Latar Belakang dan Masalah
masyarakat untuk menabung. Suku bunga pada Tahun 2006 sampai 2014 cenderung menurun, tetapi jumlah tabungan pada bank umum meningkat, berbeda
pada tahun sebelumnya, ketika suku bunga meningkat maka jumlah tabungan meningkat. Hal ini menjadi alasan mengapa penulis mengambil penelitian dari
tahun 2006 dan ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tabungan. Deskripsi tentang perbandingan data jumlah tabungan pada bank umum
dengan pendapatan perkapita Lampung di rangkum dalam Gambar 1.
Sumber: Bank Indonesia, 2006.1-2014.4 Gambar 1.
Rasio Data Jumlah Tabungan pada Bank Umum Triliun dengan Pendapatan Perkapita Lampung Juta.
Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa variabel terikat yang digunakan jumlah tabungan pada bank umum di Lampung, dan salah satu variabel bebas
yang diteliti yaitu pendapatan perkapita Lampung. Tabungan adalah simpanan yang penarikan dana dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau lainya yang dapat dipersamakan dengan itu Dendawijaya, 2005. Dana dihimpun melalui tabungan yang diperoleh
5 10
15 20
25 30
35
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2 6
.0 3
2 6
.0 9
2 7
.0 3
2 7
.0 9
2 8
.0 3
2 8
.0 9
2 9
.0 3
2 9
.0 9
2 1
.0 3
2 1
.0 9
2 1
1 .0
3 2
1 1
.0 9
2 1
2 .0
3 2
1 2
.0 9
2 1
3 .0
3 2
1 3
.0 9
2 1
4 .0
3 2
1 4
.0 9
JT PP
dari surplus pendapatan, tabungan yang ditingkatkan terus menerus dapat menjadi modal.
Variabel bebas yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendapatan perkapita Lampung. Menurut Muchtolifah 2007, pendapatan perkapita adalah pendapatan
rata-rata penduduk suatu negara, dimana pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tertentu. Kegiatan
penyusunan data pendapatan perkaita merupakan evaluasi dalam bentuk ukuran kuatitatif yang memberikan gambaran masa lalu yang bermanfaat untuk
menyusun strategi masa yang akan datang data ekonomi yang bersifat makro di Provinsi Lampung.
Penelitian ini menganalisis apakah pendapatan perkapita Lampung menentukan jumlah tabungan, hal ini terbukti pada tahun 2008. Pada saat pendapatan perkapita
Lampung periode 2008.I sebesar Rp 9,671 juta jumlah tabungan pada bank umum Rp 5,3 triliun, dan pada periode 2008.II jumlah tabungan pada bank umum
meningkat hinga Rp 5,85 triliun pada saat pendapatan perkapita Lampung juga meningkat sebesar Rp 9,671 juta. Periode 2009.IV jumlah tabungan pada bank
umum Rp 7,56 triliun pada saat pendapatan perkapita Lampung sebesar Rp12,402 juta dan pada periode 2010.I jumlah tabungan pada bank umum Rp 6,68 triliun
jumlah ini menurun tetapi untuk pendapatan perkapita Lampung meningkat sebesar Rp 13,674 juta.
Bank Indonesia 2014, melaporkan kinerja perbankan di Provinsi Lampung pada periode triwulan 2014.IV masih tumbuh cukup baik, hal ini tercerminkan dari
total aset yang meningkat. Selanjutnya untuk periode 2014.IV jumlah tabungan
pada bank umum mencapai Rp 16,53 triliun dan pendapatan perkapita Lampung Rp 27,502 triliun, dan dari penjelasan gambar, dapat disimpulkan jumlah
tabungan pada bank umum dan Pendapatan perkapita Lampung dari periode 2006.I-2014.IV jumlahnya mengalami peningkatan.
Variabel bebas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suku bunga tabungan pada bank umum. Menurut Wahyuningsih 2002, peningkatan suku
bunga akan meningkatkan tabungan dan menurunkan investasi. Peningkatan suku bunga membuat investor meninggalkan investasi dengan tingkat pengembalian
tinggi, sehingga pengendalian tingkat suku bunga harus dijaga. Proses ini akan terus berlangsung sampai tingkat bunga keseimbangan tercapai, yaitu tingkat
bunga yang menjamin kesimbangan antara tabungan dan investasi.
