubungan, berkaitan dengan pemahaman pada tipe-tipe mendasar dari perubahan yang membutuhkan
pemodelan matematika dalam menjelaskan dan memprediksi fenomena. Secara matematis, konten ini berhubungan fungsi dan persamaan, serta
menciptakan, menafsirkan dan menerjemahkan antara representasi simbolis dan grafis dari hubungan-hubungan matematika.
b Space and shape ruang dan bentuk, berkaitan dengan fenomena-fenomena
yang terbentuk dari dunia visual dan fisik seperti pola, bentuk visual, sifat, posisi dan arah benda, menafsirkan informasi visual, interaksi dinamis dengan
bentuk yang nyata.
c Quantity bilangan, berkaitan dengan hubungan bilangan dan pola bilangan,
antara lain kemampuan untuk memahami ukuran, pola bilangan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bilangan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti menghitung, melakukan penafsiran dan mengukur benda tertentu.
d Uncertainty and data ketidakpastian dan data, sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti data tentang pertumbuhan penduduk di suatu daerah, hasil jajak pendapat, prakiraan cuaca, dan lain sebagainya.
Probabilitasketidakpastian dan data berhubungan dengan domain statistik dan peluang.
2 Konteks PISA
Dalam PISA 2012, OECD [1] menyebutkan empat konteks dalam PISA 2012, yaitu:
a Personal konteks pribadi, berhubungan dengan aktivitas pribadi,
keluarga dan kelompok sebaya. Permasalahan nyata yang termasuk dalam diantaranya adalah seperti makanan, kesehatan pribadi, belanja,
permainan, olahraga.
b Occupational konteks pekerjaan, berkaitan dengan tempat lingkungan
kerja. Konteks pekerjaan ini dapat berupa hal-hal seperti mengukur, biaya
382 Prosiding Konferensi Nasional Matematika XVII - 2014
11-14 Juni 2014, ITS, Surabaya
dan pemesanan bahan bangunan, menghitung gaji, pengendalian mutu, penjadwalan, arsitektur.
c Societal konteks umum, berhubungan dengan penggunaan pengetahuan
matematika dalam kehidupan bermasyarakat baik lokal, nasional, maupun global. Konteks ini dapat berupa masalah angkutan umum, pemerintah,
kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik nasional.
d Scientific konteks ilmiah, berhubungan dengan kegiatan ilmiah yang
lebih abstrak dan juga yang berkaitan dengan penerapan matematika di alam, isu-isu dan topik-topik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seperti cuaca atau iklim, ekologi, kedokteran, ilmu ruang, genetika, pengukuran, dan dunia matematika itu sendiri.
3 Proses
Dalam kerangka PISA 2012 disebutkan bahwa survei PISA tahun 2012 untuk pertama kalinya melaporkan hasilnya berdasarkan kategori proses matematika
[1]. Kategori ini meliputi kategori merumuskan formulate, menerapkan employ, dan menafsirkan interpret. Soal dikategorikan ke dalam salah satu
dari ketiga kelompok ini bergantung pada dominansi kebutuhan proses tersebut dilibatkan dalam soal. Sebagai contoh, soal yang lebih banyak
melibatkan proses merumuskan masalah kontekstual ke dalam bentuk matematika dikelompokkan dalam kategori proses merumuskanformulate.
4. Metode penelitian