0912101426 pandum r apbd 2011 ok
JAWABAN PEMERINTAH
ATAS PANDANGAN UMUM ANGGOTA FRAKSI – FRAKSI DPRD
TERHADAP PENYAMPAIAN NOTA KEUANGAN RAPBD KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN
2011
Rabu, 08 Desember 2010
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang terhormat,
Sdr. Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan.
Sdr. Anggota Muspida Plus Kabupaten Pesisir Selatan Sdr. Wakil Bupati Pesisir Selatan
Sdr. Sekda Kabupaten dan Sekwan DPRD Kabupaten Pesisir Selatan
Sdr. Staf Ahli, Para Asisten Setda, Kepala Badan, Dinas dan Kantor serta Pejabat Eselon III lingkup Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.
Sdr. Para Wartawan dan LSM serta Hadirin yang berbahagia
(2)
Pertama-tama kita memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat bersama-sama hadir di gedung ini dalam rangka penyampaian jawaban Pemerintah atas pandangan umum Fraksi DPRD Kabupaten Pesisir Selatan terhadap penyampaian Nota Keuangan RAPBD Tahun 2011, yang telah disampaikan pada hari Selasa tanggal 30 Nopember 2010 yang lalu.
Selanjutnya tak lupa pula kita sampaikan Shalawat beriring Salam kepada Nabi Besar Muhammad Sallallahi Wa’alaiwassalam yang telah membimbing Ummat-Nya ke jalan yang benar, sehingga Insya Allah kita selamat hidup di dunia dan akhirat, Amin.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan serta hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinginya kepada anggota Dewan yang terhormat, yang telah memberikan masukan-masukan dan kritikan-kritikan terhadap Rancangan APBD Tahun 2011. Mudah – mudahan masukan dan kritikan tersebut akan mendorong tercapainya APBD yang mampu menyerap aspirasi masyarakat, sesuai dengan keinginan kita bersama dalam rangka menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam suasana yang berbahagia ini, kami ingin menyampaikan bahwa saat ini tengah berlangsung
(3)
PORPROV XI Tahun 2010 yang tentu saja atlet-atlet kita tengah berjuang meraih prestasi dan membela prestise daerah di tingkat Sumatera Barat. Dapat kami informasikan berkat perjuangan yang gigih dan penuh semangat dari para atlit kita, saat ini telah berhasil memperoleh 3 medali emas, 2 medali perak dan 5 medali perunggu. Mudah-mudahan berkat doa kita semua, medali demi medali akan terus bertambah. PORPROV kali ini dilaksanakan dengan cara yang berbeda, dimana 15 daerah diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah pada cabang-cabang tertentu. Daerah kita diberi kesempatan untuk melaksanakan 2 cabang olah raga, yakni Paralayang dan Gulat. Untuk dua cabang ini, kita menetapkan target sukses prestasi dan sukses tuan rumah. Untuk itu, marilah secara bersama-sama kita mendukung perjuangan atlet-atlet kita ini. Dalam konteks tuan rumah marilah secara bersama-sama kita tunjukan keramahan sebagai warga Pesisir Selatan, sehingga seluruh tamu merasa nyaman untuk berkunjung. Barangkali dengan cara-cara seperti ini, akan semakin memunculkan citra yang positif bagi Pesisir Selatan.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan “Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharam 1432 H kepada seluruh anggota Dewan yang terhormat serta hadirin yang berbahagia”. Semoga makna yang terkandung dalam tahun baru Islam ini dapat sama-sama kita petik. Kita sama-sama menginginkan hari ini lebih baik dari hari
(4)
kemarin, hari esok jauh lebih baik dari hari ini. Dengan tahun baru Islam ini kita menginginkan masa depan Pesisir Selatan yang lebih baik. Pada saat ini kita menjalankan tugas mulia yakni Penyampaian Jawaban Pemerintah atas Pandangan Umum DPRD Kabupaten Pesisir Selatan yang Insyaallah akan ditindaklanjuti dengan pembahasan RAPBD yang telah disampaikan oleh Pemerintah Daerah. Semoga apa yang telah disampaikan ini dalam pembahasannya akan menjadi lebih sempurna sehingga Pesisir Selatan yang maju dimasa mendatang dapat diwujudkan.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan serta hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Ditengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks dan kondisi keuangan daerah yang semakin berat kita dituntut untuk merencanakan pembangunan yang lebih tajam, mengarah kepada pencapaian pembangunan yang lebih mensejahterakan masyarakat. Beberapa tantangan pembangunan yang kita sikapi dalam penyusunan RAPBD ini antara lain informasi resiko bencana terutama gempa dan tsunami, infrastruktur wilayah yang masih terbatas terutama jalan, jembatan, irigasi, listrik, pasar dan air bersih yang mengakibatkan beberapa kampung di Pesisir Selatan masuk kategori daerah tertinggal.
(5)
Dalam menyikapi lingkungan strategis yang berkembang, diperlukan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas. Hal ini perlu disiapkan dengan sistem pendidikan yang lebih berkualitas, baik formal maupun non formal yang mampu melahirkan generasi muda yang memiliki skill menghadapi tantangan kehidupan. Skill yang baik juga harus didukung dengan kesehatan yang baik, sehingga produktivitas masyarakat dapat terus ditingkatkan.
Terkait dengan pertanyaan, pernyataan, tanggapan dan saran yang disampaikan oleh Fraksi - fraksi DPRD atas Nota Keuangan RAPBD Tahun 2011 dapat kami jelaskan sebagai berikut ;
1. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. DARWIS MAKMUR DARI FRAKSI GOLONGAN KARYA
Pertama, kami mengucapkan terima kasih atas segala pertanyaan, tanggapan, kritikan dan saran Saudara terhadap penyampaian Nota RAPBD Tahun 2011. Terkait dengan saran Saudara tentang perlunya penyusunan APBD yang mengedepankan norma dan prinsip anggaran seperti transparan dan akuntabel, disiplin anggaran, efisiensi dan efektifitas anggaran dan keadilan anggaran dapat kami jelaskan bahwa pemerintah daerah pada prinsipnya sependapat dengan Saudara. Untuk itu, dalam
(6)
proses penyusunan perencanaan pembangunan, prinsip-prinsip ini telah digunakan. Proses Musrenbang selalu mengedepankan prinsip transparan dan akuntabel, dengan mengedepankan kebutuhan dari pada keinginan, proses penyusunan RKA menerapkan prinsip efesiensi dan efektifitas anggaran, dan proses pelaksanaan program kegiatan menerapkan prinsip disiplin anggaran, serta proses penyusunan program dan kegiatan yang akan disampaikan ke DPRD mempertimbangkan prinsip keadilan anggaran sehingga disparitas pembangunan antar wilayah dapat ditekan seminimal mungkin.
Terhadap saran Saudara untuk melibatkan organisasi masyarakat, mahasiswa, akademisi, LSM di dalam menyusun distribusi dan alokasi anggaran pada APBD sampai pada tingkat pengambilan keputusan, hal ini tentu perlu pengkajian yang lebih seksama. Penyusunan APBD tentu saja didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, PP No. 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Permendagri No. 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2011 dan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008.
Terhadap saran Saudara untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan melakukan upaya
(7)
intensifikasi dan ekstensifikasi melalui langkah-langkah memperbaharui data wajib pajak, peningkatan pengawasan, peningkatan pelayanan dan perbaikan administrasi perpajakan, peningkatan pengawasan terhadap wajib pajak, peningkatan pengawasan internal terhadap tugas pajak dan mencari sumber-sumber pendapatan lainnya akan kami tindaklanjuti terutama dalam rangka merealisasikan target PAD tahun 2011. Sedangkan untuk penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah seperti PDAM dalam rangka meningkatkan PAD akan kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Selanjutnya saran Saudara kepada pemerintah daerah untuk melihat fungsi APBD sebagai anggaran daerah dan bukan sebagai anggaran Pemerintah Daerah, dapat kami jelaskan bahwa dalam system pengelolaan keuangan di negara kita yang diatur untuk daerah dengan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah dijelaskan, bahwa yang dibiayai oleh alokasi uang pemerintah adalah kegiatan-kegiatan, baik kegiatan publik maupun tidak, yang dilaksanakan oleh pemerintah. Untuk keberimbangan anggaran antar daerah, Pemerintah Pusat menyalurkan kepada Pemerintah Daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU) yang peruntukannya terutama untuk gaji pegawai, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan pembangunan yang merupakan tugas
(8)
Pemerintah Pusat di daerah oleh daerah dan melalui dana bagi hasil yang merupakan alokasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi ke daerah.
Terkait dengan pertanyaan Saudara mengenai investasi apa saja yang diproyeksi akan bergerak dan bagaimana tingkat kondusifitasnya sehingga berpengaruh kepada pencapaian kinerja indikator makro ekonomi daerah dapat kami jelaskan, bahwa investasi yang kemungkinan masuk di Pesisir Selatan yakni pembangunan jalan Carocok Tarusan – Mandeh – Sungai Pinang – Sungai Pisang - Teluk Kabung, yang akan mampu menarik investasi terkait dengan kegiatan pariwisata seperti hotel, travelling dan jasa-jasa pariwisata lainnya. Pembenahan kawasan pariwisata ini diharapkan akan menarik investasi di bidang industri makanan dan kerajinan dalam rangka memenuhi kebutuhan cenderamata bagi pengunjung wisata. Investasi lain yang diprediksi meningkat adalah investasi di bidang pertanian, terutama jagung, gambir, sawit, karet. Investasi di bidang perikanan akan bergerak di sektor budidaya bandeng, kerapu, lele dan nila. Di bidang pertambangan diharapkan PT.Lumpo akan segera beroperasi seiring dengan hampir selesainya studi Amdal yang mereka lakukan. Rencana pembangunan 3 buah pabrik CPO, di Lunang 2 buah dan Linggo Sari Baganti 1 buah. Dibidang perhubungan kita juga berupaya menarik investasi swasta dalam mengembangkan pelabuhan Panasahan sebagai
(9)
pelabuhan bongkar muat CPO sehingga akan mengurangi beban yang ditanggung oleh jalan lintas Padang-Painan.
Sehubungan dengan saran Saudara agar perubahan struktur organisasi yang dilakukan, digunakan untuk perbaikan manajemen pemerintahan dan pengaturan penataan organisasi, pada prinsipnya kami sependapat dengan Saudara. Mengenai pertanyaan Saudara tentang kapan pengisian organisasi perangkat daerah ini, dapat kami jelaskan bahwa pada saat ini pemerintah daerah sedang menyusun dan mempertimbangkan pejabat-pejabat yang akan mengisi organisasi perangkat daerah tersebut, sesuai dengan pangkat, jabatan, masa kerja, pendidikan dan usia. Disamping itu pemerintah daerah juga mempertimbangkan keahlian, profesionalisme dan loyalitas yang telah ditunjukkan oleh masing-masing aparatur. Proses ini dilakukan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (BAPERJAKAT). Insyaallah dalam waktu dekat pemerintah daerah akan segera mengaktualisasikannya setelah pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010 dituntaskan.
Pertanyaan Saudara tentang Wajib Belajar 12 Tahun yang memiliki interpretasi berbeda-beda sehingga memunculkan polemik di tingkat satuan pendidikan, dapat kami jelaskan bahwa yang di biayai oleh Wajib Belajar 12 Tahun adalah Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang dalam pengalokasiannya disesuaikan dengan rata-rata biaya SPP
(10)
di tingkat SLTA. Dari analisis yang dilakukan, diperkirakan kebutuhan untuk 1 siswa sekitar Rp. 70.000,-, sedangkan yang dibantu oleh Pemerintah Daerah melalui BOS sebanyak Rp.35.000,-/siswa/ bulan sedangkan SMK sebnayak Rp. 40.000,-/siswa/bulan. Dengan demikian bantuan wajib belajar 12 tahun yang dibantu oleh pemerintah daerah adalah bebas SPP, sedangkan buat yang lain masih dapat dilakukan pemungutan atas hasil musyawarah antara komite dengan wali murid. Untuk pencapaian mutu yang lebih baik, sekolah masih dimungkinkan memungut biaya dari orang tua murid berupa sumbangan sukarela tidak mengikat. Sumbangan ini tidak disamaratakan pada seluruh murid. Bagi murid dari keluarga miskin, pungutan ini ditiadakan. Sedangkan bagi murid dari keluarga mampu, jumlah pungutan disesuaikan dengan kemampuan orang tua yang bersangkutan.
Terkait dengan proyeksi APK SLTA yang mencapai 99,04% dan APM SLTA yang mencapai 108,12% Tahun 2011 dapat kami luruskan bahwa target APK SLTA tahun 2011 adalah 70,05% dan target APM SLTA tahun 2011 adalah 61,51%. Hal ini dapat dilihat pada nota pengantar keuangan RAPBD Tahun 2011 halaman 6.
Tentang persoalan mendasar yang Saudara ungkapkan di bidang pendidikan berupa disibukkannya tenaga pendidik guru dan kepala sekolah dengan urusan-urusan non pendidikan seperti berdagang, kegiatan pertanian dan
(11)
urusan proyek. Hal ini akan menjadi evaluasi kami sehingga kualitas pendidikan di masa depan dapat menjadi lebih berkualitas. Harapan kita dengan telah dibuatnya kebijakan sertifikasi guru, konsentrasi guru dalam mengajar dapat menjadi lebih baik. Bagi guru yang belum disertifikasi mereka harus melengkapi berbagai syarat seperti harus lulus S1 dan melengkapi persyaratan administrasi lainnya yang mengharuskan tenaga pendidik lebih banyak mengalokasikan waktunya dalam urusan pendidikan. Bagi yang telah mendapatkan sertifikasi, berhak menerima tunjangan jika mereka telah mengajar selama 24 jam dalam 1 minggu. Dengan demikian, mestinya perhatian tenaga pendidik terhadap pendidikan, baik guru maupun kepala sekolah menjadi lebih fokus dari sebelumnya.
Terhadap saran saudara mengenai pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam rangka menjaga kesinambungan program dan kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan, saran Saudara ini telah searah dengan kebijakan pembangunan pemerintah daerah. Harapan Saudara kepada pemerintah daerah agar menyelesaikan pembangunan yang terbengkalai dapat kami jelaskan, bahwa ada beberapa program kegiatan yang merupakan lanjutan pembangunan tahun sebelumnya, yaitu pembangunan Mesjid Agung, pembangunan Kawasan Carocok Painan dan pembangunan-pembangunan jalan
(12)
desa, lanjutan pembangunan SMA Unggul, pembangunan gedung baru DPRD Kabupaten Pesisir Selatan.
Seiring dengan keterbatasan anggaran, tidak semua infrastruktur yang telah kita bangun tahun sebelumnya dapat dilanjutkan tahun 2011 ini, karena disamping mempertimbangkan keberimbangan pembangunan wilayah, pemerintah daerah juga perlu menyikapi berbagai informasi dan isu strategis yang berkembang terutama terkait dengan mitigasi bencana dan penanggulangan bencana alam, sehingga pada tahun 2011 perlu diprioritaskan pembangunan jalan evakuasi tsunami.
Saran Saudara untuk meneruskan pembangunan Jalan Usaha Tani dan Jalan Produksi, telah dianggarkan pada rencana APBD Tahun 2011. Pada kesempatan ini, perlu kami sampaikan bahwa kebutuhan akan Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jalan Produksi pada lahan sawah seluas 29.410 hektar di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sepanjang 145 km. Sampai saat ini yang baru berhasil dibangun/dikembangkan adalah sepanjang 16 km. Kedepannya Pemerintah Daerah, secara bertahap akan terus membangun dan mengembangkan jalan usaha tani untuk memperlancar transportasi hasil pertanian.
Mengenai penyediaan bibit karet, gambir dan sawit pada tahun 2011 akan terus kita upaya melalui bantuan dana APBD propinsi dan APBN. Disamping itu Pemerintah Daerah juga mendukung program nasional dalam penyediaan bibit karet, sawit, dan gambir melalui
(13)
pemberian kredit oleh sektor perbankan, seperti program KUR dan revitalisasi perkebunan.
Permintaan Saudara mengenai perlu secepatnya menyelesaikan penanggulangan bencana alam yang terjadi di Sungai Tanuak Talawi di Kecamatan Koto XI Tarusan, Taratak Baru Puluik-Puluik di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dan Langgai di Kecamatan Sutera telah ditangani secara darurat. Sedangkan untuk rehabilitasi jalan akan dilakukan pada tahun anggaran 2011 karena membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Upaya memperjuangkan kembali pembangunan Jalan Kambang - Muara Labuh dapat kami jelaskan bahwa hal ini telah tertuang dalam RTRW dan RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tanggal 5 November 2010, kita telah memprensentasikannya di pusat dan telah disampaikan argumentasinya, bahwa Jalan Kambang-Muara Labuh sangat berguna bagi Pesisir Selatan untuk menghadapi kemungkinan bencana gempa dan tsunami. Rencana tindak selanjutnya, jalan ini akan dimasukan dalam Program Mitigasi Bencana Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam Buku Merah Mitigasi Bencana Sumatera Barat.
Terkait dengan himbauan Saudara, agar Pemerintah Daerah memenuhi komitmen menyediakan dana pendamping bagi Dana Alokasi Khusus telah dipenuhi dalam penyusunan RAPBD tahun 2011. Pemerintah Daerah
(14)
telah mengalokasikan dana penunjang, dengan harapan koordinasi dengan lembaga kementrian dapat menjadi lebih baik, dan pelaksanaan pembangunan dari Dana Alokasi Khusus mencapai sasaran yang ditetapkan. Terhadap saran saudara untuk mengimplementasikan kebijakan mitigasi bencana dalam kebijakan anggaran telah kita sikapi dalam penyusunan RAPBD dan melakukan kerjasama dengan berbagai LSM dan institusi yang peduli terhadap bencana ini.
2. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. SARIYANTO, S.Ag DARI FRAKSI HATI NURANI RAKYAT
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Sariyanto, S.Ag dari fraksi Hati Nurani Rakyat, yang telah memberikan masukan, saran, dan pertanyaan. Pernyataan Saudara tentang keselarasan kegiatan pembangunan, mulai dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten serta inventarisir dan kompilasi dana APBN dan APBD Propinsi Sumatera Barat (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) yang berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut .
Keselarasan atau sinkronisasi program pembangunan antar tingkat pemerintahan telah diatur oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencananaan Pembangunan nasional. Dalam pasal 4 ayat 2 butir a dan b undang-undang tersebut,
(15)
menyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
Bentuk kegiatan dari penyelarasan atau sinkronisasi tersebut dilaksanakan dengan mengadakan musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG), mulai dari tingkat desa/kampung, kecamatan sampai tingkat nasional. Sedangkan secara sektoral, juga melakukan sinkronisasi kegiatan pembangunan mulai dari tingkat desa sampai nasional dengan mengadakan rapat koordinasi (RAKOR). Hasil dari RAKOR tersebut, kemudian dirembukkan kembali di dalam MUSRENBANG Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
Selain itu UU Nomor 25 tahun 2004 juga mengamanatkan agar setiap dokumen perencanaan daerah, baik itu RKPD, RPJM, maupun RPJP harus sinkron dengan dokumen perencanaan pemerintahan yang lebih tinggi. Program pembangunan yang kita laksanakan tidak jauh berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah propinsi atau Pemerintah Pusat tapi tetap memperhatikan masalah spesifik Pesisir Selatan.
Mengenai inventarisir dan kompilasi program serta kegiatan dana dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, dapat kami jelaskan sebagai berikut. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
(16)
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Pasal 60 ayat 2 butir b menyatakan bahwa Kepala SKPD kabupaten/kota yang melaksanakan tugas pembantuan menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan setiap triwulan dan setiap berakhirnya tahun anggaran kepada bupati/walikota melalui SKPD yang membidangi perencanaan, dan kepada kementerian/lembaga pemberi dana tugas perbantuan dan menyampaikan tembusan kepada SKPD provinsi yang tugas dan kewenangannya sama. Jadi secara rutin pemerintah daerah melakukan inventarisir dan kompilasi data tiap triwulan.
Terima kasih atas apresiasi Saudara mengenai masalah pendidikan, yang setiap tahunnya kita upayakan alokasi belanja APBD diatas 20%. Mengenai masalah penyebaran guru yang belum merata perlu kami jelaskan bahwa Pemerintah Daerah setiap tahun telah melakukan evaluasi dan penilaian pada setiap sekolah sehingga secara berangsur-angsur kita akan mengurangi ketidak merataan keberadaaan guru. Oleh karena itu dinas pendidikan kabupaten saat ini sedang melakukan pemetaan guru pada setiap sekolah sesuai dengan jenjang pendidikan.
Mengenai upaya peningkatan pelayanan kesehatan pada tahun-tahun mendatang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selanjutnya saran Saudara terhadap Pembangunan RSUD Tipe D di Tapan dapat kami jelaskan bahwa Pemerintah Daerah berusaha untuk segera memulai pembangunan tahun 2011 ini.
(17)
Tahap awal akan dilakukan penyelesaian tanah yang telah diserahkan oleh masyarakat, berupa ganti rugi tanah tersebut dan selanjutnya akan kita sertifikatkan pada tahun 2011. Perlu kami jelaskan bahwa pada tahun 2010 telah dilakukan pembuatan rencana pembangunan rumah sakit berupa pembuatan DED rawat jalan, rencana desain dan RAB secara utuh. Selain itu pada kesempatan ini kami informasikan, masyarakat menawarkan 2 lokasi yaitu di Kampung Air Batu dengan luas lebih kurang 4,5 Ha, yang kedua berlokasi di Malepang dengan luas tanah lebih kurang 4 Ha. Setelah dilakukan survey dan berbagai pertimbangan terhadap kedua lokasi tersebut, lokasi yang layak untuk pembangunan rumah sakit adalah di kampung Malepang Tapan karena lokasi ini sangat strategis berada di pinggir jalan negara Padang – Bengkulu dan Padang – Sei. Penuh.
Terhadap saran saudara untuk lanjutan pembangunan pasar Painan dapat kami jelaskan bahwa pemerintah daerah akan melanjutkan dengan Dana Alokasi Khusus pada tahun 2011 ini.
Kami sependapat dengan pandangan saudara yang menyatakan bahwa potensi wisata belum terkelola secara maksimal. Hal ini disebabkan karena banyaknya titik destinasi wisata yang tersebar diseluruh Pesisir Selatan dan membutuhkan sumber daya yang cukup besar untuk pengembangannya, sehingga kita membuat skala prioritas sesuai dengan kondisi yang dimiliki seperti Mandeh,
(18)
Langkisau, Cerocok Painan, yang kita sebut kawasan PACARBULAN (Panasahan, Carocok, dan Bukit Langkisau). Oleh karena itu kedepan pemerintah daerah berusaha menarik investasi , baik dari pemerintah maupun melalui sektor swasta.
Saat ini Kabupaten Pesisir Selatan termasuk salah satu titik destinasi wisata bahari unggulan Sumatera yang sudah masuk dalam RIPPNAS (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional), sehingga Pemerintah Pusat dan Propinsi berusaha untuk melenggkapi sarana dan prasarana wisata bahari antara lain : kapal wisata, kapal glass board dan peralatan selam untuk melihat keindahan karang dan biota laut lainnya, serta jets ski, bananas boat yang dioperasionalkan tiap minggunya guna menarik kunjungan wisata. Disamping itu kita juga melengkapi sarana dan prasarana penunjang lainnya seperti jalan setapak, gazebo, wc umum, mushalla dan parkir.
Kerja sama dengan pihak swasta dan menarik investor untuk pengembangan pariwisata telah kami lakukan, antara lain mengikuti event – event promosi wisata nusantara, menyusun dan mengajukan proposal pengembangan pariwisata ke Pemerintah Pusat dan pelaku usaha, melakukan ekpose langsung di depan Pemerintah Pusat dan investor tentang keindahan pariwisata Pesisir Selatan serta kendala yang dihadapi
(19)
dalam pembangunan pariwisata guna menarik minat para investor menanamkan modalnya di Pesisir Selatan.
Tahun 2011, Pemerintah Daerah merencanakan pembangunan gerbang makam Inyiak Tapan, pemeliharaan situs bersejarah, termasuk rumah Mandeh Rubiah (rehabilitasi dan penataan lingkungan rumah Mandeh Rubiah).
Seiring dengan saran Saudara, untuk melaksanakan pembangunan terpadu dan konstruktif dengan menyiapkan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan rencana pembangunan yang telah disusun pada hakekatnya telah kita laksanakan. Beberapa dokumen yang telah disusun antara lain Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) yang merupakan rencana pembangunan 20 tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang merupakan rencana pembangunan 5 tahunan dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dokumen inilah yang dijabarkan oleh Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) melalui mekanisme Musrenbang Nagari, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. Hasil dari Musrenbang Kabupaten digunakan untuk penyempurnaan RKPD. Dokumen RKPD dijabarkan kedalam KUA dan PPAS dan selanjutnya disampaikan kepada DPRD dalam bentuk RAPBD.
Mengenai apresiasi Saudara terhadap upaya pemerintah dengan berbagai program pembangunnya
(20)
untuk mengurangi penduduk miskin, mudah-mudahan pada tahun 2011 ini berkat usaha dan tekad kita bersama penduduk miskin akan semakin berkurang.
Kami sependapat dengan usulan saudara untuk meningkatkan PAD melalui intensifikasi berupa objektifitas potensi pendapatan dan studi tarif bagi setiap jenis retribusi serta memantapkan perencanaan penerimaan.
Perihal saran Saudara untuk melakukan uji kelayakan terhadap calon kepala SKPD akan kami lakukan, sesuai dengan jawaban yang telah kami sampaikan pada pertanyaan Saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Berkenaan dengan tanggapan Saudara tentang Pemekaran Kabupaten yang telah disampaikan aspirasinya oleh masyarakat kepada DPRD Kabupaten Pesisir Selatan untuk pembentukan Kabupaten baru (Kabupaten Ranah Indo Jati). Sesuai dengan konsep desain besar penataan daerah Indonesia yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, bahwa pulau sumatera yang hanya 10 Provinsi akan dijadikan 12 Provinsi ,dan Kabupaten/Kota yang berjumlah 151 akan dijadikan 162 pada masa 2010 sampai 2025, ini sangat berpeluang besar untuk terwujudnya pembentukan pemekaran Kabupaten baru dapat kami jelaskan penyampaian saudara tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Pemerintah Daerah, dimana dalam melakukan pemekaran Kabupaten
(21)
sangat dibutuhkan kehati-hatian dan ketelitian sehingga pemekaran tersebut benar-benar merupakan aspirasi dan keinginan masyarakat. Untuk mendekatkan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan maksud dari PP nomor 78 tahun 2007 tentang Tata cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Maka dalam hal ini Pemerintah Daerah dan DPRD komit dalam merespon keinginan masyarakat terhadap pemekaran Kabupaten. Hal ini dibuktikan dengan di alokasikannya dana Fasilitasi Pemekaran Kabupaten mulai pada tahun anggaran 2009 sampai sekarang. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah mengambil langkah-langkah persiapan pemekaran Kabupaten tersebut antara lain pertama Sosialisasi pada tanggal 2 Maret 2009 tentang tata cara dan aturan main pemekaran Kabupaten sesuai dengan maksud PP 78 tahun 2007, kepada para Camat, Wali Nagari, Presidium, anggota DPRD Dapil V, Badan Permusyawaratan Nagari (BPN), Ketua KAN, tokoh masyarakat, generasi muda, bundo kanduang dan yang terkait lainnya ; Kedua Pembentukan Tim Advisor Rencana Pemekaran Kabupaten Pesisir Selatan dengan Keputusan Bupati Nomor : 200/130/Kpts/BPT-PS/2009 dan tanggal 7 Maret 2009, serta Tim Kajian Pemekaran Daerah dengan Keputusan Bupati Nomor : 133/216/Kpts/BPT-PS-2009, tanggal 19 Mei 2009 ; Ketiga Melakukan konsultasi ke Depdagri pada tanggal 23 Maret 2009 bersama dengan Presedium yang dipimpin oleh Wakil Bupati dan diikuti oleh
(22)
Asisten 1, staf ahli. Dari hasil konsultasi itu pada intinya pemekaran itu dapat dilaksanakan sepanjang demi kepentingan kesejahteraan rakyat, dan memenuhi persyaratan Administrasi, persyaratan teknis dan persyaratan fisik kewilayahan sebagaimana yang diatur dalam PP 78 tahun 2007. Dalam hal ini syarat fisik kewilayahan untuk pembentukan Kabupaten baru mensyaratkan minimal 5 Kecamatan (Pasal 8 huruf b PP 78 tahun 2007). Untuk memenuhi syarat minimal 5 kecamatan perlu dilakukan pemekaran kecamatan dari 3 kecamatan menjadi 5 kecamatan ; Keempat Melakukan konsultasi dengan Komisi IV DPR RI pada tanggal 28 April 2010, dalam hal ini langsung dengan ketua Panja OTDA Ganjar Pranowo, dari hasil konsultasi senada dengan informasi yang didapat dari Kementerian Dalam Negeri, di mana untuk pemekaran Kabupaten harus mengacu dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang di atur dalam PP nomor 78 tahun 2007. Komisi IV DPR RI pertama sekali akan memperhatikan kelengkapan persyaratan fisik kewilayahan, sementara untuk persyaratan lainnya tergantung kondisi dan evaluasi TIM DPOD ; Kelima Untuk memenuhi persyaratan minimal 5 Kecamatan. Dalam hal ini terkendala dengan jumlah Nagari yang ada sekarang (Pancung Soal 8 Nagari, BAB Tapan 8 Nagari dan Lunang Silaut 5 Nagari). Pada hal untuk pemekaran Kecamatan paling sedikit terdiri dari 10 Nagari/Pemerintahan terendah, terhadap persoalan tersebut telah di lakukan
(23)
upaya –upaya antara lain Menyurati Kecamatan tentang batas akhir penyampaian proposal pemekaran nagari dengan surat Nomor : 140/21/Pemnag/2010, tanggal 10 Maret 2010. Karena dari Kecamatan yang mengajukan pemekaran Nagari (Pancung Soal, BAB Tapan dan Lunang Silaut) tidak menyampaikan proposal pemekaran nagari, maka pada tanggal 6 Mei 2010 disurati kembali dengan surat Nomor : 140/118/Pemnag/2010 agar mempercepat penyampaian proposal pemekaran nagari dan disusul kembali dengan surat Nomor : 200/32/SA-2010 tanggal 17 Mai 2010.
