telah mengalokasikan dana penunjang, dengan harapan koordinasi dengan lembaga kementrian dapat menjadi
lebih baik, dan pelaksanaan pembangunan dari Dana Alokasi Khusus mencapai sasaran yang ditetapkan.
Terhadap saran saudara untuk mengimplementasikan kebijakan mitigasi bencana dalam kebijakan anggaran
telah kita sikapi dalam penyusunan RAPBD dan melakukan kerjasama dengan berbagai LSM dan institusi yang peduli
terhadap bencana ini.
2. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. SARIYANTO, S.Ag DARI FRAKSI HATI NURANI
RAKYAT
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Sariyanto, S.Ag dari fraksi Hati Nurani Rakyat, yang telah
memberikan masukan, saran, dan pertanyaan. Pernyataan Saudara tentang keselarasan kegiatan pembangunan,
mulai dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten serta inventarisir dan kompilasi dana APBN dan APBD Propinsi
Sumatera Barat Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan dapat
dijelaskan sebagai berikut . Keselarasan atau sinkronisasi program pembangunan
antar tingkat pemerintahan telah diatur oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencananaan Pembangunan nasional. Dalam
pasal 4 ayat 2 butir a dan b undang-undang tersebut,
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
14
menyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk mendukung koordinasi
antarpelaku pembangunan dan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
Bentuk kegiatan dari penyelarasan atau sinkronisasi tersebut dilaksanakan dengan mengadakan musyawarah
perencanaan pembangunan MUSRENBANG, mulai dari
tingkat desakampung, kecamatan sampai tingkat nasional. Sedangkan secara sektoral, juga melakukan
sinkronisasi kegiatan pembangunan mulai dari tingkat desa sampai nasional dengan mengadakan rapat
koordinasi RAKOR. Hasil dari RAKOR tersebut, kemudian dirembukkan kembali di dalam MUSRENBANG Kabupaten,
Propinsi dan Nasional. Selain itu UU Nomor 25 tahun 2004 juga
mengamanatkan agar setiap dokumen perencanaan daerah, baik itu RKPD, RPJM, maupun RPJP harus sinkron
dengan dokumen perencanaan pemerintahan yang lebih
tinggi. Program pembangunan yang kita laksanakan tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah propinsi atau Pemerintah Pusat tapi tetap memperhatikan masalah spesifik Pesisir Selatan.
Mengenai inventarisir dan kompilasi program serta kegiatan dana dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,
dapat kami jelaskan sebagai berikut. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
15
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Pasal 60 ayat 2 butir b menyatakan bahwa Kepala SKPD kabupatenkota
yang melaksanakan tugas pembantuan menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan setiap triwulan dan
setiap berakhirnya tahun anggaran kepada bupatiwalikota melalui SKPD yang membidangi perencanaan, dan kepada
kementerianlembaga pemberi dana tugas perbantuan dan menyampaikan tembusan kepada SKPD provinsi yang
tugas dan kewenangannya sama. Jadi secara rutin pemerintah daerah melakukan inventarisir dan kompilasi
data tiap triwulan. Terima kasih atas apresiasi Saudara mengenai
masalah pendidikan, yang setiap tahunnya kita upayakan alokasi belanja APBD diatas 20. Mengenai
masalah penyebaran guru yang belum merata perlu kami
jelaskan bahwa Pemerintah Daerah setiap tahun telah melakukan evaluasi dan penilaian pada setiap sekolah
sehingga secara berangsur-angsur kita akan mengurangi ketidak merataan keberadaaan guru. Oleh karena itu
dinas pendidikan kabupaten saat ini sedang melakukan pemetaan guru pada setiap sekolah sesuai dengan
jenjang pendidikan. Mengenai upaya peningkatan pelayanan kesehatan
pada tahun-tahun mendatang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selanjutnya saran
Saudara terhadap Pembangunan RSUD Tipe D di Tapan
dapat kami jelaskan bahwa Pemerintah Daerah berusaha untuk segera memulai pembangunan tahun 2011 ini.
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
16
Tahap awal akan dilakukan penyelesaian tanah yang telah diserahkan oleh masyarakat, berupa ganti rugi tanah
tersebut dan selanjutnya akan kita sertifikatkan pada tahun 2011. Perlu kami jelaskan bahwa pada tahun 2010
telah dilakukan pembuatan rencana pembangunan rumah sakit berupa pembuatan DED rawat jalan, rencana desain
dan RAB secara utuh. Selain itu pada kesempatan ini kami informasikan, masyarakat menawarkan 2 lokasi yaitu di
Kampung Air Batu dengan luas lebih kurang 4,5 Ha, yang kedua berlokasi di Malepang dengan luas tanah lebih
kurang 4 Ha. Setelah dilakukan survey dan berbagai pertimbangan terhadap kedua lokasi tersebut,
lokasi yang layak untuk pembangunan rumah sakit adalah di kampung Malepang Tapan karena lokasi ini sangat
strategis berada di pinggir jalan negara Padang – Bengkulu dan Padang – Sei. Penuh.
