Perhitungan Kapasitas Jalan Menentukan Lajur

61 35 34 2040 12343 2990802 1803 9053 4.848 36 35 2041 12509 3185503 1842 9496 4.901 37 36 2042 12676 3392879 1881 9965 4.940 38 37 2043 12846 3613756 1922 10464 5.004 39 38 2044 13018 3849011 1963 10991 5.041 40 39 2045 13193 4099582 2005 11551 5.090 41 40 2046 13370 4366465 2048 12144 5.137 42 41 2047 13549 4650722 2092 12774 5.183 43 42 2048 13730 4953483 2137 13441 5.228 44 43 2049 13914 5275955 2182 14149 5.262 45 44 2050 14101 5619420 2229 14900 5.314 46 45 2051 14290 5985244 2277 15698 5.354 47 46 2052 14481 6374883 2326 16545 5.394 48 47 2053 14675 6789888 2376 17444 5.432 49 48 2054 14872 7231910 2427 18398 5.470 50 49 2055 15071 7702707 2479 19411 5.506 51 50 2056 15288 8204154 2532 20487 5.545 Rata–rata 4.431 Sumber : Hasil Analisis Dengan pertimbangan faktor biaya maka perhitungan diambil 25 tahun kedepan dengan perkiraan proyek dimulai pada tahun 2007, perencanaannya pada tahun 2008, dilaksanakan pada tahun 2010. Jadi pada tahun yang direncanakan, yaitu tahun 2035, LHR yang melintasi Jalan HOS Cokroaminoto - Pelita IV adalah sebesar 7182 smphari. Maka dapat digolongkan dalam kelas jalan Lokal.

4.2.10 Perhitungan Kapasitas Jalan

Perhitungan kapasitas jalan didasarkan pada rumus : C = C o x FC W x FC SP x FC SF x FC CS Keterangan : C = Kapasitas smpjam C = Kapasitas dasar smpjam MKJI ’97 tabel C-1:1 hal 5-50 FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas MKJI ’97 tabel C-2:1 hal 5-51 FC SP = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah MKJI ’97 tabel C-3:1 hal 5-52 62 FC SF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping MKJI ’97 tabel C-4:1 hal 5-53 FC CS = Faktor penyesuaian akibat ukuran kota MKJI ’97 tabel C-5:1 hal 5-55 C = C o x FC W x FC SP x FC SF x FC CS = 2900 x 0,87 x 1,00 x 0,94 x 0,86 = 2040 smpjam

