Sistem Pengendalian Intern Terhadap Aktiva Tetap Pada Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP AKTIVA TETAP PADA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA AMAL SHALEH
Oleh :
ARI SYAHPUTRA 062102129
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Sistematika Penelitian ... 4
1. Jadwal Penelitian ... 4
2. Laporan penelitian ... 5
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN ... 6
A. Sejarah Singkat ... 6
B. Jaringan usaha / Kegiatan ... 7
C. Struktur Organisasi ... 8
D. Job Description ... 9
E. Kinerja Usaha Terkini ... 11
F. Rencana Kegiatan ... 12
BAB III. TOPIK PENELITIAN ... 14
A. Pengertian Aktiva Tetap ... 14
B. Penggolongan Aktiva Tetap ... 14
C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap ... 17
D. Penggantian Aktiva Tetap ... 22
(7)
BAB IV. PENUTUP ... 31
A. Kesimpulan ... 31 B. Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(8)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu negara dipengaruhi oleh sektor perekonomian suatu negara
tersebut. Tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil masyarakat dapat
menuju cita cita yang diinginkan yaitu masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu
perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap negara. Setiap
perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan jasa, maupun perusahaan dagang
pada umumnya membutuhkan faktor - faktor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa yang akan dijual kepada konsumen. Faktor-faktor produksi ini dikelola
perusahaan untuk mencapai tujuan peruusahaan tersebut. Salah satu faktor produksi
ini adalah aktiva tetap.
Aktiva tetap adalah harta berwujud ( tangible asset ) yang memiliki masa manfaat
ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan
operasi normal perusahaan. Aktiva tetap merupakan salah satu harta / yang dimiki
setiap perusahaan yang mendapat perhatian secara khusus. Oleh karena itu diperlukan
pengawasan begitu besar terhadap aktiva tetap. Pengawasan yang baik terhadap
aktiva tetap merupakan faktor penunjang terjaminya, kegiatan operasional perusahaan
dengan lancar. Apabila terdapat kesalahan dalam mengelola aktiva tetap dan
kerusakan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan karena kurangnya perhatian dari
(9)
pengaruh terhap kegiatan ekonomi. Misalnya : dalam hal pembelian aktiva tetap, jika
tidak ada pengawasan intern yang cukup baik maka besar kemungkinan terjadinya
penyelewengan terhadap aktiva tetap, seperti menaikkan jumlah nominal aktiva tetap
tersebut. Maka hal ini akan dapat merugikan bagi perusahaan.
Pada perusahaan dagang, perusahaan jasa dan industri akan menginvestasikan
dana yang cukup besar untuk memperoleh aktiva tetap, dengan harapan bahwa
perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikannya.
Permasalahannya hanya terletak pada kapan jangka waktu dan bagaimana cara
pengembalian aktiva yang diinvestasikan.
Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan, memastikan informasi usaha akurat, memastikan bahwa
perundang – undangan serta peraturan dipatuhi sebagai mestinya. Investasi aktiva
tetap memerlukan pengawasan yang baik, sehingga diperlukan satu bagian yang
mampu melaksanakan fungsi tersebut agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Jika tidak ada pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap, akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan dan sebaliknya apabila pengawasan terhadap aktiva tetap
dilaksanakan dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Melihat begitu besarnya pengaruh aktiva tetap terhadap perusahaan yang telah
dikemukan diatas, maka penulis tertarik untuk mencoba meneliti dan mengevaluasi
pengendalian dan pengawasan aktiva tetap, dalam tugas akhir ini penulis memilih
Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap pada Yayasan Pendidikan Islam Keluarga
(10)
B. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan
kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu adalah berbeda -
beda satu sama lainnya, sama halnya dengan Yayasan Pendidikan Islam Keluarga
Amal Shaleh Medan. Sesuai dengan latar belakang diatas maka peneliti merasa
tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas
akhir ini tentang apakah sistem pengendalian intern aktiva tetap pada Yayasan
Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh sudah efektif ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan utama peneliti melakukan penelitian pada Yayasan Pendidikan Islam
Keluarga Amal Shaleh Medan adalah:
1. untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern aktiva tetap pada Yayasan
Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan sudah efektif,
2. untuk mengetahui sejauh mana Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh
Medan melakukan pengendalian intern aktiva tetap perusahaan,
Manfaat yang bisa didapat melalui penelitian ini adalah:
1. sebagai bahan masukan kepada peneliti agar dapat belajar secara langsung
mengenai suatu perusahaan dalam menjalankan fungsi pengendalian intern
terhadap aktiva tetap,dan dapat menambah ilmu pengetahuan peneliti, serta dapat
(11)
2. sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Yayasan Pendidikan Islam
Keluarga Amal Shaleh Medan dalam menentukan kebijakan sistem pengendalian
intern aktiva tetap.pada masa yang akan datang,
3. sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang nantinya dapat bermanfaat bagi
rekan- rekan mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuannya dan juga dapat
bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa junior dalam membuat paper dalam
penelitiannya ditahun-tahun mendatang.
D. Sistematika Penelitian 1. Jadwal Penelitian
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang
dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari nomor, kegiatan dan waktu (minggu).
NO KEGIATAN
MINGGU I II III IV
A. Persiapan
1 Melaksanakan observasi Pendahuluan √
2 Bimbingan untuk pelaksanaan TA √
B.Pelaksanaan
3 Bimbingan untuk pengolahan data √
4 Pengolahan data √
C. Pelaporan
5 Bimbingan untuk penulisan bab I √
6 Penulisan bab I (pendahuluan) √
7 Bimbingan untuk penulisan bab II √
8 Penulisan bab II (profil perusahaan) √ 9 Bimbingan untuk penulisan bab III √
10 Penulisan bab III (pembahasan) √
(12)
12 Penulisan bab IV(kesimpulan dan saran) √ 13
Bimbingan tahap terakhir
(penyempurnaan LTA) √
14 Penyelesaian Laporan Tugas Akhir √
Tabel 1.1 jadwal survei dan penulisan Laporan tugas Akhir
2. Laporan Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terarah dalam
penulisan tugas akhir ini, maka peneliti membagi dalam empat bab yaitu bab
pendahuluan, profil perusahaan, topik penilitian, penutup.