Terhadap saran saudara untuk lanjutan pembangunan pasar Painan dapat kami jelaskan bahwa
pemerintah daerah akan melanjutkan dengan Dana Alokasi Khusus pada tahun 2011 ini.
Kami sependapat dengan pandangan saudara yang menyatakan bahwa potensi wisata belum terkelola secara
maksimal. Hal ini disebabkan karena banyaknya titik destinasi wisata yang tersebar diseluruh Pesisir Selatan
dan membutuhkan sumber daya yang cukup besar untuk pengembangannya, sehingga kita membuat skala prioritas
sesuai dengan kondisi yang dimiliki seperti Mandeh,
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
17
Langkisau, Cerocok Painan, yang kita sebut kawasan PACARBULAN Panasahan, Carocok, dan Bukit Langkisau.
Oleh karena itu kedepan pemerintah daerah berusaha menarik investasi , baik dari pemerintah maupun melalui
sektor swasta. Saat ini Kabupaten Pesisir Selatan termasuk salah satu
titik destinasi wisata bahari unggulan Sumatera yang sudah masuk dalam RIPPNAS Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata Nasional, sehingga Pemerintah Pusat dan Propinsi berusaha untuk melenggkapi sarana
dan prasarana wisata bahari antara lain : kapal wisata, kapal glass board dan peralatan selam untuk melihat
keindahan karang dan biota laut lainnya, serta jets ski, bananas boat yang dioperasionalkan tiap minggunya guna
menarik kunjungan wisata. Disamping itu kita juga melengkapi sarana dan prasarana penunjang lainnya
seperti jalan setapak, gazebo, wc umum, mushalla dan parkir.
Kerja sama dengan pihak swasta dan menarik investor untuk pengembangan pariwisata telah kami lakukan,
antara lain mengikuti event – event promosi wisata nusantara, menyusun dan mengajukan proposal
pengembangan pariwisata ke Pemerintah Pusat dan pelaku usaha, melakukan ekpose langsung di depan
Pemerintah Pusat dan investor tentang keindahan pariwisata Pesisir Selatan serta kendala yang dihadapi
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
18
dalam pembangunan pariwisata guna menarik minat para investor menanamkan modalnya di Pesisir Selatan.
Tahun 2011, Pemerintah Daerah merencanakan pembangunan gerbang makam Inyiak Tapan,
pemeliharaan situs bersejarah, termasuk rumah Mandeh Rubiah rehabilitasi dan penataan lingkungan rumah
Mandeh Rubiah. Seiring dengan saran Saudara, untuk melaksanakan
pembangunan terpadu dan konstruktif dengan menyiapkan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan
rencana pembangunan yang telah disusun pada hakekatnya telah kita laksanakan. Beberapa dokumen
yang telah disusun antara lain Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJP yang merupakan rencana
pembangunan 20 tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM yang merupakan rencana
pembangunan 5 tahunan dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD. Dokumen inilah yang dijabarkan oleh
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD melalui mekanisme Musrenbang Nagari,
Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. Hasil dari Musrenbang Kabupaten digunakan
untuk penyempurnaan RKPD. Dokumen RKPD dijabarkan kedalam KUA dan PPAS dan selanjutnya disampaikan
kepada DPRD dalam bentuk RAPBD. Mengenai apresiasi Saudara terhadap upaya
pemerintah dengan berbagai program pembangunnya
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
19
untuk mengurangi penduduk miskin, mudah-mudahan pada tahun 2011 ini berkat usaha dan tekad kita
bersama penduduk miskin akan semakin berkurang. Kami sependapat dengan usulan saudara untuk
meningkatkan PAD melalui intensifikasi berupa objektifitas potensi pendapatan dan studi tarif bagi setiap
jenis retribusi serta memantapkan perencanaan penerimaan.
