Tanaman Jagung TINJAUAN PUSTAKA A. Pakan

pakan silase dalam suatu tempat disebut silo. Prinsip pembuatan silase Gambar 2 biasa disebut dengan ensilase yaitu mempercepat proses terjadinya kondisi anaerob dan suasana asam. Proses ensilase akan menghasilkan asam laktat yang akan menjadikan pakan hijauan bersifat asam sehingga menjadi awet dikarenakan semua mikrobia termasuk mikrobia pembusuk akan mati. Suasana asam pada proses ensilase akan berakhir setelah pH mencapai ± 4 Sumarsih, 2006. Gambar 2. Silase Pembuatan silase ternyata lebih murah dalam perhitungan biaya pakan sehari-hari. Perhitungan ini berdasarkan pada estimasi penggantian tenaga kerja selama mencari pakan hijauan dengan mempertimbangkan jarak dan waktu yang ditempuh oleh peternak, kecuali bahan pakan yang harus membeli. Silase memiliki harga yang lebih rendah dari pakan lain dikarenakan faktor ramban yang terdapat pada pakan sehari-hari. Banyak peternak yang belum bisa melepasakan dari kebiasaan mencari pakan hijauan sehari-hari baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau saat jumlah hijauan sedikit. Menurut mereka pemberian silase belum pernah dilakukan karena keterbatasan informasi dan peralatan yang masih mahal Hidayati dkk, 2013.

E. Mesin Pencacah Hijauan Mesin pencacah yang sekarang ini sering digunakan oleh masyarakat untuk

mencacah pakan adalah mesin pencacah pakan hijauan atau chopper tipe vertikal. Sistem kerjanya adalah memotong bahan menggunakan pisau yang berputar vertikal dengan arah gerak bahan. Mesin pencacah dijalankan oleh motor diesel atau motor bensin sebagai sumber tenaga penggeraknya. Salah satu mesin pencacah buatan lokal antara lain tipe DS 1205 Gambar 3 yang dikembangkan oleh BBP Mektan. Tenaga penggeraknya menggunakan motor bensin 5,5 hp. Berdasarkan hasil uji lapang menunjukkan kapasitas rata-rata pencacahan sebesar 392,57 kgjam, efisiensi pencacahan 86,7 dan konsumsi bahan bakar 1,42 literjam dengan menggunakan jerami sebagai bahannya Budiman dkk, 2006. Gambar 3. Mesin pencacah hijauan tipe DS1205 Mesin pencacah tipe vertikal terdiri dari tiga kelas yakni kecil dengan kapasitas 300 – 800 kgjam, menengah kapasitas 800 – 1500 kgjam dan besar yang memiliki kapasitas di atas 1500 kgjam Badan Standardisasi Nasional, 2013. Cara penggunaan mesin cacah yaitu bahan dimasukkan ke dalam hopper secara manual dan bahan akan langsung bersentuhan dengan pisau pemotong yang melekat pada poros yang berputar sehingga memotong bahan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Efisiensi dan tingkat pemotongan pisau dipengaruhi oleh sifat fisik dan mekanik bahan serta parameter pisau pemotong. Sifat mekanik dan fisik dari setiap bahan berbeda-beda tergantung dari jenis bahan, tahap pertumbuhan bahan kondisi muda atau tua dari suatu tanaman, dan juga kadar air bahan. Hambatan pemotongan yang tejadi pada tanaman muda jauh lebih rendah daripada tanaman yang tua Sitkei, 1986 dalam Adgidzi, 2007. F. Beban Kerja Operator Kecelakaan kerja banyak terjadi disebabkan lima faktor yang saling berhubungan yaitu kondisi kerja, kelalaian manusia, tindakan tidak aman unsafe acts, kecelakaan dan cedera. Faktor-faktor tersebut diibaratkan seperti katu domino yang disusun dengan cara diberdirikan. Apabila satu kartu terjatuh maka akan menimpa kartu lainnya dan kelima kartu tersebut akan roboh secara bersamaan. Oleh karena itu faktor kesehatan dan keselamatan kerja K3 manusia menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Tindakan-tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerjaoperator disebabkan salah satunya adalah karena menurunnya konsentrasi selama melakukan pekerjaan. Faktor konsentrasi harus selalu diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja, terutama bagi operator yang menjalankan mesin dalam bidang pekerjaan industri. Konsentrasi yang optimal dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisik perkerja. Hal-hal yang mempengaruhi kondisi kerja antara lain beban kerja, suhu lingkungan kerja dan lama pekerjaan tersebut dilakukan Haditia, 2012. Beban kerja adalah beban yang harus ditanggung oleh pekerjaoperator dalam suatu pekerjaan. Beban kerja yang ditanggung oleh pekerja dapat berupa fisik dan mental ataupun sosial yang menjadi tanggungjawabnya. Beban kerja fisik adalah pekerjaan fisik seperti halnya memikul, mengangkat, berlari, mencangkul dan lain-lain, sedangkan beban mental dapat berupa rasa tertekan, adanya masalah pekerjaan dengan teman atau atasan, masalah pribadi, pekerjaan yang belum terselesaikan, pekerjaan yang monoton dan juga gangguan penyakit kronis Utami, 2012. Beban kerja dari operator dapat ditentukan apakah sudah sesuai dengan fisik operator atau belum dengan cara mengukur denyut nadinya. Denyut nadi merupakan frekuensi irama denyut atau detak jantung dari seorang manusia yang dapat dipalpasi atau diraba pada permukaa kulit bagian-bagian tubuh tertentu Siswantiningsih, 2010. Kelelahan kerja adalah menurunnya kapasitas dan ketahanan kerja operator dikarenakan beban yang ditanggungnya. Kelelahan kerja dipengaruhi oleh beban kerja dan kondisi fisik pekerja Hariyati, 2011. Seseorang yang melakukan kerja akan mengalami peningkatan denyut jantung dan tingkat konsumsi oksigen sampai memenuhi kebutuhan. Peningkatan ini terjadi karena pada saat melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas, tubuh manusia memerlukan gaya otot dan gaya otot ini memerlukan energi yang mana suplai