PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,GOOD CORPORATE Pengaruh Ukuran Perusahaan,Good Corporate Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Peri

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

DAN PENGUNGKAPAN

CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY

TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh:

ATIKAH EVAMAYA NUR ‘AINI PUTRI

B 200130225

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

1

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, good corporate governance yang meliputi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak 18 perusahaan dengan 54 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,169 yang berarti bahwa 16,9% nilai perusahaan dipengaruhi ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan pengungkapan corporate social responsibility sedangkan 83,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, pengungkapan corporate social responsibility dan nilai perusahaan.

Abstract

This research aimed to analyze the influence of company size, good corporate governance pervade managerial ownership, institutional ownership, independent commisioners and corporate social responsibility disclosure to firm value in banking company which listed in indonesian stock exchange period 2013-2015. The population used in this study are all banking company which listed in indonesian stock exchange period 2013-2015. The study used purposive sampling method to collect the sample. The number of samples collected as many as 18 companies with 54 data. The results showed that the coefficient of determination obtained a value of 0,169 which means that 16,9% firm value is affected company size, managerial ownership, institutional ownership, independent commisioners and corporate social responsibility disclosure the balance of 83,1% is influenced by other variables outside the research. Hypotesis test results showed that the company size, institutional ownership and corporate social responsibility


(6)

2

disclosure have significant effect on firm value, while the managerial ownership and independent commisioners have not significant effect on firm value.

Keywords: company size, managerial ownership, institutional ownership, independent commisioners, corporate social responsibility disclosure and firm value

1. PENDAHULUAN

Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Nilai sebuah perusahaan yang sudah go public tercermin dalam harga pasar saham perusahaan (Margaretha, 2005: 1). Nilai sebuah perusahaan atau firm value sangat ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan manajemen perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba. Bagi seorang manajer nilai perusahaan merupakan tolok ukur atas prestasi kerja yang sudah dicapainya. Peningkatan nilai perusahaan akan menimbulkan keyakinan investor bahwa investasi pada perusahaan itu menguntungkan (Tambunan, 2007: 11).

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, salah satunya adalah ukuran perusahaan (Prasetyorini, 2013). Ukuran perusahaan (company size) merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan cerminan total dari aset yang dimiliki suatu perusahan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah good corporate governance (Retno dan Priatinah, 2012). Penerapan corporate governance dapat meningkatkan posisi perusahaan di mata pasar sehingga dapat


(7)

3

meningkatkan nilai pemegang sahamnya. Corporate governance memberikan gambaran mengenai moralitas orang-orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan. Sedangkan di lain pihak orang-orang tersebut dapat memilih apakah dalam kondisi tertentu akan melaksanakan praktik corporate governance atau tidak (Sutawinangun, 2004). Dalam penelitian ini good corporate governance diproksikan melalui kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komisaris independen.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh pengungkapan corporate social responsibility (Lestari dan Fidiana, 2015). CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Kecenderungan pelaksanan corporate social responsibility dalam tujuan meningkatkan nilai perusahaan dipengaruhi oleh jenis industri yang dijalankan oleh perusahaan. Jenis industri dapat dibagi menjadi dua yaitu industri high profile dan industri low profile.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. (2) Menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. (3) Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. (4) Menganalisis pengaruh komisaris independen terhadap nilai perusahaan. (5) Menganalisis pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Motivasi penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil dari faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan perbankan.

2. METODE

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013 sampai 2015. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel metode Purposive Sampling. Purposive Sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan yang ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut: (1) Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. (2) Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara


(8)

4

berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2013-2015. (3) Perusahaan perbankan yang memiliki data lengkap terkait dengan variabel-variabel yang dibutuhkan selama periode penelitian 2013-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan pengungkapan corporate social responsibility.

