Analisis biaya produksi dan minimisasi biaya persediaan bahan baku (Studi kasus di PT. Industri Sandang II Persero Patun Muriateks Kudus)
ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN MINIMISAS!
BIAYA PER,SEDIAAN BAHRW BAKU
( STUD1 KASUS Dl PT. INDUSTRI SANDANG II PERSERO PATUN
MURIATEKS KUDUS )
PROGRAM STUD1 AGRlBlSNlS
-
JURUSAN ILMU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTiTUT PERTANIAN BOGOR
MUNDIRUN
Analisis Biaya Produksi cian Minimi-
KURNIANM.
sasi Biaya
Persediaan
Bahan Baku
(Studi
Kasus di PT
Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus, Jawa
Tengah) di bawah bimbingan Panggabean Sitorus.
Perkembangan industri tekstil yang cukup pesat, mendorong masuknya perusahaan-perusahaan baru.
menimbulkan masalah
:
Hal ini
(1) semakin tingginya biaya produk-
si, (2) terjadinya perubahan kemampulabaan, ( 3 ) perlunya
penanganan persediaan bahan baku yang lebih bailc, (4) juga
perlunya pedoman dalam pengelolaan bahan baku tekstil.
Praktek lapang ini bertujuan
:
(1) mengiclentif ikasi
biaya produksi tekstil, (2) menganalisis kemampulabaan
perusahaan, ( 3 ) menganalisis biaya persediaan bahan baku,
(4) menganalisis jumlah pemesanan bahan balcu yang ekonomis .
Praktek lapang dilaksanakan di PT Industri Sandang I1
Persero Patun Muriateks, Kudus, Jawa Tengah.
Obyek
penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan
perusahaan tersebut merupakan salah satu dari Badan Usaha
Milik Negara yang dinilai berhasil dalam mengembangkan
mutu tekstil dan meningkatkan efisiensi produksi.
Data
yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui
wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
literatur dari instansi atau lembaga yang terkait seperti
BPS, Indikator Ekonomi dan Departemen Perindustcian.
Identifikasi biaya bahan baku tekstil dilakukan
dengan tabulasi data.
tiga analisis,
yaitu
ratio (MIR) dan margin
Analisis kemampulabaan rnenggunakan
titik
of
impas,
marginal income
safety (MOS). Analisis
biaya
persediaan bahan baku dilakukan dengan tabulasi data
penyusun biaya persediaan bahan baku.
Analisis jumlah
pemesanan yang ekonomis dilakukan dengan menggunakan tiga
pendekatan, yaitu dengan metode jumlah pemesanan yang
ekonomis, penyusunan biaya persediaan dalam berbagai
jumlah pemesanan dan grafik.
Hasil praktek lapang menunjukkan bahwa biaya bahan
baku merupakan komponen yang paling tinggi dalam struktur
biaya produksi tekstil.
Dalam lima tahun terakhir (1987-
1991) biaya bahan baku tekstil rata-rata mencapai Rp.
1.779 juta atau sekitar 65% dari total biaya produksi.
Dalam lima tahun tersebut biaya ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 15% per tahun.
Nilai rasio marj in pendapatan atau Margin Income
Ratio (MIR) mengalami peningkatan, yaitu dari 24,81 pada
tahun 1989 menjadi 29,70 pada tahun 1991.
Peninykatan
nilai MIR ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba senakin mernbaik.
Titik impas produksi tekstil adalah sebesar 1.52 juta
meter dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 1.015,31 juta.
Biaya-biaya produksi dan harga tesktil sejak tahun 1987
hingga 1991 cenderung mengalami perubahan.
Perubahan
yang sangat berpengaruh terhadap titik impas adalah jika
biaya produksi naik 10% dan harga tekstil turun 10%.
Pada kondidi yang demikian titik impas tekstil meningkat
sebesar 65%.
Biaya pengiriman ke gudang merupakan kornponen biaya
yang paling tinggi dalam biaya pemesanan bahan baku, yaitu
sebesar Rp. 25.000,OO atau sebesar 33.46% dari total biaya
tiap kali melakukan pemesanan.
