Pyelonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang.Sehingga kedua ginjal perlahan-lahan mejadi rusak.
a Adanya serangan Pyelonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak mempunyai gejala yang sfesifik.
b Adanya keletihan. c Sakit kepala, nafsu makan rendah dan berat badan menurun.
d Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria, pyuria, dan kepekatan urin menurun.
e Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.
f Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks. g Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada
jaringan.
6. Komplikasi
Pielonefritis kronik adalah penyakit ginjal stadium akhirmulai dari hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan
paruthipertensi, danpembentukan batu ginjal akibat infeksi kronik disertai organisme pengurai-urea, yang mengakibatkan terbentuknya batu.
7. Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukositlapang pandang besar
LPB sediment air kemih.
Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrositLPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
Bakteriologis Mikroskopis : satu bakteri lapangan pandang minyak emersi. 102 -103
organisme koliform mL urin plus piuria Biakan bakteri
Tes kimiawi : tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik
Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
Hitung koloni : hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin
tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi.
Metode tes
Tes dipstick multistrip untuk WBC tes esterase lekosit dan nitrit tes Griess untuk pengurangan nitrat.
Tes esterase lekosit positif: maka pasien mengalami piuria.
Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit.
Penyakit Menular Seksual PMS: Uretritia akut akibat organisme menular
secara seksual misal, klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek.
Tes- tes tambahan :
Pielografi IVP, msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius,
adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate.
Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya
infeksi yang resisten.
8. Penatalaksanaan