Variabel Independen Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini variabel ukuran perusahaan dengan total aset perusahaan yang diperoleh laporan keuangan perusahaan. Secara matematis variabel ukuran perusahaan diformukasikan mengikui penelitian Sri Hermuningsih (2012) sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan = Logarithm natural (Ln) Total Aset Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial biasanya dinyatakan sebagai persentase saham perusahaan yang beredar yang dimiliki oleh orang dalam perusahaan (manajer, komisaris, dan direksi) (Domash, 2009: 218 dalam Arfan dan Pasrah, 2012: 128). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar:

�� =∑ ��∑ �� Keterangan:

KM = Kepemilikan Manajerial

SM = Saham yang dimiliki Manajemen SB = Saham Beredar


(9)

5 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham/investor institusional (Arfan dan Pasah, 2012: 129). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak institusional dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar:

�� =∑ ��∑ �� Keterangan:

KI = Kepemilikan Institusional SI = Saham yang dimiliki Institusi SB = Saham Beredar

Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen (Sari dan Akhmad, 2013: 10). Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

Masalah normal yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov diperoleh signifikansi unstandardized residual sebesar 0,270 > 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal.


(10)

6 Uji Multikolinieritas

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki Tolerance lebih dari 0,1 dan semua variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson (dW) sebesar 1,776 terletak diantara nilai batas atas (dU) yaitu 1,768 dengan 4-dU sebesar 2,232. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen.

Uji Heterokedastisitas

Dari uji glejser yang dilakukan diketahui nilai signifikansi dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Pembahasan

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ukuran perusahaan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berpengaruhnya ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan disini berarti besar kecilnya ukuran perusahaan dapat menjadi indikasi, bahwa perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial kepemilikan manajerial mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,096 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H2 ditolak, artinya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Para pengambil keputusan yang juga didalamnya merupakan para pemegang saham dalam perusahaan tersebut masih memiliki tujuan pribadi untuk kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka mengesampingkan peningkatan kinerja perusahaan yang bisa meningkatkan nilai peusahaan.


(11)

7

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial kepemilikan institusional mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H3 diterima, artinya kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Nilai perusahaan akan meningkat jika pihak institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif. Tetapi kepemilikan institusi tidak selalu akan meningkatkan nilai perusahaan.

Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial komposisi proporsi komisaris independen mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,528 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak, artinya komposisi proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Tidak berpengaruhnya komposisi proporsi komisaris independen dapat mengindikasikan bahwa investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan perbankan tidak memperhatikan banyak sedikitnya proporsi dewan komisaris independen dalam perusahaan perbankan tersebut.

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial pegungkapan CSR mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H5 diterima, artinya pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Perusahaan perbankan yang telah mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial memiliki citra positif di masyarakat umumnya, dan khususnya dikalangan bisnis karena perusahaan selain memperhatikan kepentingan shareholder, juga kepentingan stakeholder serta lingkungan, implikasinya perusahaan akan mendapatkan respon dari masyarakat akan eksistensinya di dunia bisnis dan keberlanjutan perusahaan yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan.


(12)

8 4. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah (1) Penelitian dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan yang relatif masih pendek, yaitu tahun 2013-2015, sehingga jumlah sampel yang digunakan masih sangat terbatas sehingga memungkinkan variabel penelitian yang diamati kurang dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya. (2) Pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan perbankan, sehingga hanya sedikit perusahaan yang menjadi sampel penelitian dan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi serta kurang mewakili seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. (3) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, hal ini terbukti masih terdapat 83,1% variabel lain yang memengaruhi nilai perusahaan.

Saran

Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk (1) Penelitian selanjutnya hendaknya perlu memperluas periodisasi penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya. (2) Pengambilan sampel tidak hanya berfokus pada perusahaan perbankan, melainkan menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi. (3) Melakukan perluasan penelitian, tidak hanya terbatas pada faktor-faktor di dalam laporan keuangan saja, tetapi juga faktor-faktor ekonomi makro seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan lain-lain yang belum dipertimbangkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan, Muhammad dan Pasrah. 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 103 Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 125-134. ISSN: 2301-4717.

Brigham, EF., dan J. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.


