Tabel 14 menginformasikan bahwa penduduk Desa Karang Anyar terdiri dari 819 rumah tangga dengan jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah
penduduk perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduknya adalah berjumlah 3611 jiwa.
E. Potensi Ekonomi Daerah Penelitian
Desa Karang Anyar memiliki luas lahan pertanian yang cukup luas, yaitu 250 Ham² lahan sawah, 474 Ham² ladang lahan kering, dan 601 Ham² tanah
perkebunan Kelurahan Karang Anyar, 2013. Didukung pula mata pencaharian penduduk yang mayoritas adalah petani. Kondisi ini ternyata
tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada penduduknya. Dapat dikatakan pula memiliki ekonomi yang lemah. Namun, desa ini memiliki
potensi dalam pengembangan industri makanan mikro dan kecil. Desa ini merupakan pusat dari industri makanan di Kecamatan Gedong Tataan.
Apabila potensi ini dikelola secara maksimal, diharapkan dapat membantu memperbaiki kesejahteraan masyarakat setempat.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa : 1.
Harga pokok produksi HPP pada agroindustri marning berdasarkan analisis metode variable costing adalah Rp 9.634,76 dan metode full
costing adalah sebesar Rp 9.809,55. HPP tersebut merupakan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan perkilogram
marning.
2. Nilai tambah yang dihasilkan oleh agroindustri marning adalah Rp
3.715,88 per kilogram. Persentase imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah adalah sebesar 53,15 persen, sedangkan persentase keuntungan
untuk pemilik agroindustri marning adalah sebesar 46,85 persen dari nilai produk.
3. Agroindustri marning di Desa Karang Anyar dinilai sebagai usaha yang
memiliki prospek yang baik jika dilihat dari identifikasi terhadap ketersediaan bahan baku yang melimpah, ketersediaan tenaga kerja yang
cukup, penawaran marning yang selalu tersedia, daerah pemasaran produk yang cukup luas, pesaing yang sedikit, dukungan masyarakat yang baik,
dan dukungan pemerintah yang memadai.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah :
1. Bagi pelaku usaha agroindustri, sebaiknya pemilik agroindustri dapat
menjaga kestabilan jumlah produksi, harga jual produk, dan terus meningkatkan jumlah produksinya agar tidak mengalami kerugian.
Selanjutnya pemilik agroindustri dapat meluaskan pemasarannya ke daerah luar kota agar produk marning di Desa Karang Anyar semakin
berkembang dan terkenal. 2.
Bagi instansi terkait, sebaiknya memperhatikan agroindustri marning yang rendah penggunaan teknologi namun masih dapat menopang
kehidupan rumah tangga masyarakat. Sebab pada kenyataannya, karena keterbatasan modal dan pengetahuan belum semua masyarakat
dapat mengakses teknologi dengan mudah. Perhatian tersebut dapat dilakukan dengan cara pemberian bantuan modal dan pelatihan
mengenai kegiatan produksi yang efektif dan efisien. 3.
Bagi peneliti lain, sebaiknya melakukan penelitian mengenai analisis lainnya di dalam agroindustri marning ini, karena masih banyak hal
yang dapat di jadikan penelitian dalam agroindustri marning.