Biaya modal merupakan
komponen biaya penyimpanan yang paling besar, yaitu 23%
dari total biaya penyimpanan.
Jumlah pemesanan yang ekonomis adalah 29,138 bale
setiap pemesanan.
Pada jumlah pemesanan sebesar ini biaya
persediaan bahan baku adalah sebesar Rp. 12,50, juta terdiri dari biaya pemesanan sebesar Rp. 5,61 juta dan biaya
penyimpanan Rp. 6,89 juta.
Biaya yang da.pat dihemat
dengan metode jumlah pemeszinan yang ekonomis, sebesar Rp.
1 , 5 1 juta pada tahun 1991.
Dengan metode tersebut, titik
pemesanan kembali dilakukan pada saat saat persediaan
mencapai jumlah 26,838 bale.
Metode jumlah pemesanan yang ekonomis dapat diterapkan, jika
:
(1) tidak terjadi tambahan bi.aya di luar
komponen analisis,
(2)
jumlah pemakaian bahan baku dapat
diduga pada awal tahun produksi, (3) tidak t.erjadi perubahan-perubahan harga dalam komponen biaya persediaan,
baik biaya pemesanan, maupun biaya penyimpanarl.
ANALISIS BlAYA PRODUKSI DAN MINIMlSASI
BlAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang 11 Persero Palun
Muriateks Kudus)
MUNDIRUN KURNIANTO
A 23 0549
LAPORANPRAKTEKLAPANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelao
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1993
:
Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan
Bahan
Baku
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang
I1 Persero Patun Muriateks Kudus)
Nama Mahasiswa
:
Hundixun Kurnianto
Nornor P0k0k
:
A 23 0549
Program Studi
:
Agribisnis
Jurusan
:
Ilm-ilrm Sosial Ekonomi Pertanian
NIP
Tanggal lulus
:
:
131 681 403
3 Nopentber 1993
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORRN PRAKTEK LAPANG
IN1 BENAR-BENAR MERUPAKAN KARYA SAYA SENDIRI: YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAE PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU L W A G A MANAPUN.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada
tanggal 25 Juni 1967 di
Banjarnegara sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara
keluarga Bapak Soebandi dan Ibu Sudarmi.
Pada tahun 1980 penulis lulus Sekolah Dasar Negeri
Bendan I11 Pekalongan, kemudian pada tahun 1983 tamat
Sekolah Menengah Pertama Negeri I1 Pekal.ongari, dan pada
tahun
Negeri
1986 berhasil
I
Pekalongan.
menamatkan
Sekolah Menengah Atas
Tahun 1986 penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru
(Sipenmaru) dan pada tahun 1988 penulis
diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat: menyelesaikan Lapora Praktek Lapang dengan Judul "Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan Bahan Bak.u (Studi Kasus di Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus)".
Penulisan laporan praktek lapang ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana
pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Rasa terimakasih yang dalam penulis sampaikan kepada
Bapak Ir. Panggabean Sitorus, MBA, sebagai Dosen Pembimbing,
atas segala bimbingan, pengertian dan dorongan yang tulus
yang diberikan kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada orangorang
yang
diantaranya
1.
Bp.
membantu
penulisan
laporan,
:
Amiryati, R.
dus,
selesainya
selaku Manajer Patun Muriateks Ku-
Bp. Sutrisno selaku staf Bagian Pengembangan
Sumberdaya Manusia yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakuan praktek lapangan di
Patun Muriateks Kudus.
2.
Staf
Patun Muriateks
penulisan laporan.
Kudus yang
telah membantu
3.
Ibu
Sarwititi, Hery Prasetyo,
selaku moderator dan
pembahas seminar.
4.
Rekan-rekan yang
membantu
penulisan
laporan, Mas
Sugeng Ban Mbak Diah, Ari S. W., E. Sunaryati,
Herry, Dian, Siswanto, Wahid S.,
Mas
Husni, Anto, Dady dan
Taufiq, Kendhil.