4.2.11 Menentukan Lajur

Dalam menentukan jumlah lajur digunakan rentang arus lalu lintas seperti pada tabel “Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota” tahun 1997, Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Penentuan lebar jalur dan bahu jalan adalah sebagai berikut : Tabel : 4.31 Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan ARTERI KOLEKTOR LOKAL VLHR smpjam Ideal Minimum Ideal Minimum Ideal Minimum Lebar Jalur m Lebar Bahu m Lebar Jalur m Lebar Bahu m Lebar Jalur m Lebar Bahu m Lebar Jalur m Lebar Bahu m Lebar Jalur m Lebar Bahu m Lebar Jalur m Lebar Bahu m 3000 6,0 1,5 4,5 1,0 6,0 1,5 4,5 1,0 6,0 1,0 4,0 1,0 3000- 10000 7,0 2,0 6,0 1,0 7,0 1,5 6,0 1,5 7,0 1,5 5,0 1,0 10001- 25000 7,0 2,0 7,0 2,0 7,0 2,0 - - - - 25000 2x3,5 2,5 2x2,0 2,0 2x3,5 2,0 - - - - Sumber : TCPGJAK Tahun 1997, hal 16 Keterangan : = mengacu pada persyaratan ideal = 2 lajur terbagi, masing-masing n x 3,5 m, dimana n = jumlah lajurjalur - = tidak ditentukan Rencana jalan jembatan Kuripan terdiri dari 2 lajur 2 arah UD, lebar setiap lajurnya 3 meter dengan bahu jalan 1 meter. 63 Untuk mengetahui mengetahui tingkat kinerja jalan pada ruas jalan HOS Cokroaminoto - Pelita IV pada tiap tahun mulai tahun 2006 sampai umur rencana tahun 2056 maka diperhitungkan sebagai berikut : Tabel : 4.32 Nilai – nilai Paremeter Kinerja Jalan Baru No U R Tahun LHRT smphari Q C QC Ket HOS Cokroaminoto - Pelita IV smpjam smpjam 1 0 2006 2458 221 2040 0.11 LAYAK 2 1 2007 2531 228 2040 0.11 LAYAK 3 2 2008 2606 235 2040 0.12 LAYAK 4 3 2009 2688 242 2040 0.12 LAYAK 5 4 2010 2772 250 2040 0.12 LAYAK 6 5 2011 2860 257 2040 0.13 LAYAK 7 6 2012 2952 266 2040 0.13 LAYAK 8 7 2013 3050 275 2040 0.13 LAYAK 9 8 2014 3153 284 2040 0.14 LAYAK 10 9 2015 3260 293 2040 0.14 LAYAK 11 10 2016 3373 304 2040 0.15 LAYAK 12 11 2017 3492 314 2040 0.15 LAYAK 13 12 2018 3617 326 2040 0.16 LAYAK 14 13 2019 3749 337 2040 0.17 LAYAK 15 14 2020 3888 350 2040 0.17 LAYAK 16 15 2021 4034 363 2040 0.18 LAYAK 17 16 2022 4189 377 2040 0.18 LAYAK 18 17 2023 4351 392 2040 0.19 LAYAK 19 18 2024 4522 407 2040 0.20 LAYAK 20 19 2025 4704 423 2040 0.21 LAYAK 21 20 2026 4895 441 2040 0.22 LAYAK 22 21 2027 5096 459 2040 0.23 LAYAK 23 22 2028 5309 478 2040 0.23 LAYAK 24 23 2029 5534 498 2040 0.24 LAYAK 25 24 2030 5771 519 2040 0.25 LAYAK 26 25 2031 6023 542 2040 0.27 LAYAK 27 26 2032 6289 566 2040 0.28 LAYAK 28 27 2033 6569 591 2040 0.29 LAYAK 29 28 2034 6867 618 2040 0.30 LAYAK 30 29 2035 7182 646 2040 0.33 LAYAK 31 30 2036 7514 676 2040 0.35 LAYAK 32 31 2037 7867 708 2040 0.36 LAYAK 33 32 2038 8239 742 2040 0.38 LAYAK 34 33 2039 8634 777 2040 0.40 LAYAK 35 34 2040 9053 815 2040 0.42 LAYAK 36 35 2041 9496 855 2040 0.44 LAYAK 37 36 2042 9965 897 2040 0.46 LAYAK 64 38 37 2043 10464 942 2040 0.72 LAYAK 39 38 2044 10991 989 2040 0.48 LAYAK 40 39 2045 11551 1040 2040 0.51 LAYAK 41 40 2046 12144 1093 2040 0.54 LAYAK 42 41 2047 12774 1150 2040 0.56 LAYAK 43 42 2048 13441 1210 2040 0.59 LAYAK 44 43 2049 14149 1273 2040 0.62 LAYAK 45 44 2050 14900 1341 2040 0.66 LAYAK 46 45 2051 15698 1413 2040 0.70 LAYAK 47 46 2052 16545 1489 2040 0.73 LAYAK 48 47 2053 17444 1570 2040 0.77 TIDAK LAYAK 49 48 2054 18398 1656 2040 0.81 TIDAK LAYAK 50 49 2055 19411 1747 2040 0.86 TIDAK LAYAK 51 50 2056 20487 1844 2040 1.00 TIDAK LAYAK Sumber : Hasil Analisis