Selanjutnya Pada tanggal 6 Juni 2010 disurati kembali dengan surat Nomor : 140/146/Pemnag/2010 kepada para Camat terkait tentang tindak lanjut fasilitasi pemekaran pemerintahan nagari, namun usulan pemekaran nagari dari pemerintahan nagari belum juga diajukan kepada Bupati Pesisir Selatan. Kemudian Setelah dilakukan peninjauan dan koordinasi dengan Camat, diketahui persyaratan untuk melakukan pemekaran nagari sulit dipenuhi oleh Pemerintahan Nagari yang ada terutama terhadap persyaratan jumlah penduduk yang mengharuskan 2.500 jiwa atau 600 KK sesuai dengan Pasal 5 Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari.
Menyikapi hal tersebut Pemkab. Pesisir Selatan telah melakukan revisi terhadap beberapa Pasal dari Perda Nomor 8 Tahun 2007 yang menyangkut syarat pemekaran
(24)
Nagari sehingga dapat mengakomodir usulan pemekaran Nagari oleh masyarakat di 3 Kecamatan (Pancung Soal, BAB Tapan dan Lunang Silaut). Perubahan terhadap Pasal 5 Perda dimaksud mensyaratkan pembentukan atau pemekaran wilayah Pemerintahan Nagari dengan jumlah penduduk 2.500 jiwa dan atau 500 KK dengan pengecualian atas pertimbangan faktor luas wilayah (minimal 15 KM2), letak geografis yang terpisah,
pertimbangan asal usul atau atas kondisi sosial budaya, maka pemekaran pemerintahan nagari dapat dilakukan dengan syarat jumlah penduduk paling sedikit 1.000 jiwa dan atau 200 KK.
Pada tanggal 30 September 2010 Pemerintah Kabupaten mengadakan rapat dengan muspida, camat terkait, Wali Nagari, Presidium dan beberapa tokoh masyarakat di 3 Kecamatan, dalam rangka percepatan persiapan pemekaran Kabupaten. Dari hasil rapat tersebut disepakati usulan pemekaran Nagari akan dipersiapkan segera oleh Wali Nagari dan Presidium dengan meminta dukungan dan peran aktif anggota DPRD Kab. Pes-sel yang berasal dari Dapil V, sementara perubahan Perda Nagari diajukan ke DPRD untuk disesuaikan. Pada tanggal 29 Oktober 2010 diadakan rapat kembali dengan anggota DPRD Dapil V, Presidium, Camat terkait dengan kesepakatan/komitmen bersama untuk melakukan pemekaran Kabupaten, dan terkait dengan pemekaran Nagari akan segera dipersiapkan dan di ajukan oleh
(25)
Pemerintahan Nagari setelah evaluasi perubahan Perda Pemerintahan Nagari selesai dilakukan oleh Gubernur dan di Undang kan dalam Lembaran Daerah. Pada tanggal 29 November 2010, melalui surat Nomor : 200/34/SA/XI/2010 Pemkab. Pesisir Selatan meminta kepada ketiga Camat yang mengusulkan Pemekaran Kabupaten untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintahan Nagari dan Presidium pemekaran Kabupaten, agar melakukan percepatan proses Pemekaran Nagari dan Kecamatan sehingga pemekaran Kabupaten dapat dilakukan sesuai dengan PP no. 78 tahun 2007.
Mengenai persoalan tapal batas propinsi Sumatera Barat dengan Bengkulu pada segmen Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Mukomuko, perlu kami sampaikan bahwa pemerintah Propinsi Sumatera barat dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tetap mengacu kepada garis batas yang telah disepakati oleh kedua tim penegasan batas daerah kedua propinsi (Propinsi Sumatera Barat dan Bengkulu) pada tahun 1995 dan 1997.
Sesuai dengan hasil konsultansi ke Dirjen pemerintahan Umum Kemendagri, pemerintah daerah diminta untuk membantu membuat peta rupa bumi di sekitar garis batas kedua Kabupaten tersebut. Peta rupa bumi tersebut telah selesai dibuat dan telah diserahkan langsung kepada Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Desember 2010. Mendagri berjanji akan menugaskan
(26)
Dirjen Pemerintahan Umum bersama tim terkait untuk melakukan verifikasi ulang guna penetapan batas kedua propinsi dengan peraturan Mendagri.
3. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. JULIANAVIA, SH DARI FRAKSI BERSATU INDONESIA RAYA
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Julianavia, SH dari fraksi Bersatu Indonesia Raya yang telah memberikan masukan, saran, dan pertanyaan. Pernyataan Saudara tentang upaya peningkatan PAD dapat kami jelaskan sebagai berikut .
Pandangan Saudara terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.25.378.500.000,- yang telah kita sepakati pada pembahasan KUA dan PPAS, dimana menurut perhitungan yang Saudara lakukan bahwa masih bisa untuk ditingkatkan. Sektor yang masih bisa ditingkatkan seperti Pajak Penggalian C, Pajak Restoran, Retribusi Pelayanan Kesehatan maupun Rumah Sakit. Sebenarnya kami telah melakukan survey dan kajian tentang penerimaan PAD dan hasil dari kajian tersebut jumlah Pajak yang bisa dipungut secara maksimal untuk tahun 2011 seperti angka yang telah kita sepakati diatas. Walaupun demikian seperti keinginan saudara dalam hal peningkatan PAD, agar dilaksanakan penghitungan kembali, hal ini telah kami laksanakan setiap tahun melalui survey dan kajian terhadap sektor-sektor pajak yang dapat meningkatkan
(27)
PAD Kabupaten Pesisir Selatan. Mudah-mudahan untuk tahun-tahun berikutnya keinginan kita semua dapat terealisasi.
Dalam upaya peningkatan PAD pada sektor pajak daerah dan retribusi daerah, pemerintah telah berupaya mengoptimalkan. Hal ini dapat dilihat pada 5 tahun terakhir yang terus meningkat. Pajak Daerah tahun 2005 realisasi penerimaan Rp. 2.300.030.502,- sampai dengan tahun 2009 sebesar Rp. 4.005.714.169,- meningkat 74.16 % ( Rp. 1.705.683.667,-) dengan rata peningkatan tiap tahun 18.54 %, sedangkan Retribusi Daerah tahun 2005 realisasi penerimaan Rp. 3.291.044.417- tahun 2009 Rp. 3.784.402.885 meningkat 14,99 % (Rp. 493.358.468 ) atau peningkatan rata tiap tahun 3,74 %.
Terhadap pandangan Saudara tentang pajak restoran hanya dipungut pada SKPD, dapat kami sampaikan bahwa, sesuai dengan ketentuan, wajib pajak restoran adalah pemilik restoran/rumah makan, namun melihat kondisi kesadaran pajak para wajib pajak kita belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam pemungutannya dilakukan melalui tekhnik pemungutan dengan menghitung potensi pajak makan minum di SKPD, dan Bendaharawan SKPD membantu memotong pajak makan minum yang mereka belanjakan di rumah makan dan disetorkan ke Kas daerah .
(28)
Kami mengucapkan terima kasih atas saran saudara mengenai kesejahteraan dan keselamatan kerja bagi karyawan-karyawan perusahaan di Pesisir Selatan. Melalui dinas terkait kami akan mengadakan kerjasama dan memberikan sosialisasi kepada perusahaan agar dapat melaksanakan Peraturan dan Perundangan-undangan mengenai Ketenaga Kerjaan. Diharapkan kedepan karyawan yang bekerja pada perusahaan dapat bekerja dengan baik.
