ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INDONESIA

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN BRONKHITIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Biodata
Nama
Tempat tanggal lahir
Usia
Jenis kelamin
Nama ayah/ ibu
Pendidikan ayah/ ibu
Agama
Suku bangsa
Alamat
No. Register
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Sumber informasi
Diagnosa medis







: An. S
: Ponorogo, 10 Maret 1999
: 11 tahun (anak pertama)
: Laki-laki.
: Tn. B/ Ny. D
: SMA/ SMA
: Islam
: Jawa/ Indonesia
: Ds. Bdg Kec. Po
: 02235
: 5 September 2010 pukul 07.30 WIB
: 5 September 2010 pukul 10.00 WIB
: Ibu dan anak
: Bronkhitis alergika.

b. Keluhan utama

Ibu mengungkapkan An. S sejak makan semangka batuk terus menerus selama 2 hari, bila untuk lari anak merasa sesak.
c. Riwayat penyakit sekarang
2 hari sebelum kunjungan ke Poli Anak, klien makan semangka. + ½ jam setelah klien makan semangka klien batuk-batuk,
diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat anak lari-lari. Kemudian oleh ibu anak dibawa ke Poli Anak RSUD Dr.
Harjono Ponorogo
d. Riwayat penyakit dahulu
Klien menderita alergi sejak usia 10 bulan dengan keluhan batuk disertai dengan sesak kemudian berobat dan sembuh. Pada
usia anak 2 tahun kambuh lagi kemudian klien periksa dan rutin kontrol selama + ½ tahun. Pada usia 10 tahun kambuh lagi setelah
memakan buah melon. Klien bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, ibu mengungkapkan sulit mengontrol makanan yang dikonsumsi
anakanya terutama buah-buahan yang dapat menyebabkan alergi.
e. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengungkapkan bahwa ayah klien alergi terhadap debu rumah dan buah kelengkeng, tetapi didalam anggota keluarga
tidak ada yang menderita asma.
f. Riwayat kehamilan dan persalinan
Klien lahir dengan berat badan lahir 3100 gram, lahir langsung menangis, menurut ibu klien selama hamil ibu periksa ke
bidan praktek. Klien minum ASI sampai usia 6 bulan, PASI dan bubur susu diberikan sampai anak berusia 5 tahun. Susu yang diberikan
adalah Lactogen.
g. Riwayat imunisasi
Klien telah mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap yaitu: BCG, Polio, DPT, Campak dan hepatitis.
h. Riwayat nutrisi

Ibu mengungkapkan An. S diberikan ASI sampai usia 6 bulan, PASI dimulai pada saat usia anak mencapai 4 bulan, makanan
tambahan berupa bubur susu diberikan pada saat anak berusia 4 bulan. Pada saat pengkajian BB 34 Kg, TB 140 cm. Ibu mengungkapkan
anak sulit makan selama sakit ini, makanan yang disajikan tidak pernah dihabiskan.
i. Riwayat tumbuh kembang
Pada saat ini anak memasuki masa Industri Vs Inferior. Pada saat ini bersekolah di SD kelas 5. Selama sekolah ini klien tidak
pernah tinggal kelas, anak sering menghias kamarnya.
j. Data Psikososial
Ibu mengungkapkan bertempat tinggal di daerah yang penduduknya padat. Pendapatan keluarga + 750.000,-/ bulan.
k. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Anak duduk di meja pemeriksaan kesadaran compomentis, anak tampak batuk-batuk, tampak agak sesak, tekanan darah 100/70
mmHg, nadi 92 x/mnt, suhu 37OC, pernafasan 26 x/mnt teratur.
2) Kepala dan leher
 Kepala berbentuk simetris, rambut bersih, hitam dan penyebarannya merata, terpotong pendek.
Mata tidak ada anemi, ikterus tidak ada.
Telinga tidak ada serumen.
Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
Mulut bersih, tidak terdapat karies gigi.
 Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar, klien mampu menelan tanpa terasa sakit/ nyeri, tidak ada kaku kuduk.
3) Dada dan thoraks


l.

Pergerakan dada simetris, Wheezing +/+, Ronchi +/+, retraksi otot bantu pernafasan ringan. Pemeriksaan jantung, ictus cordis
terletak di midclavicula sinistra ICS 4-5, S1S2 tunggal tidak ada bising/ murmur.
4) Abdomen
Bentuk simetris, bising usus + normal 5 x/ mnt, tidak ada nyeri tekan, hepar dan limpa tidak teraba.
5) Ekstrimitas
Tidak ada kelainan dalam segi bentuk, uji kekuatan otot adalah 5 untuk masing-masing ekstrimitas, GCS 15. Klien mampu
menggerakkan ekstrimitas sesuai dengan arah gerak sendi.
Pemeriksaan penunjang medis Tanggal 5 September 2010
DL:
Hb 12,2 gr %, LED 41/ 70, leukosit 9000, diff. Count -/ -/ 3/ 56 / 40/ 1
Pemeriksaan alergi:
House dust 10,3 mm, coklat 12,7 mm, udang 12,5 mm, histamin 30,8 mm.
Foto thoraks:
Tidak didapatkan kelainan, sinus phrenicostalis tajam.
2. Analisa data
Nama : An S
Umur : 11 thn