Perubahan laju suku bunga tabungan pada bank umum yang fluktuatif akan berdampak pada jumlah tabungan pada bank umum. Hal ini dikarenakan
perubahan suku bunga tabungan pada bank umum yang tinggi akan membuat nasabah tertarik menyimpan uangnya di bank. Dapat disimpulkan bahwa suku
bunga tabungan pada bank umum mempengaruhi jumlah tabungan pada bank umum. Deskripsi perbandingan data jumlah tabungan pada bank umum dengan
suku bunga tabungan pada bank umum Lampung dirangkum dalam Gambar 2.
Sumber:Bank Indonesia, 2006.1-2014.4 Gambar 2. Rasio Data Jumlah Tabungan pada Bank Umum Triliun
dengan Suku Bunga Tabungan Persen.
Pergerakan jumlah tabungan pada bank umum dan suku bunga tabungan pada bank umum mengalami perubahan setiap bulannya. Periode 2006.I suku bunga
tabungan mencarapi 4,90. Selanjutnya periode tahun 2007 suku bunga tabungan pada bank umum triwulan pertama mengalami penurunan 4,05 dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,38. Pada 2008.IV mengalami peningkatan yang cukup signifikan mencapai 3,33, dari data suku bunga
tabungan pada bank umum dapat dilihat krisis global tidak mempengaruhi tingkat suku bunga tabungan pada bank umum walaupun membuat perekonomian
mengalami guncangan.
Menurut teori Klasik suku bunga pada bank umum menentukan jumlah tabungan, hal ini terbukti pada tahun 2010. Saat suku bunga tabungan pada bank umum
periode 2010.III sebesar 2,91 jumlah tabungan pada bank umum Rp 7,91 triliun, dan pada periode 2010.IV jumlah tabungan pada bank umum mengalami kenaikan
1 2
3 4
5 6
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2 6
.0 3
2 6
.0 9
2 7
.0 3
2 7
.0 9
2 8
.0 3
2 8
.0 9
2 9
.0 3
2 9
.0 9
2 1
.0 3
2 1
.0 9
2 1
1 .0
3 2
1 1
.0 9
2 1
2 .0
3 2
1 2
.0 9
2 1
3 .0
3 2
1 3
.0 9
2 1
4 .0
3 2
1 4
.0 9
JT SBT
hinga Rp 9,1 triliun, karena suku bunga tabungan pada bank umum mengalami kenaikan pula sebesar 3,92. Tetapi pada periode 2011.I teori Klasik tidak
terbukti, pada periode 2011.II saat suku bunga tabungan pada bank umum sebesar 2,64 jumlah tabungan Rp 9,36 triliun, dan pada periode 2011.III jumlah
tabungan pada bank umum mengalami kenaikan hinga Rp 9,94 triliun, karena suku bunga tabungan pada bank umum meningkat sebesar 2,47. Penjelasan ini
menujukan jumlah tabungan di bank umum tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh suku bunga tabungan pada bank umum.
Pada periode 2006.I sampai dengan 2014.IV tingkat suku bunga tabungan pada bank umum cenderung mengalami penurunan, dan 2013.I suku bunga tabungan
pada bank umum mencapai 1,76. Pada tahun 2014 tingkat suku bunga tabungan pada bank umum cenderung stabil dari periode I-IV yaitu suku bunga tabungan
pada bank umum 1,88. Kondisi ini akan mempengaruhi perilaku nasabah dalam mengalokasikan uang.
Variabel bebas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inflasi, meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, berarti kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali jika kenaikan itu meluas pada kenaikan harga barang lainnya Bank Indonesia, 2012.
Sehingga, terjadinya perubahan laju inflasi yang fluktuatif akan berdampak pada jumlah tabungan masyarakat. Kondisi ini dikarenakan laju inflasi yang tinggi
menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat menurun akibat nilai dari mata uang berkurang. Sehingga dapat dikatakan bahwa laju inflasi mempengaruhi
jumlah tabungan pada bank umum. Deskripsi perbandingan data jumlah tabungan pada bank umum dengan inflasi Lampung dirangkum dalam Gambar 3.
