Alur Penelitian METODE PENELITIAN

3. Uji Regresi Linear Sederhana Uji ini dilakukan untuk menentukan nilai dari LC 50 dan LT 50 dari total perlakuan pada pengamatan berdasarkan persentase rata-rata kematian total larva yang disebabkan oleh masing-masing konsentrasi Dahlan, 2011.

J. Aspek Etik Penelitian

Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor surat 2237UN268DT2014. Surat lolos kaji etik terlampir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Uji Efektivitas

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi dan Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak ethanol rimpang kunyit Curcuma domestica Val dilakukan di laboratorium kimia organik. Pembuatan ekstrak ethanol rimpang kunyit Curcuma domestica Val membutuhkan waktu lebih kurang 4 hari. Ekstrak kemudian disimpan dalam suhu 5 C-10 C. Penelitian ini dimulai dengan menetaskan telur Aedes aegypti yang diperoleh dari Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Litbang P2B2 Ciamis dalam bentuk kering dengan media kertas saring pada nampan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan di Laboratorium Zoologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dengan 4 kali pengulangan yang membutuhkan waktu selama 6 hari. Hasil penelitian disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. Kematian Larva Aedes aegypti pada Berbagai Konsentrasi Ekstrak Ethanol Rimpang Kunyit Curcuma domestica Val pada Masing-masing Pengulangan Hasil penelitian yang dilakukan,tidak ada kematian larva uji pada konsentrasi 0 di setiap pengulangan. Pada konsentrasi 0,2 kematian larva uji dimulai pada menit ke-60 di pengulanganketiga dan keempat dengan jumlah kematian larva uji pada masing-masing pengulangan sebanyak 1 ekor larva.Pada konsentrasi 0,4 diperoleh kematian larva uji dimulai pada menit ke-40 di setiap pengulangan Pengul angan Jumlah larva yang mati pada menit ke- 5 10 20 40 60 120 240 480 1440 2880 4320 I 0 0 II 0 0 III 0 0 IV 0 0 0,2 I 0 0 1 2 3 6 9 11 II 0 0 1 2 3 7 8 10 III 0 0 1 2 2 4 8 9 12 IV 0 0 1 1 3 5 7 10 12 0,4 I 0 0 1 1 3 4 7 11 15 16 II 0 0 1 2 2 4 5 9 13 15 III 0 0 1 2 3 5 7 11 14 16 IV 0 0 1 3 4 5 6 10 13 17 0,6 I 0 0 2 4 6 7 10 12 16 18 II 0 0 1 3 5 7 9 11 15 19 III 0 0 1 2 4 7 8 13 16 18 IV 0 0 2 3 4 6 9 12 15 17 0,8 I 0 0 1 3 5 8 11 12 15 19 21 II 0 0 1 2 4 7 10 13 15 18 20 III 0 0 2 3 5 7 9 11 14 17 20 IV 0 0 2 4 8 10 13 16 19 21 1 I 0 0 1 4 7 10 12 16 18 21 23 II 0 0 2 3 6 9 11 14 17 20 22 III 0 0 1 2 3 5 8 11 15 19 21 IV 0 0 1 3 6 8 10 15 18 20 22 Ab ate 1 I 0 0 9 16 21 23 25 25 25 25 25 II 0 0 7 12 18 22 24 25 25 25 25 III 0 0 6 13 17 21 25 25 25 25 25 IV 0 0 8 14 19 23 25 25 25 25 25 dengan jumlah kematian larva uji sebesar 1 ekor larva pada masing- masing pengulangan. Kematian larva pada konsentrasi 0,6 dimulai pada menit ke-40 di setiap pengulangan dengan jumlah kematian larva uji pada masing-masing pengulangan sebesar 2 ekor larva pada pengulangan pertama, 1 ekor larva pada pengulangan kedua, 1 ekor larva pada pengulangan ketiga dan 2 ekor larva pada pengulangan keempat. Kematian larva uji pada perlakuan dengan konsentrasi 0,8 diperoleh kematian larva uji dimulai pada menit ke-20 dengan jumlah kematian larva uji sebesar 1 ekor larva pada pengulangan pertama dan kedua serta 2 ekor larva pada pengulangan ketiga sedangkan pada pengulangan keempat kematian larva uji dimulai pada menit ke-40 dengan jumlah kematian larva uji sebesar 2 ekor larva. Penelitian yang dilakukan pada konsentrasi 1 kematian larva uji dimulai pada menit ke-20 pada setiap pengulangan dengan jumlah kematian larva uji pada masing-masing pengulangan sebesar 1 ekor larva pada pengulangan pertama, ketiga dan keempat serta 2 ekor larva uji pada pengulangan kedua.Kematian larva uji semakin meningkat dengan taraf konsentrasi dan waktu yang meningkat. Data tersebut kemudian dirata-ratakan dan dicari persentase rata-rata kematian larva. Hasilnya disajikan pada tabel berikut: