PERUMUSAN MASALAH MAKSUD DAN TUJUAN PEMBATASAN MASALAH METODOLOGI PENULISAN

matematis yang lebih mudah, metode plastis juga dapat meramalkan beban runtuh sehingga pendimensian pada material lebih ekonomis.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perbedaan kekakuan disetiap titik pada batang non prismatis memberikan pengaruh terhadap momen inersia dan lendutan yang terjadi. Hal ini berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan dan segi ekonomisnya. Hal ini dibandingkan dengan batang prismatis yang lebih sering digunakan. Sehingga penulis merasa analisis lendutan pada gelagar baja non prismatic dianggap penting untuk di bahas dalam tugas akhir ini.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Mengetahui persamaan lendutan plastis profil I WF non prismatis yang terjadi pada perletakan sendi-rol beban terpusat simetris dan beban terbagi rata.

1.4 PEMBATASAN MASALAH

Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian adalah : a. Perencanaan suatu gelagar statis tertentu dengan menggunakan profil baja I WF Wide Flange, dimana untuk profil I WF , D b. b. Bahan bersifat homogeny dan isotropis. c. Penyelesaian persamaan ditinjau dalam keadaan plastis saja. Universitas Sumatera Utara d. Metode penyelesaian persamaan menggunakan metode numerik. e. Tegangan geser, gaya normal dan regangan tidak ditinjau. f. Pengaruh komposisi bahan, temperature, kecepatan regang bahan dan residual stress tidak ditinjau. g. Penggunaan profil I WF diambil dari tabel profil konstruksi baja. h. Aplikasi dalam perletakan sendi-rol dengan beban terpusat dan terbagi rata.

1.5 METODOLOGI PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah kajian literatur berdasarkan metode plastis untuk menghitung lendutan serta masukan- masukan dari dosen pembimbing. Dalam menghitung lendutan digunakan integral dari persamaan kelengkungan yaitu : EI M dx y d R    2 2 1 Pada penampang prismatis, hanya nilai dari momen yang bervariasi terhadap x disepanjang bentang gelagar L sedangkan nilai inersia dari penampang adalah konstan. Namun pada penampang non prismatis nilai momen dan inersia bervariasi terhadap x disepanjang bentang gelagar L yaitu x M dan x EI , sehingga persamaan kelengkungan tersebut pada penampang non prismatis menjadi : x x EI M dx y d R    2 2 1 Universitas Sumatera Utara Nilai momen pada penampang non prismatis dijabarkan dengan rumus : a. Balok yang dibebani oleh beban terpusat P , nilai momen di x adalah :         l x M M p x 2 1 b. Balok yang dibebani oleh beban terbagi rata q yang terletak di sepanjang bentang, nilai momen di x adalah :       2 2 4 1 l x M M p x Misalnya perhitungan defleksi lendutan pada dua perletakan sendi- rol : 1. Perletakan sendi-rol dengan beban terpusat a. Pada penampang prismatis Gambar 1.3 Perletakan sendi-rol prismatis beban terpusat x dimulai dari titik terjadinya sendi plastis.   x L P l x PL factor load PL M l x M M p p x 2 4 1 2 1 4 1 4 1 ; 2 1                         Universitas Sumatera Utara     x x x x d x L EI P EI x L P dx dy EI M dx y d prismatis penampang inersia I            2 2 2 4 2 4 1     x d x L EI P y     2 4  b. Pada penampang non prismatis Gambar 1.4 Perletakan sendi-rol non prismatis beban terpusat Gambar 1.5 penampang non prismatis Universitas Sumatera Utara        3 3 2 2 1 2 12 1 12 1 2 2 4 1 2 1 4 1 4 1 ; 2 1 T D t b bD I D D D L x D x L P l x Pl Pl M l x M M x x x x p p x                                          x x x x x x x x x d T D t b bD x L E P y d T D t b bD x L E P dx dy EI M dx y d                       3 3 3 3 2 2 2 12 1 2 4 2 12 1 12 1 2 4   2. Perletakan sendi-rol dengan beban terbagi rata a. Pada penampang prismatis Gambar 1.6 Perletakan sendi-rol prismatis beban terbagi rata   2 2 2 2 2 2 2 2 4 8 1 4 1 8 1 8 1 ; 4 1 x L q l x ql ql M l x M M p p x                   Universitas Sumatera Utara EI M dx y d prismatis penampang inersia I x    2 2       x x x x d x L EI q y d x L EI q EI x L q dx dy             2 2 2 2 2 2 4 8 4 8 4 8 1    b. Pada penampang non prismatis Gambar 1.7 Perletakan sendi-rol non prismatis beban terbagi rata Gambar 1.8 penampang non prismatis Universitas Sumatera Utara      3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 12 1 12 1 4 8 1 4 1 8 1 8 1 ; 4 1 T D t b bD I x L q l x ql ql M l x M M x x x p p x                                          x x x x x x x x x x x x x d T D t b bD x L E q y d T D t b bD x L E q d T D t b bD E x L q dx dy EI M dx y d                              3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 12 1 4 8 2 12 1 4 8 2 12 1 12 1 4 8 1    Universitas Sumatera Utara

BAB II STUDI PUSTAKA