Akhirnya penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari
sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Bogor, Nopember 1993
Penulis
ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN MINIMISAS!
BIAYA PER,SEDIAAN BAHRW BAKU
( STUD1 KASUS Dl PT. INDUSTRI SANDANG II PERSERO PATUN
MURIATEKS KUDUS )
PROGRAM STUD1 AGRlBlSNlS
-
JURUSAN ILMU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTiTUT PERTANIAN BOGOR
MUNDIRUN
Analisis Biaya Produksi cian Minimi-
KURNIANM.
sasi Biaya
Persediaan
Bahan Baku
(Studi
Kasus di PT
Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus, Jawa
Tengah) di bawah bimbingan Panggabean Sitorus.
Perkembangan industri tekstil yang cukup pesat, mendorong masuknya perusahaan-perusahaan baru.
menimbulkan masalah
:
Hal ini
(1) semakin tingginya biaya produk-
si, (2) terjadinya perubahan kemampulabaan, ( 3 ) perlunya
penanganan persediaan bahan baku yang lebih bailc, (4) juga
perlunya pedoman dalam pengelolaan bahan baku tekstil.
Praktek lapang ini bertujuan
:
(1) mengiclentif ikasi
biaya produksi tekstil, (2) menganalisis kemampulabaan
perusahaan, ( 3 ) menganalisis biaya persediaan bahan baku,
(4) menganalisis jumlah pemesanan bahan balcu yang ekonomis .
Praktek lapang dilaksanakan di PT Industri Sandang I1
Persero Patun Muriateks, Kudus, Jawa Tengah.
Obyek
penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan
perusahaan tersebut merupakan salah satu dari Badan Usaha
Milik Negara yang dinilai berhasil dalam mengembangkan
mutu tekstil dan meningkatkan efisiensi produksi.
Data
yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui
wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
literatur dari instansi atau lembaga yang terkait seperti
BPS, Indikator Ekonomi dan Departemen Perindustcian.
Identifikasi biaya bahan baku tekstil dilakukan
dengan tabulasi data.
tiga analisis,
yaitu
ratio (MIR) dan margin
Analisis kemampulabaan rnenggunakan
titik
of
impas,
marginal income
safety (MOS). Analisis
biaya
persediaan bahan baku dilakukan dengan tabulasi data
penyusun biaya persediaan bahan baku.
Analisis jumlah
pemesanan yang ekonomis dilakukan dengan menggunakan tiga
pendekatan, yaitu dengan metode jumlah pemesanan yang
ekonomis, penyusunan biaya persediaan dalam berbagai
jumlah pemesanan dan grafik.
Hasil praktek lapang menunjukkan bahwa biaya bahan
baku merupakan komponen yang paling tinggi dalam struktur
biaya produksi tekstil.
Dalam lima tahun terakhir (1987-
1991) biaya bahan baku tekstil rata-rata mencapai Rp.
1.779 juta atau sekitar 65% dari total biaya produksi.
Dalam lima tahun tersebut biaya ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 15% per tahun.
Nilai rasio marj in pendapatan atau Margin Income
Ratio (MIR) mengalami peningkatan, yaitu dari 24,81 pada
tahun 1989 menjadi 29,70 pada tahun 1991.
Peninykatan
nilai MIR ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba senakin mernbaik.
Titik impas produksi tekstil adalah sebesar 1.52 juta
meter dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 1.015,31 juta.
Biaya-biaya produksi dan harga tesktil sejak tahun 1987
hingga 1991 cenderung mengalami perubahan.
Perubahan
yang sangat berpengaruh terhadap titik impas adalah jika
biaya produksi naik 10% dan harga tekstil turun 10%.
Pada kondidi yang demikian titik impas tekstil meningkat
sebesar 65%.
Biaya pengiriman ke gudang merupakan kornponen biaya
yang paling tinggi dalam biaya pemesanan bahan baku, yaitu
sebesar Rp. 25.000,OO atau sebesar 33.46% dari total biaya
tiap kali melakukan pemesanan.