(13)

9

Cecilia, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Simposium Nasional Akuntansi 18 Universitas Sumatera Utara, Medan 16-19 September 2015.

FCGI. Forum For Corporate Governance in Indonesia (www.fcgi.or.id) (diakses pada 26 September 2016 pukul 18.30 WIB).

Global Reporting Initiative. 2013. G4 Pedoman Laporan Berkelanjutan. www.globalreporting.org

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 232-242.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia, 5-15.

Lestari, Hesty Mey dan Fidiana. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Pemoderasi. Surabaya: Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No.12.

Linawati, Poh dan Perminas Pangeran. 2015. Corporate Governance dan Nilai Perusahaan: Peran Moderasi Konsentrasi Industri. JRAK Volume 11 No. 1 Februari 2015.

Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan: Investasi dan Sumber Dana Jangka Panjang. Jakarta: Grasindo.

Munawaroh, Aisyatul dan Maswar Patuh Priyadi. 2014. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014). Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price

Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Imu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Pratama, I Gusti Bagus Angga dan I Gusti Bagus Wiksuana. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 2, 2016: 1338-1367 ISSN: 2302-8912.

Randy, Vincentius dan Juniarti. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar Di BEI 2007-2011. Business Accounting Review, Vol. 1, N0. 2.


(14)

10

Retno M, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia P eriode 2007-2010)”. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1. Salvatore, Dominick. 2005. Manajerial Economics Ekonomi Manajerial dalam

Perekonomian Global Buku 1. Edisi Kelima. Jakarta: salemba Empat. Sari, Enggar Fibria Verdana dan Akhmad Riduwan. 2013. Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan: Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013 1-20.

Sumanti, Jorenza Chiquita dan Marjam Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividend dan Nilai Perusahaan pada Perusaha an Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Hal 1141-1151. ISSN 2303-1174.

Sutawinangun, Nazmudin TB, M. 2004. Corporate governance Pada 2004: Merintis Kembali Harapan: Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) www.fcgi.or.id

Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Kueangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: Alex media Komputindo.


(1)

5 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham/investor institusional (Arfan dan Pasah, 2012: 129). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak institusional dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar:

�� =∑ ��∑ �� Keterangan:

KI = Kepemilikan Institusional SI = Saham yang dimiliki Institusi SB = Saham Beredar

Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen (Sari dan Akhmad, 2013: 10). Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh anggota dewan komisaris perusahaan:

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

Masalah normal yang umum terjadi dalam model regresi linier berganda yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Maka dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaan masalah tersebut.

Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov diperoleh signifikansi unstandardized residual sebesar 0,270 > 0,05. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal.


(2)

6 Uji Multikolinieritas

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki Tolerance lebih dari 0,1 dan semua variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson (dW) sebesar 1,776 terletak diantara nilai batas atas (dU) yaitu 1,768 dengan 4-dU sebesar 2,232. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen.

Uji Heterokedastisitas

Dari uji glejser yang dilakukan diketahui nilai signifikansi dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Pembahasan

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ukuran perusahaan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H1 diterima, artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berpengaruhnya ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan disini berarti besar kecilnya ukuran perusahaan dapat menjadi indikasi, bahwa perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki kinerjanya.

Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial kepemilikan manajerial mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,096 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H2 ditolak, artinya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Para pengambil keputusan yang juga didalamnya merupakan para pemegang saham dalam perusahaan tersebut masih memiliki tujuan pribadi untuk kepentingan dirinya sendiri sehingga mereka mengesampingkan peningkatan kinerja perusahaan yang bisa meningkatkan nilai peusahaan.


(3)

7

Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial kepemilikan institusional mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H3 diterima, artinya kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Nilai perusahaan akan meningkat jika pihak institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif. Tetapi kepemilikan institusi tidak selalu akan meningkatkan nilai perusahaan.

Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial komposisi proporsi komisaris independen mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,528 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak, artinya komposisi proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Tidak berpengaruhnya komposisi proporsi komisaris independen dapat mengindikasikan bahwa investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan perbankan tidak memperhatikan banyak sedikitnya proporsi dewan komisaris independen dalam perusahaan perbankan tersebut.

