Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no.137 tahun 2014 Tabel 3.3 Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Kompetensi dasar Indikator pencapaian perkembangan anak 4 - 5 tahun 1.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 4.3Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 1. Melakukan berbagai kegiatan motorik kasar dan halus yang seimbang terkontol dan lincah 2. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu melakukan gerakan bergelayutan 3. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu melompat, meloncat, dan berlari secara terkoordinasi 4. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak melempar sesuatu secara terarah 5. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu menangkap bola dengan tepat 6. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu melakukan gerakan antisipasi missal:permainan bola lempar 7. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu menendang bola secara terarah 8. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu memanfaatkan alat permainan di dalam dan di luar ruang 9. Melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu menggunakan anggota badan untuk melakukan gerakan halus yang terkontrol misalnya: meronce. Sumber: Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia No.146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia dini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Arikunto 2010, hlm.203 menyatakan bahwa: Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah angket, ceklist, pedoman wawancara, pedoman pengamatan. Ceklis sendiri memiliki wujud yang bermacam- macam.” Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa penelitian di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrument atau alat, agar data diperoleh lebih baik. Dalam hal ini peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrument yang dikenal dengan istilah “kisi- kisi”. Menurut pengertiannya kisi-kisi instrumen adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrument menunjukan kaitan antara variable yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrument yang disusun. Arikunto, 2010, hlm.205 Adapun kisi-kisi instrument yang disusun oleh peneliti mengacu pada tahap keterampilan motorik halus anak melalui teknik mozaik menurut Dinas Pendidikan Nasional Depdiknas dan dikembangkan oleh penulis sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no.58 tahun 2009 dan disesuaikan dengan indikator perkembangan anak usia dini Pemendikbud kurikulum 2013 PAUD. Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Kisi- kisi instrument penelitian Keterampilan motorik halus anak usia 4-5 tahun No Variabel Dimensi indikator Pernyataan Teknik pengumpulan data Sumber data 1. Keterampilan motorik halus Menulis 1. Anak mampu memegang pensil dengan meletakan diantara ibu jari dan telunjuk 2. Anak mampu mencoret-coret berpola. 3. Anak mampu membuat garis lengkung. 4. Anak mampu membuat garis horizontal 5. Anak mampu membuat garis vertikal 6. Anak mampu membuat garis diagonal 7. Anak mampu membuat huruf yang disukai anak 8. Anak mampu membuat pola lingkaran. Observasi, dokumentasi Anak Menggunting 1. Anak mampu menggerakan gunting ibu jari ke lubang gunting bawah dan jari telunjuk ke lubang gunting atas 2. Anak mampu menggunting 3. Anak mampu menggunting kertas pola garis lurus 4. Anak mampu menggunting kertas pola zigzag Observasi, dokumentasi Anak Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Anak mampu menggunting kertas pola diagonal 6. Anak mampu menggunting kertas pola lingkaran 7. Anak mampu menggunting kertas pola persegi Menggambar 1. Anak mampu menggambar bebas 2. Anak mampu menggambar menggunakan pensil warna 3. Anak mampu mewarnai menggunakan crayon 4. Anak mampu mewarnai menggunakan cat air 5. Anak mampu menggambar menggunakan pensil Observasi, dokumentasi Anak Penerapan teknik mozaik 1. Perencanaan  Guru memberitahukan kepada peserta didik tema yang akan digunakan.  Guru memperlihatkan contoh mozaik yang sudah jadi.  Guru mendemonstrasikan cara untuk membuat mozaik. Observasi, dokumentasi Anak 2. Pelaksanaan  Guru memberikan arahan dan tata tertib selama membuat teknik mozaik.  Guru membagikan alat dan bahan yang Observasi, dokumentasi Anak Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan untuk membuat mozaik  Guru memberikan bimbingan dan bantuan pada tahap demi tahap dalam membuat mozaik.  Guru memberikan motivasi dan stimulus agar anak selalu bersikap positif dan sabar selama proses mengerjakan mozaik. 3. Penilaian  Menilai proses pembelajaran  Menilai unjuk kerja dan kreativitas anak  Pemberian tugas sebagai pelaksanaan kegiatan Observasi, dokumentasi dan hasil karya Anak Sumber: Permen No.58, 2009; Permen No. 137, 2014; Permen No.146, 2014; seba gatot, 2013 Farah Rizkita Putri, 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK Penelitian Tindakan Kelas usia 4-5 tahun di RA Nurul Huda Bandung Tahun Ajaran 2015-2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik pengumpulan data