Ruang
: Delima
No register : 02235

Data
Etiologi
S: Ibu mengungkapkan anak batuk disertai riak Peningkatan produksi secret
dengan sesak sejak 2 hari yang lalu.
O: Pemeriksaan fisik dada :
- Wheezing +/+.
- Rhonci +/+.
- RR 26 x/mnt, teratur.
- Retraksi intercosta ringan.
- Pergerakan dada simetris, irama nafas
teratur.
TTV :
: 100/70 mmHg,
: 92 x/mnt,
37OC,

: 26 x/mnt teratur.

Masalah
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas

S:

Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regimen pengobatan

- Ibu mengungkapkan sulit mengontrol Ketidakpatuhan
makanan yang dimakan oleh anak yang
menjadi sumber alergi.
O: - Klien menderita alergi sejak 10 bulan dan
kambuh kembali pada usia 2 dan 10 tahun.
- Klien batuk disertai sputum, agak sesak, RR
26 x/mnt.
- Pemeriksaan Penunjang :

DL:
Hb 12,2 gr %, LED 41/ 70, leukosit 9000,
diff. Count -/ -/ 3/ 56 / 40/ 1
Pemeriksaan alergi:
House dust 10,3 mm, coklat 12,7 mm, udang
12,5 mm, histamin 30,8 mm.
Foto thoraks:
Tidak
didapatkan
kelainan,
sinus
phrenicostalis tajam.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An. S
Umur : 11 thn

Ruang
: Delima
No register : 02235


No
1

Tanggal Muncul
5 Sept 2010

Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan peningkatan produksi sekret yang ditandai
dengan Ibu mengungkapkan anak batuk disertai
riak dengan sesak sejak 2 hari yang lalu, Wheezing
+/+, Rhonci +/+, RR 26 x/mnt, teratur, Retraksi
intercosta ringan. TTV : TD: 100/70, N: 92 x/mnt,
S: 37OC

Tanggal Teratasi
-

2


5 Sept 2010

Ketidakefektifan
penatalaksanaan
regimen
pengobatan berhubungan dengan ketidakpatuhan
yang ditandai dengan Ibu mengungkapkan sulit
mengontrol makanan yang dimakan oleh anak yang
menjadi sumber alergi

-

C. RENCANA TINDAKAN
Nama : An. S
Umur : 11 thn
No Dx. Kep
1.

Tujuan


TT

Ruang
: Delima
No register : 02235
Kriteria hasil

Rencana tindakan

Rasional

Ketidakefektifan
Jalan
nafas Pada
saat
1. Jelaskan pada klien dan
1. Pengetahuan yang memadai
bersihan jalan nafas bersih
dan bernafas

tidak keluarga
beberapa memungkinkan keluarga dan
berhubungan
patent
setelah menggunakan otot- tindakan
yang
dapat klien
kooperatif
dalam
dengan peningkatan mendapat
otot bantu.
dilakukan
untuk tindakan perawatan.
produksi sekret
tindakan
- frekwensi nafas meningkatkan
proses
keperawatan.
dalam batas normal pengeluaran sekret.
15-30 x/mnt.
suara
nafas
2. Anjurkan kepada klien dan
2. Peningkatan hidrasi cairan
bronchovesikuler. keluarga agar memberikan akan mengencerkan sekret
minum lebih banyak dan sehingga sekret akan lebih
hangat kepada klien.
mudah dikeluarkan.
3.

Ajarkan pada keluarga
3. Fisoterapi
nafas
fisioterapi
nafas
dan melepaskan sekret dari
latihan batuk efektif
tempat perlekatan, postural
drainase
memudahkan
pengaliran sekret, batuk
efektif mengeluarkan sekret
secara adekuat.

4.

Lakukan
nebulizer

5.

1.

suction

4. Mengeluarkan secret
dan

5. Untuk
mempercepat
Kolaborasi dengan tim penyembuhan klien
medis dalam pemberian :
efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB
tiga kali sehari
Chloral hidrat 30 mg/Kg
BB sebagai sedative
Berikan penyuluhan pada Pengetahuan
yang
keluarga tentang bahan- memadai
memungkinkan

bahan terutama makanan klien dan keluarga koopertif
yang
menjadi
bahan terhadap
tindakan
alergen bagi anak.
perawatan.

2.