Pertanyaan Saudara yang berkenaan dengan dana KPER dapat Kami jelaskan bahwa dana KPER untuk koperasi pada TA 2008 dialokasikan sebanyak 2 milyar dan yang terserap hanya Rp. 750 juta, yang disalurkan melalui 13 koperasi dengan masa pengembalian selama 2 tahun (sampai akhir 2010). Berdasarkan Evaluasi kami terhadap Koperasi penerima KPER dan BPR penyalur, pada tanggal 29 September 2010 lalu telah dikembalikan KPER ke Kas Daerah sebanyak Rp. 605 juta. Berdasarkan keputusan rapat tersebut bahwa koperasi-koperasi penerima KPER berjanji melunasi kredit serta bunganya sampai akhir 2010 ini.
Mengenai jalan lingkar Bukik Kaciek sepanjang 3 Km dengan lebar 8 m yang belum bisa dimanfaatkan karena pengerasan jalan belum ada, dapat kami jelaskan bahwa jalan tersebut akan kita upayakan pengerasan dan peningkatannya pada tahun 2011 atau tahun berikutnya.
(29)
Sehubungan saran Saudara mengenai penahan tebing Batang Bunga Pasang III, dapat kami sampaikan bahwa pengusulan pengaman tebing tersebut sudah kami masukkan dalam perencanaan pada Dana APBD Propinsi karena untuk pembangunan kegiatan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar.
4. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. DARWIN DARI FRAKSI PARTAI DEMOKRAT
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Darwin dari fraksi Demokrat yang telah memberikan apresiasi yang positif dan masukan, saran, serta pertanyaan. Pernyataan Saudara tentang koreksi terhadap PAD dapat kami jelaskan sebagai berikut .
Terhadap motivasi Saudara agar SKPD terkait bekerja keras dalam meningkatkan PAD terutama yang berasal dari golongan C akan kami tindak lanjuti dengan mengedepankan prinsip-prinsp akuntabilitas , transparansi dan partisipatif sehingga perusahaan-perusahaan objek pajak tidak menjadi mesin ATM pejabat sebagaimana yang saudara sampaikan.
Tanggapan Saudara tentang sertifikat tanah dengan dana subsidi UKM tahun 2007 sampai saat ini belum ada penyelesaiannya dapat kami jelaskan bahwa melalui dana Kementrian Koperasi dan UKM tahun 2007 kita telah dibantu untuk mensertifikatkan tanah UKM sebanyak 52 persil. Semua prosedur dan proses telah dilaksanakan
(30)
bersama BPN seperti sosialisasi, pengumpulan bahan serta pengukuran. Dalam proses pelaksanaanya sebanyak 32 persil terletak pada kawasan hutan sehingga tidak bisa diterbitkan sertifikatnya. Sebanyak 20 persil bisa diproses sertifikatnya dengan menyetor kekurangan dana, tapi sampai sekarang kekurangan dana ini belum di setor oleh ketua kelompok ke BPN sehingga sertifikatnya belum diterbitkan.
Sehubungan dengan saran Saudara tentang perlunya memperhatikan pengrajin tembok/batu merah dapat kami jelaskan bahwa pembinaan pengrajin tembok/batu merah telah dilakukan sehingga produk tembok kita dapat bersaing dengan produksi tembok daerah lainnya. Untuk meningkatkan mutu dan modernisasi kita mengupayakan bantuan alat-alat mesin dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Propinsi. Mengenai wacana cangkang sawit sebagai bahan bakar tembok/batu merah menurut hemat kami layak dipertimbangkan, namun demikian cangkang sawit ini sulit diperoleh karena hanya ada pada pabrik sawit yang letaknya cukup jauh dari pengrajin tembok dan disamping itu cangkang sawit dipergunakan oleh masing-masing pabrik untuk bahan bakar pada pabrik tersebut.
Mengenai Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) yang disalurkan oleh BRI dan BPD Cab. Painan, serta BRI Unit Desa dan BPR Lengayang dapat kami informasikan bahwa BRI Cabang dan BRI Unit telah menyalurkannya sejak tahun 2009, sedangkan BPD dan BPR Lengayang
(31)
sejak Juni 2010 ini. Dari koordinasi dengan Bank terkait, realisasi KUR sampai dengan akhir November 2010 Sebagai berikut :
1. BRI Cab. Painan Sebesar RP. 4.124.070.600,- Untuk 87 Pengusaha Kecil dan Menengah.
2. BRI Unit Painan Kota sebesar Rp. 1.824.500.000,-untuk 416 UMKM
3. BPD Cab. Painan Sebesar Rp. 1.880.000.000,- untuk 41 UMKM
Saran Saudara untuk melakukan pelelangan terhadap kendaraan carry dan mobil engkel, dapat kami jelaskan bahwa penghapusan Mobil tersebut, belum dapat dilakukan, hal ini sesuai dengan Permendagri No. 17 Tahun 2007, Pasal 64 ayat (1), bahwa penghapusan/penjualan kendaraan operasional khusus/lapangan dapat dilakukan setelah berumur 10 tahun lebih, sedangkan kendaraan yang dioperasionalkan sebagai kendaraan komisi di DPRD masih memiliki umur kurang dari 10 tahun.
Ditinjau secara operasional mobil tersebut memang kurang efektif dan tidak efisien lagi untuk dioperasionalkan karena biaya pemeliharaan dan operasional sangat tinggi, namun sebelum mobil ini dilakukan pelelangan harus ada dulu penggantinya. Mengingat keterbatasan anggaran yang kita miliki tahun ini, kita belum dapat untuk melakukan pengadaan untuk penggantian mobil tersebut termasuk pengadaan baru mobil komisi serta mobil badan kehormatan.
(32)
Berkaitan dengan Bus Engkel ( micro bus ) sebanyak 4 unit yang semulanya dioperasionalkan pada Sekretariat DPRD yang diperuntukkan sebagai mobil operasional khusus komisi DPRD, tetapi saat ini tidak lagi digunakan oleh komisi DPRD dan kendaraan tersebut telah dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, dan Kantor Polisi Pamong Praja.
Sedangkan permintaan saudara akan pengadaan kendaraan mobil komisi sebanyak 4 unit dan 1 unit untuk badan kehormatan perlu kita bahas lebih lanjut, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan plafon anggaran yang telah kita sepakati.
Usulan Saudara tentang pengadaan mobil kebakaran untuk kecamatan Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan, dan Lunang Silaut dapat kami jelaskan bahwa mulai pertengahan tahun anggaraan 2010 untuk wilayah tersebut sebenarnya telah difungsikan 1 (satu) unit mobil pemadam kebakaran, yang secara operasional mobil ini ditempatkan di Kecamatan Ranah Pesisir. Selanjutnya baru – baru ini kita telah menyusun Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan (RISPK). Dokumen ini ditindak lanjuti dengan pembangunan pos pemadam kebakaran di Kecamatan Lengayang yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat. Untuk selanjutnya RISPK ini akan ditindak lanjuti dengan pengadaan pos pengadaan kebakaran secara bertahap,
(33)
termasuk untuk kecamatan Pancung Soal, BAB Tapang dan Lunang Silaut.
Sehubungan pernyataan Saudara terhadap pembangunan pelabuhan perahu di Sungai Alang Rambah Tapan yang dibutuhkan untuk bongkar muat hasil kebun sawit, jagung dan lain-lain, dapat kami sampaikan bahwa dalam dokumen RTRW Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2030 dinyatakan bahwa jaringan transportasi dan pelabuhan sungai masih dibutuhkan, yang secara setail teknis, disesuaikan dengan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK). Saat ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih memusatkan perhatian pada pengembangan pelabuhan Panasahan Painan sebagai pelabuhan pengumpan regional. Oleh karena itu, pembangunan pelabuhan sungai Alang Rambah yang Saudara ajukan perlu kajian teknis secara mendalam melalui pendekatan keruangan (spatial), ekonomi, lingkungan, kemitraan dan legalitas.
Terhadap pengamanan sungai Batang Tapan yang berlokasi di Tanjung Pondok akan kita usulkan pada APBD Propinsi karena untuk pembangunan kegiatan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar.
5. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. SUMAWIR TENGKU SOLEH DARI FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
(34)
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Sumawir Tengku Soleh dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang telah memberikan masukan, saran, dan pertanyaan.
Pernyataan Saudara tentang potensi kelautan, pertanian, perkebunan dan pariwisata yang perlu penanganan serius dapat kami jelaskan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan program dan kegiatan pembangunan secara berkelanjutan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Potensi kelautan telah kita upayakan dengan menggerakkan dan memberdayakan para nelayan lokal, terutama secara bertahap melakukan modernisasi alat tangkap. Di samping itu, perikanan darat diintensifkan untuk budidaya ikan nila, mas dan lele. Potensi kelautan dan perikanan dipicu dengan program unggulan pembangunan kawasan minapolitan yang terintegrasi dengan usaha penangkapan tuna yang didaratkan di pelabuhan Bungus.