Pada bab pendahuluan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian
dan laporan penelitian. Pada bab profil perusahaan diuraikan sejarah singkat,
struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini,
rencana kegiatan. Pada bab topik penelitian diuraikan pengertian aktiva tetap,
penggolongan aktiva tetap, cara perolehan dan metode penyusutan aktiva tetap,
penggantian aktiva tetap, pengawasan intern aktiva tetap. Pada bab penutup
(13)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA AMAL SHALEH medan
didirikan oleh Badan Pendiri Yayasan yaitu : H. Alamsuddin (merupakan Ketua di
badan pengurus yayasan), Alm. M. Syarif Siregar, H. Achmad Ridwan Batubara, H.
Tatang Suherman, Alm. Ilham Rangkuti, H. Mariful Arif (merupakan Wakil Ketua di
badan pengurus yayasan), H. Saniman (merupakan Sekretaris di badan pengurus
yayasan), H. Drs. Hotmal Jafar MM. Ak (merupakan bendahara di badan pengurus
yayasan), H. Tjandra Bhakti Idham, Drs. M. Sholeh Siregar, Sunarno, Erwansyah
Nasution, diilhami oleh Allah SWT maka berdirilah yayasan tepat pada tanggal 02
Juli 1992 yang juga bertepatan pada (01 Muharram 1413 H) yang beralamatkan di
jalan sawit I No.4 Blok B – Perumnas Simalingkar – Kelurahan Mangga Kecamatan
Medan Tuntungan – Kota Medan – Propinsi Sumatera Utara Telepon (061) 8360265
dengan Luas Tanah = 2.294 M2 (dimana status tanah merupakan SK Camat)dan luas
bangunan = 1. 419, 50 M2. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Yayasan
Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan.
1. Visi
(14)
Yayasan pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh merupakan wadah pembentuk
insan yang berilmu, beriman dan beramal shaleh yang berguna serta bermanfaat
bagi keluarga.
2. Misi
Adapun misi yayasan pendidikan islam keluarga amal shaleh yaitu:
a. memberikan kesempatan bagi anak didik menjadi manusia yang berilmu,
beriman, berakhlak mulia dan beramal shaleh,
b. mengajak keluarga untuk siap mengembangkan dan menerapkan ajaran islam
ditengah - tengah masyarakat,
c. mengembangkan mutu pendidikan maupun berbagai unit usaha lainnya.
Melihat keinginan dari masyarakat terutama dilingkungan Perumnas Simalingkar
untuk menyekolahkan anak – anaknya ke sekolah yang bernafaskan islam
semakin banyak maka tujuan mewujudkan Yayasan Pendidikan Islam Keluarga
Amal Shaleh Medan adalah sebagai motivator untuk tercapainya pendidikan yang
berkualitas dan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat.
B. Jaringan Usaha / kegiatan
Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan adalah perusahaan jasa
yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan Taman Kanak - Kanak (TK), Madrasah
Ibtidaiyah Swasta (MIS), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Taman Pendidikan Alquran
(15)
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan maka perusahaan
memiliki hasrat atau keinginan yang lebih baik lagi untuk dunia pendidikan.
Perusahaan bertekad untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di
Sumatera Utara. Tujuan ini menginginkan mencerdaskan anak bangsa untuk siap
terjun dan bersaing didunia pendidikan.
C. Struktur Organisasi
Ada dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi, yaitu
departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan kegiatan
kerja pada suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan secara bersama. Hal ini tercermin pada struktur formal pada suatu
organisasi dan ditunjukkan oleh setiap bagian organisasi. Pembagian tugas dan
perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab
untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Kedua aspek diatas adalah dasar pengorganisasian yang merupakan proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas
dalam pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian - bagian dan posisi
maupun orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang serta tanggung jawab
yang berbeda - beda dalam organisasi. Stuktur organisasi Yayasan Pendidikan Islam
(16)
D. Job Description
Berikut ini akan diuraikan job description pada Yayasan Pendidikan Islam
Keluarga Amal Shaleh Medan.
1. Pendiri
Tugas - tugas pendiri adalah:
a. mengontrol seluruh aktivitas staff pengajar,
b. mengontrol bagaimana sistem pengajaran yang ada di yayasan,
c. melihat perkembangan yayasan secara periodik.
2. Pengurus
Tugas - tugas pengurus adalah:
a. menyusun program akademik,
b. mengawasi jalannya pendidikan,
c. bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan.
3. Pengawas
Tugas - tugas pengawas adalah:
a. mempersiapkan anggaran bulanan dan tahunan,
b. memfasilitasi kegiatan / kebutuhan yayasan,
c. dapat memberhentikan anggota pengurus dengan menyebutkan alasannya,
d. membuat jadwal penerimaan uang sekolah.
4. Sekretariat
Tugas - tugas sekretariat adalah:
(17)
b. membuat program penerimaan siswa - siswi baru,
c. mengadakan hubungan atau kerjasama keluar.
5. Kepala Tk
Tugas - tugas kepala Tk adalah:
a. mengembangkan kegiatan - kegiatan ( Ekstrakulkuler ) mahasiswa,
b. evaluasi kepada guru,
c. mengadakan usaha peningkatan kualitas guru..
6. Kepala MIS
Tugas - tugas kepala MIS adalah:
a. merencanakan kebutuhan guru setiap mata pelajaran,
b. menyusun program pengajaran, jadwal pelajaran dan kalender pendidikan,
c. memeriksa daftar hadir guru,
7. Kepala MTs
Tugas - tugas kepala MTs adalah:
a. membuat visi dan misi MTs,
b. meneentukan dan menetapkan tenaga edukatif,
c. mengevaluasi secara berkala tugas dan kewajiban tenaga edukatif.
8. Kepala TPA / MDA
Tugas – tugas kepala TPA / MDA adalah:
a. membuat program kerja tahunan dan semester,
b. membuat kalender pendidikan,
(18)
9. Kepala Laboratorium Komputer
Tugas – tugas laboratorium komputer adalah:
a. menjaga komputer agar selalu tetap baik,
b. membuat program - program yang sedang digunakan oleh siswa - siswi.