- Orang
tua
2. Diskusikan
dengan Alternatif cara yang dipilih
mengetahui faktor- keluarga
mengenai oleh keluarga merupakan
faktor
yang alternatif tindakan yang jalan keluar yang sesuai
mempengaruhi
mungkin dilakukan untuk dengan keadaan keluarga.
timbulnya alergi.
menghindari
kontak
Orang
tua dengan alergen.
Positif
reinforcement
mengetahui
cara
3. Berikan positif
meningkatkan rasa percaya
dan tindakan yang reinforcementpada orang diri dan motivasi keluarga
dilakukan
untuk tua
dan
anak
jika untuk berperan aktif dalam
menghindari kontak kooperatif.
perawatan klien
Ketidakefektifan
Orang
tua dengan alergen.
Untuk mengencerkan sekret
penatalaksanaan
menunjukkan
regimen pengobatan keinginan untuk
4. Kolab Imunoterapi
berhubungan
berperan aktif
dalam pemberian nebulizer
dengan
dalam
.
ketidakpatuhan
penatalaksanaan
pengobatan dan
perawatan agar
efektif
setelah
mendapat
penjelasan dari
petugas.

D. IMPLEMENTASI
Nama : An. S
Ruang
: Delima
Umur : 11 thn
No register : 02235
Tgl/ Pukul
No. Dx Pelaksanaan tindakan
5 Sept 2010 1.
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa sekret dapat dikeluarkan dengan
WIB
batuk, tetapi bila sekret kental akan mempersulit pengeluaran
sekret. Oleh karena itu sekret perlu diencerkan dengan minum lebih
banyak dan hangat, minum obat sesuai dosis dan tepat waktu.
2. Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih
banyak kepada anak dan yang hangat.
3. Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif yaitu
menghirup nafas dalam 2 kali kemudian dibatukkan dengan keras
sampai riak keluar.
4. Memberikan penjelasan tentang pengobatan (ECD) dan perawatan
klien dirumah.
5. Melakukan suction
5 Sept 2010 2.
1. Memberikan penjelasan tentang faktor alergen yang seharusnya
WIB
dihindari oleh anak.
2. Mendiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindari alergen yaitu:
 Membersihkan rumah.
 Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.
 Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan
makanan yang lain.
 Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi
sumber alergen.
a) Memberikan pujian dan dorongan terhadap rencana tindakan
keluarga yang positif.
b) Mengevaluasi
6 Sept 2010 1.
1. Menganjurkan kepada ibu agar memberikan minum yang lebih
08.00 WIB
banyak kepada anak dan yang hangat.

6 Sept 2010

2.

10.00 WIB

2. Mengajarkan kepada ibu dan klien cara batuk efektif yaitu
menghirup nafas dalam 2 kali kemudian dibatukkan dengan keras
sampai riak keluar.
3. Memberikan terapi nebulizer
1. Mendiskusi dengan keluarga tentang tindakan yang dapat
dilakukan untuk menghindari alergen yaitu:
 Membersihkan rumah.
 Tidak menyajikan makanan yang menjadi sumber alergen.
 Mengganti jenis makanan yang menjadi sumber alergen dengan
makanan yang lain.
 Memotivasi anak agar tidak mengkonsumsi makanan yang menjadi
sumber alergen.

E. EVALUASI
Nama : An S
Umur : 11 thn
No Tanggal 5 Septembet 2010
1. Subyektif :
Ibu mengungkapkan dapat memahami
penjelasan yang diberikan oleh
petugas tentang tindakan yang
mungkin
dilakukan
untuk
memudahkan pengeluaran riak.

Ruang
: Delima
No register : 02235
Tanggal 6 Septembet 2010
TT
Subyektif :
Ibu mengungkapkan dapat memahami
penjelasan yang diberikan oleh
petugas tentang tindakan yang
mungkin
dilakukan
untuk
memudahkan pengeluaran riak.

Obyektif :
Obyektif :
- Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah - Ibu mampu menjelaskan kembali apa yang telah
dijelaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
dijelaskan petugas sesuai dengan bahasa ibu sendiri.
- Ibu tampak menganggukkan kepala saat dijelaskan - Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.
oleh petugas.
V:
- Batuk (+), Wheezing +/+, ronchi +/+.
: 110/70 mmHg,
TTV :
: 90 x/mnt,
: 100/70 mmHg,
36,5OC,
: 92 x/mnt,
: 28 x/mnt teratur.
37OC,
Assesment :
: 26 x/mnt teratur.
Masalah teratasi sebagian
.
Assesment :
Masalah belum teratasi.
Planning :
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan
Planning :
Ibu mengerti tentang penjelasan tentang tindakan untuk membantu pengeluaran sekret.
untuk membantu pengeluaran sekret.
Kontrol 3 minggu lagi

2.

Subyektif :
Ibu mengungkapkan belum begitu
mengerti penjelasan tentang faktor
yang menjadi penyebab batuk batuk
dan sesak pada anaknya dan cara
untuk menghindarinya.

Subyektif :
Ibu mengungkapkan sudah mengerti
penjelasan tentang faktor yang
menjadi penyebab batuk batuk dan
sesak pada anaknya dan cara untuk
menghindarinya.

Obyektif :

Obyektif :

Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan
usaha untuk menghindarinya namun belum lancer
Assesment :
Masalah belum teratasi.

Ibu dapat menjelaskan kembali tentang alergen dan
usaha untuk menghindarinya.
Assesment :
Masalah teratasi.

Planning :
Planning :
Berikan health education tentang Rencana perawatan
allergen kepada keluarga atau ibu
kontrol dihentikan.

dihentikan,