3. Derajat Kejenuhan

Untuk perhitungan rencana jalan diperoleh nilai LHRT tahun 2053 yaitu 17444 smphari ,maka dengan nilai k = 0,09 diperoleh VJP sebesar 1570 smpjam. Dengan demikian maka nilai DS dapat dihitung dengan : DS = QC = 15702040 = 0,77 Ds 0,75 menunjukkan bahwa jalan tersebut terlalu padat sehingga diperlukan penanganan untuk mengurangi kepadatan tersebut dengan cara penambahan lajur agar arus lalulintas menjadi lancar . Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan lajur dengan lebar 3 meter dapat memenuhi kapasitas arus lalulintas hingga tahun 2052. Volume 1 jam yang dipergunakan sebagai VJP tidak boleh mempunyai nilai yang sangat besar , sehingga akan mengakibatkan jalan menjadi lenggang dan biayanya pun mahal menyebabkan pemborosan. Dalam pelaksanaan pelaksanaan Jembatan Kuripan ini dilaksanakan dengan pembangunan 2 lajur .Umur rencana jembatan pada umumnya di Indonesia berkisar antara 25 – 30 tahun .Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dijadikan pertimbangan bahwa jalan tersebut pada suatu saat akan menggunakan 4 lajur apabila telah terlampaui DS nya.Tetapi dari segi ekonomis jalan direncanakan dengan 2 lajur terlebih dahulu. Ketika jalan 65 maupun jembatan tidak dapat lagi menampung volume arus lalu lintas maka dapat ditambah lagi dengan 2 lajur, cara ini akan lebih efisien ketimbang merencanakan langsung jalan maupun jembatan secara langsung dengan 4 lajur . 66

4.3. ANALISIS ASPEK HIDROLOGI DAN HIDRAULIK

Dari data yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMG diambil 3 lokasi stasiun ,yaitu Warung Asem dan KutosariDoro curah hujan bulanan diambil dari data sepuluh tahunan yaitu dari tahun 1997 – 2006adalah sebagai berikut : Tabel : 4.33 Data Curah Hujan Lokasi Warungasem mmhari Bulan Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Januari 416 296 401 364 452 331 435 345 204 415 Februari 294 278 312 366 177 463 325 408 421 223 Maret 323 164 188 410 282 146 301 387 183 195 April 397 190 284 140 249 181 318 351 189 183 Mei 158 324 183 50 25 101 137 169 79 110 Juni 39 211 209 290 198 53 145 87 120 0 Juli 16 190 0 19 137 64 64 87 145 0 Agustus 43 32 66 0 41 0 0 12 19 22 September 0 73 137 63 66 24 83 143 100 0 Oktober 0 260 260 129 145 0 15 50 58 8 November 4 121 168 407 272 64 100 100 152 19 Desember 189 421 273 135 271 272 272 275 247 55 CH maks 416 421 401 410 452 463 435 408 421 415 Sumber : BMG Tabel : 4.34 Data Curah Hujan Lokasi KutosariDoro mmhari Bulan Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Januari 396 339 326 463 377 367 390 323 339 389 Februari 375 337 377 452 372 386 392 342 345 387 Maret 387 267 290 448 323 322 250 309 316 381 April 214 256 342 403 295 190 305 259 274 376 Mei 149 139 127 412 94 188 119 219 129 129 Juni 100 175 188 217 151 31 50 10 72 29 Juli 36 182 83 56 155 18 0 108 108 10 Agustus 4 69 153 18 3 0 0 0 43 8 September 0 188 72 23 43 4 67 105 48 0 Oktober 0 324 361 244 188 2 64 80 345 0 November 109 184 330 387 368 372 209 206 184 179 Desember 264 342 348 241 417 272 507 417 371 227 CH maks 396 342 377 463 377 386 392 342 371 389 Sumber : BMG