10. Staff Pengajar
Tugas – tugas Staf pengajar adalah:
a. melakukan proses belajar mengajar dikelas tepat waktu,
b. mendidik mahasiwa - mahasiswi menjadi terampil,
c. mengecek kehadiran siswa - siswi dikelas.
11. Siswa dan Siswi
Tugas – tugas siswa adalah:
a. mengikuti proses belajar mengajar dikelas,
b. wajib menggunakan pakaian seragam yang telah di tetapkan pihak sekolah,
c. siswa harus masuk tepat pada waktunya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja usaha terkini yayasan pendidikan islam keluarga amal shaleh
adalah:
1. yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan telah mendapatkan
akreditasi oleh badan akreditasi sekolah
2. perusahaan telah memiliki klasifikasi akreditas, tingkat pendidikan yang
(19)
a. taman Kanak – kanak (TK) klasifikasi akreditas B
b. madrasah Ibtidaiyah (MIS) klasifikasi akreditas B
c. madrasah Tsanawiyah (MTs) klasifikasi akreditas B
3. perusahaan pernah memenagkan olimpiade matematika timgkat Madrasah
Ibtidaiyah Se – Kota Medan dengan prestasi juara I di (MIN) Pancing.
4. perusahaan memenagkan olimpiade matematika tingkat Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dengan prestasi juara II di perguruan Al – Azhar Medan.
5. sebagai perusahaan yang tengah berkembang perusahaan telah meluluskan ribuan
siswa - siswi yang berprestasi baik untuk tingkat lokal maupun tingkat nasional.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yayasan pendidikan islam keluarga amal shaleh terdiri dari
rencana kegiatan jangka pendek dan jangka panjang. Adapun rencana kegiatan
jangka pendek adalah:
1. pengumpulan infaq wali murid,
2. prosentasi sewa kantin sebesar 25% untuk tahun 2008 dan seterusnya,
3. realisasi pengurusan tanah alokasi puskesmas,
4. penyelesaian bangunan – bangunan yang tertunda dan yang belum rampung,
5. penghijauan areal sekolah,
6. pemasangan kanopi pada bangunan lokal bawah,
7. pembuatan plank 7 K,
(20)
9. penambahan pegawai kebersihan dan perawatan halaman sekolah.
Adapun rencana kegiatan jangka panjang adalah:
1. perluasan lokasi,
2. penambahan lokal belajar,
3. menyewa dan membeli lahan untuk sarana olah raga di seberang sungai,
4. penambahan unit usaha lainnya.
5. penertiban bidang keuangan,
6. taksasi dana bangunan, uraian bahan bangunan dan gambar rencana bangunan
(21)
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Aktiva Tetap
Defenisi aktiva tetap menurut Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh
adalah sesuatu harta yang berwujud maupun tidak berwujud yang dimiliki
perusahaan, serta memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dengan
harapan mendapatkan manfaat ekonomis bagi perusahaan dimasa depan. Menurut
Henry Simamora ( 2000 ) defenisi aktiva tetap adalah aktiva-aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan
dalam operasi perusahaan, tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Menurut Warren, Reeve,
Fess (2005) aktiva tetap adalah aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative
permanen yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan
untuk dijual bagian dari operasi normal.
B. Penggolongan Aktiva Tetap
Perusahaan menggolongkan jenis aktiva tetap kedalam empat (4) golongan yang
terdiri dari:
1. tanah,
(22)
3. Furniture and Fixtures:
Aktiva tetap yang temasuk furniture dan fixtures adalah:
a. kursi direktur,
b. meja tulis,
c. white board,
d. meja komputer,
e. CPU komputer.
4. Installation
Aktiva tetap yang termasuk installation adalah:
a. elektrik,
b. kabel elektronik,
c. installation,
d. kabel komputer.
Menurut Mulyadi (1998) penggolongan aktiva tetap dalam perusahaan umumnya
digolongkan sebagai berikut:
1. tanah dan perbaikan tanah,
2. gedung dan perbaikan gedung,
3. mesin,
4. mebel,
(23)
Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain:
1. Sudut Substansi, aktiva tetap dapat dibagi :
a. tangible Assets ( aktiva tetap berwujud ) seperti : lahan, mesin,gedung dan
peralatan,
b. intangible Assets ( aktiva tetap tidak berwujud ) seperti : HGU, HGB,
Goodwill, Paten, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain- lain.
2. Sudut disusutkan atau tidak disusutkan dapat dibagi:
a. depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan, seperti: building,
equipment, machinery, inventaris, jalan dan lain – lain,
b. undepreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang tidak disusutkan, seperti
land ( tanah ).
Menurut Mulyadi ( 2001 ) penggolongan aktiva tetap berbagi kedalam
beberapa bagian yaitu:
1) lahan yaitu bidang tanah terhampar yang merupakan tempat bangunan
maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang
didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatannya dari lahan itu
sendiri,
2) gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi, baik diatas lahan maupun
air. Pencatatanya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung itu,
3) mesin, mesin termasuk peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang
(24)
kendaraan, terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan, truk,
mobil, kendaraan roda dua, dan lain-lain,
4) perabot, terdiri dari perabot kantor, perabot laboratorium yang merupakan isi
dari suatu bangunan,
5) inventaris ( peralatan ), peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar
yang digunakan dalam perusahaan, seperti: inventaris kantor, inventaris
laboratorium, inventaris gudang, dan lain-lain,
6) prasarana, perusahaan di Indonesia pada umumnya mengklasifikasikan sarana
seperti: jalan, jembatan, pagar, dan lain-lain.
C. Cara Perolehan dan Metode Penyusutan Aktiva Tetap 1. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Perusahaan pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian
kredit, terutama untuk aktiva tetap yang dalam jumlah besar atau harganya tinggi
yaitu kursi, meja komputer, komputer, serta perangkat-perangkat komputer.
Perusahaan membeli aktiva tetapnya dengan pembelian kredit maka perusahaan akan
membayarnya, ditambah dengan bunga yang timbul akibat pembelian kredit.
