58
Alur Sirkulasi Pengunjung
Bagan 3.3 Alur Sirkulasi Pengunjung Sumber: Dokumen Pribadi
Main Entrance
Lobby Informasi
Area Introduksi
Area Sejarah Batik
Area Pamer hasil Batik Jawa Barat
Area Multimedia
Area Pameran Temporer
Workshop Perpustakaan
Auditorium Kafetaria
Souvenir
Area Alat batik
59
3.10 Program Kedekatan Antar Ruang
Bagan 3.4 Kedekatan Ruang Sumber: Dokumen Pribadi
Main Entrance Lobby
Area Informasi Area Introduksi
Area Sejarah Batik Tulis Area Batik Tulis 1
Area Batik Tulis 2 Multimedia
Pameran Temporer Workshop Batik
Perpustakaan Aulamultimedia
Kafetaria Souvenir
Ket:
60
3.11Zoning – Blocking Museum Batik Tulis Jawa Barat Berkonsep Natural Kingdom
Publik
Pada area ini bersifat umum karena semua aktivitas dilakukan oleh semua pengguna museum, baik pengunjung atau
pengelola museum. Area publik terletak pada area basement untuk menyimpan kendaraan, lantai dasar, dan pada lantai satu.
Area Publik pada museum ini terdiri dari lobby museum, toko souvenir, kafetaria, area sejarah dan alat batik tulis, galeri
temporer dan area pamer hasil batik tulis Jawa Barat. Semi Publik
Pada area semi publik iniletaknya diantara area publik dan area privat. Area semi publik terletak pada basement, lantai dasar,
lantai satu dan lantai dua. Pada area semi publik ini terdiri dari Ruang tunggu museum, ruang membatik atau workshop batik,
perpustakaan, dan aula multimedia museum. Privat
Area ini merupakan area yang bersifat tertutup bagi pengunjung karena merupakan area pribadi. Area Privat terletak
pada lantai dasar, lantai satu dan lantai dua. Pada area ini terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang karyawan, ruang fumigasi dan
semua ruang pengelola museum.
61
Area Servis Area servis merupakan area pelayanan bagipara pengunjung
atau pengelola museum. Area servis ini terdiri dari ruangan teknis museum batik tulis, toilet, dapur, mushalla museum, ruang
karyawan, dan pantry kafetaria museum.
Gambar 3.1 Zoning Semi Basement Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
62
Gambar 3.2 Zoning Lantai Dasar Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 3.3 Zoning Lantai 1 Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
63
Gambar 3.4 Zoning Lantai 2 Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 3.5 Bloking Semi Basement Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
64
Gambar 3.6 Bloking Lantai Dasar Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 3.7 Bloking Lantai 1 Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
65
Gambar 3.8 Bloking Lantai 2 Museum Batik Tulis Jawa Barat
Sumber: Dokumen Pribadi
66
3.12Studi Image
Penerapan Ornamen pada dinding sebagai aksen agar tidak monoton pada ruangan ruangan tertentu serta penerapan Motif atau Ornamen sebagai citra
dari Museum Batik Tulis yang akan dirancang.
Penerapan Motif pada bagian Lantaisebagai karakter dari Museum yang akan di rancang.
Penerapan warna putih dan coklat turunannya untuk kesan modern dan natural.
67
BAB IV KONSEP PERANCANGAN MUSEUM BATIK TULIS JAWA BARAT
BERKONSEP NATURAL KINGDOM 4.1 Tema
Tema perancangan Museum Batik Tulis Jawa Barat ini adalah Berkonsep Natural Kingdom yang berarti Kerajaan alam. Batik Tulis Jawa
Barat dipengaruhi oleh motif-motif yang berhubungan dengan alam yaitu flora dan fauna. Dengan perancangan desain yang menerapkan konsep
Natural Kingdom dimana ruang didesain dengan memperhatikan karakteristik setiap motif batik. Suasana alami yang modern yang akan dihadirkan,
menciptakan kondisi lingkungan yang bertujuan sebagai faktor pendukung untuk mempengaruhi Citra batik Jawa Barat .
Tema perancangan interior Museum Batik Tulis Jawa Barat ini mengambil unsur Green dan gaya hidup urban pada kehidupan masyarakat
kota Bandung. Karakter dalam perancangan ini berfokuskan hanya pada Bentuk-bentuk motif pada batik yang mewakili karakter dari Green seperti
flora dan fauna. Selain itu pula ada beberapa penggunaan ulang material yang masih dapat digunakan. Seperti penggunaan botol-botol bekas
diterapkan pada ruangan area tertentu seperti area Kafetaria, ruang belajar batik dan toko souvenir.
68
4.2 Penggayaan
Penggayaan yang diterapkan adalah Modern Urban. Istilah atau kata modern berasal dari kata latin yang berarti sekarang ini. Modern, bisa berarti
mutakhir atau terbaru. Definisi urban itu sendiri adalah bersifat kekotaan, semua macam latar budaya mampu beradaptasi dengan mudah di dalam
Museum Batik Tulis Jawa Barat.
4.3 Konsep Bentuk
Bentukan dibuat lebih variatif, kombinasi antara bentukan geometris dengan bentukan natural. Bentukan dibuat lebih sederhana berupa bentuk-
bentuk geometris yang dominan dan dikombinasi dengan bentuk yang naturalis berupa tekstur, sehingga menghasilkan komposisi yang
mengesankan bentuk natural alami namun terlihat modern. Konsep bentuk yang digunakan adalah bentuk-bentuk motif yang mewakili karakter Batik
Tulis Jawa Barat yang dapat mendukung penggayaan Modern Urban seperti pengulangan bentuk pada ceiling Lobby. Konsep bentuk diterapkan pada
area publik, salah satunya seperti pada area loby baik dari fisik bangunan maupun pada perancangan interior. Hal – hal yang mendasari perancangan
pada konsep bentuk, yaitu: terinspirasi dari motif-motif Jawa Barat Seperti pengaplikasian motif Buluh Hayam pada interior ceiling loby, pengaplikasian
motif Cupat Manggu pada interior dinding dan pengaplikasian motif batik Gedong Gincu pada lantai .