Biaya modal merupakan
komponen biaya penyimpanan yang paling besar, yaitu 23%
dari total biaya penyimpanan.
Jumlah pemesanan yang ekonomis adalah 29,138 bale
setiap pemesanan.
Pada jumlah pemesanan sebesar ini biaya
persediaan bahan baku adalah sebesar Rp. 12,50, juta terdiri dari biaya pemesanan sebesar Rp. 5,61 juta dan biaya
penyimpanan Rp. 6,89 juta.
Biaya yang da.pat dihemat
dengan metode jumlah pemeszinan yang ekonomis, sebesar Rp.
1 , 5 1 juta pada tahun 1991.
Dengan metode tersebut, titik
pemesanan kembali dilakukan pada saat saat persediaan
mencapai jumlah 26,838 bale.
Metode jumlah pemesanan yang ekonomis dapat diterapkan, jika
:
(1) tidak terjadi tambahan bi.aya di luar
komponen analisis,
(2)
jumlah pemakaian bahan baku dapat
diduga pada awal tahun produksi, (3) tidak t.erjadi perubahan-perubahan harga dalam komponen biaya persediaan,
baik biaya pemesanan, maupun biaya penyimpanarl.
ANALISIS BlAYA PRODUKSI DAN MINIMlSASI
BlAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang 11 Persero Palun
Muriateks Kudus)
MUNDIRUN KURNIANTO
A 23 0549
LAPORANPRAKTEKLAPANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelao
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1993
:
Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan
Bahan
Baku
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang
I1 Persero Patun Muriateks Kudus)
Nama Mahasiswa
:
Hundixun Kurnianto
Nornor P0k0k
:
A 23 0549
Program Studi
:
Agribisnis
Jurusan
:
Ilm-ilrm Sosial Ekonomi Pertanian
NIP
Tanggal lulus
:
:
131 681 403
3 Nopentber 1993
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORRN PRAKTEK LAPANG
IN1 BENAR-BENAR MERUPAKAN KARYA SAYA SENDIRI: YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAE PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU L W A G A MANAPUN.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada
tanggal 25 Juni 1967 di
Banjarnegara sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara
keluarga Bapak Soebandi dan Ibu Sudarmi.
Pada tahun 1980 penulis lulus Sekolah Dasar Negeri
Bendan I11 Pekalongan, kemudian pada tahun 1983 tamat
Sekolah Menengah Pertama Negeri I1 Pekal.ongari, dan pada
tahun
Negeri
1986 berhasil
I
Pekalongan.
menamatkan
Sekolah Menengah Atas
Tahun 1986 penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru
(Sipenmaru) dan pada tahun 1988 penulis
diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat: menyelesaikan Lapora Praktek Lapang dengan Judul "Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan Bahan Bak.u (Studi Kasus di Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus)".
Penulisan laporan praktek lapang ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana
pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Rasa terimakasih yang dalam penulis sampaikan kepada
Bapak Ir. Panggabean Sitorus, MBA, sebagai Dosen Pembimbing,
atas segala bimbingan, pengertian dan dorongan yang tulus
yang diberikan kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada orangorang
yang
diantaranya
1.
Bp.
membantu
penulisan
laporan,
:
Amiryati, R.
dus,
selesainya
selaku Manajer Patun Muriateks Ku-
Bp. Sutrisno selaku staf Bagian Pengembangan
Sumberdaya Manusia yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakuan praktek lapangan di
Patun Muriateks Kudus.
2.
Staf
Patun Muriateks
penulisan laporan.
Kudus yang
telah membantu
3.
Ibu
Sarwititi, Hery Prasetyo,
selaku moderator dan
pembahas seminar.
4.
Rekan-rekan yang
membantu
penulisan
laporan, Mas
Sugeng Ban Mbak Diah, Ari S. W., E. Sunaryati,
Herry, Dian, Siswanto, Wahid S.,
Mas
Husni, Anto, Dady dan
Taufiq, Kendhil.