Keuntungan Pembelian kredit adalah perusahaan dapat membayarnya dengan cicilan,
sehingga perusahaan tidak langsung mengeluarkan biaya cukup besar. Kerugian
melakukan pembelian aktiva tetap dengan cara pembelian kredit adalah perusahaan
akan membayar aktiva tetap tersebut dalam jumlah yang besar karena harus
(25)
keuntungan dan kerugian atas pembelian suatu aktiva tetap, apakah dibeli secara tunai
atau secara kredit, agar perusahaan tidak mengalami kerugian atas transaksi yang
dilakukan dalam memperoleh aktiva tersebut. Menurut Kusnadi, Lukman, Kerthadi,
(2001) Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu:
1. Pembelian tunai
Aktiva yang dibeli dengan tunai dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untuk
pembelian itu ditambah dengan biaya - biaya sehubungan dengan pembelian
aktiva itu, dikurangi potongan harga yang diberikan baik karena pembelian dalam
partai besar maupun karena pembayaran yang dipercepat.
2. Pembelian secara kredit jangka panjang
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam hal harga
perolehan tidak boleh termasuk bunga, dalam kontrak pembelian dapat
menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran
ditambah dengan pembayaran bunga. Pembayaran bunga atas kredit ada dua
kemungkinan:
a) secara flat adalah biaya bunga sama untuk pembayaran angsuran semester,
b) berdasarkan sisa hutang adalah biaya bunga dihitung.
3. Pembelian dengan surat berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku besar, harga pasar saham atau obligasi yang
digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak
(26)
tersebut. Harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui,
dalam keadaan seperti ini, nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan
perusahaan.
4. Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi
Jika aktiva tetap diperoleh dengan cara dihadiahkan maka transaksi ini disebut
nonreciprocal transfer ( transfer yang tidak memerlukan umpan balik ).Aktiva
ini harus dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independent.
5. Aktiva tetap yang dibangun sendiri
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang langsung ( biaya variabel ), yaitu
bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunkan untuk pembangunan ini
harus dikapitalisasi.
6. Aktiva tetap yang diperoleh secara pertukaran
Aktiva tetap menurut cara ini diperoleh dengan cara menukarkan aktiva tetap
yang kita miliki dengan aktiva tetap lainnya yang dimiliki pihak lain. Transaksi
pertukaran bisa bersih tanpa tambahan - tambahan lain atau dapat juga ditambah
dengan transaksi tambahan lainnya, misalnya kas.
2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut perusahaan, penyusutan adalah proses pengalokasian biaya aktiva tetap
berwujud kedalam beban periodik. Menurut Stice, Stice, Skousen ( 2005 ) penyusutan
(27)
berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan suatu aktiva. Dari uraian diatas,
maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian penyusutan menurut perusahaan
dengan menurut Stice, Stice, Skousen (2005) hampir sama yaitu proses pengalokasian
biaya tetap berwujud atau pengalokasian yang sistematis dari harga perolehan aktiva
selama periode berbeda.
Metode penyusutan yang diterapkan oleh Yayasan Pendidikan Islam Keluarga
Amal Shaleh Medan dalam penyusutan aktiva tetapnya mengunakan metode garis
lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap
semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang layak
serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten. Metode penyusutan dengan
metode garis lurus yang dianggap sederhana akan relatif mudah diterapkan terhadap
semua jenis aktiva tetap. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun dari tahun
ketahun akibat adanya alokasi. Namun, nilai penyusutan dapat berubah dengan suatu
perbaikan terhadap aktiva tetap sehingga dapat memperpanjang umur tekhnis.
Pengalokasian dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar - benar telah
digunakan dalam aktivitas perusahaan. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa alasan
mengapa Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan membuat
penyusutan.
1. Penuaan fisik
Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh cuaca
maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secara rutin disertai
(28)
2. Perubahan teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap,
contonya komputer, manfaat dari komputer dapat habis sebelum masanya
dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat. Menurut Soemarso S.R.
( 2005 ) metode penyusutan yang didasarkan atas faktor waktu terbagi atas empat
bagian.
a. Metode garis lurus
Dalam metode garis lurus, beban penyusutan dialokasikan berdasarkan
berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva
tetap.
b. Metode Saldo Menurun
Metode garis lurus menganggap bahwa beban penyusutan akan merata
sepanjang umur aktiva tetap.Dalam metode saldo menurun, beban penyusutan
makin menurun dari tahun ketahun. Pembebanan yang makin menurun
didasarkan pada anggapan bahwa semakin tua, kapasitas aktiva tetap, dalam
memberikan jasanya, juga akan menurun.
c. Metode jumlah angka tahunan
Metode jumlah angka tahunan akan menghasilkan jadwal penyusutan yang
sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun
dari tahun ketahun. Tetapi cara perhitungan penyusutan berbeda dengan
metode saldo menurun.
(29)
Dalam metode garis lurus, saldo menurun dan metode jumlah angka tahun
taksiran manfaat aktiva tetap dinyatakan dalam jangka waktu pemakaiannya.
Dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas
produksi yang dapat dihasilkan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat
dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian.
Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan. Tarif
penyusutan dihitung sebagai persentase produksi aktual terhadap kapasitas
produksi. Beban penyusutan untuk setiap periode dihitung dengan mengalikan
tarif penyusutan dengan dasar penyusutan.
D. Penggantian Aktiva Tetap
Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan melakukan penggantian
aktiva tetap dengan dua cara.
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini dimaksudkan di non aktifkan. Hal ini dikarenakan
aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai
residua atau nilai pasar.
2. Dengan cara dijual
Aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan dengan cara
(30)
Menurut Jerry, Donald, Paul ( 2007 ) Cara penggantian aktiva tetap terbagi atas
tiga yaitu: dengan cara dibuang, dengan cara dijual, dengan cara ditukar dengan
aktiva lain.
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan
aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu
atau nilai pasar,
2. Dengan cara dijual
Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara
tunai maupun secara kredit,
3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama
penggunaannya.Jika nilai tukar nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka
diperoleh keuntungan.