Sumber:Bank Indonesia, 2006.1-2014.4 Gambar 3. Rasio Data Jumlah Tabungan pada Bank Umum Triliun
dengan Inflasi Lampung Persen.
Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa inflasi mengalami pergerakan di setiap tahunnya dan mengalami penurunan secara umum, berbeda dengan jumlah
tabungan pada bank umum yang mengalami kenaikan secara umum dari periode 2006.I-2014.IV. Bank Indonesia 2006, melaporkan tekanan inflasi pada 2006.I
sebesar 19,35, berasal dari perkiraan masyarakat akan harga dimasa akan datang, seperti kebijakan pemerintah yang merecanakan menaikan harga rokok
pada 1 April 2006, rencana kenaikan tarif dasar listrik dan akibat kenaikan harga BBM pada periode sebelumnya. Bank Indonesia 2006, melaporkan kebijakan
pemerintah di bidang harga komoditas strategis, cukup terjaganya pasokan kebutuhan pokok masyarakat, membaiknya optimisme masyarakat, dan stabilnya
5 10
15 20
25
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2 6
.0 9
2 7
.0 3
2 7
.0 9
2 8
.0 3
2 8
.0 9
2 9
.0 9
2 1
.0 3
2 1
.0 9
2 1
1 .0
3 2
1 2
.0 3
2 1
2 .0
9 2
1 3
.0 3
2 1
3 .0
9 2
1 4
.0 3
INF JT
pergerakan kurs menjadi faktor yang menyebabkan penurunan tekanan harga selama tahun 2006.
Perubahan harga menentukan jumlah tabungan, deflasi menyebabkan kenaikan jumlah tabungan pada bank umum. Pada tahun 2007, jumlah tabungan pada bank
umum di Lampung periode 2007.I sebesar Rp 3,86 triliun ketika inflsi Lampung 4,91, dan pada periode 2007.II jumlah tabungan pada bank umum mengalami
kenaikan hinga Rp 4,23 triliun sedangkan inflasi mengalami penurunan sebesa 3,87. Tetapi pada periode 2008, inflasi menyebabkan kenaikan jumlah tabungan
pada bank umum, pada periode 2008.I jumlah tabungan pada bank umum di Lampung sebesar Rp 5,3 triliun ketika inflasi Lampung 9,3, dan pada periode
2008.II jumlah tabungan pada bank umum mengalami kenaikan hingga Rp 5,85 triliun pada saat inflasi 13,69. Penjelasan ini menujukan jumlah tabungan di
bank umum tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh inflasi.
Gambar 3 menggambarkan inflasi yang mengalami penurunan dari 2006-2014 dan jumlah tabungan pada bank umum yang mengalami kenaikan, inflasi yang
berubah-ubah dipengaruhi kondisi perekonomian. Inflasi triwulan 2012.IV mencapai 4,3 lebih besar dibandingkan dengan periode inflasi sebelumnya
4,32. Periode tahun inflasi triwulan 2013.IV mengalami peningkatan diatas target inflasi sebesar 7,68. Bank Indonesia 2013, melaporkan inflasi
disebabkan oleh kenaikan harga BBM di bulan Juni 2013 dan hari besar keagamaan yang bertepatan pada periode 2013.III. Inflasi pada periode tahun
2014 disebabkan oleh kenaikan pada BBM pada bulan November 2014, dan kenaikan biaya akademik karena ada UKT Uang Kuliah Tungal berdasarkan
SK Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2014 tanggal 18 Juli 2014 tentang peraturan biaya pendidikan sesuai dengan
kemampuan ekonomi setiap individu Bank Indonesia, 2014.
Variabel bebas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suku bunga tabungan pada bank umum. Menurut Wahyuningsih 2002, peningkatan suku
bunga akan meningkatkan tabungan dan menurunkan investasi. Peningkatan suku bunga membuat investor meninggalkan investasi dengan tingkat pengembalian
tinggi, sehingga pengendalian tingkat suku bunga harus dijaga. Proses ini akan terus berlangsung sampai tingkat bunga keseimbangan tercapai, yaitu tingkat
bunga yang menjamin kesimbangan antara tabungan dan investasi.
