Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual 1. Kerangka Teoritis

E. Sistematika Penulisan

Agar lebih memperjelas serta mempermudah dalam penulisan skripsi ini maka dibuat suatu sistematika penulisan, yaitu sebagai berikut: I. PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang tentang penegakan hukum pidana, permasalahan, perumusan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan. II. TINJAUAN PUSTAKA Yaitu mengenai tinjauan umum tentang penegakan hukum pidana. Bab ini diuraikan menjadi bebrapa sub bab, yang diantaranya mengenai, tindak pidana perikanan , tindak pidana menggunakan alat penangkapan ikan yang dilarang, penegakan hukum , penegakan hukum pidana dan faktor penghambat penegakan hukum. III. METODE PENELITIAN Merupakan bab yang menjelaskan mengenai langkah yang akan digunakan dalam pendekatan masalah, sumber data, metode pengumpulan dan pengolahan data, dan analisis data. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hsil penelitian dan pembahasan terhadap permasalahan penelitian ini dengan mendasarkan pada data primer dan data sekunder. V. PENUTUP Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan terhadap jawaban permasalahan dari hasil penelitian dan saran dari penulis yang merupakan alternatif penyelesaian permasalahan yang berguna dan dapat menambah wawasan tentang ilmu hukum khususnya hukum pidana.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tindak Pidana Perikanan

Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana yuridis normatif. Kejahatan atau perbuatan jahat dapat diartikan secara yuridis atau kriminologis. Kejahatan atau perbuatan jahat dalam arti yuridis normatif adalah perbuatan seperti yang terwujud in-abstracto dalam peraturan pidana. Sedangkan kejahatan dalam arti kriminologis adalah perbuatan manusia yang menyalahi norma yang hidup di masyarakat secara konkrit. Tindak pidana adalah suatu kelakuan manusia diancam pidana oleh peraturan undang-undang, jadi suatu kelakuan yang pada umumnya dilarang dengan ancaman pidana. 15 Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan. 16 Banyak masyarakat menyalahgunakan kegiatan perikanan menjadi suatu keuntungan bagi diri mereka sendiri tanpa memikirkan ekosistem laut, misalnya dengan menggunakan alat penangkap ikan yang dilarang yang mengakibatkan kerusakan ekosistem laut. Kini tindak pidana perikanan menjadi sorotan masyarakat akibat maraknya tindak pidana mengenai perikanan. Contoh 15 Tri Andrisman, Op.Cit, hlm 70 16 Djoko Tribawono, Hukum Perikanan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hlm. 22