Dari uraian diatas, Maka peneliti menyimpulkan bahwa penggantian aktiva tetap
menurut perusahaan dengan menurut Jerry, Donald, Paul (2007) memiliki
kesamaan, penggantian aktiva tetap dilakukan dengan cara dijual secara kredit.
E. Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap
Sistem pengendalian intern maupun internal control merupakan proedur-prosedur
(31)
mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal. Usaha ini
dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan
proedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan dapat dipenuhi.
Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari
setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila
diperlukan.
Menurut perusahaan, pengendalian (controlling) adalah suatu proses
mengevaluasi prestasi organisasi dalam mengambil tindakan-tindakan koreksi atau
bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Menurut M.Narafin (2004), pengendalian (control) adalah melakukan evaluasi
(menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan
rencana, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada
penyimpangan yang merugikan). Menurut Warren, Reeve, Fees (2005) Pengendalian
(Control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa
perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.
Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian
(control) menurut perusahaan dengan menurut M.Narafin (2004) dan menurut
Warren, Reeve, Fees (2005) memiliki kesamaan yaitu pengendalian adalah
melakukan evaluasi atau penilaian dengan membandingkan antara realisasi dengan
rencana dan melakukan tindakan koreksi apabila terdapat
(32)
Pedidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan yang dikutip dari Mulyadi ( 2001 )
untuk mengukur efesiensi sistem pengendalian intern aktiva tetap.
Kuesioner Pengendalian Intern Aktiva Tetap
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA AMAL SHALEH MEDAN
No Pertanyaan SS S RR KS TS
1 Apakah Fungsi pemakai harus terpisah
dari fungsi akuntansi tetap? √
2 Apakah Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap harus dilaksankan oleh lebih dari unit organisasi yang bekerja secara independent?
√
3 Apakah anggaran investasi diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham √ 4 Apakah surat permintaan otorisasi
investasi, surat permintaan otorisasi reprasi, surat penghentian aktiva tetap, dan surat permintaan transfer aktiva tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama?
√
5 Apakah surat perintah kerja diotorisasi
oleh Departemen yang bersangkutan? √
6 Apakah surat order pembelian
diotorisasi oleh pejabat yang berwenang,?
√
7 Apakah laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan? √ 8 Apakah bukti kas keluar diotorisasi oleh
fungsi akuntansi? √
9 Apakah bukt i memorial diotorisasi oleh
(33)
10 Apakah perubahan kartu aktiva tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aktiva tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
√
11 Apakah secara periodik dilakukan pencocokan fisik aktiva tetap dengan kartu aktiva tetap?
√
12 Apakah penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap?
√
13 Apakah penutupan asuransi aktiva tetap
terhadap kerugian? √
14 Apakah kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal ( capital expenditure ) dengan pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure )?
√
Keterangan:
SS = Sangat Setuju, diberi skor 5
S = Setuju, diberi skor 4
RR = Ragu – ragu, diberi skor 3
KS = Kurang Setuju, diberi skor 2
TS = Tidak Setuju, diberi skor 1
Total skor terbesar adalah 70 dan total skor terkecil adalah 14.
Interval =
( X max – X min ) - n n
(34)
= ( 70-14 )-5 = 10,2 dibulatkan menjadi 10 5
Setelah mengisi kuesioner pengendalian intern aktiva tetap dapat diketahui
seberapa efektif sistem pengawasan intern aktiva tetap yang ada diperusahaan sesuai
dengan total skor yang diperoleh. Total skor yang diperoleh oleh Yayasan Pendidikan
Islam Keluarga Amal Shaleh adalah 57, dengan demikian pengendalian intern aktiva
tetap pada dan Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh sejauh ini sudah
berjalan dengan efektif. Hal ini dilihat dengan adanya fungsi yang tidak dipisahkan
dengan fungsi akuntansi karena menurut perusahaan akan memakan waktu pada
proses pencatatan semua data yang ada. Transaksi perolehan, penjualan, penggantian
aktiva tetap dilaksanakan oleh lebih dari satu bagian organisasi yang bekerja sama
secara independen sehingga mencapai tujuan perusahaan. Sistem otorisasi aktiva
tetap yang berkaitan dengan rupiah atau dana yang cukup besar melupakan alat yang
baik untuk perusahaan,dimana perusahaan telah berusaha keras untuk melaksanakan
pengendalian yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan adanya
penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan oleh
Kriteria Penilaian Efektifitas Pengendalian Intern Aktiva Tetap:
Skor 14 – 24 → TE ( Tidak Efektif ) Skor 25 – 35 → KE ( Kurang Efektif ) Skor 36 – 46 → CE ( Cukup Efekif ) Skor 47 – 57 → E ( Efektif )
(35)
bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain perusahaan
telah menempatkan karyawan yang ahli dalam masing - masing bagian. Dapat
dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya Teknisi pada
bagian komputer dan adanya seorang Tukang bangunan untuk memperbaiki gedung,
inventaris perusahaan berupa meja, kursi, lemari serta yang lainnya yang dimiliki
perusahaan.
Pengendalian yang dilakukan perusahaan terhadap aktiva tetap bertujuan untuk
melindungi aktiva tetap itu dari segala kerusakan, biaya-biaya atau hal lainnya.
Dalam melakukan pengawasan aktiva tetap harus diawasi secara tepat dan teratur
serta diselenggarakan pula penawasan administrasi melalui buku tambahan untuk
setiap jenis aktiva tetap. Dalam melakukan penjualan aktiva tetap harus mendapat
persetujuan dari pimpinan yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan
atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimanya.
Pengendalian terhadap aktiva tetap adalah suatu hal yang sangat penting bagi
perusahaan, karena aktiva tetap ini bila tidak diawasi dengan teliti dapat
mengakibatkan tulang punggung perusahaan untuk menjalankan aktifitas perusahaan.
yang bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan aktiva tetap ini adalah pimpinan
perusahaan yang mana pada umumnya dilakukan dengan sistem pengawasan intern.