Perihal saran Saudara untuk melakukan uji kelayakan terhadap calon kepala SKPD akan kami
lakukan, sesuai dengan jawaban yang telah kami sampaikan pada pertanyaan Saudara Darwis Makmur
dari Fraksi Golongan Karya. Berkenaan dengan tanggapan Saudara tentang
Pemekaran Kabupaten yang telah disampaikan aspirasinya oleh masyarakat kepada DPRD Kabupaten Pesisir Selatan
untuk pembentukan Kabupaten baru Kabupaten Ranah Indo Jati. Sesuai dengan konsep desain besar penataan
daerah Indonesia yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, bahwa pulau sumatera yang hanya 10 Provinsi
akan dijadikan 12 Provinsi ,dan KabupatenKota yang berjumlah 151 akan dijadikan 162 pada masa 2010
sampai 2025, ini sangat berpeluang besar untuk terwujudnya pembentukan pemekaran Kabupaten baru
dapat kami jelaskan penyampaian saudara tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Pemerintah
Daerah, dimana dalam melakukan pemekaran Kabupaten
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
20
sangat dibutuhkan kehati-hatian dan ketelitian sehingga pemekaran tersebut benar-benar merupakan aspirasi dan
keinginan masyarakat. Untuk mendekatkan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
maksud dari PP nomor 78 tahun 2007 tentang Tata cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah.
Maka dalam hal ini Pemerintah Daerah dan DPRD komit dalam merespon keinginan masyarakat terhadap
pemekaran Kabupaten. Hal ini dibuktikan dengan di alokasikannya dana Fasilitasi Pemekaran Kabupaten mulai
pada tahun anggaran 2009 sampai sekarang. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah mengambil langkah-
langkah persiapan pemekaran Kabupaten tersebut antara lain pertama Sosialisasi pada tanggal 2 Maret 2009
tentang tata cara dan aturan main pemekaran Kabupaten sesuai dengan maksud PP 78 tahun 2007, kepada para
Camat, Wali Nagari, Presidium, anggota DPRD Dapil V, Badan Permusyawaratan Nagari BPN, Ketua KAN, tokoh
masyarakat, generasi muda, bundo kanduang dan yang terkait lainnya ; Kedua Pembentukan Tim Advisor Rencana
Pemekaran Kabupaten Pesisir Selatan dengan Keputusan Bupati Nomor : 200130KptsBPT-PS2009 dan tanggal 7
Maret 2009, serta Tim Kajian Pemekaran Daerah dengan Keputusan Bupati Nomor : 133216KptsBPT-PS-2009,
tanggal 19 Mei 2009 ; Ketiga Melakukan konsultasi ke Depdagri pada tanggal 23 Maret 2009 bersama dengan
Presedium yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan diikuti oleh
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
21
Asisten 1, staf ahli. Dari hasil konsultasi itu pada intinya pemekaran itu dapat dilaksanakan sepanjang demi
kepentingan kesejahteraan rakyat, dan memenuhi persyaratan Administrasi, persyaratan teknis dan
persyaratan fisik kewilayahan sebagaimana yang diatur dalam PP 78 tahun 2007. Dalam hal ini syarat fisik
kewilayahan untuk pembentukan Kabupaten baru mensyaratkan minimal 5 Kecamatan Pasal 8 huruf b PP 78
tahun 2007. Untuk memenuhi syarat minimal 5 kecamatan perlu dilakukan pemekaran kecamatan dari 3
kecamatan menjadi 5 kecamatan ; Keempat Melakukan konsultasi dengan Komisi IV DPR RI pada tanggal 28 April
2010, dalam hal ini langsung dengan ketua Panja OTDA Ganjar Pranowo, dari hasil konsultasi senada dengan
informasi yang didapat dari Kementerian Dalam Negeri, di mana untuk pemekaran Kabupaten harus mengacu dan
memenuhi persyaratan sebagaimana yang di atur dalam PP nomor 78 tahun 2007. Komisi IV DPR RI pertama sekali
akan memperhatikan kelengkapan persyaratan fisik kewilayahan, sementara untuk persyaratan lainnya
tergantung kondisi dan evaluasi TIM DPOD ; Kelima Untuk memenuhi persyaratan minimal 5 Kecamatan. Dalam hal
ini terkendala dengan jumlah Nagari yang ada sekarang Pancung Soal 8 Nagari, BAB Tapan 8 Nagari dan Lunang
Silaut 5 Nagari. Pada hal untuk pemekaran Kecamatan paling sedikit terdiri dari 10 NagariPemerintahan
terendah, terhadap persoalan tersebut telah di lakukan
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
22
upaya –upaya antara lain Menyurati Kecamatan tentang batas akhir penyampaian proposal pemekaran nagari
dengan surat Nomor : 14021Pemnag2010, tanggal 10 Maret 2010. Karena dari Kecamatan yang mengajukan
pemekaran Nagari Pancung Soal, BAB Tapan dan Lunang Silaut tidak menyampaikan proposal pemekaran nagari,
maka pada tanggal 6 Mei 2010 disurati kembali dengan surat Nomor : 140118Pemnag2010 agar mempercepat
penyampaian proposal pemekaran nagari dan disusul kembali dengan surat Nomor : 20032SA-2010 tanggal 17
Mai 2010. Selanjutnya Pada tanggal 6 Juni 2010 disurati kembali
dengan surat Nomor : 140146Pemnag2010 kepada para Camat terkait tentang tindak lanjut fasilitasi pemekaran
pemerintahan nagari, namun usulan pemekaran nagari dari pemerintahan nagari belum juga diajukan kepada
Bupati Pesisir Selatan. Kemudian Setelah dilakukan peninjauan dan koordinasi dengan Camat, diketahui
persyaratan untuk melakukan pemekaran nagari sulit dipenuhi oleh Pemerintahan Nagari yang ada terutama
terhadap persyaratan jumlah penduduk yang mengharuskan 2.500 jiwa atau 600 KK sesuai dengan
Pasal 5 Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari.