Akhirnya penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari
sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Bogor, Nopember 1993
Penulis
BIAYA PER,SEDIAAN BAHRW BAKU
( STUD1 KASUS Dl PT. INDUSTRI SANDANG II PERSERO PATUN
MURIATEKS KUDUS )
PROGRAM STUD1 AGRlBlSNlS
-
JURUSAN ILMU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTiTUT PERTANIAN BOGOR
MUNDIRUN
Analisis Biaya Produksi cian Minimi-
KURNIANM.
sasi Biaya
Persediaan
Bahan Baku
(Studi
Kasus di PT
Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus, Jawa
Tengah) di bawah bimbingan Panggabean Sitorus.
Perkembangan industri tekstil yang cukup pesat, mendorong masuknya perusahaan-perusahaan baru.
menimbulkan masalah
:
Hal ini
(1) semakin tingginya biaya produk-
si, (2) terjadinya perubahan kemampulabaan, ( 3 ) perlunya
penanganan persediaan bahan baku yang lebih bailc, (4) juga
perlunya pedoman dalam pengelolaan bahan baku tekstil.
Praktek lapang ini bertujuan
:
(1) mengiclentif ikasi
biaya produksi tekstil, (2) menganalisis kemampulabaan
perusahaan, ( 3 ) menganalisis biaya persediaan bahan baku,
(4) menganalisis jumlah pemesanan bahan balcu yang ekonomis .
Praktek lapang dilaksanakan di PT Industri Sandang I1
Persero Patun Muriateks, Kudus, Jawa Tengah.
Obyek
penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan
perusahaan tersebut merupakan salah satu dari Badan Usaha
Milik Negara yang dinilai berhasil dalam mengembangkan
mutu tekstil dan meningkatkan efisiensi produksi.
Data
yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui
wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
literatur dari instansi atau lembaga yang terkait seperti
BPS, Indikator Ekonomi dan Departemen Perindustcian.
Identifikasi biaya bahan baku tekstil dilakukan
dengan tabulasi data.
tiga analisis,
yaitu
ratio (MIR) dan margin
Analisis kemampulabaan rnenggunakan
titik
of
impas,
marginal income
safety (MOS). Analisis
biaya
persediaan bahan baku dilakukan dengan tabulasi data
penyusun biaya persediaan bahan baku.
Analisis jumlah
pemesanan yang ekonomis dilakukan dengan menggunakan tiga
pendekatan, yaitu dengan metode jumlah pemesanan yang
ekonomis, penyusunan biaya persediaan dalam berbagai
jumlah pemesanan dan grafik.
Hasil praktek lapang menunjukkan bahwa biaya bahan
baku merupakan komponen yang paling tinggi dalam struktur
biaya produksi tekstil.
Dalam lima tahun terakhir (1987-
1991) biaya bahan baku tekstil rata-rata mencapai Rp.
1.779 juta atau sekitar 65% dari total biaya produksi.
Dalam lima tahun tersebut biaya ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 15% per tahun.
Nilai rasio marj in pendapatan atau Margin Income
Ratio (MIR) mengalami peningkatan, yaitu dari 24,81 pada
tahun 1989 menjadi 29,70 pada tahun 1991.
Peninykatan
nilai MIR ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba senakin mernbaik.
Titik impas produksi tekstil adalah sebesar 1.52 juta
meter dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 1.015,31 juta.
Biaya-biaya produksi dan harga tesktil sejak tahun 1987
hingga 1991 cenderung mengalami perubahan.
Perubahan
yang sangat berpengaruh terhadap titik impas adalah jika
biaya produksi naik 10% dan harga tekstil turun 10%.
Pada kondidi yang demikian titik impas tekstil meningkat
sebesar 65%.
Biaya pengiriman ke gudang merupakan kornponen biaya
yang paling tinggi dalam biaya pemesanan bahan baku, yaitu
sebesar Rp. 25.000,OO atau sebesar 33.46% dari total biaya
tiap kali melakukan pemesanan.
Biaya modal merupakan
komponen biaya penyimpanan yang paling besar, yaitu 23%
dari total biaya penyimpanan.
Jumlah pemesanan yang ekonomis adalah 29,138 bale
setiap pemesanan.