Variabel bebas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah kantor bank umum menurut status kepemilikan. Jumlah kantor bank umum berkaitan dengan
kemudahan fasilitas yang ditawarkan pada masyarakat, untuk meraih minat masyarakat pada bank harus dikembangkan jaringan kantor cabang dan cabang
pembantu yang cukup luas yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Muchtolifah, 2007. Sehingga, terjadinya perluasan jaringann kantor bank akan
berdampak pada jumlah tabungan pada bank umum. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah kantor bank di Lampung maka kesempatan masyarakat untuk
menabung semakin banyak dan meningkat. Deskripsi perbandingan data jumlah tabungan pada bank umum dengan jumlah kantor bank umum dirangkum dalam
Gambar 4.
Sumber: Bank Indonesia, 2006.1-2014.4 Gambar 4. Rasio Data Jumlah Tabungan pada Bank Umum Triliun
dengan Jumlah Kantor Bank Umum Unit.
Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa jumlah kantor bank umum dan jumlah tabungan pada bank umum di Lampung selalu mengalami peningkata.
Jumlah kantor yang menyebar akan membuat nasabah lebih mudah menyimpan uangnya di bank. Periode 2006.I jumlah kantor pelayanan berjumlah 146 unit,
jumlah ini tersebar di seluruh Provinsi Lampung yang terdiri dari kantor pusat 1unit, kantor cabang 39 unit, kantor cabang pembantu 71 unit, dan kantor kas 35
unit. Perubahan jumlah kantor menentukan jumlah tabungan pada bank umum.
Pada tahun 2010, jumlah tabungan pada bank umum di Lampung periode 2010.II sebesar Rp 7,38 triliun ketika jumlah kantor di Lampung 246 unit, dan pada
periode 2010.III jumlah tabungan pada bank umum mengalami kenaikan hinga Rp 7,91 triliun, dan jumlah kantor mengalami kenaikan sebanyak 475 unit. Tetapi
pada periode 2010.III-IV. Pada periode 2010.III jumlah tabungan pada bank umum di Lampung sebesar Rp 7,91 triliun ketika jumlah kantor Lampung 475
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2 6
.0 3
2 6
.0 9
2 7
.0 3
2 7
.0 9
2 8
.0 3
2 8
.0 9
2 9
.0 3
2 9
.0 9
2 1
.0 3
2 1
.0 9
2 1
1 .0
3 2
1 1
.0 9
2 1
2 .0
3 2
1 2
.0 9
2 1
3 .0
3 2
1 3
.0 9
2 1
4 .0
3 2
1 4
.0 9
JT JK
unit, dan pada periode 2010.IV jumlah tabungan pada bank umum mengalami kenaikan hinga Rp 9,1 triliun pada saat jumlah kantor 441 unit.
Periode 2014.IV jumlah kantor bank umum 445 kantor pelayanan terdiri dari kantor pusat 1 unit, kantor cabang 60 unit, kantor cabang pembantu 336 unit, dan
kantor kas 48 unit. Jumlah kantor cabang yang bertambah jumlahnya akan mempengaruhi jumlah tabungan pada bank umum, perilaku nasabah akan
mempengaruhi jumlah aset di bank, sehinga fasilitas yang baik akan menarik nasabah untuk menyimapan uangnya.
Lampung adalah satu provinsi yang terdiri dari beberapa kabupaten dan kota yang terletak di Pulau Sumatera yang sampai saat ini terus melakukan dan
meningkatkan kegiatan pembangunan, dengan tujuan mencapai masyarakat Lampung yang hidup sejahtera. Penjelasan dari berbagai dasar latar belakang dan
masalah ini, maka variabel bebas yang peneliti ambil adalah pendapatan perkapita, suku bunga tabungan, inflasi dan, jumlah kantor bank umum sedangkan
variabel terikatnya adalah jumlah tabungan pada bank umum di Lampung. Maka,
peneliti tertarik untuk mengambil judul Skripsi “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Jumlah Tabungan pada Bank Umum di Provinsi Lampung’’.