Menurut perusahaan,
Menurut Mulyadi (2002) pengendalian intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang
(36)
keuangan yang dapat diandalkan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
menurut Warren, Reeve, Fees ( 2005 : 229 ) sebagai berikut :
“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa
perundang - undangan serta peratuhan dipatuhi sebagaimana mestinya “.
Menurut Mulyadi ( 2000 ) Pengawasan Intern meliputi dua hal yaitu:
pengendalian akuntansi dan pengendalian administrasi.
1. Pengendalian akuntansi
Pengendalian akuntansi adalah pengendalian yang meliputi pengamanan terhadap
kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya catatan akuntansi.Umumnya
meliputi pekerjaan pemisahan antara fungsi operasional, penyimpanan dan
pencatatan serta pengawasan fisik atau kekayaan.
2. Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi adalah pengendalian yang meliputi peningkatan efisien
usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang tekah ditetapkan.
Pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan akuntansi.
Manajemen dalam kerjanya perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik
untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan
prosedur - prosedur pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik semaksimal
mungkin. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap aktiva tetap perlu
(37)
a. aktiva tetap hrus diawasi secara tepat ddan teratur serta diselenggarakan juga
pengawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva
tetap,
b. aktiva tetap harus diberi kode pada setiap jenis aktiva tetap,
c. perolehan aktiva tetap harus atas dasar persetujuan yang diberikan pejabat
yang berwenang dan sebelumnya ada permintaan bahwa aktiva tetap tetap
tersebut benar - benar dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan,
d. penjualan atas aktiva tetap harus mendapat persetujuan lebih dahulu oleh
pejabat yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar
pemberitahuan tertulis yang diterimannya,
e. aktiva tetap yang merupakan barang-barang kecil yang mudah dipindahkan
harus berada dibawah pengawasan pejabat tertentu sedikit mungkin harus
disimpan ditempat yang aman agar barang tersebut dapat terjamin
(38)
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengawasan Intern Aktiva Tetap
perusahaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. sistem pengendalian intern aktiva tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana
Yayasan Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh Medan pada umumnya
memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit, terutama untuk aktiva
tetap yang jumlahnya besar atau harganya tinggi seperti: mobil, kursi, meja
komputer, komputer serta perangkat - perangkat computer,
2. metode Penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan sudah dijalankan dengan
efektif, dimana dalam penyusutan aktiva tetapnya menggunakan metode garis
lurus yang dianggap lebih sederhana dan akan relatif mudah diterapkan terhadap
semua jenis aktiva tetap, yang didasarkan atas pertimbangan dan alasan yang
layak serta penerapan aktiva yang dimiliki secara konsisten,
3. sistem pengendalian tetap telah dijalankan dengan efektif, dimana Yayasan
Pendidikan Islam Keluarga Amal Shaleh telah berusaha keras untuk
melaksanakan pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap yang dimiliki. Dengan
adanya penanganan, yaitu adanya pencatatan terhadap aktiva tetap yang dilakukan
oleh bagian khusus yang telah ditugaskan pihak perusahaan. Dengan kata lain
(39)
bagian. Dapat dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya
seorang Teknisi pada bagian Komputer dan adanya seorang Tukang untuk
memperbaiki gedung, inventaris perusahaan yang berupa meja, kursi, lemari
serta yang lainnya yang dimiliki perusahaan.
B. Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Saran yang peneliti
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. perusahaan memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit seperti
komputer dan perangkat - perangkat komputer, sebaiknya dipertahankan
mengingat pembelian aktiva tetap tersebut jumlahnya besar atau harganya tinggi.
2. sebaiknya perusahaan dalam menentukan metode penyusutannya jangan hanya
menggunakan satu metode saja, karena perusahaan memiliki beranekaragam jenis
aktiva tetap, yang penggunaan serta manfaatnya berbeda pula sehingga metode
penyusutan yang digunakan berbeda juga. Mengingat perusahaan bergerak
dibidang pelayanan jasa pendidikan yang hanya menggunakan peralatan sebagai
aktiva tetap utamanya.
3. pengawasan intern terhadap aktiva tetap tersebut harus lebih ditingkatkan lagi,
misalnya dibentuk bagian khusus yang menangani seluruh aktiva tetap seperti
melakukan pemeriksaan fisik secara periodik terhadap aktiva tetap tersebut
(40)
karena aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang jumlahnya besar. Tanpa
keberadaan aktiva tetap tersebut, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan
(41)
DAFTAR PUSTAKA
Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, 2007, Pengantar Akuntansi, Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah, Rangga Handika Jakarta: salemba Empat.
S.R Soemarso, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Stice, Eral K,James D Stice, K Fred Skousen, 2005, Intermediate Accounting, Buku Satu, Edisi 15, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi, 2001 Teori Akuntansi, Universitas Brawijaya Malang.