Pada jumlah pemesanan sebesar ini biaya
persediaan bahan baku adalah sebesar Rp. 12,50, juta terdiri dari biaya pemesanan sebesar Rp. 5,61 juta dan biaya
penyimpanan Rp. 6,89 juta.
Biaya yang da.pat dihemat
dengan metode jumlah pemeszinan yang ekonomis, sebesar Rp.
1 , 5 1 juta pada tahun 1991.
Dengan metode tersebut, titik
pemesanan kembali dilakukan pada saat saat persediaan
mencapai jumlah 26,838 bale.
Metode jumlah pemesanan yang ekonomis dapat diterapkan, jika
:
(1) tidak terjadi tambahan bi.aya di luar
komponen analisis,
(2)
jumlah pemakaian bahan baku dapat
diduga pada awal tahun produksi, (3) tidak t.erjadi perubahan-perubahan harga dalam komponen biaya persediaan,
baik biaya pemesanan, maupun biaya penyimpanarl.
ANALISIS BlAYA PRODUKSI DAN MINIMlSASI
BlAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang 11 Persero Palun
Muriateks Kudus)
MUNDIRUN KURNIANTO
A 23 0549
LAPORANPRAKTEKLAPANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelao
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1993
:
Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan
Bahan
Baku
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang
I1 Persero Patun Muriateks Kudus)
Nama Mahasiswa
:
Hundixun Kurnianto
Nornor P0k0k
:
A 23 0549
Program Studi
:
Agribisnis
Jurusan
:
Ilm-ilrm Sosial Ekonomi Pertanian
NIP
Tanggal lulus
:
:
131 681 403
3 Nopentber 1993
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORRN PRAKTEK LAPANG
IN1 BENAR-BENAR MERUPAKAN KARYA SAYA SENDIRI: YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAE PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU L W A G A MANAPUN.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada
tanggal 25 Juni 1967 di
Banjarnegara sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara
keluarga Bapak Soebandi dan Ibu Sudarmi.
Pada tahun 1980 penulis lulus Sekolah Dasar Negeri
Bendan I11 Pekalongan, kemudian pada tahun 1983 tamat
Sekolah Menengah Pertama Negeri I1 Pekal.ongari, dan pada
tahun
Negeri
1986 berhasil
I
Pekalongan.
menamatkan
Sekolah Menengah Atas
Tahun 1986 penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru
(Sipenmaru) dan pada tahun 1988 penulis
diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat: menyelesaikan Lapora Praktek Lapang dengan Judul "Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan Bahan Bak.u (Studi Kasus di Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus)".
Penulisan laporan praktek lapang ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana
pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Rasa terimakasih yang dalam penulis sampaikan kepada
Bapak Ir. Panggabean Sitorus, MBA, sebagai Dosen Pembimbing,
atas segala bimbingan, pengertian dan dorongan yang tulus
yang diberikan kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada orangorang
yang
diantaranya
1.
Bp.
membantu
penulisan
laporan,
:
Amiryati, R.
dus,
selesainya
selaku Manajer Patun Muriateks Ku-
Bp. Sutrisno selaku staf Bagian Pengembangan
Sumberdaya Manusia yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakuan praktek lapangan di
Patun Muriateks Kudus.
2.
Staf
Patun Muriateks
penulisan laporan.
Kudus yang
telah membantu
3.
Ibu
Sarwititi, Hery Prasetyo,
selaku moderator dan
pembahas seminar.
4.
Rekan-rekan yang
membantu
penulisan
laporan, Mas
Sugeng Ban Mbak Diah, Ari S. W., E. Sunaryati,
Herry, Dian, Siswanto, Wahid S.,
Mas
Husni, Anto, Dady dan
Taufiq, Kendhil.
Akhirnya penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari
sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Bogor, Nopember 1993
Penulis
ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN MINIMISAS!