Menyikapi hal tersebut Pemkab. Pesisir Selatan telah melakukan revisi terhadap beberapa Pasal dari Perda
Nomor 8 Tahun 2007 yang menyangkut syarat pemekaran
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
23
Nagari sehingga dapat mengakomodir usulan pemekaran Nagari oleh masyarakat di 3 Kecamatan Pancung Soal,
BAB Tapan dan Lunang Silaut. Perubahan terhadap Pasal 5 Perda dimaksud mensyaratkan pembentukan atau
pemekaran wilayah Pemerintahan Nagari dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa dan atau 500 KK dengan
pengecualian atas pertimbangan faktor luas wilayah minimal 15 KM
2
, letak geografis yang terpisah, pertimbangan asal usul atau atas kondisi sosial budaya,
maka pemekaran pemerintahan nagari dapat dilakukan
dengan syarat jumlah penduduk paling sedikit 1.000 jiwa dan atau 200 KK.
Pada tanggal 30 September 2010 Pemerintah Kabupaten mengadakan rapat dengan muspida, camat
terkait, Wali Nagari, Presidium dan beberapa tokoh masyarakat di 3 Kecamatan, dalam rangka percepatan
persiapan pemekaran Kabupaten. Dari hasil rapat tersebut disepakati usulan pemekaran Nagari akan dipersiapkan
segera oleh Wali Nagari dan Presidium dengan meminta dukungan dan peran aktif anggota DPRD Kab. Pes-sel yang
berasal dari Dapil V, sementara perubahan Perda Nagari diajukan ke DPRD untuk disesuaikan. Pada tanggal 29
Oktober 2010 diadakan rapat kembali dengan anggota DPRD Dapil V, Presidium, Camat terkait dengan
kesepakatankomitmen bersama untuk melakukan pemekaran Kabupaten, dan terkait dengan pemekaran
Nagari akan segera dipersiapkan dan di ajukan oleh
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
24
Pemerintahan Nagari setelah evaluasi perubahan Perda Pemerintahan Nagari selesai dilakukan oleh Gubernur dan
di Undang kan dalam Lembaran Daerah. Pada tanggal 29 November 2010, melalui surat Nomor : 20034SAXI2010
Pemkab. Pesisir Selatan meminta kepada ketiga Camat yang mengusulkan Pemekaran Kabupaten untuk
melakukan koordinasi dengan Pemerintahan Nagari dan Presidium pemekaran Kabupaten, agar melakukan
percepatan proses Pemekaran Nagari dan Kecamatan sehingga pemekaran Kabupaten dapat dilakukan sesuai
dengan PP no. 78 tahun 2007. Mengenai persoalan tapal batas propinsi Sumatera
Barat dengan Bengkulu pada segmen Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Mukomuko, perlu kami
sampaikan bahwa pemerintah Propinsi Sumatera barat dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tetap mengacu
kepada garis batas yang telah disepakati oleh kedua tim penegasan batas daerah kedua propinsi Propinsi
Sumatera Barat dan Bengkulu pada tahun 1995 dan 1997.
Sesuai dengan hasil konsultansi ke Dirjen pemerintahan Umum Kemendagri, pemerintah daerah
diminta untuk membantu membuat peta rupa bumi di sekitar garis batas kedua Kabupaten tersebut. Peta rupa
bumi tersebut telah selesai dibuat dan telah diserahkan langsung kepada Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2
Desember 2010. Mendagri berjanji akan menugaskan
Jawaban atas Pandangan Umum DPRD terhadap Nota Keuangan RAPBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011
25
Dirjen Pemerintahan Umum bersama tim terkait untuk melakukan verifikasi ulang guna penetapan batas kedua
propinsi dengan peraturan Mendagri.
3. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. JULIANAVIA, SH DARI FRAKSI BERSATU