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui secara parsial pegungkapan CSR mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan H5 diterima, artinya pengungkapan CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan perbankan. Perusahaan perbankan yang telah mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial memiliki citra positif di masyarakat umumnya, dan khususnya dikalangan bisnis karena perusahaan selain memperhatikan kepentingan shareholder, juga kepentingan stakeholder serta lingkungan, implikasinya perusahaan akan mendapatkan respon dari masyarakat akan eksistensinya di dunia bisnis dan keberlanjutan perusahaan yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan.


(4)

8 4. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah (1) Penelitian dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan yang relatif masih pendek, yaitu tahun 2013-2015, sehingga jumlah sampel yang digunakan masih sangat terbatas sehingga memungkinkan variabel penelitian yang diamati kurang dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya. (2) Pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan perbankan, sehingga hanya sedikit perusahaan yang menjadi sampel penelitian dan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi serta kurang mewakili seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. (3) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas, hal ini terbukti masih terdapat 83,1% variabel lain yang memengaruhi nilai perusahaan.

Saran

Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk (1) Penelitian selanjutnya hendaknya perlu memperluas periodisasi penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya. (2) Pengambilan sampel tidak hanya berfokus pada perusahaan perbankan, melainkan menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi. (3) Melakukan perluasan penelitian, tidak hanya terbatas pada faktor-faktor di dalam laporan keuangan saja, tetapi juga faktor-faktor ekonomi makro seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan lain-lain yang belum dipertimbangkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan, Muhammad dan Pasrah. 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 103 Volume 2, Nomor 2, Agustus 2012 125-134. ISSN: 2301-4717.

Brigham, EF., dan J. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

9

Cecilia, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Simposium Nasional Akuntansi 18 Universitas Sumatera Utara, Medan 16-19 September 2015.

FCGI. Forum For Corporate Governance in Indonesia (www.fcgi.or.id) (diakses pada 26 September 2016 pukul 18.30 WIB).

Global Reporting Initiative. 2013. G4 Pedoman Laporan Berkelanjutan. www.globalreporting.org

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 232-242.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia, 5-15.

Lestari, Hesty Mey dan Fidiana. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Pemoderasi. Surabaya: Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No.12.

Linawati, Poh dan Perminas Pangeran. 2015. Corporate Governance dan Nilai Perusahaan: Peran Moderasi Konsentrasi Industri. JRAK Volume 11 No. 1 Februari 2015.

Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan: Investasi dan Sumber Dana Jangka Panjang. Jakarta: Grasindo.

Munawaroh, Aisyatul dan Maswar Patuh Priyadi. 2014. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014). Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price

Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Imu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Pratama, I Gusti Bagus Angga dan I Gusti Bagus Wiksuana. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 2, 2016: 1338-1367 ISSN: 2302-8912.

Randy, Vincentius dan Juniarti. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar Di BEI 2007-2011. Business Accounting Review, Vol. 1, N0. 2.


(6)

10

Retno M, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia P eriode 2007-2010)”. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1. Salvatore, Dominick. 2005. Manajerial Economics Ekonomi Manajerial dalam

Perekonomian Global Buku 1. Edisi Kelima. Jakarta: salemba Empat. Sari, Enggar Fibria Verdana dan Akhmad Riduwan. 2013. Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan: Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013 1-20.

Sumanti, Jorenza Chiquita dan Marjam Mangantar. 2015. Analisis Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividend dan Nilai Perusahaan pada Perusaha an Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA Vol. 3 No. 1 Maret 2015 Hal 1141-1151. ISSN 2303-1174.

Sutawinangun, Nazmudin TB, M. 2004. Corporate governance Pada 2004: Merintis Kembali Harapan: Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) www.fcgi.or.id

Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Kueangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: Alex media Komputindo.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 108

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Dan Nilai Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility DenganGood Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 95 137

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan - Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18