BIAYA PER,SEDIAAN BAHRW BAKU
( STUD1 KASUS Dl PT. INDUSTRI SANDANG II PERSERO PATUN
MURIATEKS KUDUS )
PROGRAM STUD1 AGRlBlSNlS
-
JURUSAN ILMU ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTiTUT PERTANIAN BOGOR
MUNDIRUN
Analisis Biaya Produksi cian Minimi-
KURNIANM.
sasi Biaya
Persediaan
Bahan Baku
(Studi
Kasus di PT
Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus, Jawa
Tengah) di bawah bimbingan Panggabean Sitorus.
Perkembangan industri tekstil yang cukup pesat, mendorong masuknya perusahaan-perusahaan baru.
menimbulkan masalah
:
Hal ini
(1) semakin tingginya biaya produk-
si, (2) terjadinya perubahan kemampulabaan, ( 3 ) perlunya
penanganan persediaan bahan baku yang lebih bailc, (4) juga
perlunya pedoman dalam pengelolaan bahan baku tekstil.
Praktek lapang ini bertujuan
:
(1) mengiclentif ikasi
biaya produksi tekstil, (2) menganalisis kemampulabaan
perusahaan, ( 3 ) menganalisis biaya persediaan bahan baku,
(4) menganalisis jumlah pemesanan bahan balcu yang ekonomis .
Praktek lapang dilaksanakan di PT Industri Sandang I1
Persero Patun Muriateks, Kudus, Jawa Tengah.
Obyek
penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan
perusahaan tersebut merupakan salah satu dari Badan Usaha
Milik Negara yang dinilai berhasil dalam mengembangkan
mutu tekstil dan meningkatkan efisiensi produksi.
Data
yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui
wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
literatur dari instansi atau lembaga yang terkait seperti
BPS, Indikator Ekonomi dan Departemen Perindustcian.
Identifikasi biaya bahan baku tekstil dilakukan
dengan tabulasi data.
tiga analisis,
yaitu
ratio (MIR) dan margin
Analisis kemampulabaan rnenggunakan
titik
of
impas,
marginal income
safety (MOS). Analisis
biaya
persediaan bahan baku dilakukan dengan tabulasi data
penyusun biaya persediaan bahan baku.
Analisis jumlah
pemesanan yang ekonomis dilakukan dengan menggunakan tiga
pendekatan, yaitu dengan metode jumlah pemesanan yang
ekonomis, penyusunan biaya persediaan dalam berbagai
jumlah pemesanan dan grafik.
Hasil praktek lapang menunjukkan bahwa biaya bahan
baku merupakan komponen yang paling tinggi dalam struktur
biaya produksi tekstil.
Dalam lima tahun terakhir (1987-
1991) biaya bahan baku tekstil rata-rata mencapai Rp.
1.779 juta atau sekitar 65% dari total biaya produksi.
Dalam lima tahun tersebut biaya ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 15% per tahun.
Nilai rasio marj in pendapatan atau Margin Income
Ratio (MIR) mengalami peningkatan, yaitu dari 24,81 pada
tahun 1989 menjadi 29,70 pada tahun 1991.
Peninykatan
nilai MIR ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba senakin mernbaik.
Titik impas produksi tekstil adalah sebesar 1.52 juta
meter dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 1.015,31 juta.
Biaya-biaya produksi dan harga tesktil sejak tahun 1987
hingga 1991 cenderung mengalami perubahan.
Perubahan
yang sangat berpengaruh terhadap titik impas adalah jika
biaya produksi naik 10% dan harga tekstil turun 10%.
Pada kondidi yang demikian titik impas tekstil meningkat
sebesar 65%.
Biaya pengiriman ke gudang merupakan kornponen biaya
yang paling tinggi dalam biaya pemesanan bahan baku, yaitu
sebesar Rp. 25.000,OO atau sebesar 33.46% dari total biaya
tiap kali melakukan pemesanan.
Biaya modal merupakan
komponen biaya penyimpanan yang paling besar, yaitu 23%
dari total biaya penyimpanan.
Jumlah pemesanan yang ekonomis adalah 29,138 bale
setiap pemesanan.
