menggambarkan tingkat kuantitas dan kualitas bahan organik dan cara bahan organik tersebut bergabung dengan mineral tanah. Evolusi pembentukan tanah
dan bahan organik diarahkan oleh makhluk hidup sehingga interaksi antara bahan organik tanah dan biodiversitas sangat kuat Yulipriyanto, 2010.
Tanah mempunyai komposisi kimia yang berbeda-beda dari tempat yang satu ke tempat yang lain yang disebabkan faktor pembentukannya. Unsur hara
dalam tanah yang tersedia terdapat dalam dua keadaan yaitu dalam bentuk garam- garam yang terlarut menjadi ion dalam larutan tanah atau dalam bentuk unsur
terikat pada permukaan koloid kompleks liat dan humus. Ion-ion yang terdapat dalam larutan tanah atau pada permukaan koloid tanah adalah karbon CO
3 2-
, HCO
3 -
; hidrogen H
+
, OH
-
; nitrogen NH
3 +
, NO
3 -
; fosfor HPO
4 2-
, H
2
PO4
-
; kalium K
+
; Kalsium Ca
2+
; Magnesium Mg
2+
; ferum Fe
2+
, Fe
3+
; mangan Mn
2+
, Mn
3+
2.3 Fosfor
; dsb Yulipriyanto, 2010.
2.3.1 Fosfor pada Tubuh
Fosfor pada darah selalu ditentukan sebagai fosfat namun dihitung dan dinyatakan sebagai fosfor elemental. Ada beberapa tipe fosfor yang terdapat
dalam darah dan jaringan. Banyak yang terdapat sebagai ester fosfat. Fosfat yang ditemukan dalam darah adalah fosfat anorganik, dan terkandung dalam darah
dalam bentuk H
2
PO
4 -
dan HPO
4 2-
Asam fosfat maempunyai berbagai bentuk dan anion dalam tubuh, tetapi tiga bentuk yang paling utama adalah asam fosfat, asam difosfat dan asam
trifosfat. Ketiganya merupakan bentuk asam poliprotik, tetapi dalam pH cairan dengan ratio tertentu sesuai dengan pH darah
West dan Todd, 1957.
Universitas Sumatera Utara
tubuh yang cenderung basa, ketiganya tidak terdapat dalam bentuk bebas, melainkan sebagai campuran anion Holum, 1987.
Ester Monofosfat Ester fosfat memiliki dua gugus OH pendonor proton, oleh karena itu
bentuknya berubah-ubah berdasarkan perubahan pH. Pada pH yang rendah dalam bentuk asam diprotik, pada pH tepat di bawah 7 dalam bentuk ion negatif 1 dan
pada pH di atas 7 dalam bentuk ion negatif 2. Dalam tubuh, dimana pH di atas 7 ester fofat berada dalam bentuk ion negatif 2 Holum, 1987.
Ester Difosfat Suatu ester difosfat memiliki tiga gugus fungsi, yaitu gugus ester fosfat,
gugus OH pendonor proton dan suatu unit yang disebut sistem fosfat anhidrat.
R O
P O
OH O
P O
OH OH
Salah satu bentuk ester difosfat yaitu adenosin difosfat, atau ADP. Pada pH tubuh ADP terdapat dalam bentuk sepenuhnya terionkan dengan negatif 3 Holum,
1987.
H N
H CH
2
OH OH
H H
O N
N N
NH
2
O P
O O
O P
O O
O
Sistem Fosfat
Gugus Gugus
Pendonor Proton
Universitas Sumatera Utara
Sistem fosfat anhidrat yang terdapat pada ADP merupakan tempat penyimpanan energi utama dalam tubuh. Rantai utama memiliki atom oksigen
dengan muatan negatif yang saling tarik menarik. Hal ini menyebabkan sistem anhidrat putus secara eksoterm dengan adanya reaktan dan enzim yang sesuai
Holum, 1987. Ester Trifosfat
Adenosin trifosfat atau ATP merupakan ester trifosfat kaya energi yang paling banyak terdapat dalam tubuh, dikarenakan ATP memiliki dua sistem fosfat
anhidrat pada tiap molekulnya. Trifosfat lebih banyak digunakan sebagai sumber energi dalam tubuh dibandingkan difosfat. Sebagai contoh yaitu proses kontraksi
otot, dimana P
i
adalah ion fosfat anorganik seperti H
2
PO
4 -
dan HPO
4 2-
Proses ini membutuhkan ATP, dan apabila tidak terdapat ATP dalam tubuh maka proses tersebut tidak dapat terjadi. Resintesis ATP dari ADP dan ion fosfat
anorganik merupakan penggunaan energi kimia terbesar dari makanan yang dikonsumsi Holum, 1987.
yang terbentuk dari perombakan ATP yang terjadi pada tubuh.
Otot berelaksasi + ATP
enzim
�⎯⎯� Otot Berkontraksi + ADP + P
i
2.3.2 Fungsi Fosfor pada Tubuh