8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau pengantian, apabila
barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Pada dasarnya undang-undang perlindungan konsumen menghendaki konsumen untuk menjadi konsumen yang baik dengan memperhatikan kewajiban-kewajiban
konsumen yang tertuang dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, yaitu :
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan, dan keselamatan. 2.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa. 3.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.
F. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Dalam Undang-undang perlindungan konsumen, pelaku usaha wajib mematuhi peraturan yang terkandung di dalam Pasal 6 dan 7 Undang-Undang Perlindungan
Konsumen. Hak-hak pelaku usaha yang dijelaskan dalam undang-undang perlindungan konsumen adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai
kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan. 2.
Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik.
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam pemyelesaian hukum
sengketa konsumen. 4.
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diiakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan.
5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Undang-undang perlindungan konsumen juga mengatur tentang kewajiban apa saja yang harus dilakukan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis usahanya agar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang tercantum dalam Pasal 7 Undang- Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yaitu berisi tentang :
1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
4. Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku. 5.
Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas barang
yang dibuat danatau diperdagangkan. 6.
Memberikan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang danatau jasa yang
diperdagangkan. 7.
Memberikan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
G. Tanggung Jawab Hukum Pelaku Usaha
Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang sangat penting dalam hukum perlindungan konsumen. Dalam kasus-kasus pelanggaran hak konsumen, diperlukan
kehati-hatian dalam menganalisis siapa yang harus bertanggung jawab dan seberapa jauh tanggung jawab dapat dibebankan kepada pihak-pihak terkait.
10
Setiap subyek hukum diberi tanggung jawab menurut hukum khususnya pelaku usaha diberikan beban tanggung jawab atas perilaku yang tidak baik yang dapat merugikan
konsumen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
10
Shidarta, dalam Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op. cit, Hlm. 92