Narafin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
Warren, Reeve, Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi ke 21, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
(42)
Pendiri
Sekretariat
Pengawas Pengurus
Kepala MIS Kepala TPA /
MDA
Kepala TK Kepala MTs
STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA AMAL
SHALEH
(Y P I K A S ) MEDAN PERIODE 2008 - 2011
(43)
YPI KELUARGA AMAL SHALEH
DAFTAR AKTIVA TETAP
PER 31 DESEMBER 2008
No J e n i s Tahun Nilai Peny Peny Peny Nilai
A k t i v a Pero Perolehan s/d 2007 Thn 2008 s/d 2008 B u k u
lehan ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
1 Bang. Delapan lokal 1994 70,000,000 52,500,000 3,500,000 56,000,000 14,000,000
2 Inv. Sekolah 1994 6,000,000 5,999,999 0 5,999,999 1
3 Inv Kantor 1994 1,000,000 999,999 0 999,999 1
4 Bang. Kantor Guru 1995 1,500,000 1,499,999 0 1,499,999 1
5 Inv. Kantor 1995 515,000 514,999 0 514,999 1
6 pagar/pintu 1996 1,500,000 975,000 75,000 1,050,000 450,000
7 Inv. Sekolah 1997 2,000,000 1,999,999 0 1,999,999 1
8 Bangunan. TK 1998 10,000,000 6,000,000 500,000 6,500,000 3,500,000
9 Bang. Satu lokal bawah 1998 20,000,000 18,500,000 1,000,000 19,500,000 500,000
10 Bang. Kantor TK 1998 2,000,000 1,100,000 100,000 1,200,000 800,000
11 Inv. Sekolah 1998 4,000,000 3,999,999 0 3,999,999 1
12 Inv. Kantor 1998 1,700,000 1,699,999 0 1,699,999 1
13 Bang. Dua lokal bawah 1999 44,425,550 22,212,776 2,221,278 24,434,054 19,991,497
14 Pagar/ Halaman TK 1999 6,500,000 3,250,000 325,000 3,575,000 2,925,000
15 Inv. Sekolah 1999 6,250,000 6,249,999 0 6,249,999 1
16 Bangunan MDA 1999 1,472,500 736,250 73,625 809,875 662,625
17 Inv, Kantor 1999 650,000 649,999 0 649,999 1
18 Inv. Kantor 2000 2,054,000 2,053,999 0 2,053,999 1
19 Inv. Sekolah 2000 8,369,500 8,369,499 0 8,369,499 1
20 Bang. Kantor YPI 2000 39,032,300 17,564,535 1,951,615 19,516,150 19,516,150
21 Bang. Kantor Bawah 2000 3,074,750 2,613,538 307,475 2,921,013 153,737
22 Bang. TK 2000 4,242,000 3,605,700 424,200 4,029,900 212,100
23 Inv. Sekolah 2001 3,142,000 2,827,800 314,200 3,141,999 1
24 Bangunan 1. Lokal SMP 2001 50,866,980 20,346,792 2,543,349 22,890,141 27,976,839
(44)
25 Bangunan 2. Lokal SMP 2002 38,343,150 13,420,104 1,917,158 15,337,262 23,005,889
26 Inventaris Sekolah 2002 11,020,000 9,918,000 1,102,000 11,020,000 0
27 1 Unit Komputer 2002 4,250,000 3,825,000 425,000 4,250,000 0
28 3 Unit Komputer 2003 3,500,000 3,499,999 0 3,499,999 1
29 Inventaris Sekolah 2003 10,551,700 8,411,360 1,055,170 9,466,530 1,085,170
30 Bangunan 3. Lokal SMP 2003 85,248,000 25,574,400 4,262,400 29,836,800 55,411,200
31 Inventaris Sekolah 2004 24,921,700 17,085,190 2,492,170 19,577,360 5,344,340
32 Beronjong 2004 5,376,500 1,344,125 537,650 1,881,775 3,494,725
33 3 Unit Komputer 2004 3,520,000 2,816,000 704,000 3,520,000 0
34 T a n a h 2004 150,000,000 0 0 0 150,000,000
35 Bangunan 4 Lokal SMP 2005 37,981,200 3,798,120 1,899,060 5,697,180 32,284,020
36 Bang. Rehab Lokal MIS 2005 25,880,100 5,697,180 1,294,005 6,991,185 18,888,915
37 3 Unit Komputer 2005 6,325,000 3,795,000 1,265,000 5,060,000 1,265,000
38 Inventaris Sekolah 2005 15,305,700 7,652,850 3,061,140 10,713,990 4,591,710
39 Plank Visi Misi MIS 2005 1,720,000 1,032,000 344,000 1,376,000 344,000
40 Bang. Tingkat Lokal MIS 2006 164,886,813 8,244,341 8,244,341 16,488,682 148,398,131
41 Bang. Lokal/Kantor TK 2006 7,017,000 350,850 350,850 701,700 6,315,300
42 Inventaris Sekolah 2006 16,624,000 3,324,800 3,324,800 6,649,600 9,974,400
43 Benteng Belakang Kantor 2007 5,267,500 263,375 263,375 263,375 5,004,125
44 Inventaris Sekolah 2007 46,126,700 4,225,430 4,225,430 8,450,860 37,675,840
46 Tower Masjid A. Shaleh 2007 12,000,000 600,000 600,000 1,200,000 10,800,000
47 Rumah Bola TK/Bola 2008 16,917,950 0 1,691,700 1,691,700 15,226,250
48 Inventaris Sekolah 2008 8,612,000 0 1,722,400 1,722,400 6,889,600
49 Kamar Mandi Mis 2008 13,364,850 0 1,336,400 1,336,400 12,028,450
50 Kantor YPI 2008 7,470,500 0 747,000 747,000 6,723,500
51 Komputer 2008 10,500,000 0 2,100,000 2,100,000 8,400,000
T O T A L 1,023,024,943 311,149,004 58,300,790 369,449,794 653,575,149
(1)
bagian. Dapat dikatakan adanya pembagian tugas yang sangat baik seperti adanya
seorang Teknisi pada bagian Komputer dan adanya seorang Tukang untuk
memperbaiki gedung, inventaris perusahaan yang berupa meja, kursi, lemari
serta yang lainnya yang dimiliki perusahaan.
B. Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti mencoba
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Saran yang peneliti
kemukakan adalah sebagai berikut:
1.
perusahaan memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian kredit seperti
komputer dan perangkat - perangkat komputer, sebaiknya dipertahankan
mengingat pembelian aktiva tetap tersebut jumlahnya besar atau harganya tinggi.
2.
sebaiknya perusahaan dalam menentukan metode penyusutannya jangan hanya
menggunakan satu metode saja, karena perusahaan memiliki beranekaragam jenis
aktiva tetap, yang penggunaan serta manfaatnya berbeda pula sehingga metode
penyusutan yang digunakan berbeda juga. Mengingat perusahaan bergerak
dibidang pelayanan jasa pendidikan yang hanya menggunakan peralatan sebagai
aktiva tetap utamanya.
3.
pengawasan intern terhadap aktiva tetap tersebut harus lebih ditingkatkan lagi,
misalnya dibentuk bagian khusus yang menangani seluruh aktiva tetap seperti
(2)
karena aktiva tetap merupakan harta perusahaan yang jumlahnya besar. Tanpa
keberadaan aktiva tetap tersebut, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan
operasionalnya dengan baik.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, 2007, Pengantar Akuntansi,
Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Wsailah,
Rangga Handika Jakarta: salemba Empat.