Pada jumlah pemesanan sebesar ini biaya
persediaan bahan baku adalah sebesar Rp. 12,50, juta terdiri dari biaya pemesanan sebesar Rp. 5,61 juta dan biaya
penyimpanan Rp. 6,89 juta.
Biaya yang da.pat dihemat
dengan metode jumlah pemeszinan yang ekonomis, sebesar Rp.
1 , 5 1 juta pada tahun 1991.
Dengan metode tersebut, titik
pemesanan kembali dilakukan pada saat saat persediaan
mencapai jumlah 26,838 bale.
Metode jumlah pemesanan yang ekonomis dapat diterapkan, jika
:
(1) tidak terjadi tambahan bi.aya di luar
komponen analisis,
(2)
jumlah pemakaian bahan baku dapat
diduga pada awal tahun produksi, (3) tidak t.erjadi perubahan-perubahan harga dalam komponen biaya persediaan,
baik biaya pemesanan, maupun biaya penyimpanarl.
ANALISIS BlAYA PRODUKSI DAN MINIMlSASI
BlAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang 11 Persero Palun
Muriateks Kudus)
MUNDIRUN KURNIANTO
A 23 0549
LAPORANPRAKTEKLAPANG
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelao
Sarjana Pertanian
pada
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1993
:
Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan
Bahan
Baku
(Studi Kasus di PT. Industri Sandang
I1 Persero Patun Muriateks Kudus)
Nama Mahasiswa
:
Hundixun Kurnianto
Nornor P0k0k
:
A 23 0549
Program Studi
:
Agribisnis
Jurusan
:
Ilm-ilrm Sosial Ekonomi Pertanian
NIP
Tanggal lulus
:
:
131 681 403
3 Nopentber 1993
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA LAPORRN PRAKTEK LAPANG
IN1 BENAR-BENAR MERUPAKAN KARYA SAYA SENDIRI: YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAE PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU L W A G A MANAPUN.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada
tanggal 25 Juni 1967 di
Banjarnegara sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara
keluarga Bapak Soebandi dan Ibu Sudarmi.
Pada tahun 1980 penulis lulus Sekolah Dasar Negeri
Bendan I11 Pekalongan, kemudian pada tahun 1983 tamat
Sekolah Menengah Pertama Negeri I1 Pekal.ongari, dan pada
tahun
Negeri
1986 berhasil
I
Pekalongan.
menamatkan
Sekolah Menengah Atas
Tahun 1986 penulis diterima di
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru
(Sipenmaru) dan pada tahun 1988 penulis
diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat: menyelesaikan Lapora Praktek Lapang dengan Judul "Analisis Biaya Produksi dan Minimisasi Biaya Persediaan Bahan Bak.u (Studi Kasus di Industri Sandang I1 Persero Patun Muriateks Kudus)".
Penulisan laporan praktek lapang ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana
pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut
Pertanian Bogor.
Rasa terimakasih yang dalam penulis sampaikan kepada
Bapak Ir. Panggabean Sitorus, MBA, sebagai Dosen Pembimbing,
atas segala bimbingan, pengertian dan dorongan yang tulus
yang diberikan kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada orangorang
yang
diantaranya
1.
Bp.
membantu
penulisan
laporan,
:
Amiryati, R.
dus,
selesainya
selaku Manajer Patun Muriateks Ku-
Bp. Sutrisno selaku staf Bagian Pengembangan
Sumberdaya Manusia yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakuan praktek lapangan di
Patun Muriateks Kudus.
2.
Staf
Patun Muriateks
penulisan laporan.
Kudus yang
telah membantu
3.
Ibu
Sarwititi, Hery Prasetyo,
selaku moderator dan
pembahas seminar.
4.
Rekan-rekan yang
membantu
penulisan
laporan, Mas
Sugeng Ban Mbak Diah, Ari S. W., E. Sunaryati,
Herry, Dian, Siswanto, Wahid S.,
Mas
Husni, Anto, Dady dan
Taufiq, Kendhil.
Akhirnya penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari
sempurna, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga
tulisan ini bermanfaat.
Bogor, Nopember 1993
Penulis