Potensi perkebunan telah dikembangkan melalui 4 komoditi utama yakni sawit, karet, gambir dan kakao. Untuk komoditi gambir saat ini telah memiliki 3 pabrik pengolah daun menjadi pasta. Kedepannya pengembangan gambir akan menjadi lebih baik seiring dengan telah disusunnya master plan kawasan cepat tumbuh oleh Kementerian Dalam Negeri. Untuk komoditi sawit didukung oleh 1 pabrik CPO, dan saat ini akan di bangun 3 pabrik CPO oleh investor, sedangkan karet dan kakao masih dalam
(35)
pengembangan dan peremajaan. Untuk pengembangan potensi pariwisata telah kami jelaskan pada jawaban saudara Sariyanto,S.Ag dari Fraksi Hanura.
Berkaitan dengan saran Saudara untuk lebih menekankan pembangunan karakter seiring dengan pembangunan fisik seperti pemugaran situs-situs kesenian dan festival dengan lebih meningkatkan alokasi anggaran pembangunan untuk kebudayaan dan agama sangat kami setujui dan dapat dibahas pada proses pembahasan RAPBD tahun 2011.
Upaya pemberdayaan petani dan nelayan melalui lembaga-lembaga penguatan usaha, termasuk Lembaga Keuangan Mikro dan Agribisnis (LKMA) dan koperasi memang menjadi harapan kita semua, dan harapan ini menjadi kebijakan strategis dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan usaha ekonomi berbasis agribisnis. Khusus untuk sektor pertanian, sejak tahun 2008 telah dikembangkan lembaga keuangan dan pembiayaan di tingkat Kelompok Tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan) yang dinamakan LKMA. Pada prinsipnya, modal LKMA haruslah bersumber dari anggotanya sendiri yang dihimpun melalui simpanan pokok dan simpanan wajib.
Selanjutnya harapan Saudara agar Pemerintah Daerah memotivasi petani untuk melakukan intensifikasi pertanian dan nelayan. Ide ini sangat baik sekali dan perlu didukung sepenuhnya. Pada tahun-tahun mendatang Pemerintah
(36)
Daerah akan meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi agar masyarakat dapat melakukan diversifikasi usaha yang terpadu, sehingga akan memantapkan dan menguatkan perekonomian mereka. Sebenarnya potensi itu amat memungkinkan di daerah kita, karena Pesisir Selatan memiliki potensi tanaman pangan untuk diintegrasikan dengan peternakan, perikanan dan perkebunan. Persoalan utama adalah bagaimana kita bersama-sama memotivasi masyarakat agar tidak malas.
Berkaitan dengan pernyataan saudara tentang pembangunan pabrik pengolahan buah sawit diwilayah perkebunan Lunang telah kami jelaskan pada jawaban pandangan umum Saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Sehubungan dengan saran saudara untuk lebih mengoptimalkan pembangunan ekonomi berbasis wilayah seperti KTM, Minapolitan, Agropolitan dan Pelabuhan Panasahan telah dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Program KTM dikembangkan dari tahun 2008, minapolitan tahun 2009, agropolitan tahun 2005 dan pengembangan pelabuhan Panasahan menunggu investasi selanjutnya. Harapan kita program – program strategis ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sehubungan dengan saran saudara untuk meningkatkan perhatian terhadap tenaga penyuluh, hal
(37)
ini telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan keseriusan ini telah diwujudkan dengan pembentukan SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Kita menyadari bahwa pada masa mendatang peran penyuluh akan sangat berperan agar tingkat efisieni dan proteksi tanaman dapat mewujudkan nilai tambah di sektor primer.
6. JAWABAN ATAS PANDANGAN UMUM SDR. MARWAN ANAS DARI FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Marwan Anas dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang telah memberikan masukan, saran, dan pertanyaan dalam upaya menyempurnakan APBD Tahun 2011.
Sehubungan dengan pandangan saudara tentang kebijakan yang menyangkut uang, barang, orang dan tata ruang harus dibicarakan bersama antara eksekutif dan legislatif, hal ini dapat kami jelaskan bahwa dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pasal 40, 41 dan 42 telah dijelaskan bahwa kedudukan dan fungsi, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban DPRD. Terkait dengan hal ini pemerintah daerah telah mengikuti aturan-aturan yang berlaku
(38)
dalam Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut. Secara filosofis menurut Undang-undang tersebut, bahwa kebijakan alokasi anggaran dan lokasi di mana anggaran itu akan di pakai, ditetapkan dengan Peraturan Daerah, yang sebelumnya melalui proses pembahasan antara DPRD dan pemerintah. Hakekatnya dalam setiap tahapan perencanaan dan alokasi anggaran telah dilakukan koordinasi sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada. Dalam hal ini tidak ada yang saling mendahului. Sementara koordinasi dari tingkat bawah telah kita laksanakan, sebagaimana telah dijelaskan pada jawaban pertanyaan Saudara Sariyanto, S. Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat.
Mengenai pertanyaan Saudara tentang dasar-dasar proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 5,7 % serta investasi yang dirancang agar pertumbuhan ekonomi tersebut dapat tercapai, dapat kami jelaskan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 % didasarkan kepada trend pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan sepuluh tahun terakhir, serta dengan memperhatikan kaidah ilmu ekonomi dengan asumsi tidak ada kejadian luar biasa yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam ilmu ekonomi, target pertumbuhan ekonomi di hitung berdasarkan investasi pemerintah dan swasta yang dibandingkan dengan nilai Incremental Capital Output Rasio (ICOR). Atau dapat juga di hitung dengan membandingkan nilai tambah setiap produk
(39)
dengan selisih nilai tambah tahun sebelumnya. Selain itu kita memperhatikan kondisi perekonomian Sumatera Barat dan Nasional. Sedangkan terkait dengan investasi telah kami jelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Sehubungan dengan tanggapan Saudara tentang KUA dan PPAS pada bidang pendidikan yaitu peningkatan kualitas pendidikan dapat kami jelaskan bahwa, kita tetap mengalokasikan pendanaan secara proposional namun keterbatasan anggaran belum semuanya terpenuhi sehingga kita lakukan secara bertahap. Dampak dari pelaksanaan Wajar 12 Tahun di Kabupaten Pesisir Selatan telah meningkatkan daya tampung siswa di tingkat SLTA yang berarti program ini diindikasikan berhasil dilaksanakan. Namun demikian kita sepakat dengan Saudara bahwa program ini perlu dilakukan evaluasi dan dikaji ulang sistem yang diterapkan. Bahwa siswa yang tidak mampu tidak sama perlakukannya dengan siswa yang mampu.
Untuk program wajar 9 tahun sudah terlaksana dengan baik hal ini terlihat dari meningkatnya APK dan APM Tingkat SD dan SLTP tiap tahunnya.
Berkaitan dengan tanggapan saudara tentang pungutan yang membebani wali murid sudah kami jelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
(40)
Terhadap pertanyaan Saudara, akan kepastian mengenai daerah perbatasan untuk tidak diganggu lagi oleh masyarakat Mukomuko, dapat kami jelaskan bahwa untuk pengamanan wilayah tersebut telah ditugaskan anggota Polres dan Brimob menjaga perbatasan dan keamanan kedua wilayah sampai adanya penyelesaian masalah batas secara tuntas.
Persoalan batas daerah tidak menghilangkan hak-hak keperdataan (hak milik tanah), karena kita berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Siapapun warga negara Indonesia berhak
menguasai/memiliki tanah sepanjang proses
kepemilikannya sesuai dengan aturan yang berlaku, baik hukum positif (hukum pertanahan) maupun hukum adat, serta diproses dalam wilayah administrasi pemerintahan setempat. Artinya baik penduduk Kabupaten Pesisir Selatan maupun penduduk Kabupaten Mukomuko serta penduduk daerah lain dalam negara Indonesia, sepanjang mereka memiliki dokumen hak kepemilikan tanah yang sah, hak tersebut wajib hukumnya dilindungi oleh negara Republik Indonesia.
Sehubungan dengan saran saudara tentang pemekaran wilayah kabupaten yang perlu dianggarkan dan membentuk tim pemekaran kabupaten telah kami jelaskan pada jawaban pandangan umum saudara Sariyanto, S.Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat.
(41)
Mengenai keinginan saudara untuk meningkatkan Akreditasi RSUD Dr. Muhammad Zein Painan dari tipe C ke tipe B yang dilengkapi dengan meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang diantaranya gedung ICU, ruang bedah yang lengkap, ruang VIP, poeralatan radiologi, paralatan operasi peralatan ICU dan lain-lain. Mengingat keterbatasan dana pada pemerintah daeran untuk melengkapi sarana dan prasarana tersebut te;ah diperjuangkan ke DPR RI melalui dana ADHOC APBN maupun tugas perbantuan. Apabila sarana dan prasara tersebut telah dilengkapi tentu RSUD M Zein Painan dapat diusulkan Tipenya dari Tipe C ke Tipe B.
Tanggapan saudara tentang kekurangan pasokan listrik di Rumah Sakit perlu kami jelaskan bahwa tahun 2009 telah mengajukan proposal melalui dana APBN untuk pengadaan genset 500 KVA dan perbaikan jaringan listrik di RSUD Dr. Muhammad Zein yang sudah tidak layak lagi untuk menampung daya listrik dari penambahan alat-alat kesehatan. Namun sampai saat sekarang belum dapat direalisasikan, kami akan berupaya kembali agar usulan tersebut dapat dikabulkan.
Sehubungan dengan pertanyaan saudara untuk menampung masyarakat miskin yang tidak tertampung dalam JAMKESMAS dapat kami jelaskan bahwa peserta JAMKESMAS dari hasil pendataan oleh BPS tahun 2005, merupakan sebanyak 182 ribu jiwa dari sekitar 207.070 penduduk miskin. Untuk mengantisipasi permasalahan ini
(42)
sejak tahun 2008 kita meluncurkan program JAMKESDA yang merupakan sharing program antara Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dengan jumlah peserta sebanyak 10 ribu jiwa, dengan rincian 5 ribu jiwa ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten dan 5 ribu jiwa lagi oleh Pemerintah Propinsi. Program ini sudah berjalan selama 3 tahun, namun dalam perjalanan masih akan kita temui penduduk miskin yang belum terlayani oleh JAMKESDA. Pada tahun mendatang kita akan melakukan evaluasi dengan melibatkan Wali Nagari dan tokoh masyarakat setempat agar ketepatan sasaran lebih baik lagi.
Sehubungan pernyataan saudara tentang rencana pembangunan Rumah Sakit Tapan sudah kami jelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Sariyanto, S.Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat.
Berkaitan dengan tanggapan saudara tentang rencana perluasan perkebunan rakyat (sawit, kakao, karet dan lain-lain) yang tidak diimbangi dengan pendirian pabrik sawit, jawaban ini juga sudah kami jelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Sumawir Tengku Soleh dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.
Sehubungan permintaan Saudara untuk peningkatan jalan yang menghubungkan kampung Koto Merapak Nagari Padang XI Punggasan dengan kampung Koto Panjang Nagari Punggasan Timur Kecamatan Linggo Sari Baganti, serta perbaikan jembatan gantung Pasar Baru
(43)
Barung Balantai – Koto Panjang Kecamatan Koto XI Tarusan. Kami menyadari sangatlah banyak kebutuhan masyarakat terhadap infrastruktur terutama jalan. Namun demikian dengan keterbatasan anggaran maka pembangunan jalan dimaksud akan diperbaiki secara bertahap. Sehubungan dengan seringnya terjadi bencana alam dan informasi akan terjadinya bencana gempa dan tsunami maka pada tahun anggaran 2011 ini, prioritas pembangunan lebih ditekankan pada jalan-jalan mitigasi bencana dan penyelesaian program-program yang belum rampung pada tahun 2010. Usulan Saudara mengenai peningkatan jalan serta perbaikan jembatan seperti tersebut di atas akan menjadi perhatian kami.
7. Jawaban atas pandangan Umum Sdr. Kusmanto dari FRAKSI AMANAT NASIONAL
Terima kasih kami sampaikan kepada Saudara Kusmanto dari fraksi Partai Amanat Nasional yang telah memberikan masukan, saran, dan pertanyaan.
Himbauan Saudara untuk menyikapi tantangan pembangunan berupa penanganan bencana alam dapat kami jelaskan bahwa penanganan bencana ini dilakukan melalui proses mitigasi dan penanganan pasca bencana. Proses mitigasi ini diwujudkan melalui peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana, penanaman hutan pantai, pembangunan jalan evakuasi tsunami, sedangkan penanganan pasca bencana
(44)
dilaksanakan melalui tindakan tanggap darurat secara cepat, rehabilitasi dan rekonstruksi.
Perbaikan sistim birokrasi yang transparan partisipatif dan akuntabel diwujudkan melalui perbaikan proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan monitoring evaluasi pembangunan. Disamping itu, pengawasan secara internal oleh inspektorat daerah juga ditingkatkan sehingga target daerah untuk mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat dicapai paling tidak dalam waktu 5 tahun ini. Sedangkan pembinaan sektor pendidikan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas telah menjadi perhatian sejak 5 tahun terakhir, hal ini dibuktikan dengan alokasi APBD yang selalu diatas 20 % ( pada tahun 2010 mencapai + 40,47 % dari total APBD).
Saran saudara untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi produktif dan pelatihan ketenagakerjaan terhadap masyarakat miskin akan dilakukan pada tahun 2011. Beberapa sarana prasarana yang terkait dengan hal tersebut telah mulai dilengkapi seperti pengadaan mesin bermotor, perbaikan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja (BLK).
Terkait dengan saran Saudara menjadikan sektor pertanian sebagai tumpuan pendapatan masyarakat yang dapat diandalkan dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan terhadap petani serta memberikan jaminan harga dan kemungkinan ekspor ke luar negeri dapat kami
(45)
jelaskan bahwa pemerintah daerah sangat konsen dengan sektor pertanian ini. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kinerja penyuluhan dalam melakukan pembinaan kepada petani telah dibentuk Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Sedangkan untuk memberikan jaminan harga pada komoditi pertanian baru dilakukan pada komoditi padi. Untuk komoditi lainnya perlu dilakukan pengkajian secara mendalam sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Tanggapan saudara tentang harapan agar semua aparatur dapat bekerja sesuai dengan aturan dan apabila ada oknum yang melakukan penyelewengan akan diambil tindakan telah kami jawab pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya
Sehubungan dengan saran saudara tentang prioritas anggaran daerah dapat ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran dapat dijelaskan bahwa basis kebijakan pembangunan daerah untuk 5 tahun kedepan adalah pro job, pro poor, dan pro growth yang tentunya dijabarkan melalui perencanaan tahunan termasuk program kegiatan tahun 2011. Guna mengimplementasikan kebijakan ini prioritas yang terkait dengan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang menjamin ketersediaan produksi pangan masyarakat. Keberhasilan dalam pelaksanaan prioritas ini
(46)
tentunya akan berimbas pada peningkatan kapasitas masyarakat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
Menanggapi pandangan Saudara terhadap perlunya penempatan aparatur yang profesional disetiap SKPD, serta pemanfaatan sumber daya alam, meningkatkan investasi, membuka lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur jalan, transportasi, energi dan telekomunikasi telah kami jawab pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Sehubungan saran Saudara tentang perlunya dalam jangka panjang memiliki cita-cita dan keinginan untuk mengutamakan pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam dan melepaskan ketergantungan kepada pusat pada prinsipnya saran saudara ini sejalan dengan keinginan pemerintah daerah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kebijakan yang disusun dalam RPJP dan RTRW daerah.
Sedangkan mengenai pertanyaan Saudara tentang pemekaran daerah telah kami jelaskan pada jawaban pertanyaan Saudara Sariyanto, S.Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat.
Pernyataan Saudara mengenai antisipasi dampak bencana abrasi pantai oleh gelombang pasang, seperti yang baru-baru ini terjadi pada wilayah Pasir Putih Kambang dan Muaro Lakitan Kecamatan Lengayang, dapat
(47)
kami jelaskan bahwa usulan terhadap penanganan bencana alam tersebut sudah di akomodir dalam usulan Dana APBN dan APBD Propinsi. Kita sudah melakukan expose terhadap wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana alam di depan Menteri PU, secara keseluruhan usulan tersebut sudah masuk di BNPB dan Kementrian PU. Mengenai pernyataan Saudara tentang keterbatasan akses menuju Kabupaten Pesisir Selatan yang hanya memiliki satu poros dan itupun rawan longsor, maka upaya untuk membangun jalan alternatif jalan Kambang-Muara Labuh perlu dipertimbangkan. Hal ini telah kami jawab pada pernyataan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Partai Golkar.
Selanjutnya poin-poin yang saudara tambahkan seperti tindak lanjut alih fungsi hutan dapat kami jelaskan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/kpts-II/1999 tahun 1999 tentang penetapan kawasan hutan di Propinsi Sumatera Barat, maka salah satu dari kawasan hutan yang ditetapkan tersebut adalah Hutan Lindung Sempadan Pantai seluas ± 18.010 ha yang berlokasi disepanjang garis pantai Inderapura ke Silaut. Sesuai dengan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan, maka diusulkanlah perubahan fungsi kawasan hutan. Salah satu dari usulan tersebut adalah pengurangan kawasan hutan seluas 8.713 ha, atau menjadi 10.523 Ha hutan lindung sempadan pantai
(48)
diatas. Wilayah yang dikeluarkan dari hutan lindung merupakan permukiman dan perladangan, sehingga dapat memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan lahan oleh masyarakat dimasa mendatang.
Sedangkan masalah batas wilayah Sumbar dengan Bengkulu telah dijelaskan pada jawaban atas pertanyaan saudara Sariyanto, S.Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat mengenai pembangunan pabrik kelapa sawit dan pemekaran kabupaten telah dijelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Sdr. Ketua, Wakil-wakil Ketua, anggota DPRD dan hadirin yang kami hormati,
Dari uraian pandangan umum yang Saudara - saudara sampaikan cukup banyak masukan dan saran-saran yang tentunya perlu menjadi pemikiran kita bersama yang akan kita aplikasikan secara bersama-sama pula. Semangat memberikan masukan terhadap persoalan dan sensitive terhadap kebutuhan masyarakat merupakan energy segar bagi kami dalam menjalankan amanah rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan atas apresiasi saudara terhadap jalannya pemerintahan ini, mudah-mudahan pepatah bijak yang menyatakan bersatu kita sejahtera, bercerai kita binasa dapat menjadi roh bagi kita dalam menjalankan
(49)
fungsi kepemerintahan yang kita emban sekarang dan kedepannya nanti.
Selanjutnya berbagai persoalan yang kita hadapi sebagaimana yang telah kami uraikan di dalam penyampaian Nota Keuangan RAPBD Tahun 2011 dan juga Saudara ulas di dalam pandangan umum fraksi DPRD terhadap nota yang kami sampaikan, janganlah menjadikan kita ragu dalam menatap dan membangun Kabupaten Pesisir Selatan kedepan, karena sesungguhnya apa yang telah kita perbuat telah dirasakan oleh masyarakat dan jujur kita akui belum semuanya bisa memuaskan berbagai kepentingan.
Sdr. Ketua DPRD, Wakil-wakil Ketua dan hadirin yang kami hormati,
Sekaitan dengan pendanaan pembangunan kita yang sangat minim terutama yang bersumber dari dana pemerintah dapat kami jelaskan bahwa kita ketahui pembangunan pada prinsipnya dilaksanakan oleh tiga komponen besar yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta. Ketiga komponen bersinergi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian pembangunan secara keseluruhan. Sehubungan dengan peran pemerintah dalam pendanaan pembangunan yang sebahagian besar kita dapatkan dari pemerintah pusat dan propinsi dalam bentuk DAU, DAK, Dana Bagi Hasil dan sumber pendapatan lainnya yang sah. Sedangkan dari dalam
(50)
kabupaten sendiri dalam bentuk PAD. Oleh karena sangat tergantungnya sumber pendanaan pembangunan kita dari Pemerintah Pusat dan Propinsi maka kami terus berupaya untuk melakukan efisiensi dan efektifitas dalam pengalokasian dan pemanfaatan dana pembangunan. Program-program dan kegiatan-kegiatan yang disusun telah melalui serangkaian pembahasan pada tingkat eksekutif sehingga diharapkan prioritas-prioritas yang lahir dapat berdampak ganda dalam mewujudkan tujuan pembangunan, dan pada tahapan pembahasan berikutnya adalah kajian bersama dengan legislatif untuk lebih memantapkan usulan perencanaan dan penganggaran yang telah disusun.
Selain pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan, kami juga senantiasa mencari sumber pendanaan pembangunan lainnya seperti melalui dana-dana tugas pembantuan dan dana-dana dekonsentrasi dari kementrian dan lembaga pemerintah ditingkat pusat yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah dana maupun dari jumlah program yang kita terima. Sedangkan sumber pendanaan pembangunan yang berasal dari pihak ketiga ataupun Negara donor tetap kita upayakan dan tentunya mekanisme dan aturan pemerintah pusat tetap menjadi acuan bagi kita dalam mencari sumber-sumber pendanaan pembangunan.
(51)
Dari perencanaan dan pendanaan pembangunan yang bersumber dari pemerintah dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, pasar, listrik pedesaan dan lain sebagainya ini diharapkan dapat memfasilitasi dan menimbulkan daya tarik bagi kebutuhan investasi yang dilakukan oleh sektor swasta maupun investasi masyarakat sendiri.
Saudara Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan serta hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Dari jawaban dan keterangan atas pandangan umum fraksi-fraksi Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan yang terhormat, mudah-mudahan dapat memenuhi maksud dan tujuan dari pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan serta diharapkan dapat memenuhi keinginan yang Saudara maksud.
Demikianlah jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi Anggota DPRD yang terhormat. Kami dari pihak eksekutif mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya, apabila jawaban kami ini tidak semuanya memenuhi keinginan Anggota Dewan yang terhormat, dan terima kasih atas pernyataan, pertanyaan, tanggapan dan saran serta koreksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2011.
Semoga Allah Subhanahuwata’ala memberkati kita semua aamiin ya rabbal’alamin
(52)
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Painan, 08 Desember 2010
BUPATI PESISIR SELATAN
(1)
kami jelaskan bahwa usulan terhadap penanganan bencana alam tersebut sudah di akomodir dalam usulan Dana APBN dan APBD Propinsi. Kita sudah melakukan expose terhadap wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana alam di depan Menteri PU, secara keseluruhan usulan tersebut sudah masuk di BNPB dan Kementrian PU. Mengenai pernyataan Saudara tentang keterbatasan akses menuju Kabupaten Pesisir Selatan yang hanya memiliki satu poros dan itupun rawan longsor, maka upaya untuk membangun jalan alternatif jalan Kambang-Muara Labuh perlu dipertimbangkan. Hal ini telah kami jawab pada pernyataan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Partai Golkar.
Selanjutnya poin-poin yang saudara tambahkan seperti tindak lanjut alih fungsi hutan dapat kami jelaskan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/kpts-II/1999 tahun 1999 tentang penetapan kawasan hutan di Propinsi Sumatera Barat, maka salah satu dari kawasan hutan yang ditetapkan tersebut adalah Hutan Lindung Sempadan Pantai seluas ± 18.010 ha yang berlokasi disepanjang garis pantai Inderapura ke Silaut. Sesuai dengan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan, maka diusulkanlah perubahan fungsi kawasan hutan. Salah satu dari usulan tersebut adalah pengurangan kawasan hutan seluas 8.713 ha, atau menjadi 10.523 Ha hutan lindung sempadan pantai
(2)
diatas. Wilayah yang dikeluarkan dari hutan lindung merupakan permukiman dan perladangan, sehingga dapat memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan lahan oleh masyarakat dimasa mendatang.
Sedangkan masalah batas wilayah Sumbar dengan Bengkulu telah dijelaskan pada jawaban atas pertanyaan saudara Sariyanto, S.Ag dari Fraksi Hati Nurani Rakyat mengenai pembangunan pabrik kelapa sawit dan pemekaran kabupaten telah dijelaskan pada jawaban pertanyaan saudara Darwis Makmur dari Fraksi Golongan Karya.
Sdr. Ketua, Wakil-wakil Ketua, anggota DPRD dan hadirin yang kami hormati,
Dari uraian pandangan umum yang Saudara - saudara sampaikan cukup banyak masukan dan saran-saran yang tentunya perlu menjadi pemikiran kita bersama yang akan kita aplikasikan secara bersama-sama pula. Semangat memberikan masukan terhadap persoalan dan sensitive terhadap kebutuhan masyarakat merupakan energy segar bagi kami dalam menjalankan amanah rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan atas apresiasi saudara terhadap jalannya pemerintahan ini, mudah-mudahan pepatah bijak yang menyatakan bersatu kita sejahtera, bercerai kita binasa dapat menjadi roh bagi kita dalam menjalankan
(3)
fungsi kepemerintahan yang kita emban sekarang dan kedepannya nanti.
Selanjutnya berbagai persoalan yang kita hadapi sebagaimana yang telah kami uraikan di dalam penyampaian Nota Keuangan RAPBD Tahun 2011 dan juga Saudara ulas di dalam pandangan umum fraksi DPRD terhadap nota yang kami sampaikan, janganlah menjadikan kita ragu dalam menatap dan membangun Kabupaten Pesisir Selatan kedepan, karena sesungguhnya apa yang telah kita perbuat telah dirasakan oleh masyarakat dan jujur kita akui belum semuanya bisa memuaskan berbagai kepentingan.
Sdr. Ketua DPRD, Wakil-wakil Ketua dan hadirin yang kami hormati,
Sekaitan dengan pendanaan pembangunan kita yang sangat minim terutama yang bersumber dari dana pemerintah dapat kami jelaskan bahwa kita ketahui pembangunan pada prinsipnya dilaksanakan oleh tiga komponen besar yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta. Ketiga komponen bersinergi dan bertanggung jawab terhadap pencapaian pembangunan secara keseluruhan. Sehubungan dengan peran pemerintah dalam pendanaan pembangunan yang sebahagian besar kita dapatkan dari pemerintah pusat dan propinsi dalam bentuk DAU, DAK, Dana Bagi Hasil dan sumber pendapatan lainnya yang sah. Sedangkan dari dalam
(4)
kabupaten sendiri dalam bentuk PAD. Oleh karena sangat tergantungnya sumber pendanaan pembangunan kita dari Pemerintah Pusat dan Propinsi maka kami terus berupaya untuk melakukan efisiensi dan efektifitas dalam pengalokasian dan pemanfaatan dana pembangunan. Program-program dan kegiatan-kegiatan yang disusun telah melalui serangkaian pembahasan pada tingkat eksekutif sehingga diharapkan prioritas-prioritas yang lahir dapat berdampak ganda dalam mewujudkan tujuan pembangunan, dan pada tahapan pembahasan berikutnya adalah kajian bersama dengan legislatif untuk lebih memantapkan usulan perencanaan dan penganggaran yang telah disusun.
Selain pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan, kami juga senantiasa mencari sumber pendanaan pembangunan lainnya seperti melalui dana-dana tugas pembantuan dan dana-dana dekonsentrasi dari kementrian dan lembaga pemerintah ditingkat pusat yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah dana maupun dari jumlah program yang kita terima. Sedangkan sumber pendanaan pembangunan yang berasal dari pihak ketiga ataupun Negara donor tetap kita upayakan dan tentunya mekanisme dan aturan pemerintah pusat tetap menjadi acuan bagi kita dalam mencari sumber-sumber pendanaan pembangunan.
(5)
Dari perencanaan dan pendanaan pembangunan yang bersumber dari pemerintah dalam bentuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, pasar, listrik pedesaan dan lain sebagainya ini diharapkan dapat memfasilitasi dan menimbulkan daya tarik bagi kebutuhan investasi yang dilakukan oleh sektor swasta maupun investasi masyarakat sendiri.
Saudara Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan serta hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Dari jawaban dan keterangan atas pandangan umum fraksi-fraksi Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan yang terhormat, mudah-mudahan dapat memenuhi maksud dan tujuan dari pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan serta diharapkan dapat memenuhi keinginan yang Saudara maksud.
Demikianlah jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi Anggota DPRD yang terhormat. Kami dari pihak eksekutif mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya, apabila jawaban kami ini tidak semuanya memenuhi keinginan Anggota Dewan yang terhormat, dan terima kasih atas pernyataan, pertanyaan, tanggapan dan saran serta koreksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2011.
Semoga Allah Subhanahuwata’ala memberkati kita semua aamiin ya rabbal’alamin
(6)
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Painan, 08 Desember
2010
BUPATI PESISIR SELATAN