LARUTAN BAKU PENGGUNAAN ANALISIS KUALITATIF

54 III.2. BROMATOMETRI

A. PENDAHULUAN

Dalam suasana asam, kalium bromat akan mengoksidasi bromida menjadi brom. BrO 3 + 5 Br + 6 H + 3 Br 2 + 3 H 2 O Titrasi secara bromatometri dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Titrasi langsung dengan kalium bromat.

Pada titik akhir titrasi akan terbentuk brom bebas yang langsung dapat dipakai sebagai petunjuk bahwa titik akhir titrasi telah tercapai yaitu dengan timbulnya warna kuning dalam larutan. Tetapi dengan menggunakan indikator seperti metil merah, titik akhir dapat diamati lebih jelas. Merah metil berwarna merah dalam lingkungan asam yang oleh brom akan dirusak menjadi berwarna kuning. Perubahan warna ini tidak reversibel. Dalam asam kuat, reaksi ini berlangsung cepat dan karena perubahan warna ini tidak reversibel, kemungkinan adanya brom disuatu tempat akan bereaksi dengan indikator sebelum titik akhir tercapai. Karena itu, menjelang titik akhir perlu ditambah sedikit indikator.

2. Titrasi tidak langsung

Beberapa senyawa tidak dapat dititrasi langsung dengan kalium bromat karena reaksinya sangat lambat, tetapi dapat bereaksi secara kuantitatif dengan brom berlebih. Untuk menetapkan senyawa seperti itu perlu ditambahkan brom berlebih. Setelah didiamkan beberapa saat, kelebihan brom dititrasi dengan natrium tiosulfat setelah lebih dulu ditambahkan kalium yodida. Karena brom dapat menguap, penetapan ini dilakukan dengan labu erlenmeyer bertutup.

B. LARUTAN BAKU

1. Larutan Baku Kalium Bromat 0,1 N Tujuan : Mampu membuat dan menghitung normalitas larutan-larutan senyawa baku primer. Alat dan Bahan : Labu takar 1000 ml Kalium bromat p.a 55 Pembuatan : Sejumlah kalium bromat ditimbang saksama, kemudian larutkan dalam air secukupnya hingga tiap 1000 ml mengandung 2,784 g KBrO 3 . Perhitungan : Karena kalium bromat mengandung senyawa baku primer, maka tidak perlu dibakukan dengan senyawa lain. Normalitasnya dihitung sesuai dengan berat yang dilarutkan. Normalitas = 2. Larutan Baku Natrium Tiosulfat 0,1 N Tujuan : Mampu membuat dan membakukan larutan natrium tiosulfat 0,1 N. Alat dan Bahan : Buret 50 ml Larutan Kanji Labu takar 1000 ml Natrium tiosulfat Pipet volume 25 ml Kalium bromat Erlenmeyer bertutup Kalium yodida Asam klorida Pembuatan : Sejumlah natrium tiosulfat dilarutkan dalam air secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan mengandung 24,82 g Na 2 S 2 O 3 .5H 2 O. gunakan air yang telah dididihkan. Jika dalam air akan digunakan selama beberapa hari, tambahkan 0,1 g Na 2 CO 3 atau teteskan kloroform untuk tiap 1 L. Pembakuan : Pindahkan 25 ml kalium bromat 0,1 N kedalam erlenmeyer bersumbat kaca, encerkan dengan 50 ml air. Tambahkan 2 g KI dan 5 ml HCl, tutup. Biarkan selama 5 menit. Encerkan dengan 100 ml air dan titrasi yodium bebas dengan larutan natrium tiosulfat menggunakan indikator kanji. Reaksi : BrO 3- + 5 Br - + 6 H + 3 Br 2 + 3 H 2 O 2 I - + Br 2 I 2 + 2 Br - Na 2 S 2 O 3 + I 2 2 NaI + Na 2 S 4 O 6 Perhitungan : Normalitas = 56

C. PENGGUNAAN

1. Penetapan Kadar Arsentrioksida Tujuan : Mampu menetapkan kadar senyawa anorganik secara bromatometri. Alat dan Bahan : Buret 50 ml Kalium bromida Erlenmeyer 250 ml Kalium bromat 0,1 N Gelas ukur 25 ml Natrium hidroksida 2 N Asam klorida pekat Merah metil Prosedur : Lebih kurang 200 mg arsentrioksida yang ditimbang saksama, tambahkan 20 ml air mendidih dan larutkan NaOH 2 N sampai larut sempurna. Tambahkan 25 ml air, 15 ml HCl pekat, 0,5 g KBr dan 1-2 tetes indikator merah metil. Titrasi perlahan-lahan dengan baku kalium bromat 0,1 N sambil larutan digojog terus-menerus. Pada saat mendeteksi titik akhir titrasi, tambahkan penitrir setetes demi setetes dengan interval waktu beberapa detik sampai larutan merah berubah menjadi kuning muda atau tidak berwarna. Tambahkan setetes indikator lagi dan titrasi sampai larutan berubah menjadi kuning muda atau tidak berwarna. Tiap ml larutan KBrO 3 0,1 N setara dengan 4,946 mg As 2 O 3 Reaksi : AsO 3 + 2 OH AsO 2 - + H 2 O AsO 2 - + H + + H 2 O H 3 AsO 3 3 H 3 AsO 3 + BrO 3 - + H + H 3 AsO 4 + Br - Perhitungan : Kadar As 2 O 3 = 2. Penetapan Kadar F enol Tujuan : Mampu menetapkan kadar senyawa organik yang dapat bereaksi secara kuantitatif dengan brom berlebih. 57 Alat dan Bahan : Buret 50 ml Natrium tiosulfat 0,1 N Erlenmeyer bertutup 250 ml Kalium bromat 0,1 N Labu takar 500 ml Kalium bromida Pipet volume 50 ml Asam Klorida encer 10 Gelas ukur 10 ml Kalium yodida 8,3 Kloroform Prosedur : Lebih kurang 500 mg fenol ditimbang saksama dilarutkan dalam air secukupnya hingga 500 ml. Ambil 25 ml dan masukkan kedalam erlenmeyer bertutup, tambahkan 25 ml kalium bromat 0,1 N; 1 g KBr dan 10 ml asam klorida encer. Tutup erlenmeyer dengan sumbat yang telah dibasahi dengan beberapa tetes larutan KI, biarkan ditempat selama 20 menit sambil sering digojog. Tambahkan 10 larutan KI, kocok dan biarkan ditempat gelap selama 5 menit. Bilas sumbat dan leher labu dengan air, kemudian dengan natrium tiosulfat 0,1 N. Tiap ml larutan KBrO 3 0,1 N setara dengan 1,589 mg C 6 H 5 OH Reaksi : BrO 3 - + 5 Br - + 6 H + 3 Br 2 + 3 H 2 O 3. Penetapan Kadar INH Alat dan Bahan : Buret 50 ml Natrium tiosulfat 0,1 N Erlenmeyer bertutup Kalium bromat 0,1 N Labu takar 250 ml Kalium bromida Pipet volume 50 ml Asam Klorida Kalium yodida Kanji Prosedur : Lebih kurang 250 mg isoniasid INH yang ditimbang saksama dilarutkan dalam air secukupnya hingga 250 ml. Ambil 50 ml larutan, tambahkab 250 ml kalium bromat 0,1 N; 2,5 mg KBr dan 10 ml asam klorida, biarkan selama 15 menit. Tambahkan hati-hati 1 g KI dalam 5 ml air. Titrasi 58 dengan baku natrium tiosulfat 0,1 N menggunakan indikator kanji. Lakukan juga titrasi blanko. Tiap ml KI 0,1 N setara dengan 3,496 mg isoniasid Reaksi : BrO 3 - + Br - + H + KBr + Br 2 + H 2 O C 6 H 7 N 3 O + Br 2 + H + C 6 H 7 N 3 OBr 2 + 2 HBr Br 2 + KI KBr + I 2 I 2 + Na 2 S 2 O 3 2 NaI + Na 2 S 4 O 6 Perhitungan : Kadar INH = 4. Penetapan Kadar Sulfanilamida Tujuan : Mampu menetapkan kadar amina primer aromatis secara titrasi langsung. Alat dan Bahan : Buret 25 ml Kalium bromida Erlenmeyer 250 ml Kalium bromat 0,1 N Gelas ukur 25 ml Natrium hidroksida 2 N Asam asetat glasial Merah metil Prosedur : Lebih kurang 300 mg sulfanilamida yang ditimbang saksama dilarutkan dalam 20 ml NaOH 2 N. Pada larutan ini ditambahkan 80 ml asam asetat glasial, 3 g KBr dan 2 ml asam klorida pekat. Titrasi dengan kalium bromat 0,1 N menggunakan 5 tetes indikator merah metil hingga warna merah menjadi kuning. Tambahkan 1 tetes merah metil lagi dan titrasi lanjutkan sampai titik akhir. Tiap ml larutan KBrO 3 0,1 N setara dengan 4,305 mg C 12 H 12 N 4 O 2 S Reaksi : Perhitungan : Kadar sulfanilamid = 59 III.3. YODATOMETRI

A. PENDAHULUAN