S.R Soemarso, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Stice, Eral K,James D Stice, K Fred Skousen, 2005, Intermediate Accounting, Buku
Satu, Edisi 15, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit: Salemba Empat,
Jakarta.
Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi, 2001 Teori Akuntansi, Universitas
Brawijaya Malang.
Narafin M, 2004 Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
Warren, Reeve, Fess, 2006, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi ke 21,
diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan,
Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.
(4)
Pendiri
Sekretariat
Pengawas
Pengurus
Kepala MIS
Kepala TPA /
MDA
Kepala TK
Kepala MTs
STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM KELUARGA AMAL
SHALEH
(Y P I K A S ) MEDAN PERIODE 2008 - 2011
(5)
YPI KELUARGA AMAL SHALEH
DAFTAR AKTIVA TETAP
PER 31 DESEMBER 2008
No J e n i s Tahun Nilai Peny Peny Peny Nilai
A k t i v a Pero Perolehan s/d 2007 Thn 2008 s/d 2008 B u k u
lehan ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp )
1 Bang. Delapan lokal 1994 70,000,000 52,500,000 3,500,000 56,000,000 14,000,000
2 Inv. Sekolah 1994 6,000,000 5,999,999 0 5,999,999 1
3 Inv Kantor 1994 1,000,000 999,999 0 999,999 1
4 Bang. Kantor Guru 1995 1,500,000 1,499,999 0 1,499,999 1
5 Inv. Kantor 1995 515,000 514,999 0 514,999 1
6 pagar/pintu 1996 1,500,000 975,000 75,000 1,050,000 450,000
7 Inv. Sekolah 1997 2,000,000 1,999,999 0 1,999,999 1
8 Bangunan. TK 1998 10,000,000 6,000,000 500,000 6,500,000 3,500,000
9 Bang. Satu lokal bawah 1998 20,000,000 18,500,000 1,000,000 19,500,000 500,000
10 Bang. Kantor TK 1998 2,000,000 1,100,000 100,000 1,200,000 800,000
11 Inv. Sekolah 1998 4,000,000 3,999,999 0 3,999,999 1
12 Inv. Kantor 1998 1,700,000 1,699,999 0 1,699,999 1
13 Bang. Dua lokal bawah 1999 44,425,550 22,212,776 2,221,278 24,434,054 19,991,497
14 Pagar/ Halaman TK 1999 6,500,000 3,250,000 325,000 3,575,000 2,925,000
15 Inv. Sekolah 1999 6,250,000 6,249,999 0 6,249,999 1
16 Bangunan MDA 1999 1,472,500 736,250 73,625 809,875 662,625
17 Inv, Kantor 1999 650,000 649,999 0 649,999 1
18 Inv. Kantor 2000 2,054,000 2,053,999 0 2,053,999 1
19 Inv. Sekolah 2000 8,369,500 8,369,499 0 8,369,499 1
20 Bang. Kantor YPI 2000 39,032,300 17,564,535 1,951,615 19,516,150 19,516,150
21 Bang. Kantor Bawah 2000 3,074,750 2,613,538 307,475 2,921,013 153,737
22 Bang. TK 2000 4,242,000 3,605,700 424,200 4,029,900 212,100
(6)
25 Bangunan 2. Lokal SMP 2002 38,343,150 13,420,104 1,917,158 15,337,262 23,005,889
26 Inventaris Sekolah 2002 11,020,000 9,918,000 1,102,000 11,020,000 0
27 1 Unit Komputer 2002 4,250,000 3,825,000 425,000 4,250,000 0
28 3 Unit Komputer 2003 3,500,000 3,499,999 0 3,499,999 1
29 Inventaris Sekolah 2003 10,551,700 8,411,360 1,055,170 9,466,530 1,085,170
30 Bangunan 3. Lokal SMP 2003 85,248,000 25,574,400 4,262,400 29,836,800 55,411,200
31 Inventaris Sekolah 2004 24,921,700 17,085,190 2,492,170 19,577,360 5,344,340
32 Beronjong 2004 5,376,500 1,344,125 537,650 1,881,775 3,494,725
33 3 Unit Komputer 2004 3,520,000 2,816,000 704,000 3,520,000 0
34 T a n a h 2004 150,000,000 0 0 0 150,000,000
35 Bangunan 4 Lokal SMP 2005 37,981,200 3,798,120 1,899,060 5,697,180 32,284,020
36 Bang. Rehab Lokal MIS 2005 25,880,100 5,697,180 1,294,005 6,991,185 18,888,915
37 3 Unit Komputer 2005 6,325,000 3,795,000 1,265,000 5,060,000 1,265,000
38 Inventaris Sekolah 2005 15,305,700 7,652,850 3,061,140 10,713,990 4,591,710
39 Plank Visi Misi MIS 2005 1,720,000 1,032,000 344,000 1,376,000 344,000
40 Bang. Tingkat Lokal MIS 2006 164,886,813 8,244,341 8,244,341 16,488,682 148,398,131
41 Bang. Lokal/Kantor TK 2006 7,017,000 350,850 350,850 701,700 6,315,300
42 Inventaris Sekolah 2006 16,624,000 3,324,800 3,324,800 6,649,600 9,974,400
43 Benteng Belakang Kantor 2007 5,267,500 263,375 263,375 263,375 5,004,125
44 Inventaris Sekolah 2007 46,126,700 4,225,430 4,225,430 8,450,860 37,675,840
46 Tower Masjid A. Shaleh 2007 12,000,000 600,000 600,000 1,200,000 10,800,000
47 Rumah Bola TK/Bola 2008 16,917,950 0 1,691,700 1,691,700 15,226,250
48 Inventaris Sekolah 2008 8,612,000 0 1,722,400 1,722,400 6,889,600
49 Kamar Mandi Mis 2008 13,364,850 0 1,336,400 1,336,400 12,028,450
50 Kantor YPI 2008 7,470,500 0 747,000 747,000 6,723,500
51 Komputer 2008 10,500,000 0 2,100,000 2,100,000 8,400,000
T O T A L 1,023,024,943 311,149,004 58,300